PERSEPSI PUS TERHADAP GERAKAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PADANGSIANDOMANG KECAMATAN GAROGA KABUPATEN TAPANULI UTARA.

PERSEPSI PUS TERHADAP GERAKAN KELUARGA
BERENCANA DI DESA PADANGSIANDOMANG
KECAMATAN GAROGA KABUPATEN
TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LISMAWATI PASARIBU
NIM. 3123131034

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


ABSTRAK
Lismawati Pasaribu, NIM. 3123131034, Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga
Berencana di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara,
Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persepsi PUS terhadap gerakan
keluarga berencana ditinjau dari tingkat pendidikan PUS, (2) persepsi PUS terhadap gerakan
keluarga berencana ditinjau dari pekejaan PUS, (3) persepsi PUS terhadap gerakan keluarga
berencana ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang jumlah dan nilai anak di Desa
Padangsiandomang Kecamatan Garoga.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten
Tapanuli Utara tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah PUS yang aktif dalam
gerakan keluarga berencana yang berjumlah 70 PUS. Mengingat jumlah populasi yang relatif
sedikit, maka populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah komunikasi langsung dan data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi PUS terhadap gerakan keluarga
berencana ditinjau dari pendidikan PUS yakni PUS yang memiliki pendidikan rendah (tidak
tamat SD, SD, SMP, SMA) pada umumnya (80%) tidak setuju dengan adanya gerakan
keluarga berencana dan memiliki anak 3-8 orang, PUS yang memiliki pendidikan tinggi
setuju dengan adanya gerakan keluarga berencana. (2) Persepsi PUS ditinjau dari pekerjan

yaitu PUS yang bekerja sebagai petani, sebagian besar (74,29 %) memiliki jumlah anak 3-8
orang dan tidak setuju dengan adanya gerakan keluarga berencana namun mereka ikut aktif
dalam gerakan ini untuk menjarakkan antara satu kelahiran dengan kelahiran anak berikutnya
dan bukan untuk membatasi jumlah kelahiran. (3) Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga
berencana ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang jumlah dan nilai anak PUS adalah
gerakan keluarga berencana bertentangan dengan budaya dan PUS mengikuti budaya lama
yaitu anak laki- laki sebagai penerus marga (klan),anak laki-laki sebagai ahli waris, anak
sebagai pembawa sahala (wibawa) orangtua, anak laki- laki sebagai pelaksana adat dan anak
sebagai pembawa rejeki (banyak anak banyak rejeki).

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan
tugas akhir dengan judul: “Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga Berencana
di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara”.
Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai hambatan, namun
dapat diatasi karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
dan selaku dosen Pembimbing Akademik penulis sekaligus dosen penguji
yang telah banyak membimbing selama mengikuti studi di Jurusan
Pendidikan Geografi hingga selesai
5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing saya dan telah banyak memberikan waktu dan
pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.
7. Ibu Dra. Rosni, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran kepada penulis.
8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED yang
telah memberikan ilmu dan arahan kepada saya selama mengikuti

perkuliahan.
9. Bapak Hayat Siagian yang dengan sabar dan murah hati dalam
memberikan tenaga dan pikiran dalam membimbing saya.
10. Teristimewa kepada keluarga saya tercinta Ayahanda S. Pasaribu dan
Ibunda saya N.R. Simatupang yang telah mendoakan dan memberikan
dukungan moril dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan
perkuliahan ini. Tidak lupa Kakak, abang dan adik tercinta Sarmauli
Pasaribu S.Pd, Ferdy dan Kristofer yang telah memberikan semangat,
dukungan dan doa.
11. Teristimewa juga kepada Thomas Abihu Gultom, SE yang telah banyak
memberikan dukungan serta doa. Sukses buat kita kedepan. Semoga
harapan dan doa dikabulkan oleh Tuhan.
12. Sahabat penulis Diego, Tika Chan, Frislyn terimakasih untuk kebersamaan
dan pengalaman yang pernah kita lalui, sukses buat kita.
13. Teman- teman Geografi stambuk 2012 untuk dukungan serta doa
14. Teman- teman B Reg 2012 Kristina, Okta, Joko, Ica, Mimi,Sylvia, Emma,
Weny, Helmi, Fitri dan semua. Terimakasih untuk setiap pengalaman.

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................iii
ABSTRAK .........................................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................x
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………...………….…1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………...…………...1
B. Identifikasi Masalah …………………………………………...………….4
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………..……….4
D. Rumusan Masalah ………………………………………………………...5
E. Tujuan ……………………………………………………………..……...5
F. Manfaat ………………………………………………………………...…5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 7
A. Kerangka Teoritis ..................................................................................... 7
B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………………...21
C. Kerangka Berfikir ………………………………………………………..24
BAB III. METODE PENELITIAN ...........…………………..……………..…26

A. Lokasi Penelitian …………………………………………………..........26
B. Populasi dan Sampel ……………………………………….……………26
C. Variable Penelitian …………………………………………………..…26

D. Defenisi Operasional ................................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………..…………….27
F. Teknik Analisis Data …………………………………………..………..27
BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN …………………………….29
A. Kondisi Fisik ……………………………………………………………29
B. Kondisi Sosial Ekonomi...………………………………………………30
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….42
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………….…42
B. Pembahasan ……………………………………………………………..53
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….…59
A. Kesimpulan …………………………………………………………..….59
B. Saran ……………………………………………………………………..60
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….….61
LAMPIRAN ………………………………………………………………..…..63

DAFTAR TABEL

No
1.

Uraian

Hal

Luas Dan Bentuk Penggunaan Lahan ............................................... 30

2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin ..................................... 31
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur ................................................ 32
4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................. 34
5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .......................... 35
6. Responden Berdasarkan Umur........................................................... 43
7. Jumlah Anak Yang di Miliki PUS berdasarkan kelompok umur....... 43
8. Umur Responden Saat Melangsungkan Pernikahan .......................... 44
9. Responden Berdasarkan Jumlah Anak ............................................... 44
10. Responden berdasarkan kelahiran anak pada saat menjadi
peserta KB .......................................................................................... 45
11. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan..................................... 45

12. Jumlah Anak PUS dilihat dari Pendidikan Responden ...................... 46
13. Persepsi PUS Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ............................... 47
14. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........................................... 47
15. Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami ......................................... 48
16. Jumlah Anak Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami............................. 49
17. Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga Berencana
Menurut Jenis Pekerjaan Suami ........................................................ 49
18. Jumlah Anak Berdasarkan Pekerjaan Istri ........................................ 50
19. Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga Berencana
Menurut Jenis Pekerjaan Istri ............................................................ 50

20. Persepsi Budaya PUS tentang nilai dan jumlah anak........................ 51
21. Persepsi PUS tentang gerakan keluarga berencana
(nilai dan jumlah anak)....................................................................... 52
22. Persepsi PUS tentang gerakan keluarga berencana Di tinjau
dari budaya (nilai dan jumlah anak) .................................................. 53

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................................ 25

Gambar 2.Sarana Kesehatan ...................................................................................... 37
Gambar 3. Peta Administrasi Kabupaten Tapanuli Utara.......................................... 39
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian Kecamatan Garoga .............................................. 40
Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian Desa Padangsiandomang .................................... 41
Gambar 6.Pustu Desa Padangsiandomang................................................................. 64
Gambar 7. Fasilitas Pustu .......................................................................................... 64
Gambar 8. Tenaga Kesehatan .................................................................................. 65

DAFTAR LAMPIRAN
No

Uraian

Hal

1. Daftar Wawancara............................................................................................. 61
2. Dokumentasi Penelitian .................................................................................... 64
3. Data Induk Hasil Penelitian .............................................................................. 68

1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penduduk Indonesia tergolong ke dalam jumlah yang besar dan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini ditujukkan oleh data kependudukan pada
sensus penduduk 2010 bahwa penduduk Indonesia berjumlah 237. 641.326 jiwa,
sedangkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 248.101. 215 jiwa
(BPS,2015). Dari data tersebut dapat diketahui peningkatan jumlah penduduk
Indonesia sebesar 10.459.889 jiwa dalam kurun waktu 4 tahun.Dalam data
kepedudukan dunia, Indonesia memiliki peringkat keempat jumlah penduduk
terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi,
Indonesia sedang mengalami berbagai permasalahan dalam bidang kependudukan
baik dari segi kuantitas maupun kualitas penduduk. Permasalahan- permasalahan
yang menyangkut kuantitas tersebut antara lain (1) Jumlah dan tingkat
pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, (2) penyebaran dan kepadatan
penduduk tidak merata, serta (3) struktur umur penduduk yang tidak seimbang
yaitu perbandingan jumlah penduduk yang produktif secara ekonomi (15-64
tahun) tidak seimbang dengan jumlah penduduk nonproduktif (0-14 tahun dan 65

tahun ketas) yang menghasilkan angka beban ketergantungan. Sedangkan
permasalahan dari segi kualitas penduduk adalah masih rendahnya tingkat
pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan dan rendahnya pendapatan perkapita di
Indonesia (Meilani, 2010).

1

2

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melakukan berbagai
upaya. Salah satu dari upaya tersebut adalah dengan melakukan kebijaksanaan
kependudukan. Kebijaksanaan kependudukan adalah kebijaksanaan suatu negara
yang menyangkut kemakmuran penduduknya dengan melakukanberbagai usaha
yang salahsatunyaadalahkeluargaberencana yang bertujuan menurunkan tingkat
pertumbuhan penduduk. Pada awal pelaksanaan Program keluarga berencana di
Indonesia (tahun 1950 dan 1960an), program keluarga berencana ini merupakan
program pemerintah yang bertujuan untuk menjarangkan kelahiran. Jumlah anak
yang dianggap ideal adalah 4 anak yakni 2 anak laki- laki dan 2 anak perempuan.
Namun seiring berjalannya waktu, sejak Pelita V program keluarga berencana
berubah menjadi Gerakan keluarga berencana Nasional.
Gerakan keluarga berencana nasional adalah gerakan masyarakat yang
menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif
dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS). Peserta gerakan keluarga berencana aktif adalah Pasangan
Usia Subur yang dapat dibina memakai alat kontrasepsi secara terus menerus
(Bappenas, 2009).Jumlahanak yang dianggap ideal dalamgerakaniniadalah 2
anakyaknilaki-

lakidanperempuansama

yang

dituangkandalamsemboyanduaanaklebihbaik.
Dalampelaksanaangerakankeluargaberencana,
keikutsertaanmasyarakatditempuhdengansukarelatanpaadaunsurpaksaandaripihak
lain

dantetapmempertimbangkannilai-

nilaisosialbudaya

yang

berkembangdalammasyarakat.Kesertaanmasyarakatdalamgerakankeluargaberenca
nadipengaruhiolehpandanganmasyarakatitusendiriterhadappelaksanaangerakankel

3

uargaberencana

yang

dipengaruhiolehbeberapafaktordiantaranyapendidikan,

pengalaman,

keadaanekonomi,

sertapengaruhsosialbudaya

yang

berkembangdalammasyarakat.
Sasaran Gerakan keluarga berencana nasioanal adalah (1) Pasangan Usia
Subur (PUS) dengan prioritas PUS muda paritas rendah, (2) generasi muda dan
purna PUS, (3) pelaksana dan pengelola KB, (4) sasaran wilayah adalah wilayah
dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra
industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil
(Sulistyawati, 2012).
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Propinsi
Sumatera Utara yang terdiri dari 15 kecamatan. Salah satunya adalah Kecamatan
Garoga. Jumlah penduduk Kecamatan Garoga pada sensus penduduk 2010
sebesar 15. 622 jiwa sedangkan pada tahun 2014 bertambah menjadi 17.859 jiwa
(BPS,2014). Kecamatan Garoga terdiri dari 13 desa yang tersebar di seluruh
wilayah kecamatan yang luasnya 567,58 km2.
Desa Padangsiandomang merupakan salah satu desa di Kecamatan Garoga
yang

terdiri

dari

4

dusun

yaitu

Dusun

Padangsiandomang,

Dusun

Padangsiandomang 1, Dusun Purbatua Soagahon dan Dusun Sibiobio. Jumlah
penduduk Desa Padangsiandomang pada tahun 2010 adalah 1.093 jiwa dan pada
tahun 2015 bertambah menjadi 1.235 jiwa. Jumlah penduduk laki- laki sebanyak
597 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 638 jiwa yang terdiri dari 260 Kepala
Keluarga. Dari seluruh jumlah penduduk, terdapat 137 PUS yakni sebanyak 70
PUS atau sekitar 51% PUS aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana.
Dari jumlah PUS yang aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana, masih

4

banyak PUS yang memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang (hasil wawancara
dengan aparatur desa). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor seperti
pendidikan PUS, Pengalaman PUS, pendapatan PUS serta Budaya yang dianut
oleh PUS mengenai jumlah dan nilai anak. Maka perlu dicermati persepsi PUS
terhadap gerakan keluarga berencana yang memiliki semboyan dua anak lebih
baik.
B. Identifikasi Masalah
Gerakan keluarga berencana merupakan salah satu kebijaksanaan
pemerintah Indonesia untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk guna
mencapai kesejahteraan. Dalam pelaksanaannya, sasaran utama gerakan keluarga
berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS). PUS diharapkan

aktif dalam

mengikuti gerakan keluarga berencana dan dapat membatasi kelahiran anak
dengan jumlah anak yang ideal adalah 2 orang. Aktif atau tidaknya PUS dalam
gerakan keluarga berencana dipengaruhi oleh persepsi PUS terhadap gerakan
tersebut. Persepsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh sosial,
pekerjaan, pendidikan, faktor budaya dan pengalaman. Namun kenyataan yang
terjadi di Desa Padangsiandomang masih banyak PUS yang aktif dalam gerakan
keluarga berencana yangmemiliki jumlah anak lebih dari 2 orang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada

persepsi PUS terhadap gerakan

keluarga berencana di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten
Tapanuli Utara ditinjau dari latar belakang PUS yaitu pendidikan PUS, pekerjan
PUS dan budaya yang dianut PUS tentang jumlah dan nilai anak.

5

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.

Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa
Padangsiandomang ditinjau dari tingkat pendidikan PUS?

2. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa
Padangsiandomang ditinjau dari jenis pekerjan PUS?
3. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa
Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan
jumlah anak ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Persepsi

PUS

terhadap

gerakan

keluarga

berencanadi

Desa

Padangsiandomang. ditinjau dari tingkat pendidikan PUS
2. Persepsi

PUS

terhadap

gerakan

keluarga

berencana

di

Desa

berencanadi

Desa

Padangsiandomang. ditinjau dari jenis pekerjaan PUS
3. Persepsi

PUS

terhadap

gerakan

keluarga

Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan
jumlah anak.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang bersangkutan dalam
melaksanakan kebijaksanaan kependudukan untuk

meningkatkan

6

pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang gerakan keluarga
berencana
2. Untuk menambah wawasan penulis tentang masalah kependudukan
maupun kebijaksanaan kependudukan
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang yang ingin meneliti permasalahan
yang sama pada lokasi yang berbeda.

60

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang
ditinjau dari tingkat pendidikan PUS yaitu PUS yang memiliki pendidikan
rendah (tidak tamat SD, SD, SMP) tidak setuju dengan adanya gerakan
keluarga berencana yang menyatakan dua anak cukup dan memiliki jumlah
anak 3-8 orang. PUS yang memempuh pendidikan formal perguruan tinggi
setuju dengan adanya gerakan keluarga berencana.
2. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang
ditinjau dari jenis pekerjaan PUS yaitu PUS yang bekerja pada sektor
pertanian, sebagian besar (77,14%) memilki jumlah anak 3-8 orang dan PUS
yang memiliki pekerjaan sebagai PNS (1,43%) memiliki jumlah anak 1-4
orang.
3. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang
ditinjau dari Budaya yang dianut PUS tentang nilai dan jumlah anak yaitu pada
umumnya PUS yang aktif dalam gerakan keluarga berencana mengikuti
budaya lama Batak Toba yaitu anak laki- laki sebagai penerus marga dengan
jumah anak lebih dari dua orang. PUS yang aktif dalam gerakan keluarga
berencana tidak mencapai tujuan
60 sebagaimana yang diharapkan pemerintah
yakni memiliki dua anak, PUS aktif dalam gerakan ini tidak untuk membatasi
jumlah anak tetapi untuk mengatur jarak dari satu kelahiran dengan kelahiran
anak berikutnya.

61

B. Saran
1.

Kepada Dinas Kesehatan, perangkat desa dan petugas kesehatan lainnya
diharapkan mampu bekerjasama antara petugas dengan petugas, serta
kerjasama antara petugas dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat baik dalam pemberian informasi tentang
gerakan keluarga berencana maupun dalam peaksanaan gerakan keluarga
berencana.

2.

Kepada pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan
pengetahuan masyarakat mengenai gerakan keluarga berencana sehingga
masyarakat dapat memahami dan dapat merencanakan jumlah anak di masa
mendatang, baik melalui penyuluhan dan pendidikan nonformal lainnya.

3.

Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk dapat merubah pandangan lama
menjadi suatu pandangan baru tentang jumlah dan nilai anak tanpa
mengurangi nilai- nilai budaya batak Toba yang dianutnya.

62

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dkk.1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Barus, Minawarti Meidina.2011. Analisis Ketidakberhasilan Keluarga Berencana
di Desa Tanjung Barus Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo. Skripsi.
Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.
Badan Pusat Statistik. 2015. Garoga Dalam Angka 2014. www. tapanuliutarakab.
go.id. diakses tanggal 13 April 2016
.2012. Penduduk Indonesia Menurut Propinsi. www.bps.go.id. Diakses
tanggal 22 Pebruari 2016.
BAPPENAS. 2009. Kependudukan dan Keluarga Berencana.
http://bappenas.go.id/index.php/download_file/view/9745/6365/.Diakses
tanggal 23 Mei 2016
BKKBN.1998.Gerakan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta: BKKBN
Fitri, Nurma.2011. Persepsi Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Pembatasan
Jumlah Kelahiran Anak di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan.
Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.
Karolina, Anita.2015. Keadaan Gerakan Keluarga Berencana di Desa Indra
Yaman Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara. Skripsi. Medan: Jurusan
Pendidikan Geografi FIS- Unimed.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Maryam, Siti.2014. Analisis Persepsi Ibu Tentang Program Keluarga Berencana
(KB) dengan Pengguna Kontrasepsi di Desa Sumberdadi Kecamatan
Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014. Jurnal. Universitas
Tulungagung
Bonorowo.
Vol.1
No.2.
http://jurnalunita.org/index.php/bonorowo/article/download16/13. diakses tanggal 12
April 2016.
Maulida,Ina.2012. Persepsi Siswa Terhadap Implemetasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta. Thesis.
Universitas Negeri Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9686.
diakses tanggal 18 April 2016
Meilani, Niken dkk.2010. Pelayanan Keluarga Berencana (dilengkapi dengan
penuntun belajar). Yogyakarta: Fitramaya
Muslina.2012. Faktor- Faktor Penyebab Ketidakberhasilan Program Keluarga
Berencana di Desa Reudeup kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.
Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed.

63

Prayoga, Ayudha D. 2007. Dasar- Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit
FE UI.
Rahmad.2000.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: bumi Aksara
Septyanti, Herlina Nur. 2009. Persepsi, Sikap dan Norma Subjektif Terhadap KB
Kontrasepsi Mantap (penelitian Komparasi Pada Suami Akseptor KB
Kontap dan Suami Bukan Akseptor KB Kontap di Kecamatan Bulu
Kabupaten Rembang. Skripsi.FIP Universitas Negeri Semarang
Sinurat, Lastriana.2016. Keadaan Gerakan Keluarga Berencana di Desa Parlondut
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.Skripsi. Medan : Jurusan
Pendidikan Geografi FIS Unimed
Sulistyawati, Ari. 2012. Pelayanan Keluarga Berncana. Jakarta: Salemba
Medika.
Tambunan, Morinah.2007. Perubahan Fungsi dan Makna Anak Laki- Laki Dalam
Komunitas Batak Toba Kristen.Thesis. Universitas Sumatera Utara.
Tika, Pabundu.2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Winardi.2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana
Yusnita, Ira. 2011. Studi Tentang Pelaksanaan Gerakan KB Bagi Keluarga Etnis
Melayu di Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal. Skripsi. Medan:
Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.