Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih Singarimbun,1995. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Menurut Sugiyono 2005:273 secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir- butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. 1. Test-retest Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Pengujian cara ini sering juga disebut stability. 2. Ekuivalen Pengujian reliabilitas instrumen cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrumen berbeda. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan equivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel. 3. Gabungan Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Jadi cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda, akan dapat dianalisis enam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu semuanya positif dan signifikan, maka dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel. 4. Internal Consistency Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown Split Half, KR20, KR21, Anova Hoyt dan Alpha Cronbach Sugiyono,2005:273-278. Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini akan digunakan rumus Alpha , karena skornya berbentuk skala 1-4 skala likert. Ini sesuai dengan syarat pengujian reliabilitas dengan teknik Alpha menurut Sugiyono 2005:282 yaitu teknik ini dapat diterapkan untuk jenis data interval atau uraian. Rumus Alpha yang digunakan yaitu : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∑ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = t b 1 1 k k r 2 2 11 σ σ Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b σ ∑ = jumlah varians butir t 2 σ = varians total Arikunto, 2006:196 Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai r 11 sebesar 0,971 yang berarti bahwa instrumen tergolong sangat reliabel.

3.7 Analisis Deskriptif Persentase