Surat Setoran Pajak SSP

commit to user

3. Surat Setoran Pajak SSP

a. Pengertian SSP Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Mardiasmo, 2009: 29 b. Fungsi SSP Mardiasmo 2009: 35 mengemukakan, bahwa SSP berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh Pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah mendapat validasi. 4. Surat Pemberitahuan Elektronik e -SPT a. Pengertian e -SPT e -SPT adalah Surat Pemberitahuan SPT dalam bentuk program aplikasi yang merupakan fasilitas dari Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak yang digunakan untuk merekam SPT beserta lampirannya, memelihara data SPT beserta lampirannya, generate data SPT digital, dan mencetak SPT dan dapat dilaporkan melalui media elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak. commit to user Menurut Richa PKP yang sudah menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik tidak diperbolehkan lagi untuk menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas hard copy . Untuk memperoleh e -SPT, Wajib Pajak dapat mangunduh di www.pajak.go.id atau dapat meminta aplikasi e -SPT ke Kantor Pelayanan Pajak. b. PKP Tertentu Yang Wajib Menyampaikan e-SPT Menurut www.infotekno.co.id berikut PKP tertentu yang wajib menyampaikan e-SPT oleh Direktorat Jenderal Pajak: 1 Pengusaha Kena Pajak tertentu yang dimaksud adalah PKP dengan jumlah lebih dari 25 dua puluh lima dokumen dalam satu Masa Pajak, yang meliputi PKP yang melaporkan pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak JKP Barang Kena Pajak BKP tidak berwujud. 2 PKP yang menerbitkan faktur pajak selain faktur pajak, yang menurut ketentuan diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual, danatau menerima nota retur nota pembatalan. 3 PKP yang melaporkan pemberitahuan impor barang atas impor BKP dan atau Surat Setoran Pajak SSP, atas pemanfaatan BKP tidak berwujud JKP dari luar daerah pabean. 4 PKP yang menerima faktur pajak yang dapat dikreditkan dan atau menerbitkan nota retur nota pembatalan. commit to user 5 PKP yang menerima faktur pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan atau menerbitkan nota returnota pembatalan, atas pengembalian BKP pemanfaatan JKP yang pajak masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas. Pengusaha Kena Pajak PKP yang telah menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik, tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas hard copy . c. Fasilitas e -SPT 1 Fasilitas e -SPT PPh Data perpajakan yang akan direkam adalah: a Register Aplikasi, yaitu nomor register pada saat Wajib Pajak meng- install pertama kali software aplikasi SPT PPh elektronik. b Data identitas Wajib Pajak, yaitu data identitas atas: i Wajib Pajak pemotong pemungut. Unsur yang direkam yaitu: NPWP, nama, alamat, kode pos, nama KPP, pejabat penandatangan, kota, format nomor bukti potong pungut, nomor awal bukti potong pungut, kode kurs mata uang yang digunakan ii Wajib Pajak dipotong dipungut, unsur yang direkam yaitu: NPWP, nama, alamat commit to user iii Pengguna aplikasi atau user . Unsur yang direkam yaitu: user ID, nama user , password c Bukti potong pungut PPh. Beberapa bukti potong pungut PPh yang dapat direkam yaitu: i PPh Pasal 21 ii PPh Pasal 21 Final iii PPh atas impor oleh bendaharawan Direktorat Jenderal Bea Cukai DJBC iv PPh Pasal 22 untuk industri eksportir tertentu v PPh Pasal 22 oleh badan usaha industri rokok final vi PPh Pasal 23 vii PPh Pasal 23 final viii PPh Pasal 26 ix PPh hadiah undian x PPh bunga deposito tabungan, diskonto , jasa giro final xi PPh penjualan saham dan atau obligasi yang diperdagangkan di bursa efek xii PPh atas persewaan tanah dan atau bangunan xiii PPh jasa konstruksi final xiv PPh bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek commit to user xv PPh atas imbalan kepada perusahaan pelayaran DN Dalam Negeri final xvi PPh kepada perusahaan pelayaran dan atau penerbangan LN Luar Negeri final xvii PPh atas imbalan yang dibayarkan kepada perusahaan penerbangan DN Dalam Negreri d Surat Setoran Pajak. Unsur yang direkam yaitu: i Jenis SPT masa ii Masa Pajak iii Tahun Pajak iv Tanggal setor v Kode jenis pajak vi Kode jenis setoran vii Jumlah pembayaran Hasil perekaman data dapat dilihat langsung oleh pengguna aplikasi Wajib Pajak dalam bentuk formulir perpajakan. Formulir yang dapat dilihat dari hasil perekaman yaitu: i Daftar bukti potong pungut PPh pasal 21 dan atau pasal 26 ii Daftar bukti potong PPh pasal 22 iii Daftar bukti potong PPh pasal 23 dan atau pasal 26 iv Daftar bukti potong PPh pasal 4 ayat 2 v Daftar bukti potong PPh pasal 15 commit to user vi Surat pemberitahuan. Dapat dilihat setelah melakukan proses posting, yang tujuannya untuk memindahkan transaksi di bukti potong pungut ke lembar SPT. Hasil perekaman data dapat dicetak langsung dalam bentuk formulir perpajakan. Formulir yang dapat dicetak yaitu bukti potong pungut, SPT. Dengan menggunakan program aplikasi ini, data hasil perekaman dimungkinkan untuk dikirim secara on-line ke basis data Direktorat Jenderal Pajak melalui jaringan internet. 2 Fasilitas e -SPT PPN Fasilitas dalam e -SPT PPN: a Perekaman data SPT besarta lampirannya sistem e -SPT menyediakan fasilitas perekaman data SPT dan lampirannya, dan melakukan perhitungan-perhitungan secara otomatis pada saat perekaman serta sinkronisasi data lampiran dan SPT Induk b Perekaman data SPT pembetulan beserta lampirannya. Sistem e -SPT menyediakan fasilitas untuk melakukan perekaman SPT pembetulan c User Profiles . Sistem e -SPT memiliki kemampuan untuk mengatur profil masing-masing pengguna sesuai dengan tanggungjawabnya commit to user d Memelihara data Wajib Pajak lawan transaksi. Sistem e - SPT memiliki fasilitas untuk merekam dan memelihara data Wajib Pajak lawan transaksinya e Impor Data lampiran. Sistem e -SPT memiliki kemampuan untuk mengimpor data Faktur Pajak dengan format tertentu, yang dihasilkan oleh sistem yang digunakan Wajib Pajak atau data Faktur Pajak hasil ekspor dari terminal sistem e - SPT lainnya f Generate Data Digital SPT e -SPT memiliki fasilitas untuk menghasilkan data digital SPT yang nantinya akan diberikan ke KPP dalam bentuk disket ataupun dikirimkan secara online melalui fasilitas yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sistem e -SPT memiliki kemampuan untuk melakukan pencetakan SPT Induk baik SPT Induk PPN ataupun SPT Induk PPNBM. 5. e-Filing a. Pengertian e-Filing Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 6PJ2009 tentang tatacara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik menyatakan bahwa e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara commit to user on-line yang real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider ASP. b. Manfaat e-Filing Adapun manfaat dari e-F iling bagi Wajib pajak yaitu: 1 Pelaporan atau penyampaian SPT dapat dilakukan setiap saat tanpa mengenal hari libur 2 Kesalahan input data dapat dengan mudah direvisi pada saat pengisian data pada formulir e -SPT, tanpa harus menghapus atau mengganti kertas lembar SPT 3 Penyederhanaan proses dimana pelaporan SPT tidak perlu dilakukan dengan mendatangi dan mengikuti antrian di kantor Pelayanan Pajak KPP 4 Konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak atas penerimaan laporan pajak dapat diperoleh saat itu juga real time , setelah data-data yang dikirim telah benar dan lengkap 5 Sentralisasi penyampaian SPT PPN bagi Wajib Pajak Badan yang memiliki beberapa kantor cabang dapat dilakukan sehingga dapat mempermudah konsilidasi pelaporan antar cabang commit to user

B. Analisis Data dan Pembahasan