Intervensi Tingkat Kecemasan. TINJAUAN PUSTAKA

yang paling efektif. Ansietas yang tinggi sebenarnya berhubungan erat dengan rasa nyeri, karena akibat cemas yang berlebihan akan meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri. Begitu banyak tehnik yang dipakai untuk pengobatan cemas Anxietas nonfarmakologi di antaranya: 1 Stimulasi dan Masase Kutaneus, 2Terapi es dan panas, 3 Stimulasi saraf Elektrik Transkutan, 4 Distraksi, 5 Tehnik Relaksasi, 6Imajinasi Terbimbing, 7Hipnosis. Penelitian ini mencoba menggunakan tehnik Distraksi dalam mengintervensi kecemasan ibu dalam menghadapi tindakan medis yaitu kuret. Psikoterapi dan para ahli menyusun terapi untuk pengobatan yang disesuaikan dengan kepribadian klien, yaitu berusaha mengkombinasi pengobatan medis dan psikoterapi secara bersamaan. Menurut Priharjo 1996,hal.41Terapi yang digunakan disini dengan mengunakan teknik distraksi antara lain1. distraksi visual, 2 distraksi pendengaran, 3 distraksi pernafasan, 4 distraksi intelektual, 5 teknik pernafasan, 6 imajinasi terbimbing. Untuk mengatasi rasa kecemasan menghadapi tindakan medis akan digunakan tehnik distraksi pendengaran karena musik yang akan diperdengarkan akan mengurangi tingkat ketegangan emosi. Teknik distraksi pendengaran disini akan menggunakan salah satu jenis perangsangan auditori yaitu: 1 pendengaran perangsangan lagu-lagu, 2 pendengaran perangsangan Ayat suci Al-Quran. 2. Perangsangan Auditori. Pengertian perangsangan auditori adalah suatu persepsi terjadi setelah melalui proses sensasi atau penginderaan yang berarti proses penerapan rangsangan oleh pancaindra. Indra manusia merupakan jalan masuknya informasi dari luar, indra yang memberikan rasa senang dan juga rasa sakit, secara sederhana sensari dapat diartikan sebagai proses penerapan stimulus indra. Menurut Arkinson dkk 1993 ada dua cara untuk dapat memahami proses sensasi, pertama penelitian dasar dan kedua penelitian terapan. Penelitian dasar mencoba penemuan aspek lingkungan yang mendapat respon dari indra dan sebagaimana aspek tersebut akan menyatakan informasi dan menyampaikannya ke dalam otak, sementara melalui penelitian terapan proses indra para ahli mencoba menggali bagaimana menentukan kemampuan manusia dalam membedakan dan menafsir stimulus rangsangan Hidayat 2009, hal.63-64. Suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang sangat ampuh karena suara manusia memberi energi. Suara memberi keseimbangan kepada otak secara secara sempurna dalam waktu sekejap, serta mampu menciptakan fokus penerimaan terhadap jati diri Shirlie,2001, hal.13. Pakar kesehatan alternative Dr. Andrew Weil, dari program pengobatan Integratif Universitas Arizona menyebut musik sebagai karunia getaran penyembuhan, Rumah sakit Universitas di Cleveland berkata bahwa risetnya hanya membutuhkan sesi terapi musik saja karena merupakan indikator penting dari fungsi kekebalan, disentra ini terapi musik diterapkan untuk mengurangi kecemasan dan depresi juga mengurangi rasa nyeri karena meningkatnya protein dalam tubuh serta mengurangi infeksi Salampessy, 2004 Menurut Taufik dkk 2010 komponen komunikasi adalah: 1. Pemberi pesan sender. Pemberi pesan adalah orangindividu yang bertugas mengirimkan pesanmengeluarkan stimulus dalam bentuk informasi-informasi yang harus disampaikan kepada pihak atau orang lain, dengan harapan orangpihak lain tersebut dapat memberikan respon. 2. Penerima pesan Receiver. Penerima pesan adalah seseorang yang menerima pesanstimulus serta memberi respon, bisa dalam bentuk system yang diterima maupun pesan yang sudah diinterpretasikan. Dalam hal ini respon yang diberikan tersebut dapat bersifat pasif dengan memahamimengerti sesuatu yang dimaksud oleh pemberi pesan atau dalam bentuk aktif yakni nonverbal isyaratsymbol. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi, jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. 3. Pesan Message. Pesan merupakan informasi yang diterimaisi stimulus yang dikeluarkan oleh pemberi pesan sender kepada peneri pesan receiver. Penyampaian pesan bisa berupa kata-kata, ide, atau perasaan. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. 4. Saluran Media. Media merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh pemberi pesan sender dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada sipenerima pesan Receiver. Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima, disini pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Media yang digunakan bisa melalui ucapan, bunyi-bunyian lisan atan berupa tulisan. 5. Umpan balik Feed back. Reaksi dari sasaran terhadap pesan yang disampaikan, untuk mengetahui komunikasi berjalan dengan baik atau tidak, jika hasilnya baik maka akan disebut positif jika hasilnya buruk maka disebut negatif. Komunikasi dinyatakan berhasil apabila seorang komunikan mampu member tanggapan atau respon. 6. Akibat Impact. Hasil dari komunikasi terjadi perubahan pada diri sasaran. 3. Al-Quran Salah satu pendengaran atau perangsangan yang akan digunakan yaitu perangsangan dengan menggunakan ayat Suci Al-Quran dipakai terhadap kecemasan ibu yang sedang dilakukan kuret. Perangsangan dengan menggunakan ayat suci Al-Quran juga bertujuan untuk mengalihkan rasa cemas ibu dengan memperdengarkan ayat-ayat Suci Al-Quran dicoba dengan memakai teknik perangsangan selama 10-15 menit. Ayat Suci Al-Quran melalui pemutaran kaset murotal. Menurut Hawari 2009, hal.121 didalam Al-Quran surat Ar-Rad13:28 mengandung arti ”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram”, dan biasanya orang yang sedang menderita sakit diliputi kecemasan dan kesedihan serta keduanya dapat memperberat penyakit yang sedang dideritanya Oleh karena itu pengobat rasa cemas hendaknya berdoa sebagaimana ayat dan hadist berikut yang artinya”Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul melainkan untuk menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan maka barang siapa yang beriman dan berbuat baik, bagi mereka tidak ada kekhawatiran kecemasan dan tidak pula berduka cita dan bersedih hati”Qs.Al-A`Nam6:48. Pemakaian ayat suci Al-Quran disini dengan menggunakan ayat Yusuf, Arrad, Ibrahim, Al-Hijr, Annahl diharapkan bisa berfungsi untuk menurunkan kecemasan ibu yang sedang dilakukan kuret.

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep.

Kerangka konsep pada penelitian ini disusun berdasarkan konsep kecemasan ibu kuret dan manajemen cemas non farmakologi, Distraksi dengan perangsangan Auditori. Dari yang telah diuraikan pada Bab II peneliti mengambil kesimpulan dengan menggambarkan kerangka konsep penelitian: Variabel Independen Variabel Dependen Skema 1. Kerangka Konsep Perangsangan Auditori Ayat Suci Al-Qur`an Kecemasan ibu yang sedang dilakukan kuret

B. Definisi Operasional.

Variabel Dependen: Definisi operasional: Alat ukur: Cara ukur: Hasil ukur: Skala ukur: Kecemasan ibu kuret Kecemasan adalah suatu kondisi emosional yang tidak menyenangkan ditandai dengan: • Perasaan cemas • Ketegangan • Ketakutan • Gangguan tidur • Gangguan kecerdasan • Perasaan depresi • Gejala somatik otot-otot • Gejala sensorik • Gejala kardiovaskuler • Gejala pernafasan • Gejala gastrointestina • Gejala urogenital • Gejala vegetativ. Kuesioner Observasi dan ceklis 1. skor5 tidak cemas. 2. 6-14 cemas ringan. 3. 15-27 cemas sedang. 4. 28 cemas berat. Skala ordinal Variabel Independen: Definisi operasional: Alat ukur: Cara ukur: Hasil ukur: Skala ukur: Perangsangan Auditori Ayat Suci Al- Quran Perangsangan dengan menggunakan ayat suci Al- Quran adalah suatu proses mengalihkan rasa cemas ibu dengan memperdengarka Kuesioner Observasi Perangsngn selama 10- 15 menit : 1. skor5 tidak cemas. 2. 6-14 cemas ringan. Skala Ordinal