Kebiasaan dan Makanan Kupu-kupu dan Manusia Desain Scene Halaman Awal

untuk kemandirian dirinya. Perlombaan senjata ini telah memicu evolusi bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya .

2.6 Kebiasaan dan Makanan

Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu atau ngengat. Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga nektar sari kembang. Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah. Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat- ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

2.7 Kupu-kupu dan Manusia

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada Universitas Sumatera Utara umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu. Universitas Sumatera Utara BAB 3 PERANCANGAN ANIMASI Untuk mulai merancang suatu animasi ini maka harus jalankan software atau aplikasi Adobe Flash CS5 lalu kemudian pilih new flash document, lalu akan muncul lembar kerja dari Adobe Flash CS5.

3.1. Desain Scene Halaman Awal

Dalam bagian ini terdapat 16 buah layer seperti layer musik, bingkai, teks, ulat semak, kupu2, kepompong, pohon, bunga, ground2, ground1, gunung, awan2, awan, matahari, dan angkasa. Berikut tahapannya: Universitas Sumatera Utara a. Beri judul animasi.fla pada halaman baru tersebut. Buat 16 layer secara berturut yaitu musik, bingkai, teks, ulat, semak, kupu - kupu, kepompong, pohon, bunga, ground2, ground1, gunung, awan2, awan, matahari, dan angkasa. b. Untuk musik penulis membuat layer dengan nama musik kemudian mengambil suatu musik yang sudah tersedia dengan cara klik fileimportimport to library dan pilih musik yang telah tersedia. Setelah musik masuk ke library, pilih gambar tersebut dan tarik gambar tersebut sampai ke layer background maka otomatis akan muncul. c. Pada layer ulat, gambarla ulat menggunakan aplikasi yang sudah tersedia melalui aplikasi circle kemudian atur lingkaran sesuai dengan ukuran kepala dan badan ulat kemudia timpa disetiap bagian – bagian circle tersebut sehingga membentuk kepala dan badan ulat pilih warna yang sesuai dengan ulat tersebut agar terlihat lebih menarik. Gambar 3.1 Badan ulat Universitas Sumatera Utara d. Pada layer semak, gambarla semak menggunakan aplikasi rectangle tool sehingga membentuk sebuah rumput atau semak kemudian atur ketajamannya mengunakan sharpen tool sehingga membentuk semak dengan ketajaman yang sesuai. Gambar 3.2 Semak e. Pada layer kupu, gambarla kupu – kupu menggunakan aplikasi rectangle tool kemudia masuk ke menu oval tool bentul bagian bulat pada kepalanya kemudian timpa beberapa bagian bulatan dan bentukla menggunakan rectangle sebuah persegi yg memanjang kemudian atur hingga setiap ujungnya melengkung hingga membentuk badan kupu – kupu.Metoda penggambaran sama menggunakan aplikasi oval dan rectangle sehingga tinggal mengatur setiap ketajaman pada sudut objek. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Kupu – Kupu a. Pada layer kepompong, gambarla kepompong menggunakan aplikasi lasso tool atau apabila anda cukup mahir dapat membuat pola kepompong menggunakan pen tool ketika pola tersebut bertemu setiap ujungnya aturla setiap lekukan sehingga membentuk kepompong dan isi bagian dalam kepompong menggunakan oval tool. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Kepompong b. Pada layer pohon, gambarla menggunakan aplikasi rectangle tool sebagai pola untuk menggambar batang dan daun – daunnya kemudia isi setiap rectangle sesuai dengan komponen batang dan daun pohon.Penggambaran batang dan daun ini dapat menggunakan deco tool untuk memenuhinya atau dapat menggambar daun dan batang di tempat terpisah kemudian memasukkannya kedalam pola persegi yang sudah dibuat. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Pohon c. Pada layer bunga, gambarla menggunakan aplikasi rectangle tool sebagai pola untuk menggambar batang dan daun – daunnya kemudian isi setiap rectangle sesuai dengan komponen batang dan daun pohon.Penggambaran batang dan daun ini dapat menggunakan deco tool untuk memenuhinya atau dapat menggambar daun dan batang di tempat terpisah kemudian memasukkannya kedalam pola persegi yang sudah dibuat. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Bunga d. Pada layer ground, pada layer ground ini saya membuat cukup degan menggunakan aplikasi pen tool dan di gabungkan dengan menggunakan aplikasi rectangle tool. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Ground e. Pada layer gunung, pada layer gunung ini digunakan aplikasi tambahan selain aplikasi rectangle dan oval yaitu aplikasi brush tool, kemudian dapat ditambah goresan – goresan pada badan gunung menggunakan paint tool kemudian warnaila menggunakan aplikasi fill tool. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8 Gunung f. Pada layer awan, pada layer awan ini saya membuat dua jenis tipe awan dengan menggunakan nama awan1 dan awan2 dikarenakan untuk menyambung kedua awan pada waktu movie berlangsung . Gambar 3.9 Awan 1 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10 Awan 2 g. Pada layer matahari, pada layer ini cukup menggunakan oval tool kemudian ketika membentuk lingkaran 360 derajat masukkanla warna menggunakan fill color dan untuk menambah efek seolah – olah matahari bercahaya gunakanla stroke color . Universitas Sumatera Utara Gambar 3.11 Matahari h. Pada layer angkasa, pada layer hanya tinggal menggambar bintang sesuai dengan dan menduplikasinya agar terlihat banyak. Tekniknya cukup sama dengan menggunakan teknik menggambar semak tetapi pada gambar ini harus menggunakan pola oval pada posisi tengah kemudian menggambar rectangle dengan ketajaman sharpen sesuai dengan pola. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12 Angkasa Pada animasi ini digunakan motion tween sebanyak 40 tween pada setiap objek agar terlihat lebih menarik yaitu pada gambar awan, kupu – kupu, ulat, telur, kepompong, bunga, pohon, matahari, teks dan pergantian layer untuk perubahan waktu. Universitas Sumatera Utara BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem