5
Materi segi empat adalah bagian dari materi SMP kelas VII semsester dua, materi ini dipilih karena materi ini relatif ringan untuk dipelajari peserta
didik secara mandiri di rumah dan mudah untuk dipresentasikan oleh peserta didik karena materi ini telah diperkenalkan saat peserta didik masih duduk di
bangku SD sehingga peserta didik tidak akan mengalami banyak kesulitan serta dalam materi ini serta dalam materi ini ada banyak hal yang menarik
untuk didiskusikan bersama di dalam kelas yang dapat menggali kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru SMP Negeri 4 Pemalang, sekolah ini belum pernah menerapkan model pembelajaran
reciprocal teaching dan masih menerapkan pembelajaran konvensional sehingga peneliti ingin mencoba menerapkan model pembelajaran reciprocal
teaching di sekolah ini. Selain itu kebanyakan peserta didik di sekolah tersebut belum mengmbangkan kemampuan berpikir kritis secara optimal, hal ini dapat
dilihat dari sedikitnya kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya karena pembelajaran konvensional tidak
menuntut peserta didik untuk berpikir kritis. Dengan melihat alasan–alasan di atas dipilihlah penelitian yang
berjudul ” KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM
MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP ”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
6
Apakah kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada peserta didik yang diajar
dengan pembelajaran konvensional?
1.3 Penegasan Istilah
Untuk menghindari kasalahan penafsiran dan untuk membatasai ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalm penelitian ini maka perlu
adanya penegasan istilah–istilah. 1.
Keefektifan Yang dimaksud keefektifan dalam penelitian ini adalah keaktifan
peserta didik yang terjadi pada model pembelajaran reciprocal teaching, pembelajaran berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada kemampuan berpikir
kritis peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. 2.
Pembelajaran ekspositori Pembelajaran ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari
guru kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab
Suyitno, 2004:4. 3.
Pembelajaran Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik
7
yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta peserta didik dengan peserta didik Suyitno,2004:2.
4. Pembelajaran Matematika
Suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para peserta didiknya , yang didalamnya
terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik
tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta peserta didik dengan peserta didik
dalam mempelajari matematika tersebut Suyitno, 2004:2 . 5.
Model pembelajaran reciprocal teaching Model pembelajaran di mana peserta didik secara bergiliran
menyampaikan materi kepada peserta didik-peserta didik lainnya seperti jika guru menyampaikan materi.
6. Berpikir kritis
Berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau proses berpikir yang mempunyai suatu tujuan bukan asal berpikir yang sifatnya
tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. 7.
Segi empat Segi empat adalah materi pokok yang dipelajari di kelas VIII SMP
yang meliputi jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, dan layang-layang.
8
1.4 Tujuan Penelitian