commit to user 18
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
III.1. Desain mesin press batako styrofoam dan botol plastik
Mesin ini mempunyai bagian utama sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain mesin press batako styrofoam dan botol plastik
Nama bagian : 1. kerangka mesin
2. punch 3. dies
4. pompa hidrolik 5. hidolik
6. selang hidrolik 7. pressure gauge
8. pengungkit 7
4 6
8 5
3 2
1
commit to user 19
III.2. Prinsip kerja mesin press batako dan plastik
Mesin press batako dan plastik adalah mesin press yang digunakan untuk membuat batako dan pengepress botol. Mesin ini terdiri dari 2 sistem utama yaitu
sistem penekan dan sistem pengungkit. Penekan disini menggunakan punch yang digerakan oleh hidrolik. Sedangkan pengungkit menggunakan sepasang bush yang
terpasang pada dies yang dikaitkan dengan pengungkit. Secara garis besar proses pembuatan batako dan press botol plastik adalah
mula-mula bahan pembuat batako dimasukan ke dalam dies kemudian punch diturukan dengan sistem hidrolik menggunakan pompa hidrolik, setelah mencapai
takanan 50 bar, katup pompa hidrolik dikendorkan sehingga punch akan naik ke atas bersamaan dengan itu dies diangkat dengan menggunakan pengungkit.
Batako yang tercetak tinggal diangkat untuk dikeringkan. Untuk press botol plastik prosesnya sama dengan proses pembuatan batako yaitu tinggal memasukan
botol plastik kedalam dies plastik.
III.3. Perencanaan mur dan baut pada dudukan punch
Dalam perencanaan mesin press batako dan plastik ini mur dan baut digunakan untuk merangkai beberapa elemen mesin antara lain :
1. Baut pada dudukan punch batako, untuk mengunci posisi punch batako. 2. Baut pada dudukan punch plastik, untuk mengunci posisi punch plastik.
III.3.1. Perencanaan baut pada dudukan punch batako
commit to user
commit to user 21
10 + 20000 = 3,144 . dc² . 70. 4 20010 = 219,8 dc²
dc² = 91,04 dc = 9,54 mm
Karena nilai dc adalah 9,54 maka digunakan baut dengan ukuran M 10 dengan pitch 1,5 mm dan panjang baut sebesar 37,5 mm.
III.3.2. Perencanaan baut pada dudukan punch plastik
Gambar 3.3 penampang sambungan baut pada dudukan punch plastik Diketahui :
- Baut terbuat dari baja karbon JIS B 1051 dengan spesifikasi :
commit to user 22
Bilangan kekuatan no 5.8 tertera pada kepala baut Tegangan tarik
t
= 70 kgmm
2
- Berat dari punch P1= 25 kg
- Beban maksimum 20 Ton P2 = 20000 kg
- Jumlah baut n = 4
Dicari : Ukuran baut yang digunakan? Penyelesaian :
P Total = π4 . dc² .
t .
n P1 + P2
= π4 . dc² .
t
.
n 25 + 20000 = 3,144 . dc² . 70. 4
20025 = 219,8 dc² dc² = 91,1
dc = 9,54 mm karena nilai dc adalah 9,54 maka digunakan baut dengan ukuran M 10 dengan
pitch 1,5 mm dan panjang baut sebesar 37,5 mm. III.4. Perencanaan perhitungan las pada dies
Pengelasan pada dies batako dan plastik menggunakan las listrik. Perhitungan kekuatan las pada sambungan tepi pada dies batako dan plastik
dengan tebal plat 8 mm, panjang pengelasan 178 mm Diketahui :
Gambar 3.4 Penampang las pada dies las
commit to user 23
Diketahui: o
Gayabeban P =500 N o
Jarak las dengan pusat gaya e = 370 mm o
Tegangan geser maksimum max = 85 MPa o
Jarak antar las l = 80 mm o
Panjang las b = 200 mm mencari s ukuran pengelasan ……?
Penyelesaian: 1. mencari t
t = s x sin 45° = 0.707 s
2. mencari luasan pengelasan A = t x l x 2
= 0.707s x 80 x 2 = 113.12 s mm²
3. Mencari geser langsung
= =
= Nmm²
4. mencari momen bending M M = P x e
= 500 N x 370 mm
= 185 x 10
3
N mm 5. menghitung section modulus
z = t x b x l = 0.707 s x 200 x 80
= 11312 s mm³ 6. menghitung bending stress
b =
commit to user 24
= =
Nmm² 7. mencari ukuran pengelasan
= √
85 = √
85 =
√
85 =
√
85
=
85
=
s
=
= 0.109 mm Pada prakteknya ukuran pengelasan yang digunakan adalah sebesar 5 mm
karena plat mempunyai tebal 8 mm, sesuai dengan table 2.1 tebal minimum pengelasan R.S Khurmi dan Gupta, 2002.
commit to user 25
BAB IV PROSES PRODUKSI