Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

CABANG MEDAN KIRANA

Oleh :

SRI FITRI AYU 112102202

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur Alhamdulilla penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikn Tugas Akhir ini, dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana”.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan program D – III Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Bapak H. Abdul Rasyid dan Ibu Hj. Nurmah yang telah membesarkan penulis dengan rasa kasih sayang yang amat besar dan telah memberikan dorongan moril dan materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Diploma III Akuntansi di Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi.

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar M,Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis.


(5)

5. Bapak Adi Susilo sebagai Pimpinan Cabang PT. Bank Mandiri Cabang Medan Kirana, Bapak Syahrul Effendi selaku Customer Service Administration (CSA) yang telah membantu dalam pengumpulan data dan seluruh staf pegawai Bank Mandiri Cabang Medan Kirana yang telah banyak membantu dan memberikan saran kepada penulis.

6. Kepada Abang – Abang Penulis Briptu Andi Ansyah, SH Khairul Azhar, SP dan Adik Penulis Yushari terima kasih untuk dukungan dan nasihat yang diberikan. Sahabat – sahabat Penulis Ivo, Henny dan Putri terima kasih telah banyak memberikan semangat selama penulisan tugas akhir ini. 7. Seluruh teman – teman seperjuangan selama masa perkuliahan, khususnya Diploma III Akuntansi Stambuk 2011 Grup D, terima kasih atas hari – hari yang menyenangkan penuh canda tawa bersama kalian. Terima kasih atas persahabatan yang sudah terjalin selama ini dan semoga untuk selamanya. Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga Tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan Tugas Akhir lainnya.

Medan,………2014 Penulis

112102202 (Sri Fitri ayu)


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK... 7

A.Sejarah Ringkas ... 7

B.Struktur Organisasi ... 10

C.Job Description ... 11

D.Jaringan Usaha ... 14

E. Kinerja Usaha Terkini ... 19


(7)

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG

MEDAN KIRANA ... 23

A. Pengertian Gaji dan Upah ... 23

B. Definisi Sistem Pengendalian Internal ... 27

C. Tujun Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 29

D. Unsur – unsur Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 34

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

I.1 Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir ... 4 III.1 Kuesinoner Pengawasan Internal Gaji dan Upah


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang

Medan Kirana ... 51 2 Surat Izin Riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengawasan internal gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan perusahaan. Banyak sekali hal – hal yang berkaitan dengan gaji dan upah di suatu perusahaan. Penggajian dan pemberian upah yang baik dalam suatu perusahaan diharapkan mampu meningkatkan efektifitas dan semangat kerja karyawannya serta mengurangi hal – hal yang tidak diinginkan seperti karyawan atau pekerja melakukan penyelewengan gaji, menuntut kenaikan gaji dan lain – lain. Namun pada kenyataannya masih banyak perusahaan yang tidak memberikan gaji dan upah yang layak bagi para pekerja ataupun karyawannya. Mereka masih memberikan gaji dibawah Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan membuat para karyawannya melakukan demonstrasi untuk meminta kenaikan gaji dan upah mereka. Perusahaan – perusahaan yang seperti ini seharusnya diberikan sanksi oleh pemerintah, karna mereka melanggar aturan yang telah ditetapkan. Namun di dalam industri perbankan hal – hal seperti ini jarang sekali dijumpai, karena bank merupakan perusahaan yang vital.

Mengingat masalah gaji dan upah merupakan masalah yang sensitif, maka untuk mengatasi masalah – masalah tersebut maka bank perlu mengembangkan suatu pengawasan gaji dan upah agar sistem penggajian tersebut masuk akal dan dapat dipertahankan. Dalam pengawasan intern gaji


(11)

dan upah ini diupayakan terjadinya hubungan yang harmonis antara suatu bank dengan tenaga kerja. Bank berusaha merangsang motivasi kerja melalui pemberian gaji, tunjangan–tunjangan, insentif, bonus dan lain–lain. Sehingga dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang akan semakin produktif kemudian dengan adanya sistem pengawasan intern yang tegas dan objektif akan menciptakan suatu iklim perusahaan yang mendorong karyawan untuk semakin produktif dan bertindak jujur.

Bank memiliki kegiatan usaha yang berbeda dengan perusahaan umum lainnya, yaitu memberika jasa keuangan kepada masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Perusahaan perbankan diharapkan menyusun laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai karakteristik operasional perbankan. Operasional suatu bank baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja. Oleh karena itu seorang pemimpin yang bijaksana harus membina hubungan yang baik dengan pegawai agar diantara pemimpin bank dan pegawai bank ada rasa saling menghormati kepentingan kedua belah pihak. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sendiri merupakan alat kelengkapan nasional di bidang perbankan yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan nasional. Berbagai transaksi terjadi pada perusahaan, kegiatan penggajian dan pengupahan mewakili transaksi yang penting dalam rangka pengendalian intern. Pengendalian atas gaji dan upah harus dilakukan dengan penuh ketelitian dan kecermatan agar transaksi tersebut tidak mengakibatkan kerugian yang harus diderita oleh perusahaan.


(12)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk membahas gaji dan upah. Disini penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana”.

B. Rumusan Masalah

Pengawasan internal gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan bank. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan. “Apakah unsur – unsur sistem pengawasan intern gaji dan upah yang terdapat dalam bank telah memenuhi syarat untuk terciptanya pengawasan intern yang efektif?” C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana.

b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang efektif.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai pengawasan internal gaji dan upah.


(13)

b. Bagi Perusahaan, agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen untuk meningkatkan pengendalian internal gaji dan upah. c. Bagi Lingkungan Akademis, sebagai bahan rujukan atau bahan

referensi bagi penelitian selanjutnya. Khususnya mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilakukan saat peneliti melakukan magang di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana serta penelitian khusus yang dilakukan setelah magang. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian dibawah ini.

Tabel I.1

Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI 2014 JULI 2014

I II III IV I II

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset


(14)

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Secara garis besar, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi.

BAB II PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

Dalam bab ini membahas tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG MEDAN KIRANA

Dalam bab ini diuraikan tentang topik penelitian yang terdiri dari pengertian gaji dan upah, definisi sistem


(15)

pengendalian internal, tujuan dan manfaat pengendalian internal serta unsur – unsur pokok sistem pengendalian internal.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penulisan dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kemajuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana di masa yang akan datang.


(16)

BAB II

PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Bank Mandiri didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh menteri kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2- 16561HT.01.Th98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998. Pada bulan Juli 1999 Bank Mandiri didirikan melalui pengalihan hampir seluruh Saham Pemerintah Republik Indonesia yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Expor Impor Indonesia (Persero), dan PT Bank Pembangunan Indonesia dan Setoran Tunai Pemerintah.

Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Sebelumnya BDN dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maaatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1957. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 Escomptobank di nasionalisasi dan berubah nama menjadi BDN, sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda, De Nationale Handles


(17)

bank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. pada tahun 1964 Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan kedalam Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda NV, Nederlanche Handels Maatshappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegitannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemrintah Indonesia menasionalkan perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menja Bank Negara Indonesia unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalaha Bank Negara Indonesia Unit II Divis Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi BIN adalah mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khusunya perkebunan, industry, dan pertambangan. Bapindo dibentu sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.


(18)

jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun, masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Anggaran dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.2 Notaris Sutjipto,SH tanggal 1 juni 2003 tentang perubahan struktur permodalan perusahaan dan penyesuaian anggaran dasar perusahaaan dengan ketentuan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal dan keputusan ketua badan pengawas pasar modal No.KEP-13/PM/1997 tanggal 30 april 1997 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik. Berdasarkan perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh menteri kehakiman dan Hak Azasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.C-12783HT.01.04.TH2003 tanggal 6 Juni 2003 dan Diumumkan pada tambahan No.517/L dalam berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 8 A gustus 2003.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Statusnya adalah perseroan yang masuk golongan Bank Umum. PT Bank Mandiri mempunyai misi mengutamakan kepentingan pasar, mengembangkan sumber daya manusia professional, memberikan keuntungan yang maksimal bagi nasabah, melaksanakan manajemen terbuka dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.

Visi dan Misi Bank Mandiri (Persero) Tbk Visi :


(19)

a. Menjadi lembaga Keuangan yang paling dikagumi dan selalu progresif.

b. Menjadi Bank terpercaya dan terpilih serta menguasai pangsa pasar semua segmen bisnis yang menguntungkan di Indonesia.

c. Menjadi Bank yang dikenal secara luas sebagai perusahaan publik terkemuka (Blue Chip Company) di Asia tenggara (Regional Champion bank).

Misi :

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar b. Mengembangkan sumber daya manusia professional c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder] d. Melaksanakan manajemen terbuka

e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Biasanya, struktur organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur fungsional. Yaitu dimana masing - masing posisi memiliki fungsi yang jelas, termasuk dalam menentukan kewenangan serta garis komandi dalam sistem tersebut.

Meski demikian, penggambaran struktur organisasi perusahaan ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak untuk semua perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki hak untuk membuat struktur organisasi


(20)

perusahaan mereka, sesuai dengan gaya dan kebutuhan perusahaan tersebut. Tujuan adanya Struktur Organisasi adalah pencapaian kerja ataupun pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.

C. Job Desription

Masing-masing bagian dalam struktur organisasi diatas memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda diantaranya adalah:

1. Branch Manager

Fungsi utama kepala cabang (Branch Manager) adalah mengkoordinasikan dan membina seluruh kegiatan unit kerja yabg ada di wilayah kantor cabang diantaranya adalah:

a. memimpin, mengelola dan mengembangkan kegiatan kantor cabang. b. mengkoordinasikan, mengarahkan membina, dan mengawasi seluruh

karyawan kantor cabang.

c. mengimplementasika strategi yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. d. menetapkan, mengembangkan dan memonitor target tahunan di

cabang.

e. menyusun, memonitor dan menganalisis kinerja jaringan usaha kantor cabang.

f. melaksanakan penilaian atas kinerja karyawan kantor cabang.

g. memelihara dan mengembangkan citra perusahaan di wilayah kantor cabang.


(21)

Bank Mandiri kantor cabang Medan Kirana Mmemiliki 2 (dua) orang Customer Service Officer yang bertugas:

a. melayani nasabah prima yang merupakan nasabah Bank Mandiri Prioritas.

b. mengkoordinasikan dan mengrahkan pegawai dalam melaksanakan target - target yang telah ditetapkan.

c. mengawasi kegiatan-kegiatan dan kinerja pegawai dibagian front office dan back office.

d. ikut serta dalam pebetapan dan pengimplentasian strategi cabang yang mendukung pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan kantor pusat.

3. Head Teller

Bertugas mengotorisasi transaksi-transaksi yang melebihi limit, mengotorisasi transaksi valas, menangani transaksi-transaksi dan nasabah bermasalah, memonitor kas teller, mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para teller dan memberikan penilaian atas kinerja para Teller.

4. Customer Service Representative

Bank Mandiri kantor cabang Medan Kirana memiliki 2 (dua) orang Customer Service Representative yang bertugas untuk melayani aplikasi pembukaan tabungan/giro/deposito, melayani pencairan de deposito, memberikan informasi saldo melakukan pembuatan cek dan bilyet giro, maintainance nasabah, memberikan layanan atas produk-produk investasi dan bank assurance, melakukan konfirmasi pajak, memberikan surat


(22)

keterangan bank melayani pembuatan Mandiri Card (kartu ATM dan kredit), dan menangani keluhan nasabah.

5. Customer Service Administrative

Customer Service Administrative (CSA) bertugas untuk melnjalankan kegiatan administratif kantor cabang, melakukan penelitian, pentaksiran dan penyelesaian atas transaksi-transaksi yang terjadi, melakukan back up rekening simpanan, mensplit nota pembukuan, meregister kemudian mengirim ke data entry, membuat laporan kantor cabang, membuat surat konfirmasi bank, dan membantu kegiatan cabang dalam hal pengadaan peralatan.

6. Teller

Bank Mandiri cabang Medan Kirana memiliki 5 orang Teller bertugas untuk melayani transaksi setoran tunai, tarik tunaim pemindah bukuan, setoran kliringm setoran RTGS keluar, penukaran uang dan melayani kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Payment Point diantaranya adalah pembayaran listrik, telepon dan pajak.

7. Verificator

Bank Mandiri kantor cabang Medan Kirana memiliki 1 (satu) orang verificator yang bertugas melakukan pengecekan atas dokumen-dokumen yang dibuat oleh Teller dan Customer Service Representative.

8. Security

Bank Mandiri kantor cabang Medan Kirana meiliki 4 (empat) orang security yang bertugas untuk menjaga keamanan kantor cabang.


(23)

D. Jaringan Usaha

Sebagai leading foreign exchange provider di Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, selalu mengutamakan keamanan, kemudahan, dan kecepatan layanan dalam bertransaksi. Bank Madiri memiliki berbagai produk dan layanan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan transaksi Anda.

1. Cast Transaction Product

Adapun cast transaction product, antara lain : a. Transaksi Valuta Asing Devisa Umum

Transaksi Valuta Today adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi.

Transaksi Valuta Tommorow adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (lainnya) pada hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi.

Transaksi Valuta Spot adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

b. Banknotes

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menawarkan transaksi Banknotes dengan kurs yang kompetitif dan kurs spesial untuk jumlah tertentu. Anda dapat melakukan transaksi jual/beli Banknotes di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mulai jam 8.30 hingga 15.00 WIB setiap hari kerja dan hari sabtu/minggu khusus di cabang/lokasi weekend banking.


(24)

Khusus nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat menggunakan rekening rupiah Anda untuk bertransaksi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyediakan ragam valuta asing (mata uang utama dunia dan mata uang lainnya), seperti :

A. American Dollar (USD) B. JapaneseYen (JPY) C. Great Britain Poundsterling (GBP) D. Hong Kong Dollar (HKD)

E. Euro (EUR) F. Malaysian Ringgit (MYR)

G. Australian Dollar (AUD) H. Saudi Arabia Real (SAR) I. Singapore Dollar (SGD) J. Canadian Dollar (CAD)

2. Produk Investasi

Untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang, kami menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Anda akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayar secara periodik maupun capital gain dari selisih harga jual dan beli.

a. Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Global (ROI) dan Global Sukuk (INDOIS),

Merupakan obligasi yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia. SUN diterbitkan dalam mata uang rupiah sedangkan ROI dan INDOIS dalam US Dollar.

b. Retail Bond: Obligasi Ritek Indonesia (ORI), Sukuk Ritel Indonesia (SR),


(25)

ORI dan SR merupakan suatu bentuk obligasi yang dijual secara retail yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah sebagai salah satu surat utang domestik. Minimal pembelian untuk obligasi tersebut adalah 5 juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah.

3. Hedging Product

Adapun hedging product, antara lain : a. Forward

Transaksi Forward adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2(dua) hari kerja sejak tanggal transaksi.

b. Swap

Currency Swap adalah suatu transaksi / kontrak untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal valuta tertentu sekaligus dengan perjanjian untuk mempertukarkan kembali valuta asing lawan valuta (asing) lainnya tersebut pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan datang. Harga / rate yang digunakan pada kedua transaksi ditentukan pada tanggal transaksi, dan kedua transaksi tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang sama.

c. FX Option,

Kontrak pembelian atau penjualan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu terhadap valuta


(26)

(asing) lainnya dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode tertentu dengan membayar/menerima sejumlah premi tertentu.

d. Interest Rate Swap (IRS),

Kontrak pertukaran/perubahan pembayaran suku bunga dari floating rate menjadi fixed rate atau sebaliknya tanpa penyerahan principal. Besarnya suku bunga tidak tetap (floating) ditentukan oleh besarnya suatu benchmark suku bunga yang diperjanjikan antara lain LIBOR (London Interbank Offer Rate). SIBOR (Singapore Interbank Offer Rate) ataupun SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

e. Cross Currency Swap (CCS)

Kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran dua aliran pembayaran bunga dalam dua mata uang yang berbeda, selama jangka waktu yang disepakati. Pada akhir jangka waktu tersebut, kedua pihak kemudian mempertukarkan kembali jumlah pokok (principal) sesuai kurs yang disepakati pada awal kontrak.

4. Layanan Perusahaan

Mandiri Call, layanan perbankan otomatis 24 jam melalui telepon atau ponsel yang membuat Anda semakin dekat dengan rekening Anda dan memudahkan Anda mengatur keuangan lebih leluasa tanpa batasan waktu dan tempat. Melakukan transaksi perbankan semudah Anda menekan tombol telepon. Dengan Mandiri Call Anda dapat melakukan :


(27)

b. Pembayaran tagihan : 1) Listrik (PLN), 2) PAM,

3) Telepon/Handphone, 4) Kartu Kredit,

5) Tiket Pesawat/Kereta Api, 6) Iklan,

7) Internet,

8) Televisi berlangganan, 9) PBB,

10) Pendidikan, 11) Asuransi,

12) Pembelian isi ulang pulsa 13)Pembukaan deposito rupiah

14)Informasi saldo rekening dan 10 transaksi terakhir 15)Informasi (suku bunga,kurs,rekening pinjaman).

5. Layanan 24 jam

Layanan 24 jam adalah saluran distribusi elektronik PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terdiri dari Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri Internet, Mandiri Call, Mandiri Mobile, dan Mandiri Internet Bisnis.

6. Layanan Mandiri Prioritas

Mandiri Prioritas merupakan layanan eksklusif dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, khusus bagi Anda nasabah istimewa. Di Mandiri Prioritas,


(28)

nasabah tidak hanya menerima pelayanan eksklusif dan fasilitas terbaik, tetapi juga perhatian khusus terhadap pertumbuhan finansial nasabah. Untuk mendukung pertumbuhan finansial Anda, Priority Banking Officer mandiri prioritas selalu membantu menyelaraskan dengan portofolio serta karateristik nasabah.

Per tanggal 1 Januari 2013, Mandiri Prioritas hadir dengan 3 kartu baru, yaitu : gold, platinum, dan private, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Mandiri Prioritas Gold Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan sebesar 1 milyard s/d 3 milyard rupiah.

2. Mandiri Prioritas Platinum Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan 3 milyard s/d 20 miyard rupiah.

3. Mandiri Prioritas Private Card

Merupakan segmentasi Mandiri Prioritas dengan total dana kelolaan sebesar ≥ 20 milyard rupiah.

E. Kinerja Usaha Terkini

Seperti yang kita ketahui bahwa Bank Mandiri adalah leburan dari empat bank pemerintah, yaitu Bank Bumi Budaya, Bank Dagang negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Dimana keempat bank tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia. Sampai saat ini Bank Mandiri terus


(29)

memberikan kontribusi terbaik bagi dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Banyak kegiatan yang sering dilaksanakan Bank Mandiri sebagai bukti bahwa Bank Mandiri memiliki kontribusi untuk kemajuan perekonomian Indonesia. Diantaranya adalah kegiatan Program Wirausaha Muda Mandiri yang dilaksanakan secara rutin oleh Bank Mandiri.

Kegiatan tersebut berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa yang tertarik dengan dunia wirausaha. Dengan demikian maka akan memperbesar peluang seorang mahasiswa untuk berwirausaha dengan menghasilkan lapangan kerja baru sehingga perekonomian Indonesia ikut terdongkrak.

Sesuai dengan nama kegiatan tersebut, Program Wirausaha Muda Mandiri bertujuan untuk memperbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara sosialisasi tentang Wirausaha seperti Program Wirausaha Mandiri tersebut. Jika banyak generasi muda Indonesia yang berwirausaha maka jumlah pengangguran di Indonesia akan ikut berkurang.

Bank Mandiri juga selalu meluncurkan inovasi-inovasi dan gebrakan-gebrakan untuk selalu menjadi yang terdepan dan terpercaya. Bank Mandiri mempunyai program atau produk yang bisa membantu para nasabah dan pengguna jasa Bank Mandiri untuk mewujudkan keinginannya. Produk tersebut adalah Mandiri KTA (Kredit Tanpa Anggunan), Mandiri KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Mandiri Tabungan, Mandiri Tabungan Rencana, dan Mandiri Kartu Kredit.


(30)

F. Rencana Usaha

Bank Mandiri adalah bank komersial yang memberikan berbagai jasa perbankan termasuk pemberian kredit, kartu kredit, kegiatan nilai tukar, pelayanan perdagangan, kegiatan investasi, asuransi dan simpanan. Strategi pengembangan produk Bank mandiri ditujukan untuk terus memenuhi kebutuhan financial nasabah. Kartu kredit, deposito berjangka dan tabungan adalah tetap merupakan penawara utama Bank Mandiri. Bank Mandiri terus menawarkan produk turunan dari deposit yang dikaitkan dengan perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Strategi pengembangan produk Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

1) Sektor corporate

Sector corporate akan terus membangun dan menciptakan produk-produk baru yang akan ditawarkan kepada nasabah korporasi Bank Mandiri. Pengembangan tersebut akan dititikberatkan pada produk “ fixed income sales and distribution”,”e-bussiness “dan “corporate finance”

2) Sektor Ritel

Sebagai bagian dari rencana pemasaran produk Bank Mandiri akan selalu menawarkan produk-produk dan layanan-layanan yang lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, dimana kartu kredit, giro, tabungan, simpanan berjangka dan Mutual Funds (Reksadana) akan terus menjadi produk inti yang akan terus bank mandiri tawarkan seperti pinjaman pribadi, produk-produk pertukaran mata uang dan treasury dan menambah nilai kepada nasabah. Pertumbuhan kredit retail dalam kartu


(31)

kredit, kredit perseorangan Bank Mandiri akan terus mengembangkan fortopolio kredit Mandiri dengan terus memberikan produk kredit yang strategis kepada nasabah retail. Bank Mandiri akan terus mematuhi peraturan kredit Bank Mandiri dengan prinsip kehati- hatian untuk menjaga kualitas dari pinjaman nasabah secara keseluruhan.


(32)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

CABANG MEDAN KIRANA

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan. Salah satu diantaranya adalah memberikan balas jasa atau imbalan dalam bentuk uang ataupun barang – barang yang disesuaikan dengan kesanggupan perusahaan. Balas jasa atau imbalan yang diterima karyawan tersebut disebut dengan istilah gaji dan upah. Pada dasarnya upah dibedakan dengan gaji. Pengertian gaji diperhitungkan sebagai pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas-tugasyang sifatnya lebih konstan, meliputi masa kerja yang lebih panjang, misalnya bulan, triwulan, atau tahunan. Sedangkan pengertian upah adalah jumlah yang ditentukan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluakan oleh tenaga kerja meliputi masa seminggu dinamakan upah mingguan, dan jika diperhitungkan masa sehari dinamakan upah harian.

Kesimpulan yang didapat dari pengertian diatas adalah gaji mempunyai sifat konstan (tetap) dan tidak berfluktuasi dari periode ke periode berikutnya. Sedangkan upah merupakan balas jasa yang diterima oleh tenaga kerja dimana besarnya pembayaran tergantung dari hasil kerja masing-masing. Analisis dan evaluasi yang akan dibahas di bab ini meliputi, pengertian gaji dan upah, definisi sistem pengendalian internal, tujuan dan manfaat pengendalian internal serta unsur – unsur pokok sistem pengendalian internal.

A. Pengertian Gaji dan Upah


(33)

pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas-tugas yang sifatnya lebih konstan meliputi masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan, atau tahunan.”

Menurut Robert L. Mathis dan John H Jackson, (2002:119) “Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.”

Kesimpulan dari dua kutipan diatas jelas mengatakan perbedaan gaji dan upah. Gaji adalah penerimaan imbalan atas jasa yang diberikan karyawan kepada perusahaan yang didasarkan atas tabel gaji pokok standar yang disusun menurut tingkat pangkat, golongan dan masa kerja (jumlahnya relatif tetap), sedangkan upah pembayarannya didasarkan atas hasil kerja atau waktu kerja (dimana jumlahnya dapat berubah - ubah setiap saat disebabkan adanya waktu, misalnya upah lembur akan berubah sesuai dengan perubahan jam kerja lembur).

Pemerintah telah mempunyai kebijakan dalam hal gaji dan upah, dimana pemerintah telah menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh karyawan. Hal ini harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawannya. Kebijaksanaan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimum provinsi (UMP), yang dulu dikenal dengan Upah Minimum Regional (UMR). Menurut teori-teori dari berbagai buku dijelaskan mengenai unsur-unsur gaji dan upah, yang terdiri dari: gaji pokok, uang


(34)

lembur, bonus, upah perangsang (incentive), serta perlengkapan dan sarana lainnya.

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah gaji dan upah yang dibayar kepada pegawai atau buruhyang bekerja sesuai dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini dibayarkan pada awal bulan atau akhir bulan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

2. Uang Lembur

Uang lembur adalah gaji yang dibayarkan kepada pegawai yang bekerja melebihi jam-jam kerja yang telah ditetapkan.Biasanya upah jam kerja lembur, tarifnya lebih tinggi dari jam kerja biasa.

3. Bonus

Berikut ini dijelaskan pengertian bonus serta unsur – unsurnya : a. uang yang diberikan sebagai balas jasa atau hasil pekerjaan, b. diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja yang berhak

menerima,

c. diberikan secara sekali tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang, d. dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif lazimnya

beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dimasukkan ke dalam sebuah dana bonus, kemudian jumlah tersebut dibagi-bagikan antara pihak yang akan menerima bonus.

4. Upah Perangsang (Incentive)


(35)

diberikan kepada karyawan untuk mendorong meningkatkan gairah bekerja. Sehingga dapat mencapai produktifitas yang tinggi, serta yang diharapkan perusahaan.

Jenis-jenis incentive:

a. Incentive material (incentive fiancial), dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang dan jaminan sosial, meliputi bonus dan komisi.

1) Bonus

2) Komisi, adalah jenis bonus yang diberikan kepada pihak yang melakukan penjualan yang baik.

3) Tunjangan yaitu suatu penghasilan diluar gaji, untuk menyesuaikan tingkat kehidupan pegawai dan keluarganya. Jenis tunjangan ini antara lain:

a) tunjangan kesehatan b) tunjangan kematian c) Pendidikan

d) tunjangan Hari Raya (THR) 5. Perlengkapan dan sarana lainnya

Perlengkapan dan sarana lainnya adalah gaji dan upah yang diberikan kepada pegawai secara tidak langsung, melainkan dalam bentuk jasa perusahaan, seperti pelayanan kesehatan, hiburan, perumahan dan lain-lain. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan diantaranya adalah sebagai berikut ini.


(36)

a. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akutansi tertentu.

b. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

c. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.

d. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu. Sesuai dengan teori diatas tentang unsur-unsur gaji dan upah, maka Bank Mandiri sudah cukup baik, perusahaan telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam memberikan balas jasa bagi karyawannya. Jadi tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini sudah mendapatkan imbalan atas tenaga kerja dan keahliannya sesuai dengan semestinya yang dapat menjamin kesejahteraan hidupnya. Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan untuk mengatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan mereka apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan.

B. Definisi Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Internal adalah suatu sistem yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian internal


(37)

tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur – unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula.

Menurut Mulyadi (2002:180) pengertian dari sistem pengendalian internal adalah:

“pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada 3 tujuan: a. laporan keuangan yang dapat diandalkan

b. kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan”.

Dari pengertian diatas terlihat bahwa makna tersebut pada dasarnya adalah sama. Alasan mengapa pengawasan internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnin entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis.

Sistem Pengendalian Internal berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit. Pengendalian intern yang baik dan memadai harus terdiri dari beberapa unsur yang saling mendukung dan sama


(38)

pentingnya dalam satuan usaha pengendalian internal. Jika terdapat kelemahan dalam suatu unsur dapat mengakibatkan terhambatnya tujuan dari pengendalian internal tersebut.

Pengawasan yang baik atas gaji dan upah merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Pengawasan terhadap gaji dan upah harus dilakukan secara tepat dan terorganisir. Alasan ini disebabkan gaji dan upah merupakan hal yang penting dalam meningkatkan semangat kerja dan efektifitas para karyawan dalam melakukan operasional perusahaan. Gaji dan upah memerlukan perencanaan dan pengawasan yang tetap agar tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap gaji dan upah tersebut. Penetapan system pengawasan intern yang baik dapat menunjang peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan.

Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan system pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur – prosedur pengawasan dapat dilakanakan sebaik mungkin. Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.


(39)

Tujuan penerapan sistem pengawasan internal dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal gaji dan upah di suatu perusahaan memiliki tujuan agar tidak terjadi penyelewengan gaji dan upah, menjaga agar tidak ada gaji fiktif yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan, serta sistem penggajian dan pengupahan berjalan sesuai dengan prosedur.

Tujuan sistem pengendalian internal menurut definisi tersebut adalah (1) mengamankan harta dan kekayaan organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, dan (4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian internal akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian internal administrasif (internal administrative control).

1. Pengendalian Internal Akuntansi

Pengendalian internal akuntansi (accounting control) adalah suatu pengendalian yang termasuk dalam unsur pengendalian internal poin 1 dan 2 yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatan untuk mencegah terjadinya inefisiensi. Pengendalian ini menjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar Akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab


(40)

antar unit organisasi. Pengendalian akuntansi mencakup semua aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti misalnya pembayaran kas, penerimaan kas, arus dana, investasi yang bijaksana dan pengamanan dana dari penggunaan yang tidak sah.

Pengendalian internal akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga memberikan jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap:

a. transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen, baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus,

b. transaksi-transaksi perlu dicatat untuk : 1) penyusunan laporan keuangan

2) menjaga pertanggungjawaban atas kekayaan

3) pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diijinkan bila ada wewenang dari manajemen,

c. bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya dengan kekayaan riil.

Bentuk – bentuk pengendalian internal akuntansi ada dua, yaitu pengendalian umum dan pengendalian akuntansi.

a. Pengendalian Umum

Pengendalian umum adalah suatu pengendalian terhadap semua aktivitas pemrosesan data dengan komputer, hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data.


(41)

Pengendalian umum meruapakan standar dan panduan yang di- gunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi: Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.

Hal – hal yang termasuk dalam pengendalian umum diantaranya : 1) pengendalian organisasi dan operasi

2) pengendalian dalam pengembangan sistem 3) pengendalian atas dokumentasi

4) pengendalian perangkat keras, perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak sistem lainnya

5) penggunaan komputer, fasilitas dan datanya. b. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi adalah suatu pengendalian yang mencakup semua, pengawasan transaksi dan penggunaan program- program aplikasi dikomputer. Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat, diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan benar.

Tujuan dari pengendalian aplikasi adalah untuk mencegah atau mendetesi adanya penyelewengan akan aplikasi program yang diterapkan pada sistem perusahaan.


(42)

Pengendalian administrasi (administrative control) adalah suatu pengendalian yang termasuk dalam unsur pengendalian internal pada poin 3 dan 4 yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatan yang mendorong efisiensi dan ditaatinya kebijakan manajemen yang ditetapkan.

Pengendalian administrasi dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen (dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi). Pengendalian administratif mendukung pengendalian akuntansi yang berorientasi pada manajemen. Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Hal – hal yang termasuk dalam pengendalian administrative yaitu:

a. Pengendalian perencanaan, yang terdiri dari anggaran penjualan (sales budget), perencanaan induk (master plan), perennaan jaga-jaga (contingency plan), peramalan arus kas (cash flow forecast) dan pengendalian perediaan (inventory control),

b. Pengendalian personil, yang terdiri dari recruitment, pelatihan, evaluasi pekerjaan, administrasi gaji, promosi dan transfer, c. Pengendalian standar operasi, yang terdiri dari standar yang

harus dikerjakan dan system untuk melaporkan penyimpangan.

Tujuan utama dari pengendalian administratif diantaranya sebagai berikut.


(43)

b. mendorong ditaatinya kebijaksanaan – kebijaksanaan perusahaan.

Jadi dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui tujuan dari sistem pengendalian internal yaitu:

1) mengamankan kekayaan atau harta perusahaan, 2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 3) mendorong efisiensi, dan

4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Sistem pengendalian internal gaji dan upah ini tentu saja sangat bermanfaat bagi perusahaan, karna dengan adanya sistem pengawasan internal ini perusahaan bisa meminimalisir terjadinya manipulasi ataupun penyelewengan terhadap gaji dan upah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk karyawan ataupun pekerjanya. Selain itu dengan adanya sistem ini juga perusahaan lebih bisa mengontrol dan mengetahui dengan jelas tentang sistem penggajian dan pengupahan di perusahaan tersebut, menghindari terjadinya pencurian gaji dan upah, dan para karyawan akan lebih mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh manajemen karna adanya sistem pengawasan internal di perusahaan.

D. Unsur – Unsur Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Unsur – unsur pokok sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi: Struktur Organisasi, Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan, dan Praktik yang Sehat.


(44)

Struktur organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau pimpinan perusahaan untuk mengendalikan kegiatannya. Proses pembentukannya dimulai dengan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Setiap kegiatan akan dibagi ke dalam unit-unit kegiatan yang lebih kecil dengan disertai perincian tugas dari masing – masing karyawan yang menjalankan tugasnya. Selanjutnya tugas tersebut dibagi – bagi dan ditentukan bagian – bagian mana yang akan mengerjakan suatu tugas atau kelompok tugas tertentu. Apabila diperlukan di dalam suatu bagian masih bisa dibentuk sub bagian yang lebih kecil sesuai dengan bentuk bagian yang diperlukan dalam organisasi.

Tahap terakhir adalah menentukan hubungan antara tugas yang satu dengan tugas yang lain. Penentuan ini agar tercipta kerjasama yang baik dan terarah diantara bagian – bagian tersebut, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada dua hal yang berkaitan dengan struktur organisasi ini.

a. fungsi pembuatan gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan.

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai informasi, seperti nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat, jumlah


(45)

tanggungan keluarga, tarif upah, dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Informasi operasi ini dipakai sebagai dasar untuk menghasilkan informasi akuntansi gaji dan upah yang disajikan dalam daftar gaji dan upah, yang selanjutnya digunakan untuk dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.

b. fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.

Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu dasar untuk perhitungan gaji dan upah karyawan. Dengan demikian, ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan kendalan data gaji dan upah setiap karyawan. Untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, pencatatan waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan

Dalam suatu perusahaan atau organisasi setiap kegiatan atau transaksi hanya terjadi hanya atas dasar otorisisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan harus membuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi atau kegiatan.


(46)

pencatatan:

a. Setiap Perubahan Gaji dan Upah Karyawan Karena Perubahan Pangkat, Perubahan Tarif Gaji dan Upah, Tambahan Keluarga Harus Didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Keuangan. Untuk menjamin keandalan data gaji dan upah karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang.

b. Setiap Orang yang Namanya Tercantum dalam Daftar Gaji dan Upah Harus Memiliki Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Karyawan Perusahaan yang Ditandatangani oleh Direktur Utama. Karena pembayaran gaji dan upah didasarkan atas dokumen daftar gaji dan upah, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap nama – nama karyawan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji dan upah. Untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada karyawan yang tidak berhak, setiap pencantuman nama karyawan dalam daftar gaji dan upah harus mendapat otorisisasi oleh yang berwenang.

c. Setiap Potongan atas Gaji dan Upah Karyawan Selain dari Pajak Penghasilan Karyawan Harus Didasarkan Surat Potongan Gaji dan Upah yang Diotorisasi oleh Fungsi kepegawaian. Sebelumnya dijelaskan bahwa setiap data yang dipakai sebagai dasar penambahan gaji dan upah karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) agar data gaji dan upah yang tercantum dalam daftar gaji dan upah dapat diandalkan. Di lain pihak,


(47)

setiap pengurangan terhadap penghasilan karyawan harus pula mendapat otorisisasi dari yang berwenang.

d. Kartu jam Hadir Harus diotorisasi oleh Fungsi Pencatat Waktu. Karena jam hadir merupakan salah satu dasar untuk penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir setiap karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu agar supaya sahih sebagai dasar penghitungan gaji dan upah dan untuk keperluan yang lain.

e. Perintah Lembur Harus Diotorisasi oleh Kepala Departemen Keuangan yang Bersangkutan. Upah lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja reguler, dengan tarif upah yang lebih tinggi dari tarif upah untuk jam reguler.

f. Daftar Gaji dan Upah Harus Diotorisasi oleh Fungsi Personalia. Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan yang berhak.

g. Bukti Kas Keluar untuk Pembayaran Gaji dan Upah Harus Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan untuk keperluan seperi, yang tercantum dalam dokumen tersebut.

h. Perubahan dalam Catatan Penghasilan Karyawan Direkonsiliasi dengan Daftar Gaji dan Upah Karyawan. Kartu penghasilan karyawan diselenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah


(48)

untuk mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing – masing karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai dasar penghitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajian setiap karyawan.

i. Tarif Upah yang Dicantumkan dalam Kartu Jam Kerja Diverifikasi Ketelitiannya oleh Fungsi Akuntansi Biaya. Fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab atas distribusi upah langsung ke dalam kartu harga pokok produk pesanan yang menggunakan tenaga kerja langsung yang bersangkutan.

3. Praktik yang Sehat

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akanterlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara – cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menunjang praktik yang sehat dalam pengawasan internal gaji dan upah ini adalah sebagai berikut.

a) Kartu Jam Hadir Harus Dibandingkan dengan Krtu Jam Kerja Sebelum Kartu yang terakhir ini Dipakai Sebagai Dasar Distribusi Biaya Tenaga kerja Langsung. Kartu jam hadir merekam jumlah jam setiap karyawan berada di perusahaan, sedangkan kartu jam kerja merinci penggunaan jam hadir setiap karyawan. Dengan kata lain kartu jam kerja digunakan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan


(49)

waktu hadir karyawan.

b) Pemasukan Kartu Jam Kerja Hadir ke Dalam mesin Pencatat Waktu Harus Diawasi oleh fungsi Pencatat Waktu. Untuk menjamin keandalan data jam hadir yang direkam dalam kartu jam hadir harus dilakukan pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu.

c) Pembuatan Daftar Gaji dan Upah Harus Diverifikasi Kebenaran dan Ketelitian Perhitungannya oleh Fungsi Akuntansi Keuangan Sebelum Dilakukan Pembayaran. Sebelum membuat bukti kas keluar sebagai perintah untuk pembuatan cek pembayaran gaji dan upah, fungsi akuntansi keuangan harus melakukan verifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan gaji dan upah yang tercantum dalam daftar upah yang dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah.

d) Penghitunagn Pajak Penghasilan Karyawan Direkonsiliasi dengan Catatan Penghasilan Karyawan. Dalam sistem pemungutan pajak penghasilan atas gaji dan upah karyawan, perusahaan ditunjuk oleh pemerintah sebagai wajib pungut pajak penghasilan yang menjadi kewajiban karyawan, yang dikenal dengan PPh Pasal 21. PPh pasal 21 ini dihitung perusahaan berdasarkan penghasilan karyawan selama setahun yang dikumpulkan dalam kartu penghasilan karyawan.

e) Catatan Penghasilan Karyawan Disimpan oleh Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah. Kartu penghasilan karyawan selain berfungsi sebagai catatan penghasilan yang diterima karyawan selama setahun,


(50)

juga sebagai bukti tanda telah diterimanya gaji dan upah oleh karyawan yang berhak. Oleh karena itu dalam sistem penggajian dan pengupahan setelah diisi data gaji dan upah karyawan oleh fungsi pembuat daftar gaji kemudian dikirimkan ke fungsi keuangan untuk dimintakan tanda tangan karyawan yang bersangkutan sebagai tanda terima uang gaji dan upah.

Untuk mengetahui efektif atau tidaknya sistem pengawasan internal gaji dan upah pada perusahaan, peneliti terlebih dahulu membuat kuesioner pengendalian internal terhadap PT. Bank Mandiri. Berikut ini adalah kuesioner pengendalian intern gaji dan upah terhadap PT. Bank Mandiri.

Tabel III.1

Kuesioner Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana

Unsur Uraian*) Ya Tidak

Struktur Organisasi (Bobot 20%)

1. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan.

2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.

System Otorisasi dan 3. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan


(51)

Prosedur Pencatatan (Bobot 50%)

upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama

4. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

5. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

6. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

7. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala


(52)

departemen karyawan yang bersangkutan.

8. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

9. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi

10.Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji

dan upah karyawan

11.Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

Praktik yang Sehat (Bobot 30%)

12.Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga


(53)

kerja langsung.

13.Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

14.Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.

15.Penghitungan pajak

penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan

penghasilan karyawan.

16.Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Keterangan :

Ya : Setuju dengan uraian Tidak : Tidak setuju dengan uraian


(54)

Score nilai riil indicator =

x 100 x bobot =

Rincian perhitungan nilai dari hasil kuisioner :

Organisasi = 1 / 2 x 100 x 20% = 10

Sistem Otorisasi = 8/9 x 100 x 50% = 44,4

Praktik yang sehat = 4/5 x 100 x 30% = 24

Total penilaiaan keseluruhan = 10 + 44,4 + 24

= 78,4 dibulatkan menjadi 79

Kriteria Penilaian Efektifitas Pengendalian Intern Aktiva Tetap: Skor 86 - 100 peringkat I → SE (Sangat Efektif)

Skor 71 - 85 peringkat II → E (Efektif) Skor 56 - 70 peringkat III → C (Cukup) Skor <55 peringkat IV → K (Kurang )

Setelah mengisi dan menganalisa kuesioner pengendalian internal gaji dan upah dapat diketahui seberapa efektif sistem pengawasan internal gaji dan upah yang ada di perusahaan sesuai dengan total skor yang diperoleh. Total skor yang diperoleh oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana adalah 79, dengan demikian sistem pengawasan intern aktiva tetap pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana sejauh ini sudah efektif. Struktur organisasi Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan kirana seperti yang telah terlihat pada lampiran, menggunakan model struktur garis atau lini. Dari struktur ini dapat


(55)

dilihat jelas adanya pemisah tugas dari setiap bagian, setiap bagian dipimpin oleh seorang direktur atau manajer, sehingga garis wewenang dan tanggung jawab yang dilaksanakan dari atasan hingga bawahan jelas terlihat. Beberapa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan menggunakan model struktur organisasi garis atau lini ini. Dengan menggunakan metode garis lurus ini maka akan menciptakan adanya kesatuan perintah, bawahan hanya menerima perintah dari orang yang menjadi atasannya secara langsung dan kepada siapa dia akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas – tugasnya. Kesederhanaan hubungan atasan dan bawahan dalam struktur organisasi garis atau lini akan menyebabkan disiplin dan pengawasan lebih mudah dilakukan.

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya juga sudah berjalan efektif. Pengambilan tindakan terhadap kecurangan – kecurangan yang terjadi lebih mudah dilakukan, karena garis wewenang dan tanggung jawab jelas, sehingga dapat segera ditelusuri bagian mana yang bertanggungjawab terhadap kecurangan – kecurangan yang terjadi. Setiap potongan atas gaji karyawan selain PPh juga telah diotorisasi oleh fungsi kepegawaian dan dicatat dan dimasukkan ke slip gaji yang diberikan kepada karyawan setiap bulannya.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi telah berjalan efektif. PT Bank Mandiri telah menetapkan tugas atau job description yang jelas kepada masing – masing pegawainya. Dan di perusahaan ini ada tim khusus yang melakukan pemeriksaan mendadak (surprised audit), pemeriksaan ini dilakukan mendadak tanpa pemberitahuan. Tim ini khusus


(56)

untuk mengawasi masing – masing karyawan apakah telah melaksanakan tugas mereka sesuai dengan job description-nya masing – masing. Setiap transaksi yang terjadi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, di sini semua transaksi yang terjadi sudah ada catatan dan back-up nya. Transaksi tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang saja. Transaksi yang terjadi dari kasir atau Teller kemudian harus diserahkan ke Verificator untuk dilakukan verifikasi data transaksi dan kemudian di-posting.

Dengan adanya pengawasan internal terhadap proses pengeluaran gaji dan upah otomatis tingkat penyelewengan atau penipuan yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh pihak tertentu dapat diminimalisirkan. Sehingga kondisi keuangan perusahaan akan lebih terkontrol dan lebih dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang bertanggung jawab dalam setiap transaksi keuangan perusahaan. Semakin jelas proses dari pembayaran gaji itu sendiri dan semakin mudah untuk dilakukan pengecekan antara dana yang keluar dengan data yang ada. Walaupun masih mungkin terjadi penyelewengan-penyelewengan, tetapi paling tidak dapat dikurangi kemungkinan-kemungkinan itu.


(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan internal atas gaji dan upah pada PT Bank Mandiri, maka penulis akan menarik kesimpulan – kesimpulan dan mencoba memberikan saran – saran yang mungkin berguna bagi perusahaan maupun pembaca tugas akhir ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sistem pengawasan internal gaji dan upah pada pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang medan Kirana telah efisien dengan alasan sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana menggunakan metode garis atau lini, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Selain itu perusahaan juga membuat daftar tugas. Hal ini terlihat dari pemisahan antara fungsi pencatatan dengan pembayaran, dan sebagainya.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatat pada perusahaan ini sudah efektif. Hal ini terlihat dari setiap transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.

3. Praktik – praktik yang sehat telah dijalankan oleh perusahaan guna mendukung pengendalian internal gaji dan upah. Antara lain pengisian absensi atau daftar hadir dengan menggunakan mesin pencatat waktu.


(58)

4. Pembayaran gaji kepada pegawai dilakukan dengan cara transfer langsung ke rekening masing – masing pegawai.

B. SARAN

Pengawasan internal gaji dan upah pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu penulis mencoba memberikan saran berikut ini.

1. Peningkatan struktur pengendalian internal gaji dan upah pada Bank

Mandiri hendaknya dapat mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yag telah ditetapkan. Untuk itu perusahaan harus melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dari setiap bagian atau fungsi.

2. Fungsi pencatatan waktu hadir harusnya dipisahkan dengan fungsi operasi supaya keandalan data waktu kehahadiran karyawan dapat terjamin dan bisa lebih diandalkan.

3. Fungsi akuntansi biaya bertanggungjawab atas distribusi upah langsung ke dalam kartu harga pokok produk pesanan yang menggunakan tenaga kerja langsung yang bersangkutan, maka dari itu seharusnya tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.

4. Kartu jam hadir harusnya dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung agar dapat digunakan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan waktu hadir karyawan.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvon A. dan James K. Lobbeck, 2000, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesi Akuntan Publik, 2002, Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta

Poerwono, Hadi, Tata Personalia, 1991, Cetakan Ketiga, Djambatan, Jakarta Wasty, Soemarno. 2008. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi: Karya Ilmiah,


(60)

(61)

(1)

untuk mengawasi masing – masing karyawan apakah telah melaksanakan tugas mereka sesuai dengan job description-nya masing – masing. Setiap transaksi yang terjadi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, di sini semua transaksi yang terjadi sudah ada catatan dan back-up nya. Transaksi tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang saja. Transaksi yang terjadi dari kasir atau Teller kemudian harus diserahkan ke Verificator untuk dilakukan verifikasi data transaksi dan kemudian di-posting.

Dengan adanya pengawasan internal terhadap proses pengeluaran gaji dan upah otomatis tingkat penyelewengan atau penipuan yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh pihak tertentu dapat diminimalisirkan. Sehingga kondisi keuangan perusahaan akan lebih terkontrol dan lebih dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang bertanggung jawab dalam setiap transaksi keuangan perusahaan. Semakin jelas proses dari pembayaran gaji itu sendiri dan semakin mudah untuk dilakukan pengecekan antara dana yang keluar dengan data yang ada. Walaupun masih mungkin terjadi penyelewengan-penyelewengan, tetapi paling tidak dapat dikurangi kemungkinan-kemungkinan itu.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan internal atas gaji dan upah pada PT Bank Mandiri, maka penulis akan menarik kesimpulan – kesimpulan dan mencoba memberikan saran – saran yang mungkin berguna bagi perusahaan maupun pembaca tugas akhir ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sistem pengawasan internal gaji dan upah pada pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang medan Kirana telah efisien dengan alasan sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana menggunakan metode garis atau lini, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Selain itu perusahaan juga membuat daftar tugas. Hal ini terlihat dari pemisahan antara fungsi pencatatan dengan pembayaran, dan sebagainya.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatat pada perusahaan ini sudah efektif. Hal ini terlihat dari setiap transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.

3. Praktik – praktik yang sehat telah dijalankan oleh perusahaan guna mendukung pengendalian internal gaji dan upah. Antara lain pengisian absensi atau daftar hadir dengan menggunakan mesin pencatat waktu.


(3)

4. Pembayaran gaji kepada pegawai dilakukan dengan cara transfer langsung ke rekening masing – masing pegawai.

B. SARAN

Pengawasan internal gaji dan upah pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Kirana masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu penulis mencoba memberikan saran berikut ini.

1. Peningkatan struktur pengendalian internal gaji dan upah pada Bank

Mandiri hendaknya dapat mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yag telah ditetapkan. Untuk itu perusahaan harus melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dari setiap bagian atau fungsi.

2. Fungsi pencatatan waktu hadir harusnya dipisahkan dengan fungsi operasi

supaya keandalan data waktu kehahadiran karyawan dapat terjamin dan bisa lebih diandalkan.

3. Fungsi akuntansi biaya bertanggungjawab atas distribusi upah langsung ke

dalam kartu harga pokok produk pesanan yang menggunakan tenaga kerja langsung yang bersangkutan, maka dari itu seharusnya tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.

4. Kartu jam hadir harusnya dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung agar dapat digunakan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan waktu hadir karyawan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvon A. dan James K. Lobbeck, 2000, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesi Akuntan Publik, 2002, Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Terjemahan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta

Poerwono, Hadi, Tata Personalia, 1991, Cetakan Ketiga, Djambatan, Jakarta Wasty, Soemarno. 2008. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi: Karya Ilmiah,


(5)

(6)