commit to user 5
BAB II DASAR TEORI
II.1. Batako styrofoam
Bahan batako styrofoam ringan dibuat dari air, semen, pasir, dan styrofoam. styrofoam
atau expended polystyrene dikenal sebagai gabus putih yang biasa digunakan untuk membungkus barang
– barang elektronik. Penggunaan styrofoam dalam batako ringan dapat dianggap sebagai udara
yang terjebak. Namun keuntungan menggunakan styrofoam dibandingkan menggunakan rongga udara dalam beton berongga adalah styrofoam mempunyai
kekuatan tarik. Dengan demikian selain akan membuat batako menjadi ringan, dapat juga bekerja sebagai serat yang meningkatkan kemampuan kekuatan dan
khususnya daktilitas batako ringan. Kerapatan batako atau berat jenis batako ringan dengan campuran styrofoam dapat diatur dengan mengontrol jumlah
campuran styrofoam dalam batako ringan. Semakin banyak styrofoam yang digunakan dalam batako maka akan dihasilkan batako ringan dengan berat jenis
yang lebih kecil. Namun kuat tekan batako ringan yang diperoleh tentunya akan lebih rendah dan hal tersebut harus disesuaikan dengan kegunaannya seperti untuk
struktur, struktur ringan atau hanya untuk dinding pemisah secara umum disebut non struktur.
Gambar 2.1 Batako styrofoam
commit to user 6
Secara umum dibandingkan dengan bahan dinding yang biasa dipakai yaitu batu bata. Batako styrofoam ringan mempunyai berbagai keunggulan dan keuntungan
sebagai berikut : 1.
Lebih mudah dalam hal pengangkutan dan pemasangan. 2.
Karena berat batako ringan, proses pemasangan dinding akan lebih cepat sehingga dapat dilakukan efisiensi waktu pengerjaan.
3. Selain proses pemasangan yang cepat batako ringan juga dapat menghemat
biaya struktur pemikul beban seperti fondasi, kolom, serta balok. 4.
Sangat sesuai untuk perumahan di daerah tanah lunak, daerah rawan gempa dan bangunan tinggi.
Satyarno, 2004
II.2. Botol plastik Sebagian besar kemasan plastik berasal dari material polyetilen,
polypropilen, polyvinylchlorida PVC yang jika dibakar atau dipanaskan bisa menimbulkan dioksin, yaitu suatu zat yang sangat beracun dan merupakan
penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Sehingga menjaga botol plastik agar tidak berubah selama digunakan sebagai
pengemas makanan merupakan cara aman untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut.
Gambar 2.2 botol plastik
commit to user 7
Polietilena tereftalat PET merupakan salah satu jenis polimer thermoplastik golongan polyester yang banyak dibuat sebagai kemasan botol
plastik. Struktur molekul PET adalah semikristalin, dan mempunyai sifat – sifat :
keras, kaku, rapuh serta tembus pandang Sitepu 1992. Oleh karena sifatnya itu maka polimer ini bila didaur ulang maka kualitasnya akan menurun.Kemasan
botol PET ini hanya dapat dipakai kembali 1 sampai 2 kali saja atau paling lama satu minggu dan harus diletakkan jauh dari panas matahari, hal ini disebabkan
karena botol- botol ini mengandung zat karsinogen. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu masuk kedalam air
yang kita minum. Setelah pemakaian satu atau dua kali, botol – botol ini harus
dibuang Human Health 2002. Akibatnya penumpukan limbah botol plastik di lingkungan hidup semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
kebutuhan manusia.Salah satu upaya untuk mengatasi penumpukan limbah botol plastik di lingkungan hidup yaitu dengan cara memanfaatkan kembali jenis ini
untuk dijadikan produk baru.
II.3. Punch dan dies