Diagram Alir Penelitian Diagram Alir Simulasi

26

3.6 Diagram Alir Penelitian

Secara garis besar, pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan berurutan dan sistematis seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian MULAI Identifikasi masalah dan menetapkan tujuan penelitian PENGUMPULAN DATA: - Data kebisingan mesin - Data fluida - Dimensi mesin KESIMPULAN SELESAI Pemodelan STUDI AWAL: Studi literatur PENGOLAHAN DATA: Simulasi kebisingan Universitas Sumatera Utara 27

3.7 Setup Pengujian

3.7.1 Tahap Pre-Processing

Proses pre-processing merupakan proses yang dilakukan sebelum pengujian simulasi. Proses ini mencakup pembuatan model, penentuan domain dan pembuatan mesh meshing.

1. Pembuatan Model

Pembuatan model mesin DLE-30 dalam simulasi ini mengacu kepada bentuk dan dimensi yang sebenarnya. Pembuatan model CAD dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD. Gambar 3.2 Pembuatan model mesin DLE-30 dengan AutoCAD

2. Menentukan Computational Domain

Computational Domain merupakan bidang batas simulasi yang akan dipengaruhi oleh fluida di sekitar mesin. Computational Domain ditentukan oleh sebuah kubus pejal dengan ukuran 1m x 1m x 1m. Gambar 3.3 Computational Domain Universitas Sumatera Utara 28

3. Pembuatan Mesh

Unit-unit volume pada simulasi ANSYS diinterpretasikan dengan pembentukan mesh atau grid. Dalam penelitian ini element size pada mesh diatur pada 0.01 m. Gambar 3.4 Bentuk mesh

4. Menginput Pengaturan Analisis Harmonic

Pada bagian ini diinput rentang frekuensi dari noise mesin. Rentang frekuensi yang diinput adalah nilai yang diperkirakan yang kemudian hasilnya dicocokkan hingga sesuai dengan data hasil percobaan eksperimental. Pengaturan Analisis Harmonic dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Pengaturan Analisis Harmonic

5. Menginput Properties Dari Domain

Pada bagian ini diinput data properties dari acoustic body yaitu udara. Properties udara yang diinput adalah massa jenis, cepat rambat suara, Universitas Sumatera Utara 29 viskositas, konduktivitas termal dan panas jenis. Data properties dari udara diperoleh dari tabel 3.1. Gambar 3.6 Input properties domain

6. Menginput Bidang Akustik

Pada bagian ini diinput bidang permukaan dari geometri akustik. Untuk pengaturan lainnya digunakan pengaturan default. Gambar 3.7 Input tekanan akustik

7. Mendefenisikan Eksitasi Gelombang Planar

Pada bagian ini dimasukkan pengaturan gelombang yang tereksitasi ke udara. Nilai tekanan yang dimasukkan adalah nilai tekanan atmosfir yaitu 101.325 Pa. Nilai rapat massa adalah nilai rapat massa udara Universitas Sumatera Utara 30 yaitu 1,2041 kgm 3 . Nilai cepat rambat udara pada udara adalah 343,24 ms. Gambar 3.8 Input data sumber gelombang akustik

8. Mendefenisikan Kontrol Hamburan

Pada bagian ini dimasukkan pengaturan jenis hamburan dari gelombang. Scattered Field Output diatur pada Scattered. Gambar 3.9 Input kontrol hamburan

3.7.2 Tahap Post-Processing

Pada tahap ini ditentukan hasil yang ingin didapatkan dari proses simulasi. Untuk penelitian ini hasil yang ingin didapat dari simulasi adalah nilai SPL sound pressure level.

3.7.3 Menjalankan Simulasi

Setelah tahap post-processing dan solution telah selesai diatur, maka simulasi dimulai solve. Proses running simulasi merupakan tahap akhir dari proses simulasi, selanjutnya tinggal menunggu hasil simulasi. Universitas Sumatera Utara 31

3.8 Diagram Alir Simulasi

Secara garis besar, proses simulasi akan dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.10. ya tidak Gambar 3.10 Diagram alir simulasi MULAI Pembuatan geometri di AutoCAD Proses import model pada ANSYS Workbench Proses meshing Pendefenisian bidang batas Solve Solve error Plot kontur kebisingan SELESAI Universitas Sumatera Utara 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran Kebisingan

Berikut ini adalah data hasil pengukuran kebisingan mesin DLE Gas Engine-30 dengan jarak pengukuran 1 meter dengan menggunakan alat sound level meter dengan arah horizontal, vertikal dan aksial. Seperti pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil pengukuran kebisingan pada jarak 1 meter Posisi pengukuran Putaran rpm 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Y+ 87.9 91.8 94.1 98.7 101.3 104.7 Y- 87.5 91 93.7 97.2 101 104.5 X- 88.2 93.3 96.6 100.1 104.5 106.5 X+ 89.3 94.4 96.9 101.1 104.7 107.9 Z+ 90 95.1 97.3 102.2 105.5 108.8 Z- 88.2 92.3 95.6 100.4 103.8 106.9

4.2 Hasil Simulasi

Pada bab ini akan dibahas hasil dari simulasi noise dari mesin DLE Gas Engine-30. Hasil yang diperoleh adalah berupa kontur noise yang ditunjukkan oleh warna-warna yang menunjukkan besarnya SPL Sound Pressure Level yang tereksitasi ke udara di sekitar mesin. Putaran mesin divariasikan mulai dari 2000 rpm hingga 7000 rpm dengan interval 1000 rpm. Setiap putaran mesin memiliki range frekuensi yang berbeda pada suara yang dihasilkan. Simulasi dilakukan dengan memasukkan rentang frekuensi tertentu dan mencocokkan hasil simulasi dengan hasil pengukuran kebisingan yang diukur dengan sound level meter. Dalam melakukan proses pencocokan hasil, yang diambil sebagai acuan adalah hasil pengukuran pada titik Y+. Titik Y+ dipilih karena hasil pengukuran pada titik ini dianggap paling akurat. Universitas Sumatera Utara