Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB IV

(1)

1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah , hasil penelitian dan pembahasan penelitian sebagai berikut :

4.1 Profil Sekolah

SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal.

Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah “Mewujudkan insan sekolah yang unggul dalamberprestasi , serta mencapai iman dan taqwa yang tinggi”. Untuk mencapai visi tersebut sekolah merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4) Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6) Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang beradab.

Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan kependidikan 11 orang yang terdiri 7 guru PNS (7 S1),


(2)

2

3 guru tidak tetap (3 S1) dan 1 orang penjaga. Jumlah siswa SD Negeri Pamriyan cukup besar. Tahun 2015 / 2016 ada 158 siswa.Yang terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar ( rombel ).Dengan 97 siswa laki-laki dan 61siswa perempuan . Sebagian besar siswa SDN Pamriyan berasal dari penduduk yang bekerja sebagai buruh tani. Seratus persen siswa SDN Pamriyan beragama islam. Ada kurang lebih 25 persen tergolong tidak mampu. Guru-guru SDN Pamriyan ada 60 persen sudah bersertifikasi. Semua guru-guru dan kepala sekolah SDN Pamriyan berdomisili di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal .

SD Negeri Pamriyan memiliki saran prasarana sekolah yang cukup lengkap yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 ruang mushola serta 9 kamar mandi dan WC. Sekolah juga memiliki alat kesenian rebana. Meskipun memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap jumlah siswa yang banyak dan guru yang 90 % sudah S1 prestasi sekolah masih kurang memuaskan. Dalam ujian sekolah tahun 2015/2016 menduduki peringkat 5 dari 30 SD se-kecamatan Gemuh. Prestasinya non akademik pun msih dibawah sekolah yang berada dalam satu lokasi.


(3)

3

4.2 Hasil Penelitian

Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan wawancara di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2015/2016 ini masih ada guru yang mengajar kurang persiapan. Guru hanya berbekal RPP hasil copy paste dan pelaksananaan pembelajarannya pun kadang tidak sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Ada juga yang mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan siswa. Guru tidak tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pelajaran.

Masih ada juga anggapan bahwa supervisi untuk mengawasi dan mencari kesalahan yang dilakukan guru dikelas. Masalah-masalah tersebut sesuai dengan temuan dari pengawas sekolah yang melaksanakan supervisi kunjungan kelas ke SD Pamriyan Gemuh Kendal pada tanggal 15 Februari 2016 ternyata guru tidak menyiapkan RPP dan perangkat lainnya ketika mengajar. Walaupun setiap pembinaan baik disekolah, Kelompok Kerja Guru Gugus, maupun di UPTD Pendidikan selalu di ingatkan bahwa tugas pokok guru adalah menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian tetapi hampir sumua guru SDN Pamriyan Gemuh Kendal belum menyusun RPP.


(4)

4

Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

Sementara kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode tindakan . Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

4.2.1. Identifikasi Masalah

Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk memulai supervisi kunjungan kelas dalam rangka meningkatkan kinerja guru ini adalah melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan melakukan observasi terhadap guru yang sedang mengajar. Bapak/Ibu guru yang dilakukan supervisi olek Kepala Sekolah terlebih dahulu memperkenalkan peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut bergabung di dalam kelas. Terdapat 1 guru yang lupa memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran


(5)

5 Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai kesulitan yang dialami guru dan peserta didik, kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru bersangkutan.

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan wawancara kepada guru bersangkutan dan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas.

Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan kelas (PAI). Dari ketiga guru tersebut sebagian besar guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU selaku guru mapel PAI.

“Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop, yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas menyampaikan materi”. (wawancara 2/3/2016)


(6)

6

Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB guru kelas V.

“Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan. Sedangkan RPP sudah ada di laptop”. (wawancara 10/3/2016)

Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi dokumen, ada beberapa guru yang belum menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam bentuk soft file di laptop.

Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tentunya akan tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Guru dalam menyusun RPP harus lebih disesuaikan dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu adanya strategi dalam mengajar, diantaranya


(7)

7 menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan guru hanya menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran masih belum digunakan.

Penggunaan bahan pembelajaran dan media pembelajaran masih berpusat pada buku panduan dan kurang adanya pengembangan dalam mencari sumber belajar yang relevan dan media pembelajaran.

Sumber belajar untuk masing-masing kelas tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta didik menerima materi pembelajaran adalah relatif. Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif.

“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi

yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan


(8)

8

peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua

terhadap siswa, lingkungan bermain

anak”.(wawancara 10/3/2016)

Selain memahami materi yang disampaikan oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini, kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor minimal baik (±70%). Barulah setelah itu guru dapat mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan, perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

Selaras dengan hal tersebut, selama pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru menggunakan variasi dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta didik berbentuk Kotak atau disesuaikan dengan materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga menyampaikan materi dengan menambahkan


(9)

9 beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh sebagai variasi.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus, program tahunan, program semester, dan media pembelajaran guna mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual perlu adanya media pembelajaran yang relevan. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran Bapak/Ibu guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa, akan lebih menyenangkan jika menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Paparan beberapa guru mengenai kesulitan pada materi tertentu dikarenakan penanaman konsep kepada peserta didik yang masih kurang. Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan KKM. Melalui pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan Kepala Sekolah dapat


(10)

10

dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi peserta didik, maka konsep yang diberikan akan mudah untuk dipahami.

4.2.2. Tindakan 1 ( Siklus 1 )

4.2.2.1 Identifikasi Masalah

Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk melakukan suoervisi kunjungan kelas . Pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki oleh guru dalam pembelajaran . Pada perencanaan tindakan ini peniliti mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah SDN Pamriyan Gemuh Kendal pada hari Senin, tanggal 4 April 2016 untuk membahas persiapan penelitian.Dalam pertemuan ini menyusun jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk 3 guru, dan menyiapkan instrumen supervisi kunjungan kelas.Kegiatan supervisi kunjungan kelas siklus 1 direncanakan pada hari Selasa, 6 April 2016 guru kelas 5. Rabu 7 April 2016 guru kelas 2 dan Kamis, 8 April 2016 guru agama. Sebelum pelaksanaan supervisi kunjungan kelas guru diberi kesempatan untuk mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat. Sehingga jika ada yang kurang tepat dapat diperbaiki.


(11)

11 Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun yaitu hari Selasa, 5 April 2016 guru kelas 5 pada jam ke 1-2 mata pelajaran IPA, dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dap at mempengaruhi. Rabu, 6 April 2016 guru kelas 2 pada jam pelajaran ke 4-5 tema kegemaran dengan kompetensi dasar IPA : 3.2 Mengindenfikasikan jenis energi yang paling sering digunakan dilingkungan sekitar dan cara menghematnya. Bahasa Indonesia : 8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara dengan bahasa tulis. Kamis, 7 April 2016 guru PAI yang sedang mengajar dikelas 4. Untuk guru kelas 2 dan 5 dilaksanakan di dalam kelas masing-masing. Untuk guru PAI dilaksanakan di ruang kelas 4. Guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dari mulai kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan pembelajaran.

Oservasi

Tahap observasi peneliti mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru . Saat pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan mengunakan intrumen supervisi


(12)

12

pelaksanaan pembelajaran. Fokus pengamatan proses pembelajaran.

Tabel 4.1

Hasil Supervisi Siklus 1

No Guru

Hasil Supervisi

Penyusunan RPP Pelaksanaan Pembelajaran

1 Kelas 2 79 % 71 %

2 Kelas 5 77% 75%

3 PAI 72 % 68 %

Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk penyusunan RPP bagi guru kelas sudah baik sesuai dengan Permendiknas tetapi untuk guru Pendidikan Agama Islam masih perlu bimbingan.Pada saat memulai pembelajaran rata-rata guru kurang mempersiapkan kondisi siswa.Siswa belum siap mengikuti pembelajaran guru sudah mulai memberikan materi pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis bermacam-macam metode tetapi pada pelaksanaan belajar mengajar guru masih dominan dalam kegiatan belajar mengajar.Pada saat mengakhiri pembelajaran guru juga kurang memberi kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan.Guru tergesa-gesa


(13)

13 mengakhiri pelajaran karena waktu sudah habis jadi guru belum bisa mengatur alokasi waktu dengan tepat.

Bagan 4.1

Hasil Supervisi Siklus 1

4.2.2.3 Hasil dan Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan ini kepala sekolah mengajak masing-masing guru untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan.Kepala sekolah mengadakan wawancara dengan masing-masing guru. Guru diajak untuk menemukan sendiri kelebihan dan kekurangannya. Guru kelas 5 menyatakan :

“Saya kurang mempersiapkan kondisi siswa sebelum memasuki kegiatan inti, saya masih dominan dalam proses belajar mengajar, dan belum dapat memanage waktu dengan tepat. Kelebihannya saya telah membuat RPP sebelum mengajar, saya telah mengunakan peraga dan telah menyusun alat evaluasi sesuai dengan kompetensi yang saya ajarkan.”

Guru kelas 2 juga menyatakan :

Hasil Masalah Tindakan I


(14)

14

“Saya telah menyiapkan RPP tetapi karena merasa grogi/kurang percaya diri saat ditunggui kepala sekolah jadi ada beberap kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Terutama saat memulai pelajaran dan memenit waktu.Tetapi saya senang ditunggui kepala sekolah saat mengajar. Saya akan lebih mempersiapkan diri dalam menyusun RPP dan proses belajar mengajar pertemuan berikutnya.”

Begitu juga dengan PAI, beliau menyatakan meskipun agak grogi dan masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan RPP maupun kegiatan belajar mengajar tetapi saya sangat senang mengajar ditunggui kepala sekolah karena dapat memotivasi untuk mengajar yang lebih baik.

4.2.3. Tindakan 2 ( Siklus 2)

4.2.3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang masih ditemukan pada siklus 1 untuk penyusunan RPP difokuskan pada aspek menentukan tujuan dan tersusunnya instrumen penilaian.Pada pelaksanaan Pembelajaran masih ada beberapa aspek yang harus mendapat perhatian. Pada kegiatan pendahuluan perlu fisik dan psikis siswa serta apersepsi. Untuk kegiatan inti perlu pelibatan siswa dalam pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Kunjungan kelas pada siklus 2 akan dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2016 untuk guru


(15)

15 kelas 5 dengan kompetensi dasar 6.2. Membuat karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Rabu 11 Mei 2016 untuk guru kelas 2 mapel tematik dengan kompetensi dasar IPA: 4.1. Mengidentifikasi kenampakan matahari dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesi: 7.1 membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. Kamis,12 Mei 2016 untuk guru PAI dengan kompetensi dasar Membaca dzikir setelah sholat. Pada perencanaan penelitian ini Kepala sekolah mempersiapkan intrumen supervisi perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapakan RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4.2.3.2 Aktifitas Tindakan 2

Sama pada siklus 1 pelaksanaan kunjungan kelas dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Untuk guru kelas supervisi dilakukan dikelas masing-masing.Guru PAI di dalam kelas 4 sekolah.Kepala sekolah lebih memfokuskan pengamatan pada guru dalam memulai pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, mengakhiri pelajaran dan penggalokasian waktu.


(16)

16

Kepala sekolah mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan intrumen supervisi pelaksanaan.

Tabel 4.2

Hasil Supervisi Siklus 2

No Guru

Hasil Supervisi Penyusunan

RPP

Pelaksanaan Pembelajaran

1 Kelas 2 91 89

2 Kelas 5 88 86

3 PAI 86 84

Dari hasil pengamatan hasil supervisi baik dalam penyusunan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran.

4.2.3.3 Hasil dan Refleksi

Dari hasil perenungan dan evalusi menunjukan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus 2 bisa meningkatkan kompetensi pembelajaran guru. Rata-rata perolehan nilai penyusunan RPP dari tiga guru 88 dengan kategori baik dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru adalah 86 dengan kategori baik. Jadi dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami kenaikan untuk penyusunan RPP


(17)

17 dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai. Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses.

Bagan 4.2

Hasil Supervisi Siklus 1 dan 2

Keterangan : 1. Masalah

Guru belum siap mengajar

Guru belum membuat perencanaan pembelajaran Guru belum melaksanakan pembelajaran yang sesuai 2. Tindakan 1

Kepala Sekolah mengadakan pembinaan Kepala Sekolah mengadakan pembimbingan Kepala Sekolah mengadakan pengarahan 3. Hasil

Guru sudah siap mengajar tetapi masih kurang pas . Hasil

Masalah Tindakan I

Masalah Tindakan II


(18)

18

Guru sudah membuat perencanaan pembelajaran tetapi belum sesuai dengan standar

Guru sudah melaksanakan pembelajaran tetapi belum sesuai standar

4. Masalah

Guru belum maksimal dalam kesiapan Guru membuat perencanaan belum standar Guru melaksanakan pembelajaran belum optimal 5. Tindakan II

Kepala Sekolah mengadakan tindak lanjut

Kepala Sekolah memberi respon Kepala Sekolah mengadakan pendampingan

pengawasan 6. Hasil

Guru ada peningkatan kesiapan mengajar

Guru ada peningkatan perencanaan pembelajaran

Guru ada peningkatan melaksanakan pembelajaran

4.3. Pembahasan Penelitian 4.3.1 Peningkatan Kinerja Guru

Setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan yang melalui dua tahap siklus terlihat adanya peningkatan dalam pembelajaran. Peningkatan pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati


(19)

19 yang menyatakan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran dapat meningkat setelah dilakukan supervisi dengan pendekatan kolaboratif. Perbedaannya terletak pada teknik supervisi yang digunakan. Pada penelitian ini mengunakan teknik perorangan yaitu supervisi kunjungan kelas, pada penelitian Suyoko dan Purwati mengunakan supervisi kolaboratif.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang berjudul oleh Putu dan Nyoman (2007). Mereka menjelaskan bahwa supervisi akademis dapat membantu guru-guru matematika dalam menyusun RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala sekolah. Persamaannya dengan penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah.

Surervisi kunjungan kelas bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan , tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya . Ssebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat . ( Arikunto , 2009 : 12 ) .

Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian dilakukan dengan tehnik supervisi kunjungan kelas


(20)

20

untuk meningkatkan kinerja guru . Menurut Arikunto 2009 : 54 ) yang dimaksud dengan kunjungan kelas atau classroom visitation adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kesalah satu kelas , baik ketika kegiatan berlangsung . Untuk melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar , ataupun ketika kelas sedang sedang kosong , ataupun sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar . Melalui tehnik ini kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas utamanya , mengajar , penggunaan alat , metode , dan tehnik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya . Hasil supervisi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru untuk menentukan cara – cara yang paling tepat . Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar mengajar . Agar kunjungan kelas berlangsung efektif , hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan dilaksanakan denga hati –hati dengan penampilan yang baik .

Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali dengan kegiatan perencanaan . Purwanto ( 2009 : 15 ) menyatakan perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah – masalah , Ddalam penghampiran masalah perencana berbuat merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan


(21)

21 bagaimana mengerjakannya . Dalam kegiatan perencanaandawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi kunjungan kelas . Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui . Bahwa program supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi .

Persiapan sebelum kegiatan supervisi antara lain program supervisi, jadwal supervisi dan instrumen supervisi . Dalam program supervisi saya merumuskan tentang latar belakang , landasan hukum , tujuan dan ruang lingkupnya . Setelah program supervisi dibuat oleh kepala sekolah , kemudian dilanjutkan dengan penyiapan instrumen supervisi . Instrumen tersebut meliputu instrumen penelaaham . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan instrumen untuknpenelaahan pelaksanaan pembelajaran . Instrumen itu digunakanuntuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi : Identitas mata pelajaran , Standar kompetensi , kompetensi dasar , pindikator , pencapaian kompetensi , tujuan pembelajaran , materi ajar , alokasi waktu , metode pembelajaran , kegiatan pembelajaran , penilaian hasil belajar , penilaian hasil belajar , sumber belajar , Sedangkn untuk instrumen penelaahan pelaksanaan


(22)

22

pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan , kegiatan inti dan kegiatan penutup . Berdasarkan data observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat perencanaan supervisi kepala sekolah membuat instrumen penilaiantentang penelaahan RPP dan penelaahan pelaksanan pembelajaran . Sebelum dilakukan supervisi , terlebih dulu dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan supervisi . Jadwal dibuat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi , karena dengan adanya perencanaan jadwal pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk mempersiapkan aspek yang diperlukan dalam kegiatan supervisi .

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di lapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari . Satu kelas untuk satu orang guru , satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran . Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi , kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya . Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam supervisi . Agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi .

Setelah semuanya direncanakan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi . Supervisi harys dilaksanakan sesuai dengan


(23)

23 jadwal yang telah dibuat sebelumnya . Pada saat melakukan supervisi , supervisor bersikap sopan dan tidak mengganggu pelaksanaan supervisi . Tujuannya adalah agar guru yang disuperisi tidak merasa terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang melakukan supervisi .

Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan supervisi , kepala sekolah bersikap bijak . Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas , untuk mengamat jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrumen penilaian supervisi .

Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar . Pada saat pelaksanaan superisi berlangsung , kepala sekolah sebagai supervisor akan mengamati persiapan yang dilakukan oleh guru .

Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang dibuat oleh guru . Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran .

Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui bahwa guru kelas v mempersiapkan RPP sebelum pembelajaran dimulai RPP tersebut berisi nama satuan


(24)

24

pndidikan , identitas sekolah , standar kompetensi , kompetensi dasar , alokasi wakyu , perumusan indikator , skenario pembelajaran . Selain RPP , guru harus mempersiapkan instrumen penilaian pembelajaran .Pada saat guru membuat RPP , guru harus membuat instrumen penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan guru untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran . Guru juga membuat pedoman penilaian ( scoring )serta membuat kunci jawabannya .

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru bahwa guru kelas v membuat RPP mata pelajaran IPA dengan baik . Hal itu sudah dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP . Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan lisan . Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dlaksanakan di akhir pembelajaran .

Pada saat pelaksanaan pembelajara , guru harus mengacu pada RPP yang telah ddibuat sebelumnya . Supervisor akan mengamati kemampuan guru dalam melakukan keguatan pendahuluan . Berdasarkan data observasi dapat diketahui bahwa pada saat pelaksanaan pembelajara guru dapat melaksanakan kegiatan pendahuluandengan baik . Hal itu terlihat dari kemampuan guru dalam melakukan observasi ,


(25)

25 menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran , serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan , uraian kegiatan sesuai dengan silabus .

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik . Hal itu dapat dilihat pada data insrumen supervisi pembelajaran . Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kalai pertemuan , dengan 2 jam pelajaran untuksetiap pertemuannya . Pada pertemuan kedua dan ketigaguru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik . Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi , kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi . Berdasarkan data observasi di lapangan dapat diketehui dari 3 ( tiga ) pertemuan guru sudah melakukan kegiatan dengan baik . Guru melakukan kegiatan eksplorasi pembelajaran salah satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi belajar dari berbagai sumber dengan penerapan prinsip alam oleh guru . Namun dalam penggunaan alat peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan . Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di ruang laboratorium . Guru juga melakukan kegiatan elaborasi salah satu contohnya adalah dengan memfasilitasisiswa melalui pemberian tugas , diskusi


(26)

26

dan lain – lain . Untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis . Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan , tulisan , isyarat , maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa . Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup . Pada kegiatan penutupdiharapkan guru mampu membuat rangkuman , melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan . Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya . Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan . Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajara , dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya . Dan dara 3 ( tiga ) kali pertemuan , terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap pertemuannya . Guru tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Standar yang ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh nilai 70

Tahapan berikutnya dari proses pembelajaran yang disupervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan evaluasi . Berdasarkan data dokumentasi dan observasidapat diketahui bahwa guru melakukan


(27)

27 evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan . Tes tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyarap materi pelajaran . Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materipelajaran .

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP ( data terlampir ) . Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan , yang dilengkapi dengan kunci jawaban . Setelah evaluasi selesai dilakukan , maka akan diketahui hasil belajar siswa . Dari hasil belajar tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut . Berdasarkan data observasi yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang nilainya > 75 masih kurang dari 75 % , sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas .

Untuk mengatasi masalah tersebut , kegiatan tindak lanjut dilakuakan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan di rumah . Selain itu guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi .


(28)

28

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui pada saat pelaksanaan supervisi , supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran . Supervisor duduk di bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah – olah jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran . Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru , sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran . Namun pada saat memberikan sesi tanya jawab kepada siswa , supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi .

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan , maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan supervisor , Data dari observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa , diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi , supervisor membuat perjanjiandengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung . Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan , maka supervisor meninggalkan kelas .

Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah evaluasi dan refleksi . Supervisor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal – hal yang telah terjadi selama observasi terhadap guru selama melakukan proses pembelajaran .Tahap evaluasi merupakan


(29)

29 diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah ) dan guru . Suasana petemuan penuh persahabatan , bebas dari prasangka , dan tidak bersifat mengadili . Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta , 2007 : 43 ) .

Hasil pengamatan supervisi akan disampaikan kepada guru , pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan . Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung . berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas v , dalam pembelajaran IPA sudah baik . Guru yang bersangkutan telah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan . Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang berada dalam standar proses . Sehingga guru yang bersangkutan diberikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkankemampuan mengajarnya . Guru yang telah memenuhi standar kita beri motifasi agar selalu meningkatkan kompetensinya , baik melalui studi lanjut melakukan pengembangan keprofesian


(30)

30

berkelanjutan . Namun pada aspek yang masih kurang tetap diberikan pembinaan , agar terjadi perubahan pada pembelajaran berikutnya .

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan . Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi . Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada teman sejawat , selain dapat membantu mengatasi kesulitan , juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman .

Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah .

4.3.2 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya peningkatan

Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.


(31)

31 Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru dikelas.

Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan.

Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SD Negeri Pamriyan dapat terlaksana sesuai dengan


(32)

32

rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah dipersiapkan.

Dari hasil pengamatan menujukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dikelas. Dari hanya copy paste yang tidak sesuai kondisi siswa menjadi tersusunnya RPP sesuai standar proses. Pelaksanaan pembelajaran yang pelaksanaannya tidak tepat waktu menjadi tepat waktu. Dari pembelajaran yang berfokus ke guru menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa. Setelah selesai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepala sekolah segera melakukan tindak lanjut. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukan data hasil observasi (instrumen dan catatan), memberi kesempatan guru mencermati dan menganalisanya. Mendiskusikan secara terbuka hasil obsevasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), memberikan penguatan terhadap penampilan guru. Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya. Tujuannya pemberian tindak lanjut adalah agar guru termotivasi, lebih semangat dan merasa puas dengan pembelajaran yang telah dilakukan.


(1)

27 evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan . Tes tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyarap materi pelajaran . Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materipelajaran .

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP ( data terlampir ) . Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan , yang dilengkapi dengan kunci jawaban . Setelah evaluasi selesai dilakukan , maka akan diketahui hasil belajar siswa . Dari hasil belajar tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut . Berdasarkan data observasi yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang nilainya > 75 masih kurang dari 75 % , sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas .

Untuk mengatasi masalah tersebut , kegiatan tindak lanjut dilakuakan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan di rumah . Selain itu guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi .


(2)

28

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui pada saat pelaksanaan supervisi , supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran . Supervisor duduk di bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah – olah jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran . Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru , sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran . Namun pada saat memberikan sesi tanya jawab kepada siswa , supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi .

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan , maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan supervisor , Data dari observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa , diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi , supervisor membuat perjanjiandengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung . Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan , maka supervisor meninggalkan kelas .

Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah evaluasi dan refleksi . Supervisor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal – hal yang telah terjadi selama observasi terhadap guru selama melakukan proses pembelajaran .Tahap evaluasi merupakan


(3)

29 diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah ) dan guru . Suasana petemuan penuh persahabatan , bebas dari prasangka , dan tidak bersifat mengadili . Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta , 2007 : 43 ) .

Hasil pengamatan supervisi akan disampaikan kepada guru , pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan . Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung . berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas v , dalam pembelajaran IPA sudah baik . Guru yang bersangkutan telah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan . Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang berada dalam standar proses . Sehingga guru yang bersangkutan diberikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkankemampuan mengajarnya . Guru yang telah memenuhi standar kita beri motifasi agar selalu meningkatkan kompetensinya , baik melalui studi lanjut melakukan pengembangan keprofesian


(4)

30

berkelanjutan . Namun pada aspek yang masih kurang tetap diberikan pembinaan , agar terjadi perubahan pada pembelajaran berikutnya .

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan . Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi . Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada teman sejawat , selain dapat membantu mengatasi kesulitan , juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman .

Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah .

4.3.2 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya peningkatan

Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.


(5)

31 Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru dikelas.

Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan.

Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SD Negeri Pamriyan dapat terlaksana sesuai dengan


(6)

32

rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah dipersiapkan.

Dari hasil pengamatan menujukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dikelas. Dari hanya copy paste yang tidak sesuai kondisi siswa menjadi tersusunnya RPP sesuai standar proses. Pelaksanaan pembelajaran yang pelaksanaannya tidak tepat waktu menjadi tepat waktu. Dari pembelajaran yang berfokus ke guru menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa. Setelah selesai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kepala sekolah segera melakukan tindak lanjut. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukan data hasil observasi (instrumen dan catatan), memberi kesempatan guru mencermati dan menganalisanya. Mendiskusikan secara terbuka hasil obsevasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), memberikan penguatan terhadap penampilan guru. Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya. Tujuannya pemberian tindak lanjut adalah agar guru termotivasi, lebih semangat dan merasa puas dengan pembelajaran yang telah dilakukan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan T2 942012089 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Kunjungan Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Negeri 1 Bandungan T2 942012089 BAB IV

0 0 23

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB IV

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SDN Karangrejo 1 Dempet Demak T2 BAB IV

0 0 28