PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ABSTRAK
PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR
IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh KOMALA SARI
Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 101 siswa. Dengan menggunakan rumus T. Yamane dengan simple random sampling didapat sampel sebanyak 81 orang. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, ada pengaruh cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) 0,744 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,554 yang berarti hasil belajar dipengaruhi oleh cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah sebesar 55,4% dan sisanya 44,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
(2)
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berkut.
1. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Ada pengaruh yang cara belajar, minat baca, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
(3)
PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR
IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh KOMALA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(4)
PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR
IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Komala Sari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(5)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13
1. Hasil Belajar ... 13
2. Cara Belajar ... 16
3. Minat Baca ... 19
4. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah ... 22
B. Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Pikir.. ... 26
D. Hipotesis ... 28
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29
(6)
Halaman
1. Populasi ... 30
2. Sampel... ... 30
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 31
C. Variabel Penelitian ... 32
1. Variabel Bebas ... 32
2. Variabel terikat ... 33
D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 33
1. Definisi Konseptual Variabel ... 33
2. Definisi Operasional Variabel ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 36
1. Angket... ... 36
2. Observasi. ... 37
3. Dokumentasi ... 37
4. Wawancara ... 37
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 38
1. Uji Validitas ... 38
2. Uji Reliabilitas ... 40
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 42
1. Uji Normalitas ... 43
2. Uji Homogenitas ... 44
H. Uji Asumsi Klasik... ... 45
1. Uji Kelinieran Regresi ... 45
2. Uji Multikolinieritas ... 46
3. Uji Autokorelasi ... 47
4. Uji Heteroskedastisitas ... 49
I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 50
1. Regresi Linier Sederhana ... 50
2. Regresi Linier Multiple ... 51
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53
1. Sejarah singkat berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Bina Mulya ... 53
2. Visi dan Misi SMP Bina Mulya Bandar Lampung ... 54
3. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 55
B. Deskripsi Data ... 55
1. Data Cara Belajar (X1) ... 56
2. Data Minat Baca (X2) ... 58
3. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 60
4. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)... 61
C. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 64
1. Uji Normalitas Data ... 64
(7)
Halaman
D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda... 66
1. Uji Kelinieran Regresi... 66
a. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X1 ... 66
b. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X2 ... 67
c. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X3 ... 68
2. Uji Multikolinieritas ... 69
3. Uji Autokorelasi ... 71
4. Uji Heterokedastisitas ... 72
E. Uji Hipotesis ... 74
1. Regresi Linier Sederhana 1.1.Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 74
1.2.Pengaruh Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 76
1.3.Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 78
2. Regresi Linier Multiple ... 80
2.1.Persamaan Regresi ... 80
2.2.Pengujian Hipotesis ... 82
F. Pembahasan ... 83
1. Pengaruh Cara Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 83
2. Pengaruh Minat Baca (X2) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 86
3. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 88
4. Pengaruh Cara Belajar Belajar, Minat Baca dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 90
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95 DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil MID Semester IPS Terpadu Kelas VIII SMP Bina Mulya
Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 3
2. Cara Belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Bina Mulya Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 5
3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 8
4. Penelitian yang relevan ... 25
5. Jumlah Seluruh siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 30
6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas ... 32
7. Definisi Operasional Variabel ... 35
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 39
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 39
10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 40
11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 41
12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 42
13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 42
14. Analisis Varians Untuk Uji Kelinearan Regresi ... 45
15. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 55
16. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X1) ... 57
(9)
Halaman
18. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca (X2) ... 58
19. Kategori Variabel Minat Baca (X2) ... 59
20. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 60
21. Kategori Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) ... 61
22. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 62
23. Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 63
24. Hasil Uji Normalitas Data ... 64
25. Hasil Pengujian Homogenitas ... 65
26. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X1) ... 66
27. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Minat Baca (X2) ... 67
28. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 68
29. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 69
30. Hasil Uji Multikolinearitas ... 70
31. Hasil Uji Autokorelasi ... 71
32. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73
33. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74
34. Korelasi Cara Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 74
35. Kooefisien Cara belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 75
36. Korelasi Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 76
37. Koefisien Regresi Minat Baca terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 77
38. Korelasi Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 78
(10)
Halaman 39. Koefisien Regresi Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah
terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 79 40. Koefisien Regresi Cara Belajar (X1), Minat Baca (X2), dan
Pemanfaatan Sarana Belajar di sekolah (X3) terhadap
Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 80 41. ANOVA untuk Uji Hipotesis Cara Belajar (X1), Minat Baca (X2),
dan Pemanfaatan Sarana Belajar di sekolah (X3) terhadap
Hasil Belajar IPS Terpadu ... 82 42. Korelasi Regresi Cara Belajar (X1), Minat Baca (X2), dan
Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(12)
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua : Drs. Yon Rizal, M. Si. ...
Sekertaris : Drs. Teddy Rusman, M. Si. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Erlina Rufaidah, M. Si. ...
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003
(13)
Judul Skripsi : PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama Mahasiswa :
Komala Sari
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031051
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Yon Rizal, M. Si. Drs. Teddy Rusman, M. Si. NIP 19600818 198603 1 005 NIP 19600826 198031 1 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603 1 003
(14)
Motto
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selsesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan yang lain”
~Al-Insyirah, 6-7~
“Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada orang yang mengalami
kesulitan, maka Alah akan memberi kemudahan kepadanya di dunia dan di
akhirat”
~ HR. Muslim ~
“semangat adalah satu-satunya yang bisa kita andalkan saat kita tak memiliki apapun.”
~Komala Sari~
“Jangan biarkan seulas senyum hilang meski hanya sejam ^_^”
~Komala Sari~
“Orang yang benar-benar ingin berhasil akan memotivasi dirinya sendiri terlebih dahulu, karena hanya dia yang memiliki kunci penggerak hati.”
FIGHTING! ^__^
(15)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Hirobbil Alamin....
Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan ridho-Nya, hingga selesai sudah karya kecil dari peluh dan letihku.
Kupersembahkan dengan tulus kepada:
Papah dan Mamiku Muhammad Yusuf, S.E. dan Nur’aini, S.Pdi. tercinta yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran
yang luar biasa dalam mendidik, membimbing, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa demi keberhasilanku.
Kakak – kakakku tersayang “ Bang Andri”, Kak Nia(Nyo) dan Adik
ku tersayang “Elly”
,
yang dengan sabar dan ikhlas selalu membantu,memberikan semangat dan doa untuk keberhasilanku.
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi serta do’a yang tulus demi keberhasilanku.
Sahabat-sahabatku
,
yang selalu memotivasi dan membantuku.Para pendidikku, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
(16)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Komala Sari dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 31 Oktober 1991, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Muhammad Yusuf, S.E. dan Ibu Nur’aini, S.Pdi.
Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah : 1. SD Negeri 2 Harapan Jaya selesai pada tahun 2003 2. MTs Negeri 2 Tanjung Karang selesai pada tahun 2006 3. SMA Negeri 2 Bandar Lampung selesai pada tahun 2009
Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
(17)
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Cara Belajar, Minat Baca Dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.S., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila; 4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
(18)
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang berarti bagi kehidupan penulis;
7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing Akademik, dan sekaligus sebagai Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan, masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;
8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;
9. Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis. Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;
10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bimbingannya dan ilmu pengetahuan yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis ;
11. Kepala SMP Bina Mulya Bandar Lampung, serta seluruh Bapak dan Ibu Guru, beserta staf TU SMP Bina Mulya Bandar Lampung yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;
12.Siswa/i SMP Bina Mulya khususnya kelas VIII, yang telah bersedia menjadi responden penelitian;
13. Papah dan mamiku tercinta, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, doa, senyum, air mata, bahagia, kasih sayang, dan semua
(19)
pengorbanan mu untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun. Semoga kelak Allah menyediakan jannahnya untuk papah dan mami. Amin Allahumma Amin;
14.Abang dan Kakak ku (Bang Andri dan Kak Nia(Nyo) ), adikku Elly, serta keluarga besarku, terimakasih atas dukungan moril dan materiil yang diberikan kepada penulis;
15.Sahabat-sahabatku Oci, cece ika, Seven Beauty Sizta(woo ell, Mbak sulis, Qie, Ddew, Eka, Muji) terimakasih telah menjadi sahabat-sahabat terbaikku. Kalian adalah bagian dari cerita hidupku.
16. Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Ekonomi 2009 (Yulia,Mbak Rahma, Mbak Vivi, Lili, Erni, Rita, Yika, Tantri, Maz Bagus, Putri, Naesya, Mba Era, Dwi, Bunda, Mbak Merlyn, Hamer, Adon, Trisna, Tiffany dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu ), terimakasih atas do’a dan dukungannya;
17. Teman-teman PPL & KKN Margo Rejo (Ndutt, Mbak Eka, Mbak Nia, Leni, Mey, Mbak ana, Neneng, Mamang, Fadhil, Bang Wayan) terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya;
18. Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2008, 2010 dan 2011 yang sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;
19. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun penulis berterimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
(20)
Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya kepada mereka semua, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis,
(21)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145
Telp. (0721) 704624 Faximile (0721) 7046
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:
1. Nama : Komala Sari 2. NPM : 0913031051
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Alamat : Perum korpri blok A1 N0.6 Sukarame Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan
Komala Sari NPM 0913031051
(22)
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti
permasalahan yang dihadapi.
1. Hasil Belajar
Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Manusia dapat mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir dengan belajar. Melalui
pendidikan formal yang selalu diikuti pengukuran, penilaian, demikian juga dalam proses belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar siswa dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Belajar merupakan suatu proses tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkunagan (Hamalik, 2004: 36).Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya
peningkatan/perubahan dari hasil pembelajran, dengan begitu apabila siswa dalam proses pembelajaran baik dan belajar dengan sungguh maka hasil yang akan didapat pun akan baik.
(23)
14 Belajar menurut Benyamin S Bloom dalam Sudjana (2004: 59-60), dikatakan berhasil apabila terdapat perubahan tingkah laku yang meliputi 3 domain yaitu: kognitif, afektif, psikomotorik (Brahim, 2007: 39)
Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2001:30). Berdasarkan dari beberapa uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa yang dinyatakan dengan skor setelah diadakan tes saat berakhirnya proses pembelajaran. Sesuai pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006:3), bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dilihat dari sisi siswa hasil belajar merpakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar, sedangkan dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Hasil belajar siswa dapat dikatakan baik tetapi ada pula yang sifatnya tidak baik. Sardiman (2003:49), mengatakan bahwa hasil belajar dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri:
1. hasil belajar itu tahan lama dan dapat dipergunakan dalam kehidupan oleh siswa,
2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik,
3. Hasil belajar yang dicapai itu memunculkkann pemahaman/pengertian yang menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat diterima oleh akal sehat, 4. hasil belajar itu tidak terkait pada situasi di tempat mencapai, tetapi juga
dapat digunakan pada situasi lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan, bahwa hasil belajar merupakan hasil yang didapat dari hasil tes yang dinyatakan dalam skor setelah melalui proses
(24)
15 pembelajaran. Maka berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar/prestasi belajar.
Berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu diantaranya, cara belajar, minat baca dan juga pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2003: 54) adalah:
1) Faktor-faktor Internal
a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
b) Psikologis (Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) c) Kelelahan
2) Faktor-faktor Eksternal
a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan)
b) Sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah) c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat)
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu cita-cita atau apresiasi, kemampuan, kondisi siswa, kondisi lingkungan unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 97-100).
Menurut Sudjana, (1989: 39) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran.”
Berdasarkan pendapat di atas faktor internal yang berasal dari diri seseorang merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya yaitu cara belajar
(25)
16 siswa yang tepat akan menghasilkan hasil belajar yang baik sebaliknya cara
belajar siswa yang rendah akan menghasilkan hasil yang rendah pula. Untuk itu seorang siswa harus memiliki cara belajar yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik.Selain cara belajar,minat baca juga penting sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Minat baca yang tinggi akanberpengaruh terhadap hasil belajar yang baik dan sebaliknya minat baca yang rendah akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang rendah. Untuk itu siswa harus selalu meningkatkan minat baca guna memperoleh hasil belajar yang baik.Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar anak adalah pemanfaatan sarana belajar di sekolah.Pemanfaatan sarana belajar di sekolah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar anak.Sarana belajar yang lengkap akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang baik. Sebaliknya sarana belajar yang tidak lengkap akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang rendah.
2. Cara Belajar
Dalam proses belajar, setiap orang memiliki cara atau gaya yang bervariasi dan memiliki keunikan tersendiri antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Sebelum siswa belajar seharusnya siswa harus mengetahui cara atau gaya belajar mereka sehingga ada rasa kecocokan atau kenyamanan dengan cara atau gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Menurut Hamalik (2001: 38) mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti
pelajaran,menghadapi ulangan/ujian dan sebagainya.
Cara belajar atau dapat disebut juga metode belajar menurut Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu
(26)
17
“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang
digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang
mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau
metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.
Sedangkan Hamzah (2008: 180) mendefinisikan “Gaya belajar adalah cara dia
bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar-mengajar”.
Menurut Slameto (2003 : 32)
“Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak
mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”
Menurut Sadirman, A.M. (2003:39), faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar antara lain motivasi, konsentrasi, reaksi, cara belajar, organisasi, pemahaman, dan ulangan atau ujian.
Menurut Djamarah (2002:40), kiat belajar sendiri meliputi: mempunyai perabot dan fasilitas belajar, mengatur waktu belajar, menghafal bahan pelajaran, mengulangi bahan pelajaran, membuat ringkasan dan ikhtisar, membaca buku, memenfaatkan perpustakaan dan mengerjakan tugas. Belajar di kelas dengan berdisiplin yaitu memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, mencatat hal-hal penting, dan mengerjaklan tugas yang diberikan guru merupakan kegiatan rutinitas di ruangan kelas.
Menurut Hamalik (2004: 8), secara jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas, ujian-ujian dan sebagainya. Cara belajar merupakan suatu cara atau metode belajar yang diterapkan siswa sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi atau hasil belajar yang diinginkan. Ada beberapa
(27)
18 cara atau metode belajar yang efektif dan efisien menurut Slameto (2003:82), yaitu (1) membuat catatan dan membaca, (2) membuat jadwal dan pelaksanaanya, (3) kosentrasi, (4) mengerjakan tugas, dan (5) mengulangi bahan pelajaran yang didapat. Cara belajar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Membaca dan membuat catatan
Membaca dan membuat catatan sangat besar pengaruhnya untuk
perkembangan siswa-siswa.Selain itu, dengan membaca dan membuat catatan melatih untuk terampil dan berdisiplin diri yang dilandasi tanggung
jawab.Membaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga seorang siswa mempunyai intelegensi yang tinggi dan bermanfaat.Sedangkan membuat catatan tidak harus semua yang di buku atau disampaikan oleh guru, namun cukup dicatat intisari atau yang penting-penting saja. Selain itu,
mencatat harus rapid an dapat terbaca untuk diri sendiri maupun orang lain serta mencatat dapat mencegah kebosanan.
2. Membuat jadwal dan pelaksanaanya
Pembuatan jadwal merupakan seni mengatur waktu untuk kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Jadwal dapat berpengaruh terhadap belajar siswa, sehingga dengan adanya jadwal, maka kegiatan atau pelaksanaannya akan teratur dan jadwal tersusun rapi dengan disiplinnya. Ada tips cara membuat jadwal yang baik menurut Slameto (2003:82), yaitu:
a. Merencanakan penggunaan belajar itu dengan menetapkan jenis mata pelajaran dan urutan yang dipelajari;
b. Meyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia;
c. Memperhatikan waktu setiap hari untuk keperluan sehari-hari, seperti tidur, makan, olahraga, beribadah, dan lain-lain:
d. Menentukan waktu belajar terbaik: dan
e. Behemat waktu atau efisien waktu yang disertai kepastian dan tidak ada keraguan.
3. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran dengan meninggalkan sesuatu yang kurang bermanfaat, agar pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti dan dipahami.Konsentrasi dalam belajar sangat diperlukan dengan keseriusan dan keinginan berkonsentrasi yang baik, dapat menentukan hal baik atau buruk yang dihadapi dan diterima.
4. Mengerjakan tugas
Salah satu prinsip belajar adalah pengulangan , latiahan dan keseriusan yang rutin. Mengerjakan tugas dapat berupa PR, latihan soal dan tugas merangkum atau tugas lainnya. Dalam belajar harus menggunakan pedoman terutama buku, agar memudahkan pengerjaan tugasnya dan memudahkan dalam proses
menghadapi ulangan atau ujian-ujian. 5. Mengulangi bahan pelajaran
Mengulangi bahan pelajaran berdampak besar, karena dalam hal ini pengulangan memudahkan penghapalan dan penanaman pikiran di otak
seseorang.Mengulang bahan pelajaran dapat diulangi sesudah belajar pelajaran di sekolah yang dipelajari kembali.
(28)
19 Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa cara belajar
merupakan bagian dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal melalui berbagai cara atau metode, diantaranya membuat catatan dan membaca, membuat jadwal dan pelaksanaanya, konsenrasi yang tinggi, mengerjakan tugas, dan mengulangi bahan pelajaran yang diperoleh dari pembelajaran di sekolahnya. Cara belajar yang efektif dan tepat, menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam prestasi atau hasil belajar yang menciptakan suatu tingkah laku secara keseluruhan atau totalitas dalam diri siswa itu sendiri.
3. Minat Baca
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan melalui perbaikan pengajaran pemahaman membaca.Umumnya para guru menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa dapat membaca dan menulis.Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat, manusia harus terus diperbaharui pengetahuan dan keterampilan tersebut yang sebagian besar diperoleh melalui membaca.
Minat merupakan rasa ketertarikan orang pada sesuatu yang ia senangi, tanpa ada paksaan. Minat dapat menjadi daya dorong atau motivasi untuk melakukan sesuatu hal.
Menurut Djamarah (2008: 166), menyatakan bahwa “minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Mignat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
(29)
20 Menurut Slameto (2008:180),Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Oleh karena itu, minat akan mempengaruhi proses belajar seseorang. Apabila minat belajar yang dibutuhkan tidak dimiliki, maka hasil belajar tidak dapat diharapkan. Sebaliknya, apabila orang memiliki minat yang cukup tinggi maka harapan akan keberhasilannya cukup besar.
Fryneir dalam Selviana (2011) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak sebagai berikut:
1. Pengalaman sebelumnya, siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika merasa belum pernah mengalaminya.
2. Konsepsinya tentang diri, siswa akan menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya.
3. Nilai-nilai, minat siswa akan timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang-orang yang berwibawa.
4. Mata pelajaran yang bermakna, informasi yang mudah dipahami oleh anak-anak menarik minat mereka.
5. Tingkat keterlibatan tekanan, jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi.
6. Kompleksitasan materi pelajaran, siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologi lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.
Pengertian minat baca menurut Sutarno (2003:19):Minat baca adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan.Dalam hal ini adalah buku-buku IPS atau buku-buku-buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan sosial yang
(30)
21 diperlukan oleh siswa kelas VIII yang mengandung unsur perasaan terhadap bacaan.
Menurut Dalyono (2005:182), Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.Orang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca.Orang yang demikian senantiasa haus terhadap bacaan. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan merintanginya atau tantangan yang ada.
Baik atau buruknya kegiatan membaca seseorang mempunyai ciri-ciri tersendiri, sebagai berikut (Djamarah, 2002:47):
a. Ciri pembaca yang baik: Tujuan membacanya jelas; Yang dibaca adalah satuan-satuan pikiran kalimat; Kecepatan membaca yang diterapkan bervariasi; Kritis; Bacaan yang dibaca bervariasi; Kaya kosakata; Tahu cara membaca yang benar.
b. Ciri pembaca yang buruk: Tujuan membacanya tidak jelas; Membaca kata demi kata; Kecepatan membacanya rendah dan tetap; Pasif; Bahan bacaan yang dibacanya itu-itu saja; Miskin kosakata; Tidak tahu cara membaca yang benar.
Jadi, pembaca yang baik itu mempunyai ciri tersendiri, yang berbeda dari ciri-ciri pembaca yang buruk ciri-ciri-ciri-ciri pembaca yang baik itulah yang harus diketahui, agar dapat dijadikan pegangan dalam belajar.
Minat mempengaruhi proses dari hasil belajar, tak usah dipertanyakan kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan bahwa ia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya
(31)
22 kalu seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa
hasilnya akan baik.
4. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah
Sarana belajar adalah peralatan belajar siswa yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur dan efisiensi. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Bafadal (2002:2)
“Sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah”. Sarana belajar di sekolah
sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, hal ini diperlukan guna membantu para siswa dalam kegiatan belajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Suryosubroto (2002:292) sarana dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
1. Sarana fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat
dibendakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan suatu usaha.
2. Sarana uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah.Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung sekolah yang di dalmnya ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halaman sekolah yang memadai.Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik (Djamarah, 2002: 149).
(32)
23 Arsyad (2006:25-26), menyatakan pemanfaatan sarana belajar memberikan
beberapa manfaaat, yaitu:
1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsing antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat
3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkunggannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.
Pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehingga anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibatkan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja mempengaruhi prestasi belajar anak.
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik, hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Justru disinilah timbul masalah bagaimana mengelola sarana pembelajaran sehingga terselenggaranya proses belajar yang berhasil baik (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 249).
Menurut Slameto (2003: 76) mengatakan untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:
1. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang menganggu konsentrasi pikiran;
2. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata; dan 3. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,
(33)
24 Hal ini seperti yang dikemukakan Slameto (2003: 28), bahwa salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup. Tersedianya cukup bahan dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan alat-alat sebagai pembantu belajar, Hamalik (2004: 48), berpendapat bahwa tersedianya sarana dan alat-alat yang diperlukan, bahan dan alat-alat itu menjadi sumber belajar dan sebagai pembantu dalam proses pembelajaran siswa tersebut. Kekurangan dalam hal ini setidak-tidaknya akan menghambat kelancaran belajar anak.
Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terlambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
B. Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini baik sebagai latar belakang atau sebagai bahan pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut
(34)
25 Tabel 4. Penelitian yang relevan
No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 2 3 Septa Damanik Tamrin Jaya Fransiska E. Lestari Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Materi Perkuliahan Dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matakuliah Manajemen Pemasaran Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung Angkatan 2007 Tahun Pelajaran
2008/2009
Pengaruh Minat Baca, Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010
Pengaruh Minat Baca, Pemanfaatan Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah
terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011
Ada pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar dengan diketahui nilai (r) = 0,907. Besarnya
sumbangan cara belajar terhadap prestasi belajar diketahui dari nilai koefisien determinasi (r2) = 0,822 dengan persamaan regresi
X Y 4,51 1,04
^
Ada pengaruh minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar dan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa > yaitu 51,913>2,864 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh minat baca, pemanfaatan fasilitas belajar dan sumber belajar..
Ada pengaruh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu, hal ini
ditunjukkan dengan Uji F bahwa > yaitu 31,244> 2,671 yang berarti hasil belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar di sekolah.
(35)
26 B. Kerangka Pikir
Variabel yang akanditeliti dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Masing-masing variabel bebas (independen) adalah cara belajar (X1), minat baca (X2), dan pemanfaatan sarana
belajar di sekolah, serta satu variabel terikat (dependen) yaitu Hasil Belajar (Y).
Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur yang menggambarkan keberhasilan dari proses pembelajarn yang dilakukan oleh sekolah, guru dan para peserta didik. Tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu kegiatan bergantung dengan bagaimana proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan banyak faktor diantaranya cara belajar. Cara belajar siswa meliputi pembuatan jadwal dan pelaksanaannya,
konsentrasi terhadap suatu hal yang dibaca atau dipelajari, membaca dan membuat catatan, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan mengulangi bahan
pelajaran yang didapatnya dari proses belajar di sekolah. Semua itu diindikasikan dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan atau hasil belajar yang optimal. Siswa yang rendah kualitas cara belajarnya diindikasikan akan berdampak pada pencapaian tujuan atau hasil belajar dalam pros belajar, dan sebaliknya.
Sama seperti cara belajar, minat baca siswa juga merupakan faktor yang diduga mempengaruhi prestasi atau hasil belajar. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.Minat terhadap sesuatu dipelajari dan
mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang
(36)
27 hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum mengatakan bahwa minat akan membantu seseorang untuk mempelajarinya (Slameto, 2003:180).
Selain cara belajar dan minat baca faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Ketersediaan sarana belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana yang maksimal akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar yang dilakukan. Kurangnya sarana belajar ini akan menjadikan penghambat diaktivitas belajar siswa, sehingga prestasi anak akan menurun. Namun bila sarana belajar terpenuhi, maka akan memicu semangat anak untuk belajar lebih giat dan juga dapat memaksimalkan tercapainya tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka dugaan adanya pengaruh cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar ips terpadu dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y
(Sugiyono, 2010: 11). Cara Belajar (X1)
Minat Baca (X2) Hasil Belajar (Y)
Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X3)
(37)
28 C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta yang ada dan terjadi di lapangan. Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Ada Pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Ada Pengaruh minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina MulyaBandar Lampung Tahun Pelajaran
2012/2013.
3. Ada Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina MulyaBandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Ada Pengaruh cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina MulyaBandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
(38)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini akan membahas metodologi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan
instrument, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan kelinieran regresi, dan pengujian hipotesis.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam mneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2003: 54).
Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut. (Sugiono, 2008: 7). Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan
(39)
30 perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiono, 2009: 12).
Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di rumah terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiono (2008: 117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 101 orang yang terbagi dalam 3 kelas, seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Jumlah Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013
No Kelas Jumlah Siswa (Populasi)
Laki-laki Perempuan
1 VIII A 34 12 22
2 VIII B 33 19 14
3 VIII C 34 25 9
Jumlah 101 56 45
Sumber: TU SMP Bina Mulya Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2008: 118).
(40)
31 Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus T.Yamane sebagai berikut:
N n =
N.d2+ 1 Dimana:
n= Jumlah sampel N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan (dalam Riduwan, 2005: 65)
Dengan populasi 294 siswa dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:
101
n = = 80,63 dibulatkan menjadi 81 (101)(0,05)2+1
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel adalah probabilitas sampling dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011: 120). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional dengan cara:
(41)
32 Tabel 6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas
Sumber: hasil pengolahan data 2012
Siswa yang dijadikan sampel berjumlah 81 orang siswa. Setelah jumlah sampel untuk tiap-tiap masing kelas diketahui, maka akan dilakukan pengundian untuk menentukan sampel. Hal ini dilakukan agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 31). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas yaitu variabel yang berdiri sendiri artinya variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah cara belajar (X1), minat baca (X2) dan pemanfaatan sarana belajar di
sekolah (X3).
No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa (Sampel)
1 VIII A 27
2 VIII B 27
3 VIII C 27
(42)
33 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain dalam hal ini variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y).
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual Variabel
1. Cara belajar (X1)
Merupakan langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan (Slameto, 2003 : 32).
2. Minat baca (X2)
Merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Orang memiliki minat baca yang tinggi
senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus terhadap bacaan. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan merintanginya atau tantangan yang ada. (Dalyono, 2001: 182).
3. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X3)
Sarana belajar memegang peran cukup penting dalam tercapainya keberhasilan
belajar, hal ini seperti dikemukakan Slameto (2003: 28) bahwa “salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang cukup”.
4. Hasil belajar IPS Terpadu (Y)
Merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).
(43)
34 2. Definisi Operasional Variabel
1. Cara belajar (X1)
Cara belajar meliputi sebagai berikut.
a. Cara mengatur waktu belajar meliputi cara membuat jadwal belajar dan melaksanakan pelajaran.
b. Cara membaca dan membuat catatan meliputi teknik atau metode yang digunakan dalam membaca dan mencatat materi.
c. Cara mengulangi pelajaran meliputi kegiatan yang dilakukan untuk
mempelajari kembali materi yang diterima pada saat akan menghadapi ujian. d. Konsetrasi belajar meliputi usaha memusatkan diri dalam belajar
e. Mengerjakan tugas melputi usaha untuk aktif dalam proses pembelajaran dan usaha yang dilakukan pada saat menyelesaikan tugas.
2. Minat baca (X2).
Minat baca meliputi sebagai berikut.
a. Kecendrungan membaca meliputi kepemilikan buku IPS, frekuensi membaca buku IPS.
b. Dorongan membaca meliputi suka mata pelajaran IPS dan motif membaca. c. Ketertarikan membaca meliputi ketertarikan mengerjakan tugas, hobi membaca
dan perbuatan yang berkenaan dengan membaca.
d. Perbuatan membaca meliputi pemanfaatan waktu membaca 3. Pemanfaatan saran belajar di sekolah (X3)
Pemanfaatan sarana belajar di sekolah meliputi sebagai berikut.
1. Peralatan belajar mengajar meliputi ketersediaan alat tulis dan ketersediaan bahan baca.
(44)
35 2. Perlengkapan belajar mengajar meliputi ketersediaan peralatan laboraturium,
memiliki bangku yang baik dan penerangan yang baik.
3. Proses belajar mengajar meliputi ruang yang aman dan tenang, jumlah murid dengan sarana cukup, memiliki guru yang professional dan memiliki media belajar dan memiliki sarana pendukung belajar.
4. Hasil belajar IPS Terpadu (Y)
Besarnya angka atau nilai IPS Terpadu yang diperoleh siswa pada saat mid semester mata pelajaran IPS Terpadu semester ganjil.
Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang indikator dan sub indikator masing-masing variabel penelitian:
Tabel 7. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Cara belajar (X1) Cara mengatur waktu belajar Cara membaca dan membuat catatan Cara mengulangi pelajaran Konsentrasi belajar Mengerjakan tugas
Membuat jadwal belajar Melaksanakan pelajaran Teknik atau metode yang
digunakan dalam membaca dan mencatat materi
Kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari kembali materi yang diterima pada saat akan
menghadapi ujian
Usaha memusatkan pikiran dalam belajar
Usaha untuk aktif dalam proses pembelajaran
Usaha yang dilakukan pada saat menyelesaikan tugas
Ordinal dengan pendekatan Rating Scale
Minat baca (X2) Kecendrungan membaca
Dorongan membaca
Ketertarikan membaca
Kepemilikan buku IPS. Frekuensi membaca buku IPS. Suka mata pelajaran IPS. Motif membaca.
Ketertarikan mengerjakan tugas
Hobi membaca.
Perbuatan yang berkenaan
Ordinal dengan pendekatan Rating Scale
(45)
36 Perbuatan
membaca
dengan membaca.
Pemanfaatan waktu membaca Pemanfaatan
sarana belajar di sekolah (X3) Peralatan belajar mengajar Perlengkapan belajar mengajar Proses belajar mengajar
Ketersediaan alat tulis. Ketersediaan bahan baca. Ketersediaan peralatan
laboraturium.
Memiliki bangku yang baik. Penerangan yang baik. Ruang yang aman dan tenang. Jumlah murid dengan sarana
cukup.
Memiliki guru yang profesional.
Memiliki media belajar dan memiliki sarana pendukung belajar. Ordinal dengan pendekatan Rating Scale Hasil Belajar (Y)
Nilai yang diperoleh siswa
Besarnya hasil mid semester mata pelajaran IPS Terpadu semester ganjil.
Interval
E. Teknik pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Kuesioner (angket)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar, minat baca, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah interval dengan pendekatan rating scale dimana data yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2011: 141).
(46)
37 2. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan apabila penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010: 310). Metode ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 154) “ Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah,
agenda, notulen rapat, dan sebagainya”. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan
data sekunder. Data ini berupa jumlah siswa dan hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dan keadaan sekolah SMP Bina Mulya Bandar Lampung.
4. Interview (Wawancara)
Interview digunakan sebagai teknik pengambilan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2010: 317).
Wawancara dilakukan secara terbuka atau wawancara tidak terstruktur digunakan dalam penelitian pendahuluan. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan yang harus diteliti.
(47)
38 F. Uji Persyaratan Instrumen
Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus memenuhi persyaratan yang baik. Suatu instrumen yang baik dan efektif adalah memenuhi syarat Validitas dan Reliabilitas.
1. Uji Validitas Angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus korelasi product moment yaitu:
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah responden/sampel
= Skor rata-rata dari X dan Y = jumlah skor item X
= jumlah skor total (item) Y
Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05
maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung < rtabel maka alat
ukur tersebut tidak valid. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 170).
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2,
X3dan Y kepada 20 responden, kemudian dihitung mengunakan perangkat lunak
SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan Tabel r Product Moment dengan 0,05adalah 0.444, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.
(48)
39 Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Cara Belajar (X1)
No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan
1. .591 .444 rhitung>rtabel Valid
2. .777 .444 rhitung>rtabel Valid
3. .553 .444 rhitung>rtabel Valid
4. .781 .444 rhitung>rtabel Valid
5. .826 .444 rhitung>rtabel Valid
6. .536 .444 rhitung>rtabel Valid
7. .525 .444 rhitung>rtabel Valid
8. .509 .444 rhitung>rtabel Valid
9. .259 .444 rhitung<rtabel Tidak Valid
10. .470 .444 rhitung>rtabel Valid
11. .730 .444 rhitung>rtabel Valid
12. .573 .444 rhitung>rtabel Valid
13. .445 .444 rhitung>rtabel Valid
14. .765 .444 rhitung>rtabel Valid
15. .757 .444 rhitung>rtabel Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013.
Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan
sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 14 soal.
Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Minat Baca (X2)
No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan
1. .723 .444 rhitung>rtabel Valid
2. .456 .444 rhitung>rtabel Valid
3. .288 .444 rhitung>rtabel Tidak Valid
4. .772 .444 rhitung>rtabel Valid
5. .627 .444 rhitung>rtabel Valid
6. .515 .444 rhitung<rtabel Valid
7. .731 .444 rhitung>rtabel Valid
8. .516 .444 rhitung>rtabel Valid
9. .530 .444 rhitung>rtabel Valid
10. .572 .444 rhitung>rtabel Valid
11. .665 .444 rhitung>rtabel Valid
12. .505 .444 rhitung>rtabel Valid
13. .479 .444 rhitung>rtabel Valid
14. .555 .444 rhitung>rtabel Valid
15. .658 .444 rhitung<rtabel Valid
(49)
40 Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan
sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 14 soal.
Tabel 10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Pemanfaatan Sarana Belajar di rumah (X3)
No. rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan 1. .498 .444 rhitung>rtabel Valid 2. .478 .444 rhitung>rtabel Valid 3. .511 .444 rhitung>rtabel Valid 4. .458 .444 rhitung>rtabel Valid 5. .613 .444 rhitung>rtabel Valid 6. .457 .444 rhitung>rtabel Valid 7. .280 .444 rhitung>rtabel Tidak Valid 8. .609 .444 rhitung>rtabel Valid 9. .539 .444 rhitung>rtabel Valid 10. .523 .444 rhitung<rtabel Valid 11. .621 .444 rhitung>rtabel Valid 12. .483 .444 rhitung<rtabel Valid 13. .619 .444 rhitung>rtabel Valid 14. .585 .444 rhitung>rtabel Valid 15. .549 .444 rhitung<rtabel Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2013.
Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid dan
sebaliknya (Rusman, 2011: 54). Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 1 soal yang tidak valid dan dalam penelitian ini soal tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang digunakan dalam penelitian ini ber jumlah 14 soal.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha, yaitu:
(50)
41 Keterangan:
r11 = Nilai Reliabilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total
= jumlah item (Ridwan, 2006 : 125).
Kemudian untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi adalah: a. Antara 0,800 – 1,000 : Sangat tinggi
b. Antara 0,600 – 0,800 : Tinggi c. Antara 0,400 – 0,600 : Sedang d. Antara 0,200 – 0,400 : Rendah e. Antara 0,000 – 0,200 : Sangat rendah
(Arikuto, 2008; 75)
Berikut disajikan Tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pertanyaan.
Tabel 11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.886 14
Bedasarkan perhitungan diperoleh hasil rhitung > rtabel, yaitu 0.886 > 0.444. Hal ini
berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.886, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi.
Berikut disajikan Tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pertanyaan.
(51)
42 Tabel 12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.858 14
Berdasarkan perhitungan SPSS 16, diperoleh hasil rhitung > rtabel, yaitu 0.858 >
0.444. Hal ini berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.858, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi.
Berikut disajikan Tabel 12 hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pertanyaan.
Tabel 13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.805 14
Berdasarkan perhitungan SPSS 16, diperoleh hasil rhitung > rtabel, yaitu 0.805 >
0.444. Hal ini berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.805, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi
.
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik
Untuk menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data yang interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan
(52)
43 1. Uji Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorof-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S. Adapun rumus nya sebagai berikut.
Zi =
Keterangan X = Rata-rata
S = Simpangan Baku X1 = Nilai Siswa
Rumusan hipotesis yaitu
Ho : sampel berdistribusi normal Hi : sampel tidak berdistribusi normal Langkah-langkahnya sebagai berikut.
i. Pengamatan X1, X2, . . . , Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, . . . ,Zn yang dicari
dengan rumus Zi =
ii. Menghitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi)
iii.Menghitung S ( Zi) adalah S ( Zi) =
iv.Menghitung selisih F (Zi) - S ( Zi) kemudian ditentukan dengan harga
mutlak
(53)
44 Kriteria pengujian sebagai berikut.
Menggunakan nilai Asymp.Sig.(2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5%), maka kriteria pengujian yaitu.
1. Tolak H0 apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) < 0.05 berarti distribusi sampel
tidak normal.
2. Terima H0 apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0.05 berarti distribusi sampel
adalah normal. (Sudarmanto, 2005: 105-108).
2. Uji Homogenitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.
H0: Data populasi bervarians homogen
Ha: Data populasi tidak bervarians homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Menggunakan nilai signifikansi. Apabila menggunakan ukuran ini harus
dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α yang
ditetapkan sebesar 0,05 (5%), maka kriterianya yaitu. 1. Terima Ho apabila nilai signifikansi> 0,05
(54)
45 H. Uji Asumsi Klasik
1. Keliniearan Regresi
Uji keberartian dan kelinieran dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linear atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak. Uj keberartian regresi linear multiple menggunakan statistik F dengan rumus: F =
S2reg = varians regresi
S2sis = varians sisa
Dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n-2, α = 0,5. Kriteria uji apabila Fh> Ft
maka Ho ditolak, hal ini berarti arah regresi berarti. Uji kelinieran regresi liniear multiple menggunakan statistik F dengan rumus :
F =
Keterangan:
S2TC = varians tuna cocok S2G = varians galat
Dengan kriteria uji apabila Fh< Ft maka Ho ditolak, hal ini berarti regresi linier.
Untuk mencari Fhitung digunakan tabel ANAVA sebagai berikut.
Tabel 14. Analisis varians untuk uji regresi linier Sumber
Varians
Dk Jk KT Fhitung
Total N
Koefisien (a) 1 JK (a) JK (a) Regresi (b/a)
Sisa
1 n-2 JK (b/a) JK (s)
S2reg = JK (b/a)
S2sis =
Tuna cocok Galat
k-2 n-k
JK (TC) JK (G) S
2
TC = S2G =
(55)
46 Keterangan:
JK = jumlah kuadrat KT = kuadrat tengah N = banyaknya responden Ni = banyaknya anggota JK (T) =
JK (a) = JK (b/a) = b
JK (S) = JK (T) JK (a) JK (b/a) JK (G) =
JK (TC) = JK (S) JK (G) (Sudjana, 2002 : 330-332).
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Sudarmanto (2005: 136-138), uji asumsi tentang multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas
(independen) lainnya. Ada atau tidaknya korelasi antarvariabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi product moment dari Pearson. rxy =
rumusan hipotesis yaitu:
H0 : tidak terdapat hubungan antar variabel independen.
H1 : terdapat hubungan antar variabel independen.
(56)
47 Apabila rhitung < rtabel dengan dk = n dan alpha 0,05 = maka H0 ditolak sebaliknya
jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Sudarmanto (2005: 142-143), pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya
autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi.
Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut: 1. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan
hitung statistik d dengan menggunakan persamaan: d =
2. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat tabel statistik Durbin-Watson untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Watson Upper, du dan nilai Durbin-Watson, d1
3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:
H0 : ≤ 0 (tidak ada otokorelasi positif)
Ha : < 0 (ada otokorelasi positif)
Mengambil keputusan yang tepat : Jika d<dL, tolak H0
(57)
48 Jika d > dU, tidak menolak H0
Jika dL≤ d ≤ dU, tidak tersimpulkan
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama diatas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi.
H0 : = 0
H0 : = 0
Aturan keputusan yang tepat adalah: Apabila d<dL menolak H0
Apabila d > 4 dL menolak H0
Apabila 4 d>d tidak menolak H0
Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141).
Rumus hipotesis yaitu:
H0 : tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
H1 : terjadinya adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Kriteria:
Apabila nilai statistik Durbin-Watson berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki otokorelasi. (Rietveld dan Sunarianto).
(58)
49 4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sudarmanto (2005: 147-148), uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Pengamatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank korelasi dari Spearman.
Koefisien korelasi rank dari Spearman didefinisikan sebagai berikut: rs = 1 6
dimana d1 = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan rank.
Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas sebagai berikut: asumsikan
Yi = o + 1Xi+ ui
Langkah I. Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan residual ei.
Langkah II. Dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya ei, meranking baik harga mutlak ei dan Xi sesuai dengan urutan yang
meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman rs = 1 6
Langkah III. Dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi Ps
adalah 0 dan N>8 tingkat penting (signifikan) dari rs yang disemepel depan diuji
dengan pengujian t sebagai berikut:
(59)
50 Hipotesis:
H0: Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan
nilai mutlak dari residualnya
H1: Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai
mutlak dari residualnya.
Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis adanya
heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan tiap variabel X secara
terpisahdan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t. (Gujarati, 1997: 177).
I. Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga mengukur hubungan antara X dan Y digunakan analisis regresi.
1. Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga dalam penelitian ini digunakan statistik dengan model regresi liner sederhana, yaitu :
= a + Bx Keterangan :
α =
b =
= Subyek dalam variabel yang diprediksikan a = Nilai intercept (konstanta) harga Y jika X = 0
(60)
51 b = Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y
X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu (Sugiono, 2007:204-207)
Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikan dengan rumus uji t sebagai berikut :
Keterangan :
B = Koefisien arah regresi linier Sb = Standar Deviasi
Dengan kriteria uji adalah “Tolak dengan alternatif Ha diterima jika
> dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2.
2. Regresi Linier Multipel
Untuk pengujian hipotesis keempat menggunakan regresi linier multipel, yaitu : = a +
Keterangan :
= Nilai ramalan untuk variabel Y
a = Nilai intercept (konstanta) Y bila X = 0
b = Koefisien arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.
(61)
52 Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus :
Keterangan : JK (reg) = JK (sis) =
n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok dengan Ft = Fα (k : n – k – 1) Keterangan =
α = Tingkat signifikansi
k = Banyaknya kelompok n = Banyaknya responden
Dengan kriteria uji adalah “Tolak jika > dan Ha diterima,
demikian pula sebaliknya, untuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan 0,05.
(62)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika cara belajar siswa tepat, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar siswa tidak tepat, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika minat baca tinggi maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika minat baca rendah maka hasil belajar siswa akan rendah.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah optimal, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah tidak optimal, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
(63)
95 4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika cara belajar, minat baca , dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar, minat baca , dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik dan efektif. Karena dengan cara belajar yang tepat maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui cara belajar yang tepat maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.
2. Agar siswa mendapatkan hasil belajar yang baik hendaknya siswa dapat meningkatkan minat baca dan lebih memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku-buku pelajaran baik di sekolah maupun luar sekolah dibandingkan dengan banyak bermain. Ketika siswa menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka siswa tersebut dapat mencari bahan referensi di toko buku atapun dengan meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah.
(1)
52 Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus :
Keterangan : JK (reg) = JK (sis) =
n = banyaknya responden
k = banyaknya kelompok
dengan Ft = Fα (k : n – k – 1) Keterangan =
α = Tingkat signifikansi k = Banyaknya kelompok n = Banyaknya responden
Dengan kriteria uji adalah “Tolak jika > dan Ha diterima,
demikian pula sebaliknya, untuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan 0,05.
(2)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika cara belajar siswa tepat, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar siswa tidak tepat, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika minat baca tinggi maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika minat baca rendah maka hasil belajar siswa akan rendah.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah optimal, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah tidak optimal, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.
(3)
95 4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika cara belajar, minat baca , dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar, minat baca , dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang cara belajar, minat baca dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik dan efektif. Karena dengan cara belajar yang tepat maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak mengetahui cara belajar yang tepat maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.
2. Agar siswa mendapatkan hasil belajar yang baik hendaknya siswa dapat meningkatkan minat baca dan lebih memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku-buku pelajaran baik di sekolah maupun luar sekolah dibandingkan dengan banyak bermain. Ketika siswa menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka siswa tersebut dapat mencari bahan referensi di toko buku atapun dengan meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah.
(4)
96 3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal. Hal itu dikarenakan, dengan memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak memanfaatkan sarana belajar di sekolah dengan baik dan optimal, maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik.
4. Guru hendaknya mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan sarana belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa dan pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan pemanfaatan sarana belajr siswa.
5. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian ini baik secara redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Grafindo: Jakarta.
Bafadal, Ibrahim. 2002. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar – Edisi Revisi 2008. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. ______________ 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, Moh, Ph.D.2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Riduan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Pendidikan Ekonomi: Universitas Lampung.
(6)
Selviana, Andi. 2011. Pengaruh Minat Baca, Pemanfaatan Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Bandar Lampung, Skripsi Universitas Lampung.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Bandar Lampung: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Universitas Lampung. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung
_________________. 2011. Peraturan Akademik dan Kode Etik.. Bandar Lampung: Universitas Lampung