Sejarah Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

16

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT JIWA

DAERAH SURAKARTA

A. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, pada awal mulanya bernama Rumah Sakit Jiwa Surakarta yang terletak di jantung kota Solo dengan alamat Jl. Bhayangkara No. 50 Surakarta. Pada zaman kolonial Belanda Rumah Sakit Jiwa ini dikenal dengan nama : Rumah Sakit J iwa “Mangunjayan” dalam bahasa Belanda doorgongshens vor krainkzinnigen. Rumah Sakit ini didirikan pada tahun 1918 dan diresmikan terpakai pada tanggal 17 Juli 1919 yang menempati areal seluas + 0,68 Ha dengan kapasitas tampung sebanyak 200 tempat tidur. Direktur pertama dari rumah sakit jiwa ini bernama dr. Engethan psikiater dibantu oleh para perawat bolder beserta 10 orang petugas rumah sakit jiwa. Sedangkan tenaga administrasinya dipegang oleh tuan Eikoenboon dan Sdr. RS. Sastrodarsono. Adapun fungsi Rumah Sakit Jiwa ini pada mulanya hanya sebagai tempat penampungan penderita sakit jiwa yang memerlukan pemeriksaan dan seleksi untuk dapat disalurkan ke Rumah Sakit Jiwa yang lebih besar antara lain ke Rumah Sakit Jiwa Magelang, Rumah Sakit Jiwa Bogor, Rumah Sakit Jiwa Lawang. Dalam perkembangannya lebih lanjut Rumah Sakit Jiwa “Mangunjayan” dapat memberikan pertolongan-pertolongan pengobatan kepada penderita penyakit jiwa fisik baik yang dilakukan dengan rawat jalan 17 maupuun rawat inap. Pada revolusi fisik, Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan berturut-turut dipimpin oleh dr. Semanu, dr. Wignyobroto, dr. Soedjarwadi dan Sdr. RS. Sastrodarsono. Pada masa pembangunan Rumah Sakit Jiwa “Mangunjayan” diganti namanya menjadi Rumah Sakit Jiwa Surakarta, dengan kapasitas tampung 216 tempat tidur yaitu tahun 1966 yang dipimpin oleh dr. Ana Janti, dan pada bulan Maret 1980 selanjutnya diteruskan oleh dr. Theresia Lestari. Pada waktu itu Rumah Sakit Jiwa Surakarta memiliki tenaga ahli kedokteran jiwa psikiater 3 orang, dokter umum 4 orang, ahli jiwa psikolog 1 orang, paramedic 59 orang, tenaga non medis 167 orang dan tenaga administrasi 74 orang. Berdasarkan SK Menkes RI No. 135MenkesIV1978 Rumah Sakit Jiwa Surakarta ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Tipe A dengan Eselon II B. Pada era pembangunan kini Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta mengadakan peningkatan dalam segala bidang baik pembangunan fisik maupun prasarana lainnya, juga peningkatan mutu pelayanan kesehatan jiwa serta cakupan pula berperan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Latihan untuk tenaga profesi kesehatan jiwa dan tenaga kerja penunjang kesehatan lainnya. Kemudian seiring proses pembangunan fisik, maka sejak tanggal 3 Februari 1986 Rumah Sakit Jiwa Surakarta menempati lokasi baru di tepian sungai Bengawan Solo dengan luas tanah 10 Ha lebih dan tepatnya di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 80 Kentingan Jebres Surakarta 57126. Selain itu, 18 berdasarkan UU No. Mendorong siswa untuk rajin ke Sekolah Minggu Tahun 1999 tentang otonomi Daerah, Rumah Sakit Jiwa yang semula merupakan Instansi milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai Rumah Sakit Jiwa Pusat Surakarta berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Setelah perjalanan sekian lama dari tahun ke tahun yang dulunya pengelolaan perpustakaan dikelola oleh DIKLAT Pendidikan dan Latihan berdasarkan PERDA No. 8 Tahun 2008. SK. Direktur RS. Jiwa Daerah Surakarta, No. 1883329112008 tanggal 14 November 2008 tentang Instalasi Pengelolaan Arsip dan Perpustakaan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Maka sekarang perpustakaan dikelola oleh Instalasi Pengelolaan Arsip dan Perpustakaan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Adapun pimpinan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada masa pembangunan ini sebagai berikut: 1. Tahun 1966 – 1980 : dr. Ana Janti 2. Tahun 1980 – 1984 : dr. Theresia Lestari 3. Tahun 1984 – 1996 : dr. G. Pandu Setiawan 4. Tahun 1996 – 2001 : dr. H. Lukman Mustar 5. Tahun 2001 – 2002 : dr. Giarto, Sp.K.J. 6. Tahun 2002 – 2003 : dr. Sugiharto, M.Kes., MMR. 7. Tahun 2003 – 2005 : dr. Arif Zainudin, Sp.KJ. 8. Tahun 2005 – 2007 : dr. Siti Nuraini Arief, Sp. 9. Tahun 2007 – 2009 : dr. Muhammad Sigit, Sp.KJ. 10. Tahun 2009 – sekarang : dr. Suprihartini, Sp.KJ. 19

B. Gambaran Umum RSJD Surakarta