T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kinerja Guru di SD Negeri Langensari ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang T2 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Langensari
04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
yang beralamat di Jalan Brawijaya III Langensari
Kelurahan

Langensari

Kecamatan

Ungaran

Barat

Kabupaten Semarang Jawa Tengah 50518.
SD Negeri Langensari 04 Ungaran ini memiliki
visi, misi dan tujuan sekolah. Visi, Misi dan Motto SD
Negeri Langensari 04 ini adalah:
1. Visi:

Melaksanakan
Keindahan,

pengembangan

Ramah,

Berakhlak

Kebersihan,
Mulia

dan

Berprestasi.
2. Misi:
Membudayakan Kebiasaan bersih, indah, ramah,
santun, religius dan berprestasi.
3. Motto:
Mengedepankan kejujuran dan prestasi.

Untuk

menyelenggarakan

pendidikan

dan

pembelajaran SDN Langensari 04 Kecamatan Ungaran
Barat

Kabupaten

Semarang

diampu

oleh

seorang


Kepala Sekolah dengan dibantu tiga guru kelas Negeri,
satu guru PJOK, dan satu guru PAI. Adapun data guru
dan karyawan tidak tetap yaitu dua guru kelas, satu
guru Bahasa Inggris, satu Staf Sekolah dibidang Ketata
55

Usahaan, dan satu Staf Sekolah ditempatkan sebagai
Penjaga Sekolah.
Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014/2015
berdasarkan studi dokumentasi terdiri dari 258 siswa
yaitu: kelas I berjumlah 41 siswa, kelas II berjumlah 43
siswa, kelas III berjumlah 46 siswa, kelas IV berjumlah
33 siswa, kelas V berjumlah 50 siswa, dan kelas VI
berjumlah 45 siswa. Dari data jumlah peserta didik di
atas, masing-masing kelas sebagai kelas normal. Untuk
data siswa SD Negeri Langensari 04 kelas 1 berjumlah
41 siswa, kelas 2 berjumlah 43 siswa, kelas 3
berjumlah 46 siswa, kelas 4 berjumlah 33 siswa, kelas
5 berjumlah 50 siswa dan kelas 6 berjumlah 45 siswa.

Berdasarkan uraian dan tabel di atas maka
dalam pelaksanaan supervisi akademik kunjungan
kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru di SD Negeri Langensari 04 Kecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang dilakukan pada 6 kelas
yaitu kelas I, II, III, IV, V dan VI SD Negeri Langensari
04 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik Kunjungan
Kelas

oleh

Meningkatkan

Kepala
Kinerja

Sekolah

Guru

di

SD

untuk
Negeri

Langensari 04 Ungaran Barat
Perencanaan

supervisi

akademik

kunjungan

kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru merupakan penyusunan dokumen perencanaan


pelaksanaan dan perencanaan pemantauan

dalam

rangka membantu guru mengembangkan kemampuan
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Perencanaan

supervisi

akademik

kunjungan

kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru adalah sebuah persiapan dan segala bantuan dari
pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan
guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalam

mencapai

tujuan-tujuan

pendidikan.

Supervisi

akademik oleh kepala sekolah berbasis kelas sendiri
dapat diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional
yang diberikan kepala sekolah kepada guru yang
berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
meningkatkan sistem mengajar guru.
Pada perencanaan supervisi akademik kunjungan
kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru di SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat ini
dilakukan secara terstruktur dan terencana dengan
baik dan benar. Namun sebelum supervisi kunjungan
kelas dilaksanakan dan direncanakan terlebih dahulu
kepala sekolah SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat

perlu melihat dan menanyakan permasalahan yang
dialami oleh guru pengajar sehingga harus disupervisi.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD
Negeri Langensari 04 Ungaran Barat berikut ini:
Masalah yang saya tahu yang berhubungan
dengan supervisi akademik yang berfungsi untuk
meningkatkan kinerja pembelajaran guru di SD
Negeri Langensari 04 ini adalah kurangnya

kedisiplinan guru dalam mengajar, proses belajar
mengajar tidak menggunakan perencanaan yang
baik, dan guru tidak menggunakan alat peraga
dalam pembelajaran. Padahal semua hal itu sangat
penting dilakukan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

Senada dengan yang diutarakan oleh Kepala
Sekolah SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat,
berikut ini guru mata pelajaran di SD Negeri Langensari
04 Ungaran Barat menambahkan:

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Kepala Sekolah
kami bahwa benar dalam proses kegiatan belajar
mengajar di SD Negeri Langensari 04 masih sangat
kurang bagus perencanaannya. Selain itu banyak
guru dalam proses belajar mengajar tidak
menggunakan alat peraga. Dan juga masih ada
guru yang tidak menggunakan bahan ajar seperti
Silabus dan RPP sehingga proses pembelajaranpun
berjalan tidak terarah.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat
diketahui

bahwa

perencanaan

pembelajaran

sebelumnya di SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat

diketahui

bahwa

kedisiplinan

perencanaannya

guru

kurang

bagus,

kurang

baik,

guru


tidak

menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan Dan
juga masih ada guru yang tidak menggunakan bahan
ajar

seperti

Silabus

dan

RPP

sehingga

proses

pembelajaranpun berjalan tidak terarah.
Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut
maka harus ada penyelesaian dan perencanaan yang
harus dilakukan kepala sekolah untuk merubah atau
menjadikan

pelaksanaan

pembelajaran

menjadi

bermutu dan mampu meningkatkan prestasi belajar

siswa. Seperti yang diungkapkan Kepala Sekolah SD
Negeri Langensari 04 Ungaran Barat berikut ini:
Yang akan saya lakukan dengan adanya
permasalahan yang dihadapi guru dalam proses
belajar mengajar ini sebelumnya saya akan
menyusun
perencanaan
supervisi
akademik
berbasis
kunjungan
kelas,
yang
meliputi
menganalisa pelaksanaan supervisi tahun lalu
terlebih dahulu, menyusun program supervisi
tahunan dan menyusun instrument supervisi
akademik. Sedangkan langkah-langkah dalam
perencanaan
supervisi
akademik
berbasis
kunjungan kelas yang akan saya lakukan nanti
adalah sebagai berikut: 1) melakukan pra
observasi,
2)melaksanakan
observasi
dalam
pelaksanaan PBM, 3) melakukan analisis hasil
observasi, 4) mengolah hasil observasi, 5)
melakukan umpan balik hasil observasi, 6)
menyusun program tindak lanjut dan 7)
melaksanakan program tindak lanjut.

Senada yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah,
berikut ini guru mata pelajaran di SD Negeri Langensari
04 Ungaran Barat menambahkan:
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Kepala Sekolah
kami, bahwa untuk menghilangkan permasalahan
yang dihadapi guru SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat Ibu Kepala Sekolah melakukan
supervisi akademik berbasis kunjungan kelas, dan
langkah-langkah supervisi tersebut yang saya
ketahui adalah bahwa kepala sekolah akan terjun
langsung ke lapangan untuk melakukan observasi
atau melihat proses kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil
simpulan

bahwa

langkah-langkah

perencanaan

supervisi akademik berbasis kunjungan kelas yang
akan dilakukan kepala sekolah nanti adalah sebagai

berikut: 1) melakukan pra observasi, 2)melaksanakan
observasi dalam pelaksanaan PBM, 3) melakukan
analisis hasil observasi, 4) mengolah hasil observasi, 5)
melakukan umpan balik hasil observasi, 6) menyusun
program tindak lanjut dan 7) melaksanakan program
tindak lanjut.
Dalam perencanaan supervisi akademik oleh
kepala sekolah berbasis kunjungan kelas tentunya ada
aspek atau materi yang harus ditanyakan oleh Kepala
Sekolah pada guru, karena aspek atau materi tersebut
sangat

penting

kinerja

guru

peranannya
dalam

proses

untuk
KBM.

meningkatkan
Seperti

yang

diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Langensari
04 Ungaran Barat berikut ini:
Aspek atau materi yang akan saya tanyakan pada
guru dalam perencanaan supervisi akademik
berbasis
kunjungan
kelas
adalah
tentang
persiapan pembelajaran yang meliputi penyusunan
Silabus dan RPP, proses pembelajaran, penilaian
hasil
pembelajaran
yang
dilakukan,
dan
pencapaian kompetensi. Kemudian untuk manfaat
perencanaan yang digunakan dalam pengelolaan
supervisi akademik berbasis kunjungan kelas di
SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat ini adalah
saya dan guru-guru yang lain dapat menemukan
kesenjangan, dapat menemukan peluang yang
dapat dikembangkan dan saya dapat member
bantuan dan solusi.

Guru SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
menambahkan berikut ini:
Aspek atau materi yang ditanyakan kepala sekolah
pada para guru dalam perencanaan supervisi
akademik berbasis kunjungan kelas ini adalah

tentang persiapan pembelajaran yang meliputi
penyusunan

Silabus

dan

RPP,

proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran yang
dilakukan

guru

nantinya

pada

siswa,

dan

pencapaian kompetensi dalam pembelajaran.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas maka
diambil simpulan perencanaan supervisi akademik
kunjungan

kelas

oleh

kepala

sekolah

untuk

meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04
Kecamatan

Ungaran

Barat

Kabupaten

Semarang

adalah sebagai berikut: 1) melakukan pra observasi, 2)
melaksanakan observasi dalam pelaksanaan PBM, 3)
melakukan analisis hasil observasi, 4) mengolah hasil
observasi, 5) melakukan umpan balik hasil observasi,
6)

menyusun

program

tindak

lanjut

dan

7)

melaksanakan program tindak lanjut. Untuk aspek
atau materi yang akan ditanyakan kepala sekolah pada
guru dalam perencanaan supervisi akademik berbasis
kunjungan

kelas

adalah

tentang

persiapan

pembelajaran yang meliputi penyusunan Silabus dan
RPP, proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran
yang dilakukan, dan pencapaian kompetensi. Kepala
sekolah menyiapkan angket pengisian tentang sikap
professional guru, instrument IPKG sebagai acuan
pengukuran akeberhasilan supervisi.

4.2.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik Kunjungan
Kelas

oleh

Meningkatkan

Kepala
Kinerja

Sekolah
Guru

di

untuk

SD

Negeri

Langensari 04 Ungaran Barat
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
adalah tahap dimana kepala sekolah terjun langsung
ke kelas untuk melakukan supervisi pada guru sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Dalam pelaksanaan supervisi klinis berbasis kelas ini
tentunya baik Kepala Sekolah maupun guru perlu
persiapan

yang

benar-benar

matang

sebelum

menginjak dalam pelaksanaan supervisi klinis berbasis
kelas yang nyata.
Dalam
kunjungan

pelaksanaan
kelas

oleh

supervisi
kepala

akademik

sekolah

untuk

meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat tentunya mempunyai langkah-langkah
dalam

pelaksanaannya

sehingga

supervisi

yang

dilakukan oleh kepala sekolah akan dapat berjalan
lancar dan baik. Seperti yang diungkapkan oleh kepala
sekolah SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
berikut ini:
Langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi
akademik berbasis kunjungan kelas ini adalah 1)
tahap pertemuan awal (menganalisis rencana
pembelajaran, menetapkan aspek yang akan
diamati
dalam
pembelajaran);
2)
Tahap
pengamatan (mencatat secara obyektif dan selektif
RPP dan peristiwa selama pembelajaran; dan 3)
tahap pertemuan balikan (menganalisis hasil
observasi bersama guru, menginterprestasi hasil

analisa, menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu meningkatkan RPP
dan perilaku guru dalam pembelajaran).

Senada

yang

diungkapkan

oleh

Ibu

Kepala

Sekolah SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat,
berikut

ini

guru

SD

Negeri

Langensari

04

menambahkan:
Langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah
melakukan tahap pertemuan awal dengan para
guru yang gunanya untuk membahas tentang halhal yang harus dipersiapkan guru dalam supervisi
nantinya, berikutnya tahap pelaksanaan kepala
sekolah melakukan pengamatan dengan cara
kepala sekolah terjun langsung ke kelas kemudian
duduk di bangku belakang dan mengamati
jalannya proses kegiatan belajar mengajar tanpa
ikut turun tangan. Jadi pada tahap pelaksanaan
ini kepala sekolah melakukan observasi langsung
terhadap jalannya pembelajaran yang dilakukan
oleh guru di kelas. dan pada tahap terakhir tahap
pertemuan balikan, pada tahap ini kepala sekolah
melakukan analisa dari pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di kelas sebelumnya kemudian
menetapkan aspek-aspek yang akan dilakukan
untuk membantu guru meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat
diambil

simpulan

pelaksanaan

bahwa

supervisi

langkah-langkah

akademik

kepala

dalam
sekolah

berbasis kunjungan kelas adalah 1) tahap pertemuan
awal (menganalisis rencana pembelajaran, menetapkan
aspek yang akan diamati dalam pembelajaran); 2)
Tahap pengamatan (mencatat secara obyektif dan
selektif RPP dan peristiwa selama pembelajaran; dan 3)
tahap pertemuan balikan (menganalisis hasil observasi
bersama

guru,

menginterprestasi

hasil

analisa,

menetapkan aspek-aspek yang harus dilakukan untuk
membantu meningkatkan RPP dan perilaku guru dalam
pembelajaran).
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
di SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat tentunya
kepala sekolah akan menanyakan aspek-aspek atau
materi yang diberikan kepada guru yang bersangkutan
dalam pelaksanaan supervisi akademik berbasis kepala
sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah
SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat berikut ini:
Aspek atau materi yang saya tanyakan pada guru
dalam pelaksanaan supervisi akademik berbasis
kunjungan kelas ini adalah tentang kendala atau
kesulitan yang ditemui dalam proses belajar
mengajar. Seperti pengelolaan kelas yang kondusif,
RPP, penilaian atau evaluasi pada siswa di akhir
materi yang disampaikan dan bimbingan konseling
yang diberikan pada siswa yang mengalami
masalah dalam pelajaran.

Guru SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
menambahkan berikut ini:
Aspek atau materi yang ditanyakan Kepala Sekolah
kepada kami selaku guru mata pelajaran adalah
tentang kendala atau kesulitan yang kami temui
dalam pengelolaan pembelajaran di kelas supaya
dapat menjadi kondusif, bagaimana penyusunan
Silabus dan RPPnya, kemudian hasil akhir yang
diberikan siswa setelah tahap pelaksanaan
pembelajaran dilakukan serta bimbingan yang
diberikan pada siswa yang mengalami masalah
dalam pembelajaram di kelas.

Berdasarkan

keterangan

di

atas

dapat

disimpulkan bahwa aspek atau materi yang ditanyakan

kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
kunjungan kelas adalah tentang kendala atau kesulitan
yang ditemui dalam proses belajar mengajar. Seperti
pengelolaan kelas yang kondusif, RPP, penilaian atau
evaluasi pada siswa di akhir materi yang disampaikan
dan bimbingan konseling yang diberikan pada siswa
yang mengalami masalah dalam pelajaran.
Dalam

pelaksanaan

supervisi

akademik

kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat ini setelah setelah
sebelumnya sudah disusun perencanaan yang matang
maka tentunya pelaksanaan dapat tertata dengan rapi
dan

berjalan

secara

terjadwal.

Seperti

yang

diungkapkan oleh Ibu Kepala Sekolah SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat berikut ini:
Bagaimana
pelaksanaan
supervisi
akademik
berbasis
kunjungan
kelas
ini…?
Dalam
pelaksanaan supervisi akademiki di SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat ini sudah terprogram
sebelumnya
kemudian
pelaksanaan
dalam
pembelajaran yang disupervisi dapat berjalan
dengan program yang sudah direncanakan
sebelumnya setelah itu ada tindak lanjut yang
nantinya akan saya berikan kepada guru yang
masih mengalami kekurangan dan masalah atau
kendala dan kesulitan setelah supervisi akademik
dilaksanakan.

Guru SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
menambahkan berikut ini:
Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
berbasis kunjungan kelas ini menurut saya sudah
terprogram yang kemudian dilaksanakan dengan
program yang ada dan hasilnya akan ditindak
lanjuti oleh Kepala Sekolah nantinya.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas maka
dapat diambil simpulan bahwa pelaksanaan supervisi
akademik kunjungan kelas oleh kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04
Kecamatan

Ungaran

Barat

Kabupaten

Semarang

adalah 1) disusun berdasarkan langkah-langkah yang
sudah ada yaitu tahap pertemuan awal (menganalisis
rencana pembelajaran, menetapkan aspek yang akan
diamati

dalam

(mencatat

pembelajaran),

secara

obyektif

dan

tahap

pengamatan

selektif

RPP

dan

peristiwa selama pembelajaran), dan tahap pertemuan
balikan (menganalisis hasil observasi bersama guru,
menginterprestasi hasil analisa, menetapkan aspekaspek

yang

meningkatkan

harus
RPP

dilakukan
dan

untuk

perilaku

membantu

guru

dalam

pembelajaran); 2) aspek atau materi yang ditanyakan
kepala sekolah adalah tentang kendala atau kesulitan
yang ditemui dalam proses belajar mengajar seperti
pengelolaan kelas yang kondusif, RPP, penilaian atau
evaluasi pada siswa di akhir materi yang disampaikan
dan bimbingan konseling yang diberikan pada siswa
yang mengalami masalah dalam pelajaran; dan 3)
dalam pelaksanaan supervisi akademiki di SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat ini sudah terprogram
sebelumnya

kemudian

pelaksanaan

dalam

pembelajaran yang disupervisi dapat berjalan dengan
program yang sudah direncanakan setelah itu ada
tindak lanjut yang nantinya akan diberikan kepala
sekolah kepada guru yang masih mengalami masalah.

4.2.3 Evaluasi Supervisi Akademik Kunjungan Kelas
oleh

Kepala

Sekolah

untuk

Meningkatkan

Kinerja Guru di SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat
Evaluasi supervisi akademik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
merupakan tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas.
Supervisor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi
hal-hal yang telah terjadi selama observasi terhadap
guru

selama

melaksanakan

proses

pembelajaran.

Tahap evaluasi merupakan diskusi umpan balik antara
supervisor

(kepala

sekolah)

dan

guru.

Suasana

pertemuan penuh persahabatan, bebas dari prasangka,
dan tidak bersifat mengadili. Supervisor memaparkan
data secara objektif sehingga guru dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Dalam evaluasi supervisi akademik kunjungan
kelas di SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
tentunya dalam pelaksanaan supervisi sebelumnya
mengalami hambatan dan kesulitan tapi tentunya ada
juga yang dapat menjadi pendukung dari pelaksanaan
supervisi akademik tersebut. Seperti yang diungkapkan
oleh Ibu Kepala Sekolah SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat berikut ini:
Yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan
supervisi akademik kunjungan kelas ini adalah
guru yang menanggapi bahwa supervisi bertujuan
untuk meningkatkan kualitas mengajarnya dan
juga sarana prasarana yang memadai terhadap
jalannya pelaksanaan supervisi akademik ini.
Namun dalam pelaksanaan supervisi akademik

kunjungan kelas ini juga mengalami hambatan dan
kesulitan. Hambatan tersebut yaitu bahwa masih
ada beberapa guru yang beranggapan bahwa
supervisi merupakan penghakiman bagi guru yang
disupervisi dan menurut guru masih ada sarana
prasarana yang masih kurang memadai. Untuk
mengatasi
hambatan
tersebut
maka
saya
mengadakan pendekatan dan informasi kepada
guru dalam rapat lanjutan yang menerangkan
bahwa tujuan supervisi akademik yang saya
lakukan itu adalah untuk perbaikan dan
peningkatan mutu pembelajaran.

Guru SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat
menambahkan berikut ini:
Masih ada ada kendala yang dialami oleh guru
dalam pelaksanaan supervisi akademik berbasis
kunjungan kelas ini. Kendala tersebut yang saya
ketahui adalah masih minimnya dan kurangnya
pengetahuan
guru
tentang
arti
supervisi
sebenarnya serta masih ada sarana dan prasarana
yang belum lengkap. Untuk hambatan yang
ditemui tersebut maka kepala sekolah akan
mengadakan rapat lanjutan untuk membahas
masalah yang ada dan melakukan refleksi pada
guru.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat
diambil

simpulan

bahwa

pendukung

dalam

pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas ini
adalah

bahwa

guru

menanggapi

bahwa

supervisi

bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya
dan juga sarana prasarana yang memadai terhadap
jalannya pelaksanaan supervisi akademik ini. Namun
dalam

pelaksanaan

supervisi

akademik

berbasis

kunjungan kelas ini juga mengalami hambatan dan
kesulitan. Hambatan tersebut yaitu bahwa masih ada
beberapa guru yang beranggapan bahwa supervisi

merupakan penghakiman bagi guru yang disupervisi
dan menurut guru masih ada sarana prasarana yang
masih kurang memadai. Untuk mengatasi hambatan
tersebut maka kepala sekolah mengadakan pendekatan
dan informasi kepada guru dalam rapat lanjutan yang
menerangkan bahwa tujuan supervisi akademik yang
saya

lakukan

itu

adalah

untuk

perbaikan

dan

peningkatan mutu pembelajaran.
Dalam
kunjungan

pelaksanaan
kelas

oleh

supervisi
kepala

akademik

sekolah

untuk

meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04
Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang
telah direncanakan secara terprogram pada waktu
sebelumnya tentunya pada tahap evaluasi ini dapat
diketahui

hasilnya

oleh

kepala

sekolah

yang

bersangkutan kemudian akan dilakukan tindak lanjut.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD
Negeri Langensari 04 Ungaran Barat berikut ini:
Hasil yang diperoleh dari supervisi akademik
kepala sekolah berbasis kunjungan kelas yang
saya dapat ini meliputi 1) penyusunan Silabus dan
RPP yang belum sesuai standar yang sudah
ditetapkan, 2) pembelajaran masih bersifat
konvensional atau guru yang masih active, dan 3)
pembelajaran
yang
dilakukan
guru
belum
menggunakan alat peraga. Kemudian untuk tindak
lanjut yang akan saya lakukan dengan hasil
supervisi akademik yang saya dapat tersebut
adalah bahwa saya akan memberikan pembinaan
kepada guru secara periodic dalam memberi
motivasi baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Senada yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah
SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat, Guru SD

Negeri Langensari 04 Ungaran Barat menambahkan
berikut ini:
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan supervisi
akademik berbasis kunjungan kelas di SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat yang saya ketahui
adalah bahwa dalam penyusunan Silabus dan RPP
yang dibuat guru masih belum bagus dan
sempurna, dalam proses KBM juga masih
didominasi oleh guru sedangkan murid hanya
mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan
dalam proses kegiatan belajar mengajar guru juga
tidak menggunakan alat peraga. Maka dengan
hasil yang didapat tersebut kepala sekolah akan
melakukan tindaklanjut yang tujuannya untuk
menyempurnakan dan meningkatkan kinerja guru
yang bersangkutan.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas maka
dapat diambil simpulan bahwa evaluasi supervisi
akademik kunjungan kelas oleh Kepala Sekolah untuk
meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat adalah 1) penyusunan Silabus dan RPP
yang belum sesuai standar yang sudah ditetapkan, 2)
pembelajaran masih bersifat konvensional atau guru
yang masih aktive, dan 3) pembelajaran yang dilakukan
guru belum menggunakan alat peraga. Kemudian
untuk tindak lanjut yang akan dilakukan kepala
sekolah dengan hasil supervisi akademik yang didapat
tersebut

adalah

bahwa

kepala

sekolah

akan

memberikan pembinaan kepada guru secara periodic
dan memberi motivasi baik secara langsung maupun
tidak langsung.

4.3 Pembahasan
4.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik Kunjungan
Kelas

oleh

Kepala

Meningkatkan

Kinerja

Sekolah
Guru

di

untuk

SD

Negeri

Langensari 04 Ungaran Barat
Perencanaan

supervisi

akademik

kunjungan

kelas oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru merupakan penyusunan dokumen perencanaan
pelaksanaan dan perencanaan pemantauan

dalam

rangka membantu guru mengembangkan kemampuan
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam perencanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah berbasis kunjungan kelas ini
merupakan sebuah persiapan dan segala bantuan dari
pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan
guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam
mencapai

tujuan-tujuan

pendidikan.

Supervisi

akedemik oleh kepala sekolah berbasis kelas sendiri
dapat diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional
yang diberikan kepala sekolah kepada guru yang
berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
meningkatkan sistem mengajar guru.
Perencanaan

supervisi

akademik

kunjungan

kelas oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru adalah bahwa perencanaan sebelumnya kurang
baik, kedisiplinan guru kurang bagus, guru tidak
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan
juga masih ada guru yang tidak menggunakan bahan
ajar

seperti

Silabus

dan

RPP

sehingga

proses

pembelajaranpun berjalan tidak terarah, kemudian
langkah-langkah yang akan dilakukan kepala sekolah
dalam

perencanaan

supervisi

akademik

berbasis

kunjungan kelas adalah sebagai berikut: 1) melakukan
pra

observasi,

pelaksanaan

2)

PBM,

melaksanakan
3)

observasi

melakukan

dalam

analisis

hasil

observasi, 4) mengolah hasil observasi, 5) melakukan
umpan balik hasil observasi, 6) menyusun program
tindak lanjut dan 7) melaksanakan program tindak
lanjut. Untuk aspek atau materi yang akan ditanyakan
kepala sekolah pada guru dalam perencanaan supervisi
akademik berbasis kunjungan kelas adalah tentang
persiapan pembelajaran yang meliputi penyusunan
Silabus dan RPP, proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran

yang

dilakukan,

dan

pencapaian

kompetensi.
Penelitian ini pernah dilakukan oleh I Nyoman
Rauh, Prof. Dantes, Prof. Anggan (2013), yang berjudul
“Kontribusi Gaya Kepemimpinan, Supervisi Akademik
Kepala Sekolah dan Bidaya Organisasi terhadap Kinerja
Guru SD di Gugus III Kecamatan Sukasada”. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji seberapa besar kontribusi
simultan

gaya

kepemimpinan,

supervisi

akademik

kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja
guru sekolah dasar di gugus III Kecamatan Sukasada.
Penelitian menggunakan pendekatan ex-post facto.
Populasi dalam penelitian ini 8 (delapan) sekolah dasar
yang terdiri dari 55 orang guru. Data dikumpulkan
dengan

kuesioner

yang

telah

diuji

validitas

dan

reliabilitasnya. Analisis menggunakan analisis statistik

(Multiple Regresion). Hasil penelitian menunjukkan
gaya kepemimpinan berkontribusi signifikan terhadap
kinerja guru SD di gugus III Kecamatan Sukasada
sebesar 37,7%. Supervisi akademik kepala sekolah
berkontribusi signifikan sebesar 39,8%, dan budaya
organisasi
Secara

berkontribusi

simultan

akademik

kepala

signifikan

gaya
sekolah

sebesar

kepemimpinan,
dan

budaya

43,9%.

supervisi
organisasi

merupakan faktor yang strategis untuk mewujudkan
kinerja guru SD di gugus III Kecamatan Sukasada,
dengan kontribusi simultan sebesar 65,0%.
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian
sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Dantes
(2013). Persamaannya bahwa kepemimpinan seorang
kepala

sekolah

akan

berpengaruh

terhadap

peningkatan kinerja guru. Namun perbedaannya jika
penelitian

sekarang

adalah

bahwa

perencanaan

supervisi akademik berbasis kunjungan kelas yang
dilakukan kepala sekolah direncanakan dengan benar
dan matang maka akan berpengaruh terhadap mutu
pendidikan dan meningkatkan prestasi siswa serta
meningkatkan kinerja guru. Sedangkan penelitian yang
dilakukan

oleh

Dantes(2013)

adalah

bahwa

gaya

kepemimpinan, supervisi akademik kepala sekolah dan
budaya organisasi merupakan faktor yang strategis
untuk mewujudkan kinerja guru.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti
menambahkan bahwa pelaksanaan supervisi harus
terprogram dan dilaksanakan secara periodik.

4.3.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik Kunjungan
Kelas

oleh

Kepala

Meningkatkan

Kinerja

Sekolah
Guru

di

untuk

SD

Negeri

Langensari 04 Ungaran Barat
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
merupakan

tahap

dimana

kepala

sekolah

terjun

langsung ke kelas untuk melakukan supervisi pada
guru sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya.

Dalam

pelaksanaan

supervisi

klinis

berbasis kelas ini tentunya baik Kepala Sekolah
maupun

guru

perlu

matang

sebelum

persiapan

menginjak

yang

dalam

benar-benar
pelaksanaan

supervisi klinis berbasis kelas yang nyata. Pada tahap
ini, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
rencana

pembelajaran

Selanjutnya

(RP)

supervisor

yang

telah

melakukan

dibuat.
observasi

berdasarkan instrumen atau pedoman observas yang
telah

disediakan.

kunjungan
bersama

kelas
guru

Tahap
sebagai

memasuki

prosespembelajaran

akan

pelaksanaan
berikut,
ruang

(1)

supervisi
supervisor

kelas

berlangsung,

(2)

tempat
guru

menjelaskan kepada siswa tentang maksud kedatangan
supervisor di ruang kelas, (3) guru mempersilakan
supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah
disediakan, (4) guru mulai melaksanakan kegiatan
mengacu pada rencana pembelajaran (RP) yang telah
dibuat, (5) supervisor mengobservasi penampilan guru
berdasarkan format observasi yang telah disepakati, (6)
setelah guru selesai melaksanakan seluruh rangkaian

kegiatan

pembelajaran,

bersama-sama

dengan

supervisor meninggalkan ruang kelas dan pindah ke
ruang guru atau ruang pembinaan.
Pelaksanaan supervisi akademik kunjungan kelas
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
adalah 1) disusun berdasarkan langkah-langkah yang
sudah ada yaitu tahap pertemuan awal (menganalisis
rencana pembelajaran, menetapkan aspek yang akan
diamati

dalam

(mencatat

pembelajaran),

secara

obyektif

dan

tahap

pengamatan

selektif

RPP

dan

peristiwa selama pembelajaran), dan tahap pertemuan
balikan (menganalisis hasil observasi bersama guru,
menginterprestasi hasil analisa, menetapkan aspekaspek

yang

meningkatkan

harus
RPP

dilakukan
dan

untuk

perilaku

membantu

guru

dalam

pembelajaran); 2) aspek atau materi yang ditanyakan
kepala sekolah adalah tentang kendala atau kesulitan
yang ditemui dalam proses belajar mengajar seperti
pengelolaan kelas yang kondusif, RPP, penilaian atau
evaluasi pada siswa di akhir materi yang disampaikan
dan bimbingan konseling yang diberikan pada siswa
yang mengalami masalah dalam pelajaran; dan 3)
dalam pelaksanaan supervisi akademiki di SD Negeri
Langensari 04 Ungaran Barat ini sudah terprogram
sebelumnya

kemudian

pelaksanaan

dalam

pembelajaran yang disupervisi dapat berjalan dengan
program yang sudah direncanakan setelah itu ada
tindak lanjut yang nantinya akan diberikan kepala
sekolah kepada guru yang masih mengalami masalah

atau kendala dan kesulitan setelah supervisi akademik
dilaksanakan.
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Wanto
(2012), yang berjudul “Supervisi Pembelajaran Tematik
pada Guru di SD Negeri Donorojo 1 Pacitan”. Hasil
penelitian ini adalah karakteristik aktivitas supervisor
pembelajaran tematik di SD Negeri Donorojo I Pacitan,
seperti

berikut

ini:

(1)

Supervisor

mengawasi

pembelajaran tematik yang disajikan guru, (2) Kegiatan
supervisor diprogramkan pada pembelajaran tematik
kelas I, II, dan III. (3) Supervisor memiliki, menguasai,
dan

memahami

konsep

supervisi,

teori

dasar,

karakteristik dan kecenderungan perkembangan tipe
bidang pengembangan di SD, (4) Supervisor membuat
instrumen sesuai dengan tujuan dan obyek m etode
yang jelas, (5) Supervisor menggunakan teknik dan
pendekatan yang sudah direncanakan, (6) Supervisor
membuat format-format supervisi yang jelas, (7) Diakhir
kegiatan,

supervisor

memberikan

arahan

dan

bimbingan yang menarik terhadap guru dan siswa.
Karakteristik

aktivitas

guru

dalam

pembelajaran

tematik di SD Negeri Donorojo I Pacitan adalah sebagai
berikut ini: (1) Adanya kegiatan pembukaan yang
dilakukan guru untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang mendorong siswa memfokuskan
dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran
yang baik, (2) Satu tema saling berkaitan dengan mata
pelajaran lain, (3) Menggabungkan beberapa mata
pelajaran yang materinya saling berkaitan, (4) Dalam
menyajikan

pembelajaran

menampilkan

gambar-

gambar yang sesuai dengan bahan atau materi yang
diajarkan, (5) Guru menggunakan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, (6)
Menggunakan model pembelajaran yang bersahabat, (7)
Guru menggunakan model pembelajaran examples and
examples dan model pembelajaran picture andpicture,
(8)

Model

pembelajaran

menimbulkan

minat

yang

anak,

(9)

digunakan
Guru

bisa

melakukan

kegiatan inti yang difokuskan pada kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan
baca, tulis dan hitung, (10) Guru melakukan kegiatan
penutup untuk pemenangan, (11) Guru melakukan
pengaturan

jadwal

pelajaran

untuk

memudahkan

administrasi sekolah terutama dalam penjadwalan, (12)
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajaran
para siswa. Karakteristik hubungan antara supervisor
dengan guru pada pembelajaran tematik di SD Negeri
Donorojo I Pacitan sangat berpengaruh dalam supervise
pembelajaran tematik pada guru. Adapun karakteristik
hubungan

antara

supervisor

dengan

guru

pada

pembelajaran tematik di SD Negeri Donorojo I Pacitan
adalah sebagai berikut: (1) Adanya kerjasama yang baik
antara supervisor dan guru dalam hal mengamankan
peraturan yang berlaku, (2) Supervisor dan guru
memberikan pengertian pada anak kelas rendah yang
masih belum mengerti dengan keadaan, mereka masih
suka bermain-main dalam kelas, (3) Supervisor dan
guru memberikan pengertian pada beberapa siswa yang
belum bisa mengontrol emosi diwaktu ada perselisihan
dengan

temannya,

(4)

Supervisor

memberikan

pengertian dan pemahaman kepada guru yang belum
mengerti tentang supervisi pembelajaran tematik yang
benar, (5) Supervisor memberikan pemahaman kepada
guru

tentang

pembelajaran

pendekatan
tematik

yang

digunakan

dalam

tersebut

yaitu

dengan

pendekatan inkuiri yaitu pendekatan yang mencoba
menemukan dan memahami apa yang dilakukan guru,
(6) Supervisor dan guru melakukan diskusi sebagai
tindak lanjut dari pengamatan proses pembelajaran
yang dilaksanakan (diskusi ini bersifat terbuka dan
obyektif),

(7)

Supervisor

membantu

guru

dalam

memberikan pemahaman kepada siswa sehingga siswa
mampu berpikir nalar dan logika.
Terdapat

persamaan

dan

perbedaan

dalam

penelitian yang dilakukan oleh Wanto (2012) dengan
penelitian

sekarang.

penelitian

ini

Persamaannya

dalam

adalah

pelaksanaannya

kedua

supervisor

langsung terjun ke kelas untuk melihat langsung
pembelajaran

yang

dilakukan

guru.

Namun

perbedaannya jika penelitian sekarang merupakan
penelitian supervisi akademik kepala sekolah berbasis
kunjungan kelas sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Wanto (2012) merupakan supervisi pembelajaran
tematik. Supervisi yang dilakukan pada penelitian ini
lebih general, karena tidak hanya pembelajaran tematik
yang

diteliti

tetapi

lingkup

metode

dan

strategi

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas juga
disupervisi. Pelaksanaan supervisi lebih luas mencakup
pembelajaran,

sikap

guru

dalam

pembelajaran,

penggunaan media dan strategi dalam pembelajaran
juga disupervisi.
4.3.3 Evaluasi Supervisi Akademik Kunjungan Kelas
oleh

Kepala

Sekolah

untuk

Meningkatkan

Kinerja Guru di SD Negeri Langensari 04
Ungaran Barat
Tahap akhir dari supervisi akademik kunjungan
kelas adalah evaluasi dan refleksi. Supervisor dalam
hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal-hal yang telah
terjadi

selama

observasi

terhadap

guru

selama

melaksanakan proses pembelajaran. Tahap evaluasi
merupakan diskusi umpan balik antara supervisor
(kepala sekolah) dan guru. Suasana pertemuan penuh
persahabatan, bebas dari prasangka, dan tidak bersifat
mengadili. Supervisor memaparkan data secara objektif
sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan
kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung.
Evaluasi supervisi akademik kunjungan kelas
oleh Kepala Sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
di SD Negeri Langensari 04 Ungaran Barat adalah 1)
penyusunan Silabus dan RPP yang belum sesuai
standar yang sudah ditetapkan, 2) pembelajaran masih
bersifat konvensional atau guru yang masih aktive, dan
3)

pembelajaran

yang

dilakukan

guru

belum

menggunakan alat peraga. Kemudian untuk tindak
lanjut yang akan dilakukan kepala sekolah dengan
hasil supervisi akademik yang didapat tersebut adalah
bahwa kepala sekolah akan memberikan pembinaan

kepada guru secara periodic dan memberi motivasi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Nilofar Vazir,
Noor Hussain (2008), yang berjudul “Exploring Current
Practices of Supervisors in Government Primary Schools
in Karachi, Pakistan”. Makalah ini mengeksplorasi
praktek

saat

pengawas

dalam

Sekolah

Dasar

pemerintah di Karachi, Pakistan. Penelitian peserta
termasuk dua pengawas, dua kepala sekolah dan
empat guru sekolah dasar. Data dikumpulkan melalui
wawancara
dokumen

semi-terstruktur,
analisis.

Karena

diskusi
praktek

informal,
pengawasan

sebagian besar tergantung antara pengawasan dan
pemantauan, baik ini memenuhi Kriteria Pengawasan
atau Monitoring dan Evaluasi. Pekerjaan rutin mereka
di sekolah dilakukan melalui kejutan

kunjungan.

Selama kunjungan tersebut, mereka menulis catatan
kunjungan di log kunjungan dipertahankan di sekolah.
Bahasa catatan kunjungan ini menunjukkan bahwa
kekhawatiran utama dari supervisor berurusan dengan
masalah

ketidakhadiran

guru

yang

lengkap

pada

kursus. Mereka jarang muncul untuk peduli dengan
kualitas ilmu pendidikan yang mengajar di sekolahsekolah. Studi menyimpulkan dengan rekomendasi
untuk konseptualisasi pengawasan sebagai praktik
moral.

Rekomendasi

penting

lainnya

focus

pengembangan profesional pengawas, penyusunan KAK
komprehensif untuk pengawas dan sekolah dasar
pengelompokan

dengan

sekolah

tinggi,

di

mana

supervisor dapat memainkan peran sebagai orang
penghubung.
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian
sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Nilofar
Vazir, Noor Hussain (2008). Persamaannya adalah
bahwa hasil dari supervisi diketahui bahwa masih ada
beberapa guru yang beranggapan bahwa pelaksanaan
supervisi tidak penting. Namun perbedaannya adalah
jika

penelitian

sekarang

mengungkap

hasil

dari

pelaksanaan supervisi dari hambatan sampai cara
mengatasinya serta proses tindak lanjut yang akan
dilakukan kepala sekolah, sedangkan jika penelitian
yang dilakukan oleh Nilofar Vazir, Noor Hussain (2008)
adalah

merupakan

makalah

yang

mengeksplorasi

praktek saat pengawas dalam Sekolah Dasar.
Pada penelitian ini proses evaluasi dijadikan hal
yang

penting

sebagai

tindak

lanjut

pelaksanaan

supervisi, evaluasi ini dijadikan sebagai acuan tingkat
keberhasilan tidaknya pogram ini. Evaluasi dilakukan
dengan seksama serta memberikan umpan balik atas
hasil evaluasi tersebut. Dari hasil penelitian, guru yang
disupervisi dalam hal:
1. Perencanaan

guru

dalam

mengajar

lebih

terprogram.
2. Pelaksanaaan

kegiatan

belajar

mengajar

terlaksana efektif.
3. Evaluasi dari kepala sekolah terjadi peningkatan
kinerja dan kompetensi guru.

4.3.4 Data Hasil Penelitian Supervisi Akademik
Kunjungan Kelas
Aspek

Sebelum Supervisi

Perencanaan Guru belum membuat
RPP sebelum kegiatan
belajar mengajar
(Guru senior erasa
RPP sudah ada di
dalam otak)

Setelah Supervisi
RPP sudah
mendapat
persetujuan dari
kepala sekolah 1
hari sebelum
pelaksanaan
kegiatan belajar
mengajar

Pelaksanaan

Kegiatan belajar
seringkali diawali
dengan mengacu pada
LKS

Kegiatan belajar
dilaksanakan sesuai
dengan pedoman
yang tertulis pada
RPP

Evaluasi

Penilaian hasil belajar
kurang teratur dan
tidak tepat waktu

Hasil belajar dinilai
sesuai dengan
kriteria dan tepat
waktu

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20