49
b. Lembar observasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah model pembelajaran reciprocal teaching benar-benar
terlaksana pada kelas eksperimen. a.
Tes Digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
1. Metode Penyusunan perangkat tes
Langkah-langkah penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut .
a. Menyiapkan materi yang akan diteskan;
b. Menentukan kisi-kisi soal;
c. Menentukan bentuk dan panjang tes;
d. Menentukan kriteria penskoran;
e. Menentukan tujuan tes yaitu mengetahui
kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen dan kontrol.
2. Materi dan bentuk tes
Materi yang digunakan adalah materi segi empat. Sedangkan bentuk tesnya adalah uraian.
50
3. Analisis Instrumen
Sebelum diteskan pada kelas kontrol dan eksperimen soal-soal tes diteskan terlebih dahulu pada
kelas uji coba agar didapat soal tes yang baik. a.
Validitas Soal yang valid harus mampu mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti dengan tepat Rumus untuk mengetahui validitas soal adalah :
}
{ {
}
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
keterangan
xy
r
= koefisien korelasi antara X dan Y. N = jumlah peserta didik yang diteliti.
X = skor item. Y = skor total.
Hasil perhitungan
xy
r dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan taraf sig 5. Jika
xy
r r maka butir soal tersebut valid Arikunto, 2006:170.
b. Realibilitas
51
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang
dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya
Realibilitas tes Menggunakan rumus :
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
− ⎭
⎬⎫ ⎩
⎨⎧ − =
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
r
keterangan :
11
r
= realibilitas instrument k
= banyak butir soal
2
∑
b
σ = jumlah varians butir soal
2 t
σ = varians total Instrumen dikatakan reliabel jika
tabel hitung
r r
maka Arikunto, 2002:111.. c.
Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran dihitung dengan rumus : TK =
N W
x 100, dengan TK= tingkat kesukaran.
W = jumlah peserta tes yang gagal. J = jumlah peserta tes seluruhnya
Kriteria :
52
a. Jika TK ≤ 27 adalah soal mudah;
b. jika TK 28-72 adalah soal sedang; c. jika TK
≥ 73 adalah soal sukar; d. batas lulus ideal 6 untuk skala 0-10.
Arifin,1991:135. d.
Daya pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik
yang bodoh berkemampuan rendah.
1
2 2
2 1
− +
− =
∑ ∑
i i
n n
X ML
MH t
Keterangan: MH= rata-rata kelompok atas.
ML = rata-rata kelompok bawah.
∑
2 1
X
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas.
∑
2 2
X
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah.
i
n = 27 x N jumlah peserta kelas atas atau kelas bawah.
N = jumlah peserta tes.
53
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan
tabel
t , dk=
1 1
2 1
− +
− n
n
dan
5 =
α jika
tabel hitung
t t
, maka daya beda soal berbentuk uraian signifikan
Arifin,1991:141.
4. Metode analisis data