95
Merupakan proses saat client meminta nomor IP ke server broadcast mencari DHCP server. Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer
tersebut melakukan request ke DHCP server untuk mendapatkan nomor IP.
b. IP Least Offer
DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP server bisa satu atau lebih server jika memang ada yang
mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
c. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman
tersebut kepada DHCP Server.
d. IP Lease Acknowledge
DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment.
Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat binding nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Nomor IP
diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan lease nomor IP
yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat
menginisialisasi TCPIP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.s
e. Lease Period
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali,
maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan.
Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.
5. Firewall dan Network Address Translation NAT 3.1 Firewall
IPTABLES adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan penyaringan terhadap lalu lintas
96
data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalu lintas data. Dengan IPTABLES inilah kita akan mengatur semua lalu lintas dalam
komputer, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, ataupun lalu lintas data yang sekedar melewati komputer.
IPTABLES fapat digunakan untuk melakukan seleksi terhadap paket- paket yang datang baik input, output maupun forward berdasarkan IP
address, identitas jaringan, port, source asal, destination tujuan, protokol yang digunakan bahkan berdasarkan tipe koneksi terhadap setiap paket
data yang diinginkan. IPTABLES dapat melakukan perhitungan terhadap paket dan
menerapkan prioritas trafik berdasar jenis layanan service. IPTABLES dapat digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan keamanan
berbasis port untuk mengamankan host-host tertentu. IPTABLES juga dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah router atau gateway,
tentunya hanya untuk sistem operasi Linux. Firewall IPTABLES packet filtering memiliki tiga aturan policy, yaitu:
a. INPUT Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun
internet. kita bisa mengelola komputer mana saja yang bisa mengakses firewall, misal: hanya komputer IP 192.168.1.100 yang bisa mengakses
SSH ke firewall dan yang lain tidak boleh. b. OUTPUT
Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya output tidak diset, karena bisa membatasi kemampuan
firewall itu sendiri. c. FORWARD
Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun sebaliknya. Aturan forward paling banyak dipakai saat ini untuk
mengatur koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP. Selain aturan policy, firewall IPTABLES juga mempunyai parameter yang
disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukan koneksi di IPTABLES diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:
- ACCEPT
Akses diterima dan diizinkan melewati firewall.