PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU
SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
AGUSTINA DAMAYANTI
Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Utama 3 Bandar Lampung menunjukkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung tergolong rendah. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lmapung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif verifikatifdengan pendekatanex post factodansurvey.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung sebanyak 111 siswa. Teknik pengambilan sampel yang menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.
(2)
ditunjukkan dengan koefisien korelasi multiple diperoleh R = 0,491 dan R Square (R2) = 0,242 atau 24,2%. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah sebesar 24,2% dan sisanya sebesar 75,8%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini yaitu.
1. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika minat belajar yang dimiliki siswa itu rendah maka akan rendah pula hasil belajarnya. Sebaliknya, apabila minat siswa terhadap suatu pelajaran tinggi maka akan tinggi pula hasil belajarnya.
2. Ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika lingkungan belajar di sekolah baik dan kondusif maka hasil belajar yang diperoleh akan tinggi. Sebaliknya, apabila lingkungan belajar di sekolah kurang baik dan kondusif maka hasil belajar yang diperoleh juga kurang baik atau kurang tinggi.
3. Ada pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika minat belajar dan
lingkungan belajar di sekolah baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan baik. Sebaliknya, jika minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah kurang baik, maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik.
(3)
✏✁✟✁✏✡✁ ✆ ✄ ☎✂✌✠ ☞✡☎✞ ✝✂ ✁ ☞☎✌ ☎✆☎✂ ✕ ✖✗ ✕✘✕ ✖✗✔
(Skripsi)
Oleh
Agustina Damayanti
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(4)
Gambar Halaman ✙✚ ✛✜✢✜✣ ✤✥✦✜✛✧★✧ ✩✤✪✤✜★✛✧★✥✜✢ ✫✬✭ ✤★✜ ✪✮✧ ✩✜ ✯✜✢✣✜ ★✰✤★✥✱ ✫★✥✜★✮ ✧ ✩✜ ✯✜✢✣✤
✲✧ ✱✳ ✩✜✬✴✧✢✬✜✣ ✜ ✵✶✜✷ ✤✩✮ ✧ ✩✜ ✯✜ ✢✸✧ ✩✜✷✹✺✺✺✲✭ ✛✻ ✪✜✦✜✼✮ ✜★ ✣✜✢✰✜✦✵✫★ ✥ ✲✧✦✧✷ ✪✧✢✽✜★✯✤✩✴✜✬ ✫★✛✧ ✩✜ ✯✜✢ ✜★✾✿ ✙ ✾❀✾✿ ✙✼✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✚✚✚✚ ✼✾
(5)
Tabel Halaman 1. ❂❃❄ ❅❆ B❇❆❃ ❈❃ ❉❊ ❆❃❋ ●❃❋❂❃ ❉❅❃❋❍❃ ■❃❏❇❆❃ ❈❃ ❉❃❋ ❑❏▲▼❇❉◆❃ ❖P▲ ❅❄ ◗❃❘ ❇❆❃❄❙ ❑❑❑
▲❍ ❏❊ ■❃ ❚❃3 B❃❋❖❃ ❉❯❃ ❚◆P ❋●▲ ❇❚❇❄ ■❇❉❱❃❋ ❈❅❆ ▼❃❲ P❋❏❇❆❃ ❈❃ ❉❃❋
2012/2013 ...3
2. ❂❃❄ ❅❆❏❇❋ ❇❆❅■❅❃❋❃❋ ●y ❳❇❆❇❨❃❋ ...30
3. ❩ P ❚❆❃❲▲ ❇❆P❉P❲▲ ❅❄ ◗❃❘❇❆❃❄❙ ❑ ❑❑▲❍ ❏❊ ■❃ ❚❃ 3 B❃❋ ❖❃ ❉❯❃ ❚◆ P❋ ●...35
4. ❏❇❉❲ ❅■P ❋● ❃❋❩ P❚❆❃❲▲❃ ❚◆ ❇❆❍ ❃❄ ❅❋ ●-masing Kelas...36
5. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran...39
6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1...42
7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2...42
8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1...44
9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2...44
10. Analisis Varians Untuk Uji Kelinearan Regresi ...48
11. Kondisi Siswa SMP Utama 3 Bandar Lampung...59
12. Sarana dan Prasarana SMP Utama 3 Bandar Lampung...60
13. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ...62
14. Kategori Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013...63
15. Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar di Sekolah Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ...64
16. Kategori Lingkungan Belajar di Sekolah Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013...64
17. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ...65
18. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013...66
19. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1Dengan Menggunakan SPSS ...68
20. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2Dengan Menggunakan SPSS ...68
21. Hasil Pengujian Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ...69
22. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Minat Belajar (X1) ...71
23. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Lingkungan Belajar di sekolah (X2)...72
24. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ...72
25. Hasil Uji Multikolinearitas...73
(6)
30. Koefisien Regresi Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ...77 31. Korelasi Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu ...79 32. Koefisien Regresi Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu ...79 33. Koefisien Regresi Minat Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar di Sekolah
(X2) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ...81 34. ANOVA untuk Uji Hipotesis Pengaruh Minat Belajar (X1) dan Lingkungan
Belajar di Sekolah (X2) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)...82 35. Korelasi Regresi Minat Belajar (X1) dan Lingkungan Belajar di Sekolah (X2)
(7)
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu-lah
hendaknya kamu berharap. (Qs. Al Insyirah: 7-8)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan, saat mereka menyerah.
(Thomas Alfa Edison)
Ketika anda berada di sebuah ruangan yang tidak memiliki pintu, bukan berarti tidak ada jalan keluar
(Dedi Corbuzier)
Jika kamu takut kegagalan maka kamu tidak akan pernah menemukan jalan menuju kesuksesan
(8)
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
❬❭ ❪❫ ❴❵❛❜ ❝❜ ❞❜ ❡❜ ❛ ❴❵
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(9)
✇s ❦s ♣♠ ✐♥❣ ✐♦❧ ♦❧ ❢♠ ✐❧r ❤s♥❣✐✉❣ ❥♠①s♠ ✐♣q♣❧♠r Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145
Telp. (0721) 704624 Faximile (0721) 7046
♣s ❦♠ ❥♥❣ ❦✐②♠ ❥♠♠ ✐ ③④⑤④⑤④⑥ ⑦⑧ ⑨⑩❶ ④⑥❷ ④❶④⑥ ⑦④⑥❷❸⑧④❹ ④❺❸⑥ ❸❻ ④❷ ④❼④❺ ❽
❾ ④❿ ④ ❽➀⑦➁ ➂ ❶❸⑥④➃ ④❿ ④ ⑤④⑥❶❸
❾➄➅ ❽➆➇ ➈➉➆➉ ➈ ➆➊➋
➄⑩➌⑦ ⑩④❿ ③❶➁ ❷ ❸ ❽➄⑨⑥ ❷❸❷ ❸➍④⑥➎➍ ➌⑥➌❿❸
➀ ❼④❿ ④❶ ❽➏ ❼➐③⑩❸➑⑩⑨➂ ⑥ ④➒ ⑦➐➓➌⑦ ⑤④❾➌➐➈➔➑④❿ →➁ ⑥ ⑦③④❹ ④❺ ➣ ⑩ ⑨⑧ ⑨➂❻ ➣ ④⑥ ❷④ ⑩↔④❿→➁⑥ ⑦➐
➃ ⑨⑥ ⑦④⑥❸⑥❸❿ ⑨⑥ ⑤④❶④➍④⑥⑧ ④❺ ❹ ④❷ ④❼④❿ ➂➍⑩❸→➂ ❸❸⑥ ❸❶❸❷④➍ ❶⑨⑩❷ ④→④❶➍④⑩ ⑤④ ⑤④⑥ ⑦→ ⑨⑩⑥ ④❺ ❷ ❸④↕➁➍④⑥ ➁⑥❶➁➍ ❿⑨❿ → ⑨⑩➌❼⑨❺ ⑦⑨❼④⑩ ➍⑨➂ ④⑩↕④⑥ ④④⑥ ❷ ❸ ➂➁④❶➁ → ⑨⑩⑦➁⑩➁④⑥ ❶❸⑥ ⑦⑦ ❸❻ ❷④⑥ ➂ ⑨→④⑥↕④⑥ ⑦ →⑨⑥ ⑦⑨❶④❺ ➁④⑥➂ ④⑤④↕➁⑦④❶❸❷④➍ ❶⑨ ⑩❷④→ ④❶ ➍④⑩⑤④ ④❶④➁ → ⑨⑥ ❷④→ ④❶ ⑤④⑥ ⑦ → ⑨⑩⑥ ④❺ ❷ ❸❶➁ ❼❸➂ ④❶④➁ ❷❸❶⑨⑩⑧❸❶➍④⑥ ➌❼⑨❺ ➌⑩④⑥⑦ ❼④❸⑥❻ ➍⑨➙➁ ④❼❸ ⑤④⑥ ⑦ ➂⑨➙④⑩ ④ ❶⑨⑩❶➁❼❸➂ ❷❸④➙➁ ❷ ④❼④❿ ⑥ ④➂➍④❺ ❸⑥❸❷ ④⑥❷❸➂ ⑨⑧➁❶❷ ④❼④❿❷ ④➛❶④⑩→➁➂❶④➍④➐
➣④⑥❷ ④⑩↔④❿ →➁ ⑥ ⑦❻ ➜⑨⑧⑩➁④⑩❸➊➆➈ ➉ ➓ ④⑥ ⑦➅⑨❿⑧ ➁ ④❶➄⑨⑩ ⑥ ⑤④❶④④⑥
➀ ⑦➁➂ ❶❸⑥④➃④❿ ④ ⑤④⑥❶❸ ➆➇➈ ➉ ➆➉➈➆➊ ➋
(10)
Ayahanda dan Ibunda yang tercinta Terima kasih atas titasan do a , Air mata dan peluh perjuanganmu Telah membawaku menuju pintu kesuksesan Aku selalu yakin, dengan do a dan dukunganmu
Aku mampu taklukan dunia Dari rasa khawatir hingga rasa yakin Aku mencoba bertahan atas nama ceritaku
Mungkin hanya inilah yang mampu kubuktikan kepadamu Bahwa aku tak pernah lupa pengorbananmu
Bahwa aku tak pernah lupa nasehatmu
Bahwa aku tak pernah lupa berjuang membahagiakanmu Untukmu
(11)
➼ ➫ ➳➩➲➪➵➹ ➻➹➴➲➶ ➫➾➲➹➷➻➻ ➻➹➺➩ ➵➼ ➲➺ ➲➬➽➲➭ ➪➲➳➾ ➲➺➩➵➭➯
➹ ➫➺ ➫➹ ➼ ➫➳➯ ➲➭ ➚➻➾➼➲➸ ➵➭ ➩➫➾➲➚➲➳➲➭ ➮➱ ✃ ➮❐➮➱ ✃➬
❒❮❰ ❮Ï ❮Ð❮➧ ➥➧Ñ ❮ ➨ ÒÓÔÕ Ö× ØÒÙÒÚ Ò
YANTI
❒Û ❰Û➤Ü Û➢Û➢Ï ❮Ð❮➧➥➧Ñ ❮➨ Ý Þ ßàÝ àßÝ á âÜ➤Ûã➤❮❰➡ä➞➟➥ ➨Ü åæ➟ ➥➟➥➢❮æç➢Û æÛ ❰➥
➝➞➤ ➞➧❮æ ➨Ü åæ➟ ➥➟➥➢❮æè➠❰➞Ü åæã åä ❮Ð➞❮æ➡Û➧ ➥❮➠
é❮➢ ➞➠ä ❮➧ ➨ êåã➞➤ ➞❮æ➟❮æè➠❰➞Üåæ➟ ➥➟➥➢❮æ
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Üå❰ë➥❰ë➥æãè Üå❰ë➥❰ë➥æãèè
Drs. Hi. Nurdin, M.Si Drs. Darwin Bangun, M.Pd ìíîï ðñ ò òóï ôï ð óñòõïòò õ ìíîï ðö õ òô õòï ð ó÷ òõïòòï
2. Mengetahui
øùúûüý ûþ ûÿü øùúûüîþ✁✂ þü ✄☎úû✆ ✝
îù ✆ ✝✆✝✞ü í✟✄ûîù ✂ ùúü✠ûü ☎✁ ÿ✝ü✟ îù ✆ ✝✆✝✞ü ✡✞✁ ✁✄ ✝
Drs. Buchori Asyik, M.Si Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ìíîï ðöñòïòóï ð óöòõïòò ÷ ìíîïðñòò óïôï ð óñòõïòò õ
(12)
✓✔ ✕ ✖✗✘✙✚ ✛✜ ✢ ✖
✣✤✥✦ ✧ ★✩✪✫✬✑ ✭. Nurdin, M.Si ...
✮✤✯ ✰✦✱✲ ★Drs. Yon Rizal, M.Si ...
✳✤✴ ✵✤✥ ✧✵✲✶ ★Drs. Darwin Bangun, M.Pd. ...
✷✔ ✸✙✹ ✺✚ ✻✺✹ ✜ ✼✽ ✺✾✿✙ ✛✜ ❀✜✺✚❁ ✺✚❂ ✼✗✜ ✘✙✚❁✖ ❁✖✹✺✚
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. ❃❄✮❅❆❇ ❈❉❉ ❊ ❆❋❆❇ ●❋❉ ❊❆❉❉ ❊
(13)
♦❛ ❬✐❣❩❝❭❤❛ ❞❛ ❬❛ ❬❛ ❞❞ ❩❵❭❛❵❛ ❝❫❥❫✐❛♣ ❩❝❴❛❭ ❵❛ ❝❛❤❛ ❴❛ ❬✐❛ ❬❡❛❤❛ ❞ q❩❣❫❬❵❛ ❬◗♣❭❘❛ ❝ ❴❫❬ ❫r
❨❩❬ ❵❫❵ ❫❞❛ ❬s t❝❣❛ ❪♦❛ ❬✐❤❩❝❬❛❜ ❵❫❴ ❩❪❩❴❛ ❫❞❛ ❬t❪❩❜❤❩❬❭❪❫❴❛ ❵❛ ❪❛❜✉
♠r q❩❞t❪❛❜❲❛ ❴❛ ❝✈❩✐❩ ❝❫✇①❛❣❤❭❬✐q❛②❛❜❢❛❣❛❡❛ ❬ ❵❛❝❢❛❣❤❭❬✐❴❩❪❩❴❛ ❫❤❛ ❵❛ ❥❛❜❭❬❦③③✇r
❦r q❩❞t❪❛❜④❩❬❩❬✐❛❜❨❩❝❥❛❣❛❳❥❛❣❛✇❡ ❛ ❬❵❛ ❝❢❛❣ ❤❭ ❬✐❴ ❩❪❩❴❛ ❫❤❛ ❵❛ ❥❛❜❭❬ ❦③ ③ ⑤r
✇r q❩❞t❪❛❜④❩❬❩❬✐❛❜①❩⑥❭❝❭ ❛ ❬❯❝❫❴❛ ❞❥❫❡ ❛ ❬ ❵❛ ❝❢❛❣❤❭❬✐❴ ❩❪❩❴❛ ❫❤❛ ❵❛❥❛❜ ❭ ❬ ❦③ ③ ♥r
❨❛ ❵❛ ❥❛❜❭❬❦③ ③ ♥, ❤❩❬❭❪❫❴❵❫❥❩❝❫❣❛❴ ❩♣❛✐❛ ❫❣❛❜❛ ❴ ❫❴②❛♣❛ ❝❭❵❫❳❬ ❫⑦ ❩❝ ❴❫❥❛ ❴
❢❛❣❤❭❬✐❵❫⑧❛ ❞❭❪❥❛ ❴①❩✐❭❝❭ ❛ ❬❵❛ ❬◗❪❣❭❨❩❬ ❵❫❵ ❫❞❛ ❬(⑧ ① ◗❨) ⑨❭❝❭ ❴❛ ❬❨❩❬❵ ❫❵❫❞❛ ❬ ◗❨q❨❝t✐❝❛❣q ❥❭ ❵ ❫❨❩❬❵ ❫❵❫❞❛ ❬⑩ ❞t❬t❣❫❣❩❪❛ ❪❭ ❫⑥❛ ❪❭❝q✈ ④❨❯✈ r❨❛ ❵❛❥❛❜❭❬ ❦③♠❦, ❤❩❬❭❪❫❴❣❩❬✐❫❞❭❥❫①❭ ❪❫❛❜ ①❩❝⑥❛❢❛❤❛ ❬✐❛ ❬(①①❢)❵ ❩❬✐❛ ❬❥❭⑥❭❛ ❬q t❪t❶ q❭❝❛ ♣❛ ♦❛, ❡❛ ❪❫, ⑨ t✐⑥❛, ❵❛❬❡ ❛ ❬❵❭ ❬✐r❨❛ ❵❛❥❛❜❭❬❦③ ♠❦⑥❭✐❛❤❩❬❭❪❫❴❣❩❪❛ ❞ ❴❛ ❬❛ ❞❛ ❬ ①❭❪❫❛❜①❩❝⑥❛✈♦❛❥❛ (①①✈) ❵❛ ❬❨❝t✐❝❛❣❨❩❬✐❛ ❪❛❣❛ ❬❢❛❤❛ ❬✐❛ ❬(❨❨ ❢)❵ ❫q ④❨ ✈❩✐❩❝❫❦❲❩❴❛❯❛❣❛ ❬❙❴ ❝❫,❨❭ ❝♣t❪❫❬✐✐ t❢❛❣ ❤❭ ❬✐❯❫❣❭❝r
❨❩❬❭ ❪❫❴❶
(14)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M. S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
(15)
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta memberikan motivasi, arahan, dan nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku Pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs.Yon Rizal, M.Si., selaku pembahas yang telah meluangkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi, terima kasih atas ilmu yang diberikan.
10. Ibu Dra. Idawati. M.M selaku Kepala Sekolah SMP Utam 3 Bandar Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
11. Bapak dan Ibu guru SMP Utama 3 Bandar Lampung yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
12. Ibu, Bapak, Mbak Yeni, Retno, serta semua keluargaku yang telah mendukung dan menyayangi serta berdoa untuk keberhasilanku.
13. Sahabat-sahabatku Muti, Dewi, Nurul, Ulan, Amel, Arif, Rifky, Arga, dan Wayan yang telah memberikanku semangat, motivasi dan kebersamaannya selama ini.
(16)
15. Teman-teman KKN di Purbolinggo terima kasih untuk kebersamaannya. 16. Rekan-rekan pendidikan ekonomi angkatan 2007, 2008, 2010, 2011, dan
2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amien.
Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis,
(17)
➂❽ ➅➆➇ ➆➈➉ ➊➋ ➆➌➆➍➎➏ ➆➐ ➆➋ ➆➑
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk
berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik: 2004: 79). Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sprituil
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara .
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dimana secara mendasar pendidikan mempunyai peranan meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM
berkualitas sangat penting dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan, baik sarana maupun prasarana pendidikan
(18)
tingkat dasar, menengah dan atas. Pada awalnya dimulai dengan program wajib belajar 6 tahun, kemudian diperluas menjadi 9 tahun, sehingga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pendidikan. Setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti pendidikan sampai ke perguruan tinggi minimal sampai tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan dan membina potensi yang dimiliki siswa. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik.
SMP Utama 3 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di Jalan Jend.Sudirman 39 Bandar Lampung. Maksud dan tujuan SMP Utama 3 Bandar Lampung ini adalah turut serta berusaha dan menunjang upaya-upaya pemerintah di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa.
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa kelas VIII di SMP Utama 3 Bandar Lampung, salah satunya adalah mata pelajaran IPS Terpadu.
(19)
Moeljono Cokrodikardjo berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari➒
http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Utama 3 umumnya hasil belajar kurang optimal khususnya pada bidang studi IPS Terpadu. Sebagai ilustrasi disajikan data hasil ulangan harian IPS Terpadu Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai berikut.
➓ ➔→➣↔↕➙ ➛ ➔➜ ➝↔➞➣↔ ➔➟ ➔➠➡↔ ➔➢➤ ➔➢➛➔➠ ➝➔ ➢➥➦➧➓ ➣➠➨ ➔➩u➧ ➝sw➔➫➣↔ ➔➜ ➭ ➥ ➥➥ ➧➣ ➯➣➜ ➲➣➠➳ ➔➢➟ ➝↔ ➩➝➧➵ ➦➡➲ ➔ ➯➔➸➞➔➢➩➔➠➺➔➯➨➻ ➢➤➓ ➔➼➻ ➢ ➦➣↔ ➔➟ ➔➠ ➔➢➽➾↕➽➚➽➾↕ ➸
Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan
< 68 68
VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 VIII 5 16 19 20 24 25 14 12 12 6 5 30 31 32 30 30 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 68
Jumlah 104 49 153
Persentase (%) 67,97 32,03 100
Sumber : Guru Bidang Studi IPS Terpadu Kelas VIII
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil ulangan harian pada mata pelajaran IPS Terpadu yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 68 sebanyak 49 siswa dari 153 siswa atau sebanyak 32,64%, artinya hanya sebesar 32,64% siswa yang dapat mencapai daya serap materi. Sedangkan, sebanyak 104 siswa atau 67,97% yang belum mencapai
(20)
daya serap materi. Kenyataan tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Utama 3 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah.
Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2002: 18) yang menyatakan apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka
prosentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII di SMP Utama 3 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2012/2013 belum dapat menyerap dan menguasai materi pelajaran IPS Terpadu secara optimal sehingga KKM tidak tercapai.
Sementara menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% -99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% -76%.
4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa yaitu kurang dari 60%.
Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan
(21)
faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
1. faktor-faktor internal
a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)
c. kelelahan
2. faktor-faktor Eksternal
a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan)
b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)
c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Rendahnya hasil belajar menunjukkan bahwa tujuan pendidikan belum tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Melalui penelitian ini akan dikaji dua faktor yang diduga kuat mempengaruhi hasil belajar yaitu minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah.
Minat belajar adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri siswa yang berpengaruh pada hasil belajar. Minat yang besar atau keinginan yang kuat terhadap sesuatu merupakan modal besar untuk mencapai tujuan. Minat dalam arti sederhana merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk tertarik atau menyenangi sesuatu. Minat juga merupakan ketertarikan kepada sesuatu yang mampu
(22)
dijadikan dorongan untuk melakukan suatu aktivitas sehingga mencapai hasil yang maksimal. Minat ini antara lain dapat dikembangkan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b. Menghubungkan dengan adanya persoalan yang lampau. c. Memberi kesempatan untuk memperoleh hasil yang baik.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk belajar (Sardiman, 2008: 93).
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Utama 3 Bandar Lampung, minat belajar siswa dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung, di mana hanya sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan dan membuat ringkasan materi yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa juga terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa juga sangat rendah.
Selain minat belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu lingkungan belajar di sekolah. Lingkungan belajar di sekolah yang kondusif, aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, yang bersih dan sehat, serta kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah dan semangat belajar.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di sekolah dan wawancara langsung dengan beberapa siswa menunjukkan, lingkungan belajar di sekolah kurang kondusif, kegiatan belajar masih terpusat pada guru sehingga cenderung pasif dan tidak terlihat optimismenya dalam belajar yang minim menjadikan siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran.
(23)
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: ➪➶➹➘➴ ➷➬➮➱ ✃➹➴ ❐❒ ➶❮➴ ❰➴ ➷Ï➴ ➹Ð ✃➹➘Ñ➬➹➘➴ ➹❒ ➶❮➴ ❰➴➷ Ï ✃ Ò ➶ÑÓ❮➴ ➮Ô ➶➷➮➴ Ï➴ ÕÖ➴ × ✃❮ ❒➶❮➴❰➴ ➷Ø ➪ÒÔ ➶➷Õ➴ Ï ➬Ò ✃×w➴Ù ➶❮➴ × ÚØ Ø ØÒ➱ ➪ Û❐➴Ü➴Ý❒➴ ➹Ï➴➷Ð➴ÜÕ➬➹➘Ò ➶Ü➶×❐ ➶➷Þ➴➹❰✃❮Ô ➴ ➮➬➹➪➶❮➴❰➴➷➴ ➹ßà á ßâßà á Ýãä
❒ã ØÏ ➶➹❐✃å✃Ñ➴ × ✃➱ ➴ ×➴ ❮➴➮
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII. 2. Rendahnya minat belajar siswa kelas VIII.
3. Siswa kelas VIII kurang memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru.
4. Kurangnya keaktifan belajar siswa kelas VIII.
5. Lingkungan belajar di sekolah yang kurang kondusif.
6. Masih sedikitnya siswa yang tidak mempunyai Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku paket sehingga menghambat kegiatan belajar.
7. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran. 8. Banyak siswa yang belajar hanya pada saat mendekati ulangan.
æã ➪➶Üç➴ ❐➴×➴ ➹➱ ➴ ×➴ ❮➴ ➮
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah minat belajar (X1), lingkungan belajar
(24)
èé êëìë íî ïðîíî ñî ò
1. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
óé ôëõëî ïö÷ï÷ñøù øî ï
Penelitian ini bertujuan.
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013? 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar dan lingkungan belajar
di sekolah terhadap hasil belajar pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
(25)
úû üýþ ÿ ✁ ✁ ✂ý ý✄☎✆☎ ✁
Adapun kegunaan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.
✝ û ✞ý✟ ✁✠✁✆ý ✡ ✠☎✆☎ ☛
a. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.
b. Bagi akademis, sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah
c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam megembangkan penelitianya.
☞ û ✞ý✟ ✁✠✁✌ ✠✁✍✆ ☎ ☛
a. Siswa sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh minat dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Utama 3 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?
b. Guru sebagai mediasi memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan memiliki literatur serta mendukung kegiatan budaya membaca.
c. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan referensi untuk mengatasi
permasalahan yang dialami peserta didik, dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.
(26)
✎✏ ✑✒✓ ✔✕✖ ✗ ✔✕✘✒✙✚✛ ✔✛✜✗✢✗✓✔
Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut.
✣ ✏ ✤ ✥✦✛✘✚✛ ✔✛✜✗✢✗✓ ✔
Ruang lingkup objek penelitian adalah minat belajar (X1), lingkungan belajar di sekolah (X2), dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu (Y).
✧ ✏ ★✒ ✥✦✛✘✚✛ ✔✛✜✗✢✗✓✔
Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.
✩ ✏ ✪✛ ✫✙✓✢✚✛ ✔✛✜✗✢ ✗✓ ✔
Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMP Utama 3 Bandar Lampung.
4✏ ✬✓✘✢✒✚✛ ✔✛✜✗✢✗✓ ✔
Ruang lingkup waktu penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran 2012/2013.
✭✏ ✮✜ ✫✒✚✛ ✔✛✜✗✢ ✗✓ ✔
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya bidang studi IPS Terpadu.
(27)
A✰ ✱❀❁❂a❃a❁✶❃❄ ❅a❆a
Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti
permasalahan yang dihadapi.
1✰ ✾a❄ ❀❇ b❈ ❇a❂a❉
Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri.
Belajar merupakan proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri (Trianto 2010:16). Belajar dapat diartikan juga
(28)
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya (Hamalik, 2004:28). Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Percival dan Ellington dalam Daryanto (2010: 59) mengungkapkan ❊belajar
adalah perubahan yang terjadi karena hubungan yang stabil antara stimulus yang diterima oleh organisme secara individual dengan respon yang tersamar, dimana rendah, besar, kecil, dan intensitas respon tersebut tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental, dan tendensi yang belajar .
Menurut Hamalik (2004: 27), Belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman . Belajar juga merupakan suatu bentuk
pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan
cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah suatu
usaha sungguh-sungguh dengan menggunakan semua potensi yang dimiliki baik
fisik, mental, panca indera, otak, atau bagian tubuh yang lainnya.
Setiap individu pasti mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh
siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan
berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan di sekolah belajar merupakan
kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai
apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu
(29)
Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto
(2010: 2).
1. Perubahan terjadi secara sadar.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat psoitif dan aktif.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang
dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memiliki
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan. Dalyono (2005: 51-54) mengemukakan
prinsip-prinsip dalam belajar adalah sebagai berikut.
1. Kematangan jasmani dan rohani
Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. 2. Memiliki kesiapan
Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental, maupun perlengkapan belajar. 3. Memahami tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya.
4. Memiliki kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. 5. Ulangan dan latihan
Prinsip yang juga tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar apa yang dipelajari dapat meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar untuk dilupakan.
(30)
Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah
dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan
cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang
telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil
belajar diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi
rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran
dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil
sebelumnya (Djamarah, 2002: 25).
Sukmadinata (2007: 102) mengatakan hasil belajar merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar
sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam
aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian,
tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes
akhir semester dan sebagainya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang
dapat diubah seperti cara mengajar, mutu rancangan, model evaluasi, dan
lain-lain, adapula faktor yang harus diterima apa adanya seperti: latar belakang siswa,
(31)
Menurut Darsono (2000: 26-27) pencapaian hasil belajar yang optimal
dipengaruhi oleh bebarapa faktor yaitu sebagai berikut.
a. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar merupakan kondisi awal kegiatan belajar baik kesiapan fisik maupun kesiapan psikologis.
b. Motivasi
Motivasi merupakan motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. c. Keaktifan siswa
Siswa yang melakukan belajar adalah siswa yang harus aktif dan tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru siswa harus mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
d. Mengalami sendiri
Siswa hendaknya tidak hanya tau secara teoritis, tetapi juga secara praktis sehingga akan diperoleh pemahaman yang mendalam.
e. Pengulangan
Agar materi semakin mudah di ingat perlu diadakan latihan yang berarti siswa mengulang materi yang dipelajari.
f. Balikan dan penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru.
Penguatan adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil untuk melakukan sesuatu perbuatan belajar.
Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa antara lain.
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni: a) Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan 2) Faktor cacat tubuh b) Faktor psikologis
1) Intelegensi 2) Bakat 3) Minat
4) Kematangan.
c) Kesiapan. Faktor kelelahan 1) Faktor kelelahan jasmani 2) Faktor kelelehan rohani
2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa)
Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni: a) Faktor keluarga
(32)
2) Relasi antar anggota keluarga 3) Suasana rumah
4) Keadaan ekonomi keluarga b) Faktor sekolah
1) Metode mengajar 2) Kurikulum
3) Relasi guru dengan siswa 4) Relasi siswa dengan siswa 5) Disiplin sekolah
6) Alat pelajaran 7) Waktu sekolah
8) Standar pelajaran diatas ukuran 9) Keadaan gedung
10) Metode belajar 11) Tugas rumah c) Faktor masyarakat
1) Kesiapan siswa dalam masyarakat 2) Massa media
3) Teman bergaul
4) Bentuk kehidupan masyarakat
Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a) Kesehatan
b) Intelegensi
c) Minat dan motivasi d) Cara belajar
2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a) Keluarga
b) Sekolah c) Masyarakat d) Lingkungan
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk
mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada
umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu
peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya
(33)
diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi
kesenjangan antara penampilan prilaku yang sekarang dengan yang diinginkan.
Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan
kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.
❋● ❍ ■❏❑ ▲▼◆❖P◗
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial (Diah Harianti, 2006:7).
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia:
a. Moeljono Cokrodikardjo berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
b. Nu man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat
kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
c. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
(34)
manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi social.
d. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah hubungan manusia hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.
❘❙ ❚t❯❱ ❲❲❳❨ ❩ ❩❬ ❭❨ ❪ ❫❬ ❴ ❵ ❯❴❛ ❩❩❪ ❜❬ ❳ ❲❝ ❞❡ ❞ ❲❡❝❲❞❢ ❲❯❛ ❣❤❛rt✐❨❣ ❥ ❴❦❨ ❣❤ ❥❧ ✐❣❤ ♠ ❦❯❥ ❵❨ ❣❥
t❦♥u❨ ❣❥ ✐❯❩ ❲♦
Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada
pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek
praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial
masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
masing-masing.
♣q r st✉✈✇①② ✉③ ✉④
Minat adalah salah satu aspek psikis yang ada pada setiap manusia. Apabila
seseorang menaruh minat pada sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha
dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang diinginkannya. Usaha yang
dilakukan terjadi karena adanya dorongan dari minat yang dimilikinya. Jadi,
minat merupakan penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai
tujuan.
Minat adalah hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat hubungan tersebut, maka semakin kuat pula minatnya. Menurut Sudarsono
(2003: 28) menyatakan bahwa minat merupakan sikap ketertarikan atau
sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau
(35)
Menurut Sardiman (2008: 76) minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan tersendiri. Minat yang
ada pada diri seseorang akan memberikan gambaran dalam aktivitas untuk
mencapai tujuan.
Minat belajar menurut Djaali (2008: 121) adalah rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya.
Minat merupakan suatu yang dapat dikembangkan pada dasarnya untuk
menyadari dalam diri siswa, jika siswa sudah sadar bahwa belajar merupakan alat
untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting, maka belajar akan
membawa kemajuan pada dirinya dan akan bersemangat dalam mempelajarinya.
Kegiatan belajar dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian
terhadap pelajaran dan salah satu yang menyebabkan terpusatnya perhatian adalah
minat belajar siswa. Begitu pula sebaliknya, bahan pelajaran yang tidak sesuai
dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada
daya tarik baginya.
Hubungannya dengan kegiatan belajar IPS Terpadu, minat menjadi motor
penggerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa minat tujuan belajar
(36)
yang menyebabkan timbulnya kesulitan dalam belajar adalah tidak adanya minat
terhadap pelajaran tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat dalam belajar adalah
sebagai berikut.
1. Pengalaman sebelumnya, siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika merasa belum pernah mengalaminya.
2. Konsepsinya tentang diri, siswa akan menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya.
3. Nilai-nilai, minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang-orang yang berwibawa.
4. Mata pelajaran yang bermakna, informasi yang mudah dipahami oleh anak-anak menarik minat mereka.
5. Tingkat keterlibatan tekanan, jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi.
6. Kompleksitasan materi pelajaran, siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologi lebih tertarik kepada hal yang lebih komplek (Rahim, 2007: 28-29).
Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. 4. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
5. Lebih menyukai sesuatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 6. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas atau kegiatan.
Loekmono, mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan
alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yaitu:
1. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
(37)
3. Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman. 5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang
khusus tertentu (⑤⑥t⑦ ⑧⑨⑨www⑩❶ ❷ ❸❹❷ ❺❷ ❻❼⑩ ❽❾❿⑨➀ ➁➂➀ ⑨➂ ➀⑨⑦ ➃ ❺➄➃➅❷ ❺rt ➆❿➅ ❺❷⑥ ➆ ➇➃➈❷ ❹❷ ❸ ➆❶ ➅❷sw ➆❿➃ ❺ ❼❸ ❼⑥⑩⑤⑥❿➈➉⑩
Hal terpenting dalam kegiatan belajar adalah membangkitkan minat terhadap
semua mata pelajaran yang dihadapinya. Jika minat tersebut dapat ditimbulkan
maka kegiatan belajar akan lebih baik dan berhasil. Minat dapat dibangkitkan
dengan berbagai macam cara, misalnya dengan melengkapi fasilitas belajar dan
nasihat atau dorongan yang dapat membangkitkan minat siswa.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan pengajar untuk meningkatkan
minat belajar siswa.
1. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.
2. Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui banyak siswa.
3. Menggunakan insentif sebagai alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan atau yang tidak dilakukan dengan baik (Slameto, 2010: 181).
Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut (Sudarnono, 1994),
yaitu :
1. Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai. 2. Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar. 3. Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
4. Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan. 5. Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
6. Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar. 7. Melatih kebebasan emosi selama belajar.
➊ ⑤⑥⑦⑧⑨⑨t ⑩❶ ❷❸❹❷❺❷❻❼⑩❽❾❿⑨➀➁➂ ➀⑨➂➀ ⑨⑦➃ ❺ ➄➃www ➅❷❺rt ➆❿➅ ❺❷ ⑥ ➆➇➃➈❷ ❹❷ ❸ ➆❶➅❷sw ➆ ❿➃ ❺❼ ❸❼⑥⑩ ⑤⑥❿➈➉⑩
(38)
Proses belajar akan berjalan dengan lancar apabila ada minat. Guru harus mampu
membangkitkan minat siswa dalam menerima pelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai dengan baik. Beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk
membangkitkan minat anak didik yaitu.
1. Membandingkan adanya suatu kebutuhan diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
2. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan
pelajaran.
3. Memberi kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif. 4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar dalam konteks perbedaan
individual anak didik (Djamarah. 2002: 133).
Apabila minat belajar telah dimiliki oleh siswa, diharapkan aktivitas pembelajaran
akan berlangsung dengan lancar, tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik,
dan hasil yang diperoleh dari proses belajar juga akan semakin baik. Hasil belajar
yang baik menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa minat belajar IPS Terpadu
merupakan perhatian, rasa suka, ketertarikan seorang siswa terhadap belajar yang
ditunjukkan melalui keantusiasan dan keaktifan dalam mempelajari pelajaran IPS
Terpadu. Apabila minat siswa positif terhadap pelajaran IPS Terpadu, maka siswa
akan belajar lebih giat dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Sebaliknya, tanpa minat yang tinggi siswa tidak akan mungkin melakukan sesuatu
(39)
➋➌ ➍ ➎➏➐➑➒ ➏➐➓ ➏➔ →➣➓↔ ➓↕➙ ➎➛ →➑➜ ➣➓➝
Belajar pada hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan
karena manusia tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungan. Manusia
dan lingkungan memiliki suatu pengaruh yang timbal balik.
Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar di luar diri individu atau
manusia. Menurut Dalyono (2007: 129) lingkungan mencakup segala material
dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis,
psikologis, maupun sosio-kultural.
Menurut Hamalik (2004: 195) lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam
sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi
tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu aspek penting keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru adalah penciptaan kondisi pembelajaran yang efektif. Kondisi
pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif, kondisi yang
benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran, serta kelangsungan proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapar dicapai. Hal yang dapat
dilakukan guru untuk kondisi tersebut adalah penciptaan lingkungan belajar.
Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat
proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal yang utama,
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek tersebut dalam proses
(40)
sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena
tekanan atau keterpaksaan.
Lingkungan belajar fisik di sekolah terdiri dari sarana dan prasarana sekolah
berupa ruang kelas, kebersihan ruang kelas, meja, kursi, suasana di sekolah, dan
lain-lain. Sedangkan lingkungan belajar sosial di sekolah berupa interaksi antara
siswa dengan siswa, interaksi antara siswa dengan guru, interaksi antara siswa
dengan staf tata usaha, interaksi antara siswa dengan warga sekolah.
Menurut Indra Djati Sidi (2005: 148) Lingkungan belajar sangat berperan dalam
menciptakan suasana belajar menyenangkan . Lingkungan tersebut dapat
meningkatkan keaktifan belajar, oleh karena itu lingkungan belajar perlu ditata
semestinya.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang pertama sangat penting
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini
meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat
pelajaran, dan kurikulum.
Kondisi lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kondisi belajar antara lain
adanya guru yang baik dalam jumlah yang cukup memadai sesuai dengan jumlah
bidang studi yang ditentukan, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung
sekolah yang memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses belajar yang
baik, adanya teman, dan keharmonisan diantara semua personil sekolah (Hakim,
(41)
Lingkungan belajar yang efektif, dapat membuat siswa akan menjadi lebih
produktif. Hal ini digambarkan dengan kemudahan para siswa dalam berpikir,
berkreasi, juga mampu belajar secara aktif karena lingkungan belajar yang sangat
mendukung, sehingga timbul ketertarikan dan kenyamanan pada saat proses
belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan seorang siswa yang
memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, pengajar-pengajar yang tidak
baik, suasana kelas yang berantakan, teman-teman yang individualis, serta
fasilitas pengajaran yang tidak sesuai, tentunya akan menimbulkan kesan malas
dan membosankan, sehingga timbul rasa tidak semangat pada saat proses belajar
mengajar berlangsung dan berdampak pada kegagalan proses belajar di karenakan
suasana lingkungan tidak kondusif dan efektif.
Menurut Slameto (2003: 65-69) aspek-aspek lingkungan sekolah meliputi. 1. Relasi guru dengan siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara baik, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan juga siswa merasa jauh dari guru, sehingga segan untuk berpasrtisipasi aktif dalam belajar
2. Relasi siswa dengan siswa
Bila di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat, maka jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Untuk itu menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
3. Disiplin sekolah
Peraturan sekolah yang tegas dan tata tertib membantu kedisiplinan siswa dalam menjalankan kegiatan belajar.
4. Sarana belajar
Sarana belajar yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, dan membuat siswa lebih semangat dalam belajar.
Lingkungan belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor
pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran,
(42)
kejenuhan dan rasa bosan (Majid, 2007: 165). Lingkungan belajar kondusif dapat
dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut.
1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
2. Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang berprestasi, atau berprestasi rendah.
3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.
4. Menciptakan suasana kerjasama saling menghargai, baik antara peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelolaan pembelajaran lain. 5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran. 6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama
antara peserta didik dan guru.
7. Mengembangkan evaluasi pembelajaran yang menekankan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri (Majid, 2007: 165-166).
Ciri-ciri lingkungan belajar yang baik di sekolah yaitu lingkungan belajar yang
efektif dan kondusif yang merupakan keharusan bagi terbangunnya lingkungan
belajar. Lingkungan belajar yang diharapkan yaitu.
1. Terciptanya disiplin sekolah yang mendorong terbentuknya disiplin belajar. 2. Siswa menjadi pusat utama layanan pendidikan dan pengembangan.
3. Terciptanya rasa nyaman di sekolah untuk belajar. Rasa nyaman ini akan timbul jika segenap komponen pendidikan yang ada memberi pelayanan kepada peserta didik dengan kehangatan, keakraban, dan kekeluargaan. Di samping itu, keberhasilan lingkungan belajar juga merupakan unsur penting bagi terciptanya rasa nyaman ini.
4. Tersedianya buku-buku dan sarana pembelajaran yang lain yang memadai. 5. Keteladanan guru sebagai masyarakat terpelajar.
6. Kinerja profesional guru yang terandalkan; mereka mampu memberi sugesti kepada anak didiknya.
7. Pemberian tugas mandiri dan terstruktur kepada peserta didik dan direspon oleh peserta didik secara antusias.
8. Penetapan kriteria prestasi dalam pembelajaran yang dilakukan secara objektif.➞➟ ➠t➡ ➢Pemanfaatan Lingkungan sebagai sumber belajar on Agustus
2009.google.com).
Lingkungan belajar di sekolah mempunyai andil dalam mempengaruhi kegiatan
(43)
sekitarnya seperti teman, guru, dan anggota sekolah yang lain. Siswa di sekolah
lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, maka situasi yang
dinamis sangat diharapkan agar dapat mewujudkan hubungan yang harmonis
diantara siswa yang menjadi anggotanya dan akan terwujud kerjasama atau
persaingan yang sehat antar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan
lingkungan belajar adalah kesatuan ruang atau kondisi yang digunakan untuk
perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dalam melakukan kegiatan proses
belajar khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Kondisi lingkungan sekolah
yang kondusif akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan bagi siswa dalam
belajar dan siswa akan lebih mudah mencapai prestasi belajar yang maksimal.
➤➥ ➦➧➨➩ ➫➭➯➲ ➳ ➵➨a➸ B➧➺a➻a➭ ➼a➨ ➽ ➵➨➩ ➾➯➨➩ ➫➨ B➧➺a➻a➭ ➼➵ ➚➧➾➪➺a➲ ➶➧➭➲a➼a➹ ➘a➴ ➵➺ B➧➺a➻a➭
Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan
b. Intelegensi
c. Minat dan motivasi d. Cara belajar
2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a. Keluarga
b. Sekolah c. Masyarakat d. Lingkungan
(44)
➷➬ ➮➱✃❐ ❒❮❰ÏÐ Ñ✃ ❒Ò Ó➱ Ô❒Õ ❒❮Ò➱❮Ï ❒Ö ❒×Ø ❒ÙÑ ÔÓ➱ Ô❒Õ ❒❮
Hasil belajar adalah salah satu tolok ukur keberhasilan pada suatu lembaga
pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas yang tercermin dari nilai
yang diperoleh pada setiap mata pelajaran. Keberhasilan belajar dipengaruhi dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor biologis
(kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat,
dan motivasi). Sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
adalah minat belajar. Apabila seseorang menaruh minat pada sesuatu, maka orang
tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang
diinginkannya. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minatnya.
Minat belajar bagi siswa dikatakan penting karena mempunyai pengaruh yang
besar terhadap hasil belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran
tertentu akan mempelajari mata pelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh
seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti mata pelajaran tersebut bahkan
dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Namun sebaliknya jika siswa
tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka sulit bagi siswa untuk
dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi hasil belajar
(45)
ÚÛ ÜÝÞß àáâãä åÞß æâÞßàÞçÝ èàé àáêåëÝ æì èàãíÝáã àê àîï àðå èç Ý èàé àá Tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran adalah bertambahnya
pengetahuan dan perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Selain itu
juga, peserta didik diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Akan
tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan usaha yang maksimal agar
tujuan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya
adalah lingkungan belajar. Dua hal yang termasuk ke dalam lingkungan belajar di
sekolah, yaitu lingkungan fisik yang meliputi keadaan dan kondisi sekolah
misalnya jumlah kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin, serta lokasi di mana
sekolah itu berada. Misalnya, apabila sekolah itu berada di dekat terminal atau
pasar, tentu saja akan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Lingkungan psikologis juga mempengaruhi proses belajar siswa di sekolah,
misalnya hubungan siswa dengan siswa lain yang kurang harmonis dapat
menyebabkan perselisihan dan persaingan secara tidak sehat sehingga dapat
mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi siswa,
karena dalam kehidupan sehari-hari siswa akan jauh lebih banyak bergaul dengan
lingkungan di mana siswa tersebut berada yaitu sekolah. Lingkungan belajar di
sekolah diduga mempengaruhi hasil belajar karena dengan lingkungan belajar
yang kondusif, siswa akan lebih produktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat
(46)
mengajar. Lingkungan belajar di sekolah sangat penting dalam proses belajar
mengajar karena diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yaitu perbaikan
pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar.
ñò óaô õö÷øùø öõú õaù û üùýþø öø ÿ üù
Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan
hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian seperti yang terlihat pada tabel
berikut.
abø ö 2ò óaô õö✁øùø öõú õaùû üùý✂ø öø ÿ üù ò
Tahun Nama Judul Hasil
2006 Erni Ratna Wati
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Guru dan Minat Belajar
Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Ajaran 2005/2006
Menyatakan bahwa ada pengaruh minat belajar Akuntansi terhadap prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Ajaran 2005/2006 yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,789 (korelasi tinggi) dan koefisien determinasi (R2) = 62,25%.
2008 Marlia Pengaruh Lingkungan Belajar di Sekolah Dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X
Semester Ganjil SMK Arjuna Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009.
Menyatakan bahwa ada pengaruh
lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMK Arjuna Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) 0,599 dan koefisien
(47)
determinasi (R2) sebesar 0,359.
2010 Melphi Puspitasari
Pengaruh minat belajar ekonomi dan
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar
ekonomi siswa kelas X SMU YP Unila Bandar Lampung tahun
pelajaran 2008/2009
Ada pengaruh
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar
ekonomi kelas X SMU YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009. Hal ini ditunjukan dengan thitung =7,049> ttabel =1.973 dengan koefisien korelasi (r) 0,462 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,214 yang berarti prestasi belajar ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan belajar di sekolah sebesar 21,4%.
✄☎ ✆✝ ✞a✟✠ ✡a ☛☞ ✡☞ ✞
Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini ada tiga variabel yang
masing-masing terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Kedua variabel
bebas tersebut adalah minat belajar (X1) dan lingkungan belajar di sekolah (X2),
sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar (Y).
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan banyak faktor, diantaranya minat
belajar. Minat belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara
aktif dan penuh tanggung jawab. Siswa akan mendapatkan hasil yang memuaskan
dalam proses pembelajaran apabila dalam proses belajar mengajar siswa tersebut
(48)
dengan baik. Tidak adanya minat siswa dalam pembelajaran maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai.
Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam
mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah lingkungan
belajar. Lingkungan belajar yang kurang kondusif akan membuat tingkat
konsentrasi siswa menjadi terganggu dan siswa merasa tidak nyaman untuk
belajar, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak memenuhi tujuan
yang diharapkan. Pada akhirnya, lingkungan belajar yang kurang kondusif dan
kurang minat belajar dalam diri siswa akan menyebabkan hasil belajar siswa tidak
mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dugaan adanya pengaruh antara minat belajar
dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa dapat digambarkan
sebagai berikut.
R
Gambar 1. Paradigma Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Utama 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
✌ ✍✎✏✑✒✓✔✏✕ ✏✖ ✗X1✘
✙a✚ ✍✔B✓✔a✕a✖ ✗Y✘ ✛✍✎✜✢✣✎✜✏ ✎
b✓✔a✕a✖✤ ✍ ✚ ✓✢✥ ✔a✦
(1)
56
Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung
>Ftabel
dan jika Ftabel
> Fhitung
dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n k
(2)
✢✣ ✤✥ ✦✧ ★ ✩✪✫✬✭✮✬ ✭✦✬✯✬✭
✬✣ ✤✰✱ ✲✳ ✴✵✶✷✸
✹✺✻✼ ✽✾✽✻ ✿✽ ❀❁✽✾ ❂❃✽ ❀✽ ❃❂✾ ❂✾✼✽ ❄✽✼✽ ❀❅✺ ❀ ❆❇ ❂❈ ❂✽ ❀❁❂❅ ❉ ❄✺✾ ❂✾❊✽ ❀ ❆✼❂❃✽✿ ❇✿✽ ❀❋●✽✿✽
✿ ✺✾ ❂●❅ ❇ ❃✽ ❀✼✽ ❃✽ ●❅✺ ❀✺ ❃❂❄❂✽ ❀❂❀❂✼ ✽❅✽ ❄✼ ❂✻ ❇ ●❇✾ ✿✽ ❀✾ ✺❍✽ ❆✽ ❂❍✺✻❂✿ ❇ ❄■
❏■ ❑✼✽❅ ✺ ❀ ❆✽✻ ❇ ❁❅❉ ✾ ❂❄❂▲✼✽ ❀✾ ❂❆❀ ❂▲❂✿✽ ❀ ●❂❀✽ ❄❍✺ ❃✽❈✽✻❄✺✻ ❁✽✼✽❅❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻ ▼◆❖
P✺✻❅ ✽✼ ❇✾ ❂✾◗✽✿✺ ❃✽✾❘▼▼▼❖❙◆❚❄✽ ●✽❯✹✽ ❀✼✽ ✻❱✽ ●❅❇❀ ❆❖✺ ●✺✾ ❄✺✻❲✽ ❀❈ ❂❃
P✽ ❁ ❇❀◆✺ ❃✽❈✽✻✽ ❀❳ ❨ ❏❳ ❩❳ ❨ ❏❯■❬ ❂✿ ✽ ● ❂❀✽ ❄❍✺ ❃✽❈✽✻ ❊✽ ❀❆✼ ❂● ❂❃❂✿ ❂✾ ❂✾◗✽❂❄❇✻✺ ❀✼ ✽ ❁
●✽✿ ✽✽✿✽ ❀✻ ✺ ❀✼ ✽ ❁❅❇❃✽❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻ ❀ ❊✽■ ❖✺❍✽ ❃❂✿❀❊✽ ❋✽❅ ✽❍❂❃✽● ❂❀✽ ❄✾ ❂✾◗✽
❄✺✻ ❁✽✼ ✽❅✾ ❇✽ ❄❇❅✺ ❃✽❈✽✻ ✽ ❀❄❂❀❆ ❆❂●✽✿✽✽✿✽ ❀❄❂❀ ❆❆❂❅ ❇ ❃✽❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻ ❀ ❊✽■
❳■ ❑✼✽❅ ✺ ❀ ❆✽✻ ❇ ❁❅❉ ✾ ❂❄❂▲✼✽ ❀✾ ❂❆❀ ❂▲❂✿✽ ❀ ❃❂❀ ❆✿❇❀ ❆✽ ❀❍✺ ❃✽❈✽✻✼ ❂✾ ✺✿❉❃✽ ❁❄✺✻ ❁✽✼✽❅
❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻▼◆❖P✺✻❅ ✽✼ ❇✾ ❂✾◗✽✿✺ ❃✽✾❘▼▼▼❘▼▼▼❖❙◆❚❄✽ ●✽❯✹✽ ❀✼ ✽✻
❱✽ ●❅❇❀ ❆❖✺ ●✺✾ ❄✺✻❲✽ ❀❈ ❂❃P✽ ❁ ❇❀◆✺ ❃✽❈✽✻✽ ❀❳❨❏❳❩❳❨❏❯■❬ ❂✿ ✽❃❂❀❆✿ ❇ ❀❆✽ ❀
❍✺ ❃✽❈✽✻✼ ❂✾ ✺✿ ❉ ❃✽ ❁❍✽ ❂✿✼ ✽ ❀✿❉❀✼❇✾ ❂▲
●✽✿ ✽❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻❊✽ ❀❆✼ ❂❅ ✺✻❉ ❃✺ ❁✽✿ ✽ ❀ ❄❂❀❆ ❆❂■ ❖✺❍✽ ❃❂✿ ❀ ❊✽❋✽❅ ✽❍❂❃✽ ❃❂❀ ❆✿❇❀ ❆✽ ❀❍✺ ❃✽❈✽✻✼❂✾ ✺✿❉❃✽ ❁✿❇✻ ✽ ❀❆❍✽ ❂✿✼ ✽ ❀
✿❉❀✼❇✾ ❂▲●✽✿✽ ❁✽✾ ❂❃❍✺ ❃✽❈✽✻❊✽❀❆✼ ❂❅ ✺✻❉❃✺ ❁❈ ❇❆✽✿❇✻✽ ❀ ❆❍✽ ❂✿✽ ❄✽ ❇✿❇✻✽ ❀ ❆
❄❂❀❆ ❆❂■
❯■ ❑✼✽❅ ✺ ❀ ❆✽✻ ❇ ❁❅❉ ✾ ❂❄❂▲✼✽ ❀✾ ❂❆❀ ❂▲❂✿✽ ❀ ●❂❀✽ ❄❍✺ ❃✽❈✽✻✼ ✽ ❀❃❂❀ ❆✿❇❀ ❆✽ ❀❍✺ ❃✽❈✽✻✼❂
✾✺✿ ❉ ❃✽ ❁❄✺✻ ❁✽✼ ✽❅❁✽✾ ❂❃❍✺❃✽❈✽✻▼◆❖P✺✻❅✽✼❇✾ ❂✾◗✽✿✺ ❃✽✾❘▼ ▼▼❘▼▼▼❖❙◆❚❄✽●✽
(3)
❭ ❪
❫ ❴❵❛❜❛❝❞ ❛❡❵❢ ❡❣❤ ✐ ❡❣ ❛❡❫ ❴❵❛❜❛❝❞❢❥ ❴❤ ❦ ❵❛❧❫❛❢❤♠ ❛❤❛❧ ❛❥❢ ❵❫ ❴❵❛❜❛❝♥❛❡❣
❞❢♦❴❝❦ ❵❴❧❥❢ ❥♣❛❛❤❛❡❫❛❢❤qr❴❫❛❵❢❤❡ ♥❛s❜❢❤❛♠❢ ❡ ❛t❫❴❵❛❜❛❝❞❛❡❵❢ ❡❣❤✐❡❣ ❛❡
❫ ❴❵❛❜❛❝❞❢❥ ❴❤ ❦ ❵❛❧❤ ✐ ❝❛❡❣❫ ❛❢❤s♠❛❤ ❛❧ ❛❥❢ ❵❫ ❴❵❛❜❛ ❝♥❛ ❡❣❞❢♦❴❝❦❵❴❧❥❢ ❥♣❛❜✐❣ ❛
❤ ✐ ❝❛❡❣❫❛❢❤q
✉✈ ✇① ②① ③
④❴❝❞❛❥❛❝❤ ❛❡❧ ❛❥❢ ❵❛❡❛❵❢ ❥❢ ❥❞❛t❛❞ ❛❡♦❴❡❣✐❜❢ ❛❡❧❢♦❦t❴❥❢ ❥♠❴❡❣ ❴ ❡❛❢ ♦❴❡❣ ❛❝ ✐❧♠ ❢ ❡❛t
❫❴❵❛❜❛❝❞❛❡❵❢ ❡❣❤✐❡❣ ❛❡❫❴❵❛❜❛❝❞ ❢❥ ❴❤❦❵❛❧t❴❝❧❛❞❛♦❧ ❛❥❢ ❵❫ ❴❵❛❜❛❝⑤⑥r⑦ ❴❝♦❛❞✐❥❢ ❥♣❛
❤❴❵❛❥⑧⑤⑤⑤r⑨⑥⑩t❛♠❛❶ ④❛❡❞ ❛❝❷❛♠♦✐ ❡❣❥ ❴♠ ❴❥t❴❝❣ ❛❡❜❢ ❵t❛❧✐ ❡♦❴❵❛❜❛❝❛❡
❸❹ ❺ ❸❻❸❹ ❺❶s♠ ❛❤❛❥ ❛❝❛❡♥❛❡❣❞❛♦❛t❞❢❫❴❝❢❤❛❡❛❞ ❛❵❛❧❥ ❴❫ ❛❣❛❢❫❴❝❢❤ ✐tq
❺q ⑨❢ ❡❛t❫ ❴❵❛❜❛❝❥❢ ❥♣❛❧ ❴❡❞ ❛❤❡ ♥❛❞ ❢t❢ ❡❣❤❛t❤❛❡❣✐❡ ❛♠❴♠♦❴❝❦ ❵❴❧❧ ❛❥❢ ❵❫ ❴❵❛❜❛❝
♥❛❡❣❵❴❫ ❢ ❧♠ ❛❤❥❢♠❛❵q ❼❵❴❧❤ ❛❝ ❴❡❛❢t✐s ♦❴❝ ❛❡❣ ✐❝ ✐❞ ❛❡❦ ❝ ❛❡❣t✐❛❥❛❡❣ ❛t❞❢
❫ ✐t✐❧❤ ❛❡✐❡t✐❤♠❴♠❫❛❡t✐♠ ❴❡ ✐♠ ❫ ✐ ❧❤❴♠❫❛❡❣ ❤ ❛❡♠ ❢ ❡❛t❫❴❵❛❜❛❝❥❢ ❥♣❛
t❴❝❧❛❞❛♦♠ ❛t❛♦❴❵❛❜❛❝ ❛❡⑤⑥r⑦ ❴❝♦❛❞ ✐q
❸q ❷❢ ❡❣ ❤ ✐ ❡❣❛❡❫❴❵❛❜❛❝❞❢❥ ❴❤ ❦ ❵ ❛❧❧ ❴❡❞❛❤ ❡ ♥❛❞ ❢❤❴♠❫❛❡❣❤❛❡♠ ❴❡ ❜❛❞❢❵❢ ❡❣ ❤ ✐ ❡❣❛❡
❫ ❴❵❛❜❛❝♥❛❡❣❫ ❛❢❤s❤ ❦ ❡❞ ✐ ❥❢❽s ❛♠❛❡st❴❝t❢❫❞ ❛❡❫❴❝❥❢ ❧❥ ❴❧❢ ❡❣ ❣ ❛❾ ❛❝❴❡ ❛❞❴❡❣❛❡
❵❢ ❡❣❤✐❡❣ ❛❡❫❴❵❛❜❛❝♥❛❡❣❫❛❢❤❞ ❛❡❴❽ ❴❤t❢❽s ♠ ❛❤ ❛ ❥❢❥♣❛❛❤ ❛❡❥ ❴♠❛❡❣❛t❞ ❛❵ ❛♠
❤ ❴❣ ❢ ❛t❛❡♦❴♠❫❴❵❛❜❛❝❛❡❥ ❴❧❢ ❡❣ ❣ ❛♠❴❡❞❛♦❛t❤❛❡❧❛❥❢ ❵❫❴❵❛❜❛❝♥❛❡❣ ♠ ❛❤ ❥❢♠❛❵q
❶ q ❿❴❡❞❛❤ ❡ ♥❛ ♦❢ ❧ ❛❤❤❴❵✐❛❝❣ ❛❞ ❛❡♦❢❧ ❛❤❥❴❤ ❦ ❵❛❧❫❴❤❴❝❜❛❥ ❛♠ ❛❞❛❵❛♠
♠ ❴♠♦❴❝❧ ❛t❢❤ ❛❡♠ ❢ ❡❛t❫❴❵❛❜❛❝❞ ❛❡❵❢ ❡❣❤ ✐ ❡❣ ❛❡❫ ❴❵❛❜ ❛❝❥❢ ❥♣❛s ❛❣❛❝❥❢ ❥♣❛❞❛♦❛t
♠ ❴❡➀❛♦❛❢❧ ❛❥❢ ❵❫❴❵❛❜❛❝♥❛❡❣❫ ❛❢❤q➁❛❡♦❴❡ ❴❵❢t❢❜✐❣❛♠❴❡❣❧❛❝❛♦❤ ❛❡❤❴♦❛❞❛
♦❴❡ ❴❵❢t❢♥❛❡❣❵ ❛❢ ❡✐ ❡t✐❤♠ ❴❡❣ ❤ ❛❜❢❽ ❛❤t❦ ❝❵❛❢ ❡♥❛❡❣❫❴❝♦❴❡❣❛❝✐ ❧t❴❝ ❧❛❞❛♦❧❛❥❢ ❵
(4)
➂➃➄➅ ➃➆➇➈➉➅➃➊ ➃
➋➌➍➎➏➐➑➒➓➔ ➐→ ➌ ➣ ↔ ↔↕ ➌ ➙
n
t
➛➜➝ ➞si
➟➝ ➠➡o
tiv
➝ ➢ ➤➥ ➛➝ ➦➝ ➜l
➡ ➛➠ ➧➝➦➝➜➨ ➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯ ➲ ➐➳ ➐ ➵ ➑➐➸➓ → ➒➺➻➼ ➑➽ ➐➒ ➐➌➋➑➓➫ ➾ →➭ ➺➎ ➏➾ ➚ ➐➑➽➓➔➓ ➌➣ ↔ ↔➪ ➌
M
➝ ➠➝ ➦ ➛m
➛n
➶ ➛➠➛liti
➝ ➠ ➨ ➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯ ➻ ➹➋➽➒➓➍➐➚ ➐➽ ➐➭➘ ➐➌➋➑➓➫ ➾ →➭ ➺➎ ➏➾ ➚ ➐➑➽➓➔➓ ➌➣ ↔ ↔➴ ➌➶ ➛➠ ➧ ➛➝➝ ➠
lo
l
➷ ➛l
➝ ➢➟➝ ➠➬ ➤➝sw
➌➮ ➐→ ➒➾→➱➯➲ ➺ ➽➒ ➐➫ ➐➑➘ ➐➌
➋➽➼✃➩ ➓ ➚➐➒➒➐→➋❐ ➒➾ ❒❮ ➐➑➓ ➽ ➌ ➣ ↔ ↔↕ ➌ ❰Ï➝ ÐÑ➝➢ ➤➶ ➛
m
Ò ➛l
➝ ➦➝ ➜➝➠ ➌ Ó ➺➱ ➘ ➐➫➐➑➭ ➐➯➍➾ ❒➭➓ ➻➑➼ ➽➽➓ → ➒➺ ➌
Ô➐❒➘ ➺ →➺➎➍ ➌ ➣↔↔Õ➌ ➶ ➢ ➤
ko
l
Ö➧ ➤➶ ➛➠ ➟ ➤➟➤➝ ➠k
➌ ➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯➲➓ →➼➫➐×➓✃➭ ➐ ➌
Ô➐❒➘ ➺ →➺➎➍ ➌ ➣↔↔ ➴ ➌ ➶ ➢ ➤
ko
l
Ö➧ ➤➶ ➛➠ ➟ ➤➟➤➝ ➠k
➌ ➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯➲➓ →➼➫➐×➓✃➭ ➐ ➌
Ô➐➑➽ ➺ →➺ ➌ ➣↔↔ ↔➌ ➥➛➝➦➝➜
l
➟➝ ➠➶➛Ò ➛m
➝ ➦➝ ➜➝➠l
➌ ➏➼➔ ➐➑➐→➱➯ ØÙ Ø➻ ➏➼➔➐➑➐→➱➻ ➑➼ ➽ ➽ ➌Ô➐➑➘ ➐→➭ ➺ ➌ ➣ ↔Ú ↔ ➌ ➥ ➛➝ ➦➝➜
l
➟➝ ➠➡➛➠➧➝ ➦➝ ➜ ➨ ➮➐→➒➾ →➱➯×Û➌Ó ➑➐➔➐Ü➓ ➒➘ ➐ ➌
Ô➓➔ ➘ ➐➭➓➒ ➐→➍➾ ➒➳➓ ➺→ ➺➌➣ ↔ ↔➪➌➥ ➛
l
➝➦➝➜➟➝ ➠➶➛Ò ➛m
➝ ➦➝ ➜➝ ➠ ➨l
➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯➲➓ →➼➫➐×➓✃➭ ➐➌
Ô➳ ➐➐❒➓➎❮ ➌ ➣ ↔ ↔↕ ➌ ➶ ➢ ➤
ko
lo
➧ ➤ ➶➛➠➟➤➟➤➝➠➨k
➩ ➐➫ ➐➑➭ ➐➯ ➮➾ ➔➓ ➋➫ ➽ ➐➑➐ ➌Ô➳ ➐➔➐➑➐➚➎ ➏➘ ➐➓➸ ➾❒➮ ➐➚ ➑➓ ➌ ➣ ↔ ↔➣➌ Ý
u
ru
➟➝ ➠Þ➠➝➞ßi
➟ ➤k
➟ ➝ Ð➝ à➙n
t
➛➜➝ ➞si
❰ ➟➝ áu
k
âi
➌ ➩ ➐➫➐➑➭ ➐➯➲➓ →➼➫ ➐×➓✃ ➭ ➐➌
Ô➳ ➐➔➐➑➐➚➎ ➏➘ ➐➓➸ ➾❒➮ ➐➚ ➑➓➎➒ ➐→ ➋➽ã➐→ä➐➓ → ➌➣↔↔➪ ➌➬ á➜➝ á➛➧ ➤➥ ➛➝ ➦➝ ➜
l
➡ ➛➠➧➝ ➦➝ ➜ ➨J
➐➫➐➑➭ ➐➯R
➓ →➼➫ ➐×➓✃ ➭ ➐➌Ô➳ ➐➭➓
S
➓ ➒➓➎Ø→ ➒➑ ➐➌ ➣↔↔Õ➌ ß➝➜ ➤➙å➥æn
tu
k
➶ ➛Ò ➝ ➜ Ñ➝➠m
➶ ➛➠ ➟ ➤➟ik
➝➠ ➌ ➩ ➐➫➐➑➭ ➐➯(5)
çèéêëêìíîïê ðñ òêë ó ôõõ ö ó ÷øù øú û ÷øù øúüý
o
n
o
m
þtrik
øÿ ê✁êëìê ✂✄ë ☎ê ð ✆ ✆ê ó
✝ê✁ í ðî ✞✟ èë ✠ê✡ ó ôõõ õ ó ☛ þ
l
ø☞øú✌ þ✍ øú øü ✎þkti
✎.
ê✁êë ìê ✂ ✏è ✠✑ê✒êë ê✡ê ó✝êëíê✡ ìíîïíê✟ó ôõ õöó
M
✓✔ þl
✕ þ✖ þm
l
ø☞øú ø✗✘þrp
ø✔ ✙✚✕ ✌✌✛ ✕ ÿ ê✁ êëìê ✂ ï✜✑ êëì✜ð✜✡✏✜✡ òí òí✁ ê✡✢ê ✠íñ ✡ê ☎ó✣êéí òî✤✥ òè ☎ó ôõ õ ✦ ó ✕ þú þ✗ ✍ ø✗øø✗✕ þ
m
✖þl
ø☞øú ø✗ ó ê✁ êëìê ✂✧✜ðêéê✧ñ ✠ òê✁ êë ★ê ó
✢ê ✩ê ✩íî✝ó✝ê òêëí ó ôõ õ ✪ ó
M
þt
✓✔þ✕ þþn
liti
ø✗ ☛✫✔ø✗ ✬✌ ✓ù ✫ø✭.
✮ñ ✆ ★ê✁ êëìê ✂çêéê✟ ✣ê òê✯✡ í✰✜ë✠íì★✏ë✜✠ ✠ ó
✱✜ðêëî✝ê ðê ☎í✁ó ôõõ✲ó ✌✳ú ø✳þ✬ ✫ ☛þ
l
ø☞øú ✛ þ✗✬ø☞øú ó ê✁ êëìê ✂✴èðí ✤✁✠êë ê ó
✱✜ðêëî✝ê ðê ☎í✁ó ôõõ✵ó ✌✳ú ø✳þ✬ ✫ ☛þ
l
ø☞øú ✛ þ✗✬ø☞øú ó ê✁ êëìê ✂✴èðí ✤✁✠êë ê ó
✱✜ðêëî✝ê ðê ☎í✁ó ôõ✲õ ó ✕ ú ✓ù þ
s
☛þl
ø☞øú ✛ þ✗✬ø☞øú.
ê✁ êëìê ✂ ✴èðí ✤✁✠êë ê ó✏è ✠✑ íìê ✠êëíî✣✜☎✑í óôõ✲õó✕þ✗✬øú ✙✶✷
i
✗ø✳✖þl
ø☞øú þko
n
o
m
i
✔ ø✗✭i
✗✬ ý✙✗ ✬ ø✗ ✖ þl
ø ☞øú✔ ✫ù þko
l
ø✶✳þú✶ø✔ø✸✸ú þøù ✫st
✖ þø ☞øúl
þko
n
o
m
i sisw
øý þøùl
✹✌ ✛✺✻✕ ✺n
il
ø☛ ø✗ ✔ øú✼ ø✷✸✙✗ ✬✳ø✶✙ ✗✸ þl
ø☞øú ø✗✽ ✾ ✾✿❀200
❁ ó✯✡í ☎ê ó✧ê✟í ðî❂êëí òê ó ôõ õ ✦ ó ❃øý
to
r y
ø✗ ✬M
þþ✗✬øú ✙m
p
hi
☛þl
ø ☞øú❄✗øý.
ê✁ êëìê ✂ çë ê ð✜òíê✏è✠ìê✁ ê ó✧í òè ✩ê✡ ó ôõõ✵ó
M
þt
✓✔þ✔ø✗✘þkn
ik M
þyu
n
✘þsu
n
sis
ó ✴ê✡òè✡✆✂❅ ❆ó ✤☎❇ê ✥✜ìê ó
✧ è✠ ðê✡î✞✜òò ★ó ôõ✲✲ó ❄✸✭
ik
øù ✫✌✳ø✳istik
✕þ✗ þliti
ø✗✔þ✗✬ø✗ ✌✕ ✌✌ ó ✴ê✡ òêë ❈ê ð✑ è✡✆✂✏✜✡òí òí✁ê✡✄ ✁ñ ✡ñðí✯✡ í✰✜ë ✠íìê ✠❈ê ð✑ è ✆ó
✒☎ê ð✜ìñ ó ôõ õ✪ó ☛þ
l
ø ☞øú✔ ø✗❃øýto
r
û❃øýr y
to
ø✗ ✬M
þm
✸þ✗ ✬ øú✙✶✫n
y
ø ó ê✁ êëìê ✂ ✧í✡✜✁ê❅í✑ ìê ó✒☎ê ð✜ìñ ó ôõ✲õó ☛þ
l
ø ☞øú✔ ø✗❃øýto
r
û❃øýto
r y
ø✗ ✬M
þm
✸þ✗ ✬ øú✙✶✫n
y
øÿ ê✁ êëìê ✂ ✧í✡✜✁ê❅í✑ ìê ó✒è òêë ðê✡ìñ î✧ óçè✡ê ✩ê✡ó ôõ õ ❉ ó ❄✗ø✭
isis
✼in
i
þr
❊ø✗✔ø✔ þ✗ ✬ ø✗✌✕ ✌ ✌ÿ ✴ê✡òêë ❈ê ð✑ è✡✆❋çëê✟ê ●☎ðè ó
(6)
❍■❏ ❑▲▼ ◆❖ ◆P◗ ◆❘ ◆❙❚❯❯ ❱❙
M
❲n
u
m
❳❨ ❩❬❭ ❪Mi
❪❭ ❫❴ ❲l
❭ ❵❭ ❛❨ ❪ ❫u
k M
❲❪❜❭ ❝❭ ❞❡❨ ❬❢ ❲s
❣❭❤❭✐❡ ❫❨❥❞ ❙❦❑❧❑♠♠❑♥❑❧❑♦▲♣♠❑♥❑q ♣❖❚❯❯ ❯❖ ◆❯rs❑♦■❖ tts▲✉✈■❧❑❖t✇
❚❯ ❯❱ P①❑❧❚②❏ ❑❖❚③
❍■❏♥❑❖❑❙ ❚❯❯④❙
M
❲t
⑤❥❲❡ ❫❭ ❫istik
❙ ⑥❑❖ ❏ ■❖q⑦s❑▲▼✉⑧◆❙
❍■❘♠❑❏✉❖❑⑧❑P⑨❙ ❍❙ ❚❯❯⑩❙ ❶❲❪❷❲
m
❳❭ ❪❷❭❪❸lu
m
riku
u
❹❲o
ri
❥❭❪❶❛ ❭❬t
❲k
❙ ⑥❑❖ ❏ ■❖q⑦❺ ♣♠❑♥❑❺◆ ▼❏❑❘❑▲❻❑❙
❍■q✉❻◆❖ ◆❙ ❚❯❯②❙
M
❲t
⑤❥❲❶❲❪ ❲liti
❭ ❪❶❲❪❥❞❥❞❭ ❪❼k
⑥❑❖❏■❖q⑦❽✇❙❾❧❿ ❑➀♣⑧❑❙
❍■q✉❻◆❖ ◆❙ ❚❯④❯❙
M
❲t
⑤❥❲❶❲❪ ❲liti
❭ ❪❸❨❭❪❫❭❫it
i
➁❸❨ ❭❤❭ ❫it
➁i
❙ ⑥❑❖❏■❖q⑦ ❽✇❙ ❾❧❿ ❑➀♣⑧❑❙❍■ ▲❻❑➀ ▲❑⑧❑P ❍■♠❑❏✉❙ ❚❯ ❯②❙ ❶❢ ❞
ko
l
⑤❷❞❶❲❪❥❞❥❞❭ ❪❼k
◗ ❑❘❑▲⑧❑⑦❺❑♥❑➂▲ ❑❿✉❖❏◆ ➃♣▲▼ ❑❏ ❑❙
s▲✉❑❖⑧◆❙ ❚❯④❯❙
M
⑤❥❲l
❶❲m
❳❲❭l
❵❭❛ ❭ ❪❹❲❛ ❝❭❥❨ ❼ ◗❑❘❑▲⑧❑⑦⑥■♠ ✉❾❘ ▼ ❑▲❑❙
s■➄■Ps■❧■▼❙ ❚❯ ❯r❙ ❶❲❛ ❭
n
❣isiplin
❶❭❥❭❶❲❭ ❬ril
u
❥❭ ❪❶❛ ❲st
❭ ❢ ❞❡❞❭sw
❙ ◗❑❘❑▲⑧❑⑦ ➂▲❑▼✉❖❏◆❙➅❖✉➆ ♣▲▼✉⑧❑▼➇❑♠ ➈■❖q❙ ❚❯④❯ ❙➉ ⑤❛✐❭ ❫❶❲❢ ❭ ❪
n
u
li
❸❭ ❛➊❭➋lm
i
❭ ❩➌n
iv
❲❭❢rsit
➍❭✐❝❨❪❷❙⑥❑❖❏❑▲➇❑♠➈■❖q⑦ ➅❖✉➆ ♣▲▼✉⑧❑▼➇❑♠➈■❖q❙
➎
htt
❝➏❶❲m
❭ ❪➁❭❭❫❭ ❪➍i
❪❷❬❨ ❪❷❭❪❢ ❲ ❳❭❷❭ ❞su
m
❳ ❲r
❳ ❲l
❭ ❵❭ ❛⑤❪➐❷❨❢ ❫u
s
200
➑❼❷⑤⑤❷ ❤❲.
❜o
m
).
➎
htt
❝➏ ➒➒❭❢ ❢⑤➁❭ ❼ ➓⑤m
❛❥❝❛ ❲ss.
❜o
m
➒20
➔ → ➒➔ ➣ ➒0
➑ ➒❝❲❪❷❲❭❪rti
↔❛ ❨❭❪❷↔li
❪❷❬u
p
↔❥❭❪↔❨ ❭ ❪tu
j
↔i
❝❢ ➒
).
htt
❝➏ ➒➒❳❤⑤❷❤❭ ❢ ❬❭❛ ❬