Standar dan Sasaran Kebijakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 kepatuhan dan daya tanggap kelompok sasaran. Berikut akan dijelaskan satu per satu faktor tersebut.

1. Standar dan Sasaran Kebijakan

Standar dan sasaran kebijakan yang telah dibuat akan mendukung keberhasilan Penataan Parkir. Apabila standar dan sasaran kebijakan sudah jelas dan terukur maka implementasi program penataan parkir juga dapat direalisasikan. Namun apabila standarnya kabur dan tidak jelas maka akan mudah menimbulkan konflik antara aparat pelaksana. Faktor standar dan sasaran, untuk menentukan keberhasilannya maka dapat dilihat melalui faktor-faktor yang digunakan untuk menilai kinerja, bnyaknya tempat parkir yang ditargetkan untuk didisiplinkan, dan kemajuan yang ada setelah dilaksanakannya penataan parkir. Standar dan sasaran kebijakan yang baik harus memiliki faktor yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan tujuan dari program tersebut. Penataan parkir memiliki faktor tersendiri yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dan tujuan penataan parkir, indikator tersebut didasarkan atas SOP, karena Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta telah memiliki SOP maka untuk operasional parkir sudah diatur dalam SOP, sehingga SOP sudah cukup untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dari implementasi penataan parkir. Sedangkan indikator lain yang digunakan untuk menilai kinerja dari implementasi penataan parkir yaitu jumlah aparatur pelaksana, penentuan tarif parkir yang sesuai dengan kapasitas atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 potensi jalan, dana yang diberikan untuk melaksanakan program dan efektivitas operasional parkir. Jumlah aparatur pelaksana berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh jalan, tempat, dan atau badan-badan jalan yang digunakan untuk parkir yaitu potensi jalan yang ada, jadi ketika jalan, tempat dan atau badan-badan jalan ketika dijadikan lahan parkir menimbulkan kerugian bagi pihak lain atau tidak, apabila tidak menimbulkan kerugian berarti sudah dengan baik dan sesuai dengan tujuan dari penataan parkir sehingga natinya dampak yang terjadi sampai pada peningkatan fungsi dari jalan, tempat dan atau badan jalan itu sendiri karena tujuan utama program adalah untuk pengendalian guna memperlancar lalu lintas. Jumlah aparatur pelaksana sendiri berfungsi untuk mensosialisasikan peraturan yang ada terkait dengan tujuan program serta untuk memberikan arahan dan peringatan atau sanksi bagi juru parkir yang melakukan pelanggaran. Penentuan tarif parkir sesuai dengan kapasitas atau potensi jalan juga akan mempengaruhi kinerja dari penataan parkir. karena besarnya tarif yang ditetapkan akan sangat mempengaruhi besarnya minat para pengguna kendaraan bermotor untuk meninggalkan sebentar kendaraannya maupun untuk parkir di badan jalan yang mempunyai tujuan untuk pengendalian kendaraan. Tidak hanya untuk pengendalian saja tetapi peningkatan tarif sendiri juga bertujuan untuk peningkatan pendapatan asli daerah PAD Kota Surakarta dan untuk peningkatan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 kesejahteraan juru parkir, hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan penataan parkir dan mewujudkan lalu lintas Kota Surakarta yang aman, nyaman, tertib, dan selamat. Dana yang ada untuk pelaksanaan penataan parkir diharapkan dalam kenyataannya digunakan secara optimal untuk menunjang keberhasilan penataan parkir, keterbukaan kegiatan yang dilaksanakan haruslah sesuai dengan dana yang dikeluarkan dan harus ada catatan terperinci sehingga tindakan penyelewangan dana diharapkan tidak akan terjadi. Faktor yang lain adalah efektivitas operasional parkir, apabila lahan parkir sebagai sasaran dari penataan parkir sudah dapat melaksanakan operasional parkir yang ditetapkan dan berjalan dengan efektif maka kinerja dari implementasi penataan parkir sudah berjalan dengan baik. Berikut penjelasan Bapak Henry selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Perpakiran Kota Surakarta tentang adanya SOP dalam pelaksanaan Program Penataan Parkir Kota Surakarta: “ Dalam pelaksanaan program ini UPTD Perparkiran punya SOP jadi prrosedur pelaksanaannya sudah diatur di dalam SOP ini. SOP ini bisa dikatakan menjadi acuan setelah Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah bagi dinas ini dalam melaksanakan program.” Wawancara 28 Desember 2012 Pelaksanaan Penataan Parkir Kota Surakarta melalui beberapa tahapan, tahapan-tahapan tersebut dimaksudkan supaya dalam proses pelaksanaan penataan parkir Kota Surakarta sendiri dapat berjalan lancar dan para pengelola parkir, juru parkir dan juga para masyarakat yang termasuk sebagai konsumen pengguna jasa parkir sama-sama perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 mendapatkaan maanfaat atau tujuan yang positif dari adanya penataan parkir ini. Tahapan yang dilakukan dijelaskan oleh Bapak Henry selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Perparkiran Kota Surakarta: “ Tahapannya, dulu kan dengan adanya penyusunan Raperda retribusi daerah dijadikan satu, dulu kan masing-masing retribusi daerah berbagai macam Perda, sekarang jadi satu dan punya sendiri. Sudah amanat dari Undang-undang 28, Undang- undang tentang Retribusi dan Penganggaran 2009-2011 untuk semua retribusi jadi satu perda, dan itu dibuat rancangan dari Perda retribusi daerah. Setelah itu kita evaluasi juga sejauh ini ada evaluasi masalah tarif parkir yang berlangsung, sejauh ini kan dulu masih Rp. 1000,- dan Rp. 500,00 namun di lapangan menyesuaikan nilai mata uang dan juga kita punya maksud dan tujuan untuk pengendalian di lapangan. Makanya trus kita terapkan pemberlakuan mengenai zona itu, dan kita juga melihat bahwa cermin kita tidak di Indonesia lagi tetapi cermin kita melihat seperti yang ada di Singapura, parkir di tepi jalan sudah tidak ada di sana diberlakukan Demand Electronic for Placing DRP yaitu mobil yang parkir kena denda dimasukkan dalam denda tahunan dalam pajak kendaraan. Jadi untuk kendaraan di Kota Surakarta ini kita terapkan dengan adanya tahapan itu diberlakukan zona-zona ini.” “Jadi tahapannya yaitu kita menyusun Raperda dulu, konsep kajian kita tentang penerapan tarif itu, kita beri pemahaman, kita beri masukan kepada Kepala Daerah Kota Surakarta trus sangan baik respect dari Walikota Surakarta pada saat itu Pak Jokowi sangat setuju sekali. Jadi ditetapkan setinggi mungkin saja tarif parkirnya khusus di mall-mall itu. Sekarang kan terlihat Jalan Slamet Riyadi itu orang lebih cenderung senang parir di dalam, masuk ke dalam mall daripada di tepi jalan, dulu di tepi jalan kan Cuma Rp. 2000,00 temen-temen juru parkir narik biaya parkir lama maupun sebentar. Sekarang Rp. 3000,00 temen-temen dicatat itu jam masuk jam keluarnya parkir 2 jam lebih 10 menit sudah Rp. 3000,00 dikalikan 3 jadi Rp. 9000,00. Kalau di dalam kan Cuma Rp. 2000,00 dan progresifnya dikurangi, tujuannya untuk beban volume di jalan berkurang.” Wawancara 28 Desember 2012 Pemerintah Kota Surakarta mengharapkan program penataan parkir ini dapat berjalan secara optimal, akan tetapi dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 pelaksanaannya masih terjadi beberapa konflik seperti yang dijelaskan oleh Bapak Henry selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Perparkiran Kota Surakarta: “ Ya saat ini memang masih ada beberapa juru parkir yang belum sadat, namun kita sudah antisipasi hal tersebut. Kita sudah punya kegiatan yang dibuat yaitu operasi penertiban parkir-parkir liar kita adakan sebulan empat kali, dengan adanya kegiatan ini diharapkan lambat laun mereka yang belum terdaftar izinnya di kantor, yang memungut uang seenaknya sendiri, uangnya dikantongin dibuat mendem ini lambat laun sudah mulai berkurang dan sudah mulai tertib. Dengan adanya operasi gabungan kita setiap bulan empat kali yang melibatkan Kepolisian Resort Kota Surakarta, Detasemen Polisi Militer IV4 Surakrta, Kejaksaan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Surakarta, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta, dan Asosiasi Parkir Kota Surakarta ASPARTA.” Wawancara 28 Desember 2012 Operasi gabungan yang dilakukan diharapkan dapat membantu tugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan juga Unit Pelayanan Teknis Dinas Perparkiran Kota Surakarta, sehingga penataan parkir di Kota Surakarta dapat mengalami perbaikan yang meningkat. Para aparat yang tergabung dalam operasi gabungan perparkiran dengan sukarela membantu Dinas Perhubungan dan UPTD Perparkiran dalam dalam melakukan pengawasan juga dalam menindak para juru parkir yang melakukan kecurangan di lapangan. Pengawasan yang dilakukan juga termasuk jalan-jalan yang dilarang untuk dilewati oleh pengendara kendaraan motor seperti city walk. Adapun dokumentasi operasi gabungan dan penertiban yang dilakukan adalah sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 Gambar IV.7 Operasi Gabungan di City Walk Sumber: UPTD Perparkiran Kota Surakarta Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang tempat-tempat perparkirannya sedikit demi sedikit sudah mengalami peningkatan. Tempat-tempat umum seperti pasar-pasar tradisional yang merupakan pusat kegiatan sebagian besar masyarakat juga sudah mulai ditata dengan adanya pemasangan rantai pembatas di tempat parkirnya, hal ini dapat kita lihat pada gambar berikut: Gambar IV.8 Penataan Parkir di Pasar Kadipolo Surakarta SEBELUM SESUDAH perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 Sumber: dokumentasi pribadi peneliti Gambar IV.9 Penataan Parkir di Pasar Gede Surakarta Pasar Buah SEBELUM SESUDAH Sumber: UPTD Perparkiran Gambar IV.10 Penataan Parkir di Pasar Gede Surakarta Pasar Kebutuhan Pokok SEBELUM SESUDAH Sumber: dokumentasi pribadi peneliti Gambar IV.11 Penataan Parkir di Pasar Klewer Surakarta SEBELUM SESUDAH perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 Sumber: dokumentasi pribadi peneliti Penataan yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran tidak hanya di pasar-pasar tradisional saja, tetapi juga di tempat parkir pusat perbelanjaan seperti pasar swalayan juga di tempat-tempat sekitar pusat perbelanjaan seperti mall-mall yang memungkinkan digunakan untuk dipaka sebagai tempat parkir, serta di jalan-jalan besar seperti di Jalan Slamet Riyadi. Berikut beberapa gambar yang menunjukkan sudah adanya penataan parkir di beberapa tempat: Gambar IV.12 Penataan Parkir di Sami Luwes Surakarta SEBELUM SESUDAH Sumber: dokumentasi pribadi peneliti Gambar IV.13 Penataan Parkir di Jalan Slamet Riyadi SEBELUM SESUDAH perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66 Sumber: UPTD Perparkiran Dalam melakukan penataan parkir tentu harus melihat pada zona- zona yang sudah di tentukan sesuai dengan potensi jalan. Oleh karena itu pada sebagian jalan juga dipasang baliho zona sesuai dengan jalan yang ada. Berikut merupakan gambar zona tersebut: Gambar IV.14 Zona Penataan Parkir Sumber: dokumentasi pribadi peneliti Penataan parkir Kota Surakarta dinilai sebagai salah satu yang memberikan kemajuan bagi Kota Surakarta khususnya dalam bidang transportasi. Meskipun sejauh ini belum bisa meningkatkan potensi ruas jalan secara keseluruhan dan masih banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para juru parkir dan masyarakat konsumen pengguna jasa parkir, namun pada dasarnya program ini sedikit demi sedikit sudah mengalami peningkatan. Kesulitan yang dihadapi oleh para aparatur pelaksana dan dampak yang dirasakan dijelaskan oleh Bapak Henry selaku Kepala perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67 Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Perparkiran Kota Surakarta: “ Kesulitannya saya kira sampai saat ini belum ada, mungkin hanya saja kan adan beberapa rekan-rekan juror parkir, pengelola parkir yang belum sadar penuh melaksanakan kewajiban mereka, dalam hal ini misalnya juru parkir berkewajiban menggunakan seragam parkir pada saat bertugas, kadang mereka merasa malu mengenakan seragam di lapangan. Tetapi dengan adanya kegiatan yang kita berikan kepada mereka seperti: shock terapi, sosialisasi, pemahaman lamnat laun mereka juga mempunyai kesadaran dan pelanggaran yang dilakukan jadi berkurang, dan nantinya kita harapkan semua akan menjadi petugas parkir yang legal yang resmi.” “ Ya ini dampaknya sangat besar sekali, jadi sudah terlihat ini kita evaluasi selama hampir setahun ini kurang lebih sebelas bulan. Khususnya di pusat-pusat kegiatan terutama di Zona C Jalan Slamet Riyadi di depan SMP Bintang Laut itu biasanya tahun kemarin tidak ada tarif, progresif tidak diberlakukan tarifnya hanya flat. Para penjemput itu kan parkirnya menunggu berlama-lama di tempat itu, jadi misalnya pulangnya jam 2 dari jam 11 sudah parkir di tempat itu, bahkan bisa saja parkir 2 sap melebihi dari batas parkir yang ada. Dengan adanya pemberlakuakn tarif baru ini kegiatan yang seperti itu sudah mulai berkurang, jadi tidak 2 sap lagi. Sekarang mereka hanya ngedrop turun langsung pergi lagi. Jadi mereka tidak harus membayar parkir mahal-mahal. Karena sifatnya parkir kan kendaraan yang berhenti lebih dari 5 menit dan ditinggalkan pengemudinya, kalau sekarang mereka berhenti hanya sebentar tidak lebih dari 5 sampai 10 menit.” Wawancara 28 Desember 2012 Sudah seharusnya penataan parkir Kota Surakarta dengan tujuan dari implementasi penataan perparkiran juga membawa kemajuan- kemajuan yang ada di perparkiran Kota Surakarta, yaitu jumlah juru parkir yang meningkat karena yang sebelumnya mereka menjadi juru parkir yang illegal yang tidak terdaftar di kantor UPTD Perparkiran. Karena adanya sosialisasi, maka mereka yang ingin menjadi juru parkir atau para juru parkir illegal dihimbau untuk menjadi juru parkir yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 terdaftar di kantor UPTD Perparkiran dan menjadi juru parkir resmi. Meningkatnhya potensi kegunaan ruas-ruas jalan, perputaran uang yang meningkat karena arus lalu lintas yang lancar sehingga pergerakan kegiatan dari masyarakat juga meningkat khususnya dalam penggunaan jasa parkir, karena mereka berkepentingan di pusat-pusat perekonomian yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Surakarta berasal dari sektor retribusi daerah. Selain itu kemajuan yang lain dari adanya penataan parkir Kota Surakarta adalah penarikan tarif yang jelas karena pada ruas-ruas jalan sudah mulai terpasang zona-zona parkir meskipun masih terpasang beberapa. Sebelum adanya penataan, para juru parkir masih menarik biaya parkir sesuai yang mereka ketahui saja, padahal dalam kenyataanya biaya yang mereka tarik tidak sesuai dengan tarif yang diberlakukan. Berdasarkan uraian dapat dijelaskan bahwa faktor yang dapat digunakan untuk menetukan kinerja dari implementasi penataan parkir tidak hanya berasal dari SOP yang ada pada Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD Perpakiran saja tetapi juga dipengaruhi oleh indikator- indikator yang lain yang dapat digunakan untuk mendukung kinerja dari implementasi program penataan parkir. Jumlah aparatur pelaksana, kesadaran para pengelola parkir, juru parkir dan masyarakat konsumen pengguna jasa parkir, dan dana yang dikeluarkan pemerintah serta efektifitas operasional parkir menjadi faktor pendukung untuk dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 mengukur kinerja implementasi program penataan parkir untuk dapat memenuhi tujuan dari program tersebut. Faktor merupakan tolak ukur untuk dapat mengetahui kinerja dari implementasi penataan parkir, sedangkan penataan parkir tersebut akan diimplementasikan pada seluruh potensi ruas jalan yang menjadi tempat parkir, yang menjadi kendala adalah masih kurangnya kesadaran dari pihak pengelola parkir, juru parkir dan masyarakat konsumen pengguna jasa parkir tentang perparkiran di Kota Surakarta sendiri. Meskipun kita lihat parkir di Kota Surakarta sudah mengalami peningkatan tetapi masih kita lihat beberapa pelanggaran yang terjadi, seperti ruas jalan yang sudah dipasang rambu-rambu dilarang parkir tetapi masih saja menjadi tempat parkir seperti kondisi jalan di ruas Jalan Kolonel Sutarto, para juru parkir yang menarik biaya parkir kurang atau lebih dari tarif parkir yang sudah ditentukan di beberapa ruas jalan, beberapa hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawab dari dinas terkait dan para pengelola parkir sebagai aparatur pelaksana program ini sendiri. Dengan permasalahan seperti ini dinas terkait haruslah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang belum dan akan dilaksanakan seperti yang dijelaskan Bapak Henry selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Perparkiran Kota Surakarta: “ Dalam hal ini ya kita sebagai aparatur pelaksana sebagai kepanjangan tangan dari Pemerintah Kota Surakarta dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan program akan mengadakan sosialisasi dan pembinaan tenkis lagi untuk para pengelola parkir dan juru parkir, kita usahakan dalam melakukan sosialisasi ini kita tujuannya kan pelauyanan, jadi ya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70 semaksimal mungkin kita usahskan kita mensosialisasikan program ini lagi dengan lebih sifatnya musyawarah supaya mereka juga mempunya kesadaran yang tulus dari hati mereka untuk lebih menjunjung tinggi peraturan yang ada. Untuk maasyarakat sendiri kita mungkin akan mengusahakan sosialisasi secara langsung bisa sajsa mengumpulkan warga masyarakat di kelurahan kemudian kita jelaskan secara lebih detail. Apabila dengan cara mendekat lebih lagi kemasyarakat masih dirasa kurang mungkin kita akan menegaskan kepada sanksi-sanksi yang tegas sehingga diharapkan program ini bisa dilaksanakan dengan baik, meskipun pada kenyataannya sebuah kebijakan tidak akan seratus persen berhasil tapi setidaknya kita sudah berusaha secara maksimal.” “ Ya ini kan tujuannya untuk pengendalian kendaraan ini nantinya tujuan kedua supaya mereka itu tidak menggunakan kendaraan pribadi lagi, tidak membebani jalan untuk parkir namun beralih keangkutan masal ya ini kaitannya secara umum tidak hanya masalah parkir saja, mereka bisa berpindah keangkutan masal angkutan umum, dan angkutan umum Kota Surakarta sedang ditingkatkan dan terus pelayanannya diperbaiki dengan adanya kegiatan Batik Solo Trans BST itu kan tahun 2013 sudah ada penambahan koridor lagi ada 5 koridor lagi yang ditambah yang belum terlayani rutenya kemudian untung merangsang para konsumen untuk bisa beralih ke angkutan umum.” Sampai saat ini memang program penataan parkir belum menyeluruh dalam pelaksanaanya, tetapi pada dasarnya hal-hal yang menunjang tujuan dari program penataan parkir sendiri sudah mulai terlihat di beberapa jalan-jalan yang ada di Kota Surakarta, sudah adanya pemasangan papan pemberlakuan zona di jalan tersebut, pemasangan rantai pembatas di badan jalan sekitar tempat publik, dan garis-garis pembatas untuk lahan parkir juga sudah mulai dibenahi kembali. Meskipun pelaksanaan penataan parkir dirasa masih kurang maksimal dan hasil yang ada sejauh ini masih dirasa kurang dari yang diharapkan, namun kondisi jalan di Kota Surakarta sendiri sudah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 mengalami kemajuan dibandingkan dengan kondisi jalan sebelum adanya penataan parkir, apalagi karena adanya pembagian zona yang jelas sehingga kondisi jalan sedikit demi sedikit sudah mulai tertata rapi.

2. Sumber Daya