Materi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Nilai

representasi dari setiap konsep yang menggunakan simbol matematika atau perumusan verbal yang sesuai. f. Permainan Formalitas Pada tahap permainan ini merupakan tahap belajar konsep akhir. Setelah siswa mempelajari suatu konsep dan struktur matematika yang saling berhubungan, siswa harus mengurutkan sifat-sifat itu untuk dapat merumuskan sifat-sifat baru.

E. Materi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Nilai

Tempat Materi pelajaran matematika yang diberikan pada siswa kelas I semester II tahun ajaran 20062007 dimulai dari melakukan pengenalan bilangan dan lambangnya, dilanjutkan dengan penjumlahan dan pengurangan dengan bilangan kurang dari 100. Penjumlahan adalah operasi yang dipergunakan untuk memperoleh jumlah beberapa bilangan. Penjumlahan dapat didekati dengan penggabungan himpunan-himpunan. Himpunan adalah kumpulan suatu obyek yang mempunyai syarat keanggotaan tertentu yang dijelaskan dengan jelas. Menurut Purdi Chandra setiap elemen dari suatu himpunan harus memenuhi syarat keanggotaan sebagai berikut. 1 Harus dapat dibedakan antara benda yang menjadi anggota dengan yang lain di dalam himpunan tersebut. 2 Harus dapat dibedakan antara benda yang menjadi anggota dengan benda yang bukan anggota himpunan tersebut. 3 Harus ada hubungan yang nyata antara anggota tersebut. Contoh: {a, b, c} ∪ {d, e}= {a, b, c, d, e} 3 + 2 = 5 Perhatikan bahwa tanda ” ” tidak sama dengan tanda ”+”. Bila menjumlahkan bilangan-bilangan dipergunakan lambang ” ∪ ”. Himpunan tidak boleh dijumlahkan, yang boleh dijumlahkan hanya bilangan. ∪ Menurut Pandoyo 1991 definisi penjumlahan adalah sebagai beikut. Definisi 1. Ambil sembarang himpunan A dengan n A = a dan sembarang himpunan B dengan n B = b, sedangkan n A ∩ B = 0, n A ∪ B disebut jumlah dari a dan b, dittulis a + b. Definisi 2. Jika a, b, dan c bilagan cacah, maka a + b + c diartikan sebagai a + b + c dan a + b + c + d diartikan sebagai a + b + c + d sehingga didapat rumus definisi a + b + c = a + b + c a + b + c + d = {a + b + c}+ d., demikian seterusnya. Sebagai catatan: Pada penjumlahan a+b a disebut tertambah b disebut penambah a dan b keduanya disebut suku-suku penjumlahan. Pengurangan merupakan penjumlahan dengan bilangan negatif. a. Penjumlahan tanpa teknik menyimpan b. Penjumlahan dengan teknik menyimpan c. Pengurangan tanpa teknik meminjam 16 + 5 21 = 11 + 4 = 15 d. Pengurangan dengan teknik meminjam 35 = 30 + 5 = 20 + 15 17 = 10 + 7 = 10 + 7 10 + 8 = 18 19 – 6 = 13 34 – 18 = 16

F. Alat Peraga Manik-manik

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24