Parameter Fisika Parameter Kimiawi

2. Air Tanah Dalam

Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100 – 300 m akan didapatkan suatu lapis air Sutrisno, 2010.

3. Mata Air

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam Sutrisno, 2010.

2.3. Parameter Pemeriksaan Air Minum

Penggunaan sumber air minum bagi Perusahaan Air Minum PAM di kota- kota besar masih menggantungkan dari sungai-sungai yang telah dicemari sehingga treatment yang sempurna sangat diperlukan secara mutlak. Sebaiknya bila akan menggunakan badan-badan air sebagai sumber air minum hendaknya memenuhi syarat-syarat kualitas air minum Ryadi, 1984. Persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia dan parameter mikrobiologi yang terdapat dalam air minum tersebut.

2.3.1 Parameter Fisika

1. Warna Pemeriksaan warna ditentukan dengan membandingkan secara visual warna dari sampel dengan larutan standar warna yang diketahui konsentrasinya. Universitas Sumatera Utara Kebanyakan metode yang dipakai pada pemeriksaan warna air di instalasi pengolahan air menggunakan metode standar warna platina-cobalt dengan satuan mgl Pt-Co baik dilakukan dengan instrument colorimetri maupun yang lebih sensitif yaitu spektrofotometri Effendi, 2003. 2. Kekeruhan Kekeruhan turbidity dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti lumpur, zat organik, plankton dan zat-zat halus lainnya. Kekeruhan merupakan sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorbsi cahaya yang melaluinya. Ada 3 metode pengukuran kekeruhan : a. Metode Nefelometrik unit kekeruhan nefelometrik FTU atau NTU b. Metode Hellige Turbidity unit kekeruhan silika c. Metode Visuil unit kekeruhan Jackson Prinsip metode nefelometrik adalah perbandingan antara intensiti cahaya yang dihamburkan dari suatu sampel air dengan intensitas cahaya yang dihamburkan oleh sesuatu larutan keruh standard pada kondisi yang sama. Makin tinggi intensitas cahaya yang dihamburkan, makin tinggi pula kekeruhannya, sebagai standar kekeruhan dipergunakan suspensi polimer formazin Nainggolan, 2011. 3. Suhu Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluranpipa yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam saluranpipa, Universitas Sumatera Utara mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum dapat melepaskan dahaga Slamet, 2009. 4. Rasa dan Bau Rasa air sering kali di hubungkan dengan bau air. Bau air dapat di sebabkan oleh bahan – bahan kimia terlarut, ganggang, plankton, tumbuhan air dan hewan air, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati Nugroho, 2006.

2.3.2 Parameter Kimiawi

1. Derajat Keasaman pH pH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan menyebabkan korosi pada pipa-pipa air dan menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan Sutrisno, 2010. 2. Zat Padat Total Total Solid Total solid merupakan bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu103-105 C Joko, 2010. 3. Zat Organik Adanya bahan-bahan organik dalam air erat hubungannya dengan terjadinya perubahan sifat fisik dari air terutama dengan timbulnya warna, bau, rasa dan kekeruhan yang dapat diketahui dengan menentukan angka permanganatnya Sutrisno, 2010. Universitas Sumatera Utara 4. CO 2 Agresif CO 2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan dari hasil dekomposisi zat organik yang dapat ditentukan dengan cara grafis dan analistis. Penyimpangan terhadap standard konsentrasi maksimal CO 2 agresif dalam air, akan menyebabkan terjadinya korosifitas pada pipa-pipa logam Sutrisno, 2010. 5. Kesadahan Total Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion kation logm valensi, misalnya Mg 2+ , Ca 2+ . Kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion-ion Mg 2+ dan Ca 2+ secara bersama-sama. Air sadah menyebabkan pemborosan pemakaian sabun pencuci dan mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan air biasa Joko, 2010. 6. Kandungan Logam Arsenik, Barium, Cadmium, Chromium, Merkuri dan Selenium merupakan logam beracun yang mempengaruhi organ bagian dalam manusia. Timbal merusak sel darah merah, sistem saraf dan ginjal manusia. Tembaga merupakan indikator terjadinya perkaratan. Konsentrasi Flour yang terlalu tinggi dalam air minum dapat menimbulkan gangguan pada gigi. Nitrit dalam air minum akan bereaksi dengan hemoglobin membentuk Methemoglobin yang dapat menyebabkan penyakit blue babis pada bayi Mulia, 2005. 7. COD COD Chemical Oxygen Demand = Kebutuhan Oksigen Kimia adalah jumlah oksigen mg O 2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 L sampel air, di mana pengoksidasi K 2 Cr 2 O 7 digunakan sebagai Universitas Sumatera Utara sumber oksigen oxidizing agent. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terlarut dalam air. Pemeriksaan COD di perlukan untuk mengetahui kandungan bahan organik yang terdapat dalam air Alaerts, 1987. 8. BOD BOD Biological Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen biologis KOB adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. Angka BOD mengoksidasikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran yang terdapat dalam air Alaerts, 1987.

2.3.3 Parameter Mikrobiologi