Pengertian : Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqro’

19

C. Kajian Metode Iqro’

Dalam Pembelajaran Alqur’an Anak Tunanetra.

1. Pengertian :

Menurut Mangun Budianto 2010 :01 Metode Iqro’ adalah salah satu metode untuk cara cepat belajar membaca huruf alQur’an ciptaan KH AS AS HUMAM Pendiri dan Pemimpin Perdana Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Musholla di Kotagede Yogyakarta. Metode Iqro’ itu disusun dalam Satu Set Buku Iqrok yang terdiri dari 6 jilid. Di mana dalam mempelajari huruf alQur’an para umat Islam dituntun untuk belajar secara bertahap, dari mampu membaca huruf hijaiyah yang berharokat fathah berbunyi :A sampai mampu membaca mushaf alQur’an sembarang surat, juz dan ayat, dengan lancer dan benar sesuai kaidah IlmuTajiwid. Menurut Ervin Yuniar Ning Tyas Dalam Skripsinya Yang Berjudul : Metode Iqro’ Dilengkapi Drill Dalam Pembelajaran Baca Al-Qur’an Pada Siswa Tunagrahita Studi Kasus Smplb-C Kelas Vii Di SLB Yapenas Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta. Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku 20 panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Sedangkan menurut Zainap Hartati, Metode lqra adalah salah satu metode praktis belajar membaca al-Qur’an ran disusuno leh K.H. Asad Hlmam alm dalam enam jilid..

2. Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqro’

Menurut Budiyanto, 1995:14 menyebutkan Lima Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqro’ antara lain: 1 Attoriqatus shautiyah, artinya : tidak menyebutkan namanya, namun langsung bacaannya,: 2 Attaroriqatut tabaruj. secara berangsur-angsur. Selanjutnya Budiyano menjelaskan pula bahwa Buku Iqro’ ini mengikuti prinsip tariqoh tabaruj berangsur-angsur yang ini dibuktikan bahwa sifat Buku Iqro’ tersebut : a. Disusundari yang kongkrit menuju yang abstrak. b. Dimulai yang mudah menuju yang sulit. c. Dimulai yang sederhana menuju yang kompleks. 3 Aththoriqah Biriyadhotul Ahtfal, maksudnya CaraBelajar Santri Aktif. 4 Attawasu’i fil maqooshid laa fil aalat. Maksudnya penganjaran berorientasi tujuan. 21 5 Attoriqoh bimuroo’atil isti’daadi wal tobii’i. Maksudnya bahwa pengajaran ini harus memperhatikan kesiapan, kematangan, potensi-potensi dan wataktabi’at peserta didinya.

3. Langkah-langkah Penerapan Metode Iqro’