6
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Luas Sampel Penelitian
Lokasi penelitian mangrove adalah di Tahura Ngurah Rai yang berdekatan dengan lagoon Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali dan sekitarnya.
Lokasi penelitian secara rinci adalah sebagai berikut: Penelitian mangrove dilakukan pada 4 empat stasiunlokasi pengamatan di hutan mangrove Tahura Ngurah Rai di dekat lagoon
Nusa Dua.
Luas Sampel Penelitian mangrove adalah 4.800 meter persegi terdiri dari 12 plot masing- masing berukuran 20 m x 20 m.
2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian Mangrove Di sekitar lagoon Kawasan Nusa Dua Tahun 2015 ini dilakukan selama 3 tiga bulan, antara bulan Oktober
– Desember 2015.
2.3 Metode Penelitian
2.3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang tercantum pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Bahan dan Alat yang Dipergunakan dalam Penelitian
No. AlatBahan
Satuan Fungsi
1 Alkohol 70
5 liter Sebagai pengawet sampel
2 Cetok
2 buah Menggali sedimen
3 Sekop
1 Buah Menggali sedimen
4 Kwadrat
1 x 1 m Alat ukur titik sampling benthos
5 Kamera
1 buah Mengambil gambar
6 Ember
1 buah Tempat pengumpulan sampel
7 Meteran
10 meter Mengukur vegetasi mangrove
8 Pinset
2 buah Mengambil sampel
7
9 Botol
sampel dan
kantong plastik
24 buah Wadah sampel benthos
2.3.2 Metoda Penelitian Analisis Data
Pemantauan mangrove dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi serta penentuan indeks diversitas tumbuhan mangrove. Sebaran lokasi dan jumlah stasiun penelitian: di
sekitar ruas jalan yang berbatasan dengan hutan mangrove dan sekitar lagoon Nusa Dua dengan loaksi penelitian pada 4 empat stasiun.
Sampel ditentukan secara acak sebanyak 3 tiga plot berukuran 20 m x 20 m di setiap lokasi atau stasiun penelitian, tersebar di 4 empat lokasi penelitian, yaitu Stasiun I adalah di
selatan jalan pintas By Pass Ngurah Rai-Tanjung Benoa, Stasiun II di utara jalan pintas By Pass Ngurah Rai dan Tanjung Benoa, Stasiun III di barat lagoon sekitar overflow hasil olahan
air limbah di lagoon, serta Stasiun IV di barat laututara lagoon di dekat kolam aerasi. Di setiap sampel, jenis, jumlah dan tutupan vegetasi dicatat. Kemudian data ditabulasi dan
dianalisis indeks diversitasnya H’, dengan menggunakan rumus Minus ∑ n
i
N x ln n
i
N, dimana: n
i
adalah nilai penting jenis ke-i, N adalah jumlah nilai penting seluruh sampel dalam populasi. Indeks diversitas diklasifikasikan sebagai berikut. Jika H 1 maka indeksnya
rendah, antara 1 dan 3 sedang, dan lebih besar dari 3 diklasifikasikan sebagai tinggi. Di samping itu juga dilakukan pengamatan langsung secara umum terhadap kondisi
mangrove di lokasi penelitian.
8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN