Identifikasi Masalah Hasil Penelitian

4 Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Sementara kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode tindakan . Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

4.2.1. Identifikasi Masalah

Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk memulai supervisi kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan kinerja guru ini adalah melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan melakukan observasi terhadap guru yang sedang mengajar. BapakIbu guru yang dilakukan supervisi olek Kepala Sekolah terlebih dahulu memperkenalkan peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut bergabung di dalam kelas. Terdapat 1 guru yang lupa memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran 5 Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai kesulitan yang dialami guru dan peserta didik, kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru bersangkutan. Pada tahap persiapan, peneliti melakukan wawancara kepada guru bersangkutan dan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas. Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan kelas PAI. Dari ketiga guru tersebut sebagian besar guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan beberapa perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU selaku guru mapel PAI. “Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop, yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas menyampaikan materi ”. wawancara 232016 6 Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB guru kelas V. “Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan. Sedangkan RPP sudah ada di laptop ”. wawancara 1032016 Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi dokumen, ada beberapa guru yang belum menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam bentuk soft file di laptop. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tentunya akan tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Guru dalam menyusun RPP harus lebih disesuaikan dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu adanya strategi dalam mengajar, diantaranya 7 menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan guru hanya menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran masih belum digunakan. Penggunaan bahan pembelajaran dan media pembelajaran masih berpusat pada buku panduan dan kurang adanya pengembangan dalam mencari sumber belajar yang relevan dan media pembelajaran. Sumber belajar untuk masing-masing kelas tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta didik menerima materi pembelajaran adalah relatif. Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif. “Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan 8 peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua terhadap siswa, lingkungan bermain anak”.wawancara 1032016 Selain memahami materi yang disampaikan oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini, kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal KKM yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor minimal baik ±70. Barulah setelah itu guru dapat mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan, perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Selaras dengan hal tersebut, selama pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru menggunakan variasi dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta didik berbentuk Kotak atau disesuaikan dengan materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga menyampaikan materi dengan menambahkan 9 beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh sebagai variasi. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang disusun berdasarkan silabus, program tahunan, program semester, dan media pembelajaran guna mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual perlu adanya media pembelajaran yang relevan. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran BapakIbu guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa, akan lebih menyenangkan jika menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Paparan beberapa guru mengenai kesulitan pada materi tertentu dikarenakan penanaman konsep kepada peserta didik yang masih kurang. Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan KKM. Melalui pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan Kepala Sekolah dapat 10 dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi peserta didik, maka konsep yang diberikan akan mudah untuk dipahami.

4.2.2. Tindakan 1 Siklus 1

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan T2 942012089 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan T2 942012089 BAB IV

0 0 23

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB IV

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SDN Karangrejo 1 Dempet Demak T2 BAB IV

0 0 28