PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI I BATANG KUIS TAHUN PEMBELAJ

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think-Pair-Share (TPS)
DAN TIPE Student Teams Achievement Division (STAD) PADA
SUB MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
DI KELAS VIII SMP NEGERI I BATANG KUIS
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh :
Roberi Sepda Fian Sinaga
4123341043
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


RIWAYAT HIDUP

Roberi Sepda Fian Sinaga dilahirkan pada tanggal 10 September 1994.
Papa bernama Asbon Sinaga dan Mama bernama Rismaulina Gultom dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2001, penulis masuk
SD di SD Swasta RK Budi Luhur dan lulu pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan skeolah ke SMP Swasta Khatolik Trisakti 2 Medan dan lulus
pada thaun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri
18 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE
(TPS) DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SUB MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
DI KELAS VIII SMP NEGERI I BATANG KUIS
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016


ROBERI SEPDA FIAN SINAGA (NIM.4123341043)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan
tipe STAD pada materi sistem pernapasan manusia di kelas VIII SMP NEGERI I
Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yang berbeda. Masing-masing
berjumlah 35 siswa sehingga total sampel adalah 70 siswa. Pada kelas VIII7
dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada kelas VIII2
dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Hasil penelitian ini diperoleh
bahwa nilai rata-rata pretest kelas STAD adalah 27,54 dan nilai rata-rata pretest
kelas TPS adalah 27,65. Sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS pada materi sistem pernapasan pada manusia diperoleh nilai
rata-rata 77,02 dengan standart deviasi 8,476 dan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh
nilai rata-rata 71,08 dengan standart deviasi 8,406. Dari nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang dibelajarkan menggunakan model kooperatif tipe TPS dan tipe STAD
dengan masing-masing standart deviasi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

antara kedua model tersebut. Dari hasil hasil uji hipotesis diperoleh bahwa thitung
2,956 > ttabel 1,9974. Jadi didapat bahwa t hitung> ttabel, maka Ha diterima dan H0
ditolak, yang artinya ada perbandingan antara model pembelajaran kooperatif tipe
TPS dengan STAD pada materi sistem pernapasan di kelas VIII SMP NEGERI I
Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kata kunci:Model TPS, Model STAD, Hasil Belajar Siswa

iv

THE COMPARISON IN THE RESULTS OF STUDENT LEARNING
USING COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TPS TYPE AND
STAD IN RESPIRATORY SYSTEM IN HUMAN IN
GRADE VIII SMP NEGERI I BATANG KUIS
IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

ROBERI SEPDA FIAN SINAGA (NIM.4123341043)
ABSTRACT
This research aimed to determine the differences between of study and the
learning outcomes from students that are studied with cooperative learning model

of TPS type and STAD type in respiratory system in human in grade VIII SMP
NEGERI I Batang Kuis in academic year 2015/2016. This type of research is an
experiment. This research was conducted on two different classes. Each
membered 35 students so that the total sample are 70 students. In class VIII7 of
learning model is done with STAD and the class VIII2 is done by learning model
with TPS. To determine which hypothesis is formulated by using statistical t-test.
The result of this research was obtained that the average value was 27.54 in STAD
class and the average value obtained pretest was 27.65 in TPS class. While postest
results show that the learning outcomes of students who are studied by using
cooperative model of TPS in respiratory system in human obtained an average
value was 77.02 with a standart deviation was 8.476 and the learning outcomes of
students that studied by using cooperative learning model of STAD obtained an
average value was 71.08 with standart deviation was 8.406. From average score of
learning outcomes from students score that are studied with cooperative learning
model of TPS type and STAD type with their standart deviation, we can conclude
that differences between both of models. Hypothesis testing is suggest tvalue
2.956> ttable 1.9974. The alternative hypothesis was accepted as t value > ttable and
null hypothesis was rejected. Thus, it was concluded that there was the deferences
between cooperative learning model of TPS type and STAD type in respiratory
system on human in grade VIII SMP NEGERI I Batang Kuis in academic year

2015/2016.

Keywords: Model of TPS, Model of STAD, Study and the result from students

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan sesuai batas waktu yang diberikan. Skripsi ini berjudul
“Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Tipe Student Teams Achievments
Devision (STAD) Pada Sub Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Di Kelas
VIII SMP Negeri I Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Selama dalam proses penyelesaian karya tulis ini banyak kendala yang
dihadapi penulis, namun semua ini dapat diatasi karena banyak bantuan dari
berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi saya
yang telah banyak memberikan bimbingan serta saran-saran kepada saya sejak

awal pembuatan proposal sampai dengan selesainya skripsi ini. Penghargaan
ucapan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Mhd. Yusuf
Nasution, M.Si, Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd dan Ibu Dra. Martina A
Napitupulu, M.Sc selaku dosen penguji saya. Dan ucapan terima kasih kepada
Kepala Sekolah SMP Negeri I Batang Kuis Bapak Drs. Musimin yang telah
memberikan izin untuk saya melakukan penelitian disekolah tersebut, dan juga
ucapan terima kasih kepada guru-guru bidang studi IPA di SMP Negeri I Batang
Kuis yang telah memberikan waktu buat saya melakukan penelitian didalam kelas
VIII, serta ucapan terima kasih buat seluruh siswa-siswi kelas VIII yang telah mau
kerja sama dengan saya dalam membantu penelitian di dalam kelas.
Teristimewa ucapan terima kasih saya sampaikan kepada papa tersayang
Asbon Sinaga dan mama tersayang Rismaulina Gultom serta adik-adik saya yang
tercinta (Yaya br Sinaga dan Adetria br Sinaga) beserta seluruh anggota keluarga
yang telah memberikan motivasi,dorongan serta doa kepada saya dalam
menyelesaikan studi saya di UNIMED, terkhusus buat Tulang saya (Agustinus
Gultom) yang telah memberi saya bantuan yang melimpah dan doa yang begitu
berharga di dalam penyelesaian studi saya selama di UNIMED.
Ucapan terima kasih juga buat sahabat ku (Melysa Eka Putri dan Nova
Yunita Manik) yang telah memberikan semangat dan dukungan penuh buat saya.
Di tahun ini, kita sama-sama telah menyelesaikan studi kita dari UNIMED

tercinta dan tersayang. Harapanku, kita sukses selalu dimana pun kita berada.
Tak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada Pemuda-pemudi
di Gereja HKBP PELIKAN dan Pendeta yang telah banyak mendukung saya di
dalam doa sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya dengan tepat waktu dan
memperoleh gelar S.Pd.

vi

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya dalam
menyelesaikan skripsi ini, namun penulis hanya insan biasa yang tak luput dari
kesalahan dan pasti memiliki kekurangan “Tidak ada gading yang tak retak”
begitu juga pada penulisan, jika ada kesalahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripisi ini
bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan,
Penulis,

Agustus 2016


Roberi Sepda Fian Sinaga
NIM 4123341043

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii

iii
iv
v
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
5
5

6
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktifitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.5. Fungsi dan Manfaat Model Pembelajaran
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif
2.1.7. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.8 Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.9 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif
2.1.0 Model Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share)
2.1.1. Model Pembelajaran STAD (Student Achievment Division)
2.1.1.2 Media Pembelajaran
2.1.1.3 Materi Pembelajaran
2.1.1.4 Hipotesis Penelitian

2.1.1.5 Kerangka Konseptual

7
8
8
9
11
11
12
12
13
13
14
15
17
17
20
26
26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Rancangan Pelaksanaan Penelitian
3.6. Desain Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data

27
27
27
27
27
29
30
30

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Instrumen Penelitian
4.1.2Hasil Belajar Kedua Model
4.2 Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
4.3 Uji Hipotesis
4.4 Pembahasan

36
36
36
37
39
39
40
41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sistem Pernapasan Manusia

21

Gambar 2.2. Struktur Bronkus

23

Gambar 2.3. Struktur Bronkiolus dan Alveolus

24

Gambar 2.4. Fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi

25

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal

28

Tabel 3.2. Desain Penelitian

30

Tabel 4.1 Nilai Pretest TPS dan STAD

37

Tabel 4.2 Nilai Postest TPS dan STAD

38

Tabel 4.3 Data Hasil Uji Normalitas

39

Tabel 4.4 Uji Homogenitas

40

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

49

Lampiran 2. Instrumen Penelitian

59

Lampiran 3. Perhitungan Validitas

68

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas

72

Lampiran 5. Perhitungan Tingkat Kesukaran

74

Lampiran 6. Perhitungan Daya Beda Soal

77

Lampiran 7. Uji Coba Instrumen

81

Lampiran 8. Data Hasil Belajar Siswa

83

Lampiran 9. Perhitungan Efektifitas

89

Lampiran 10. Uji Normalitas

90

Lampiran 11. Uji Homogenitas

95

Lampiran 12. Uji Hipotesis

101

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian

104

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna
menggali dan mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Melalui
pendidikan, manusia berusaha mengembangkan dirinya menghadapi setiap
perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik bergantung pada dua unsur yang
saling mempengaruhi, yakni bakat yang dimiliki peserta didik sejak lahir dan
lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh dan berkembang.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi,
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik
lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi (Sanjaya, 2006).
Sekolah sebagai pendidikan formal, secara sistematis merencanakan
berbagai macam lingkungan, yakni lingkungan yang menyediakan berbagai
kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar.
Pendidikan di sekolah didalamnya terdapat proses belajar mengajar sehingga
senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi,
yakni sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan
siswa sebagai subjek pokoknya. Proses interaksi guru dengan siswa, dibutuhkan
komponen pendukung yang dalam berlangsungnya proses belajar-mengajar tidak
dapat dipisahkan. komponen pendukung ini meliputi interaksi edukatif, kurikulum,
sarana dan prasarana, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alat dan metode
pembelajaran.

2

Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa
dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berbasis kepada siswa atau
keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa
sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai
fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran
kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu diantara sesama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah
sehingga dapat saling menguntungkan.
Menurut Sanjaya (2006), peran guru adalah: “Sebagai sumber belajar,
fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator”. Sebagai
motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk
membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan
mengganti cara / model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh
siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab,
model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak aktif. Suasana belajar
mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya
menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang
dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan
fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih banyak
berperan (aktif).
Pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar
mereka mampu bereksplorasi untuk menmbentuk kompetensi dengan menggali
berbagai potensi dan kebutuhan secara ilmiah. Sehubungan dengan itu untuk
menyukseskan program pendidikan perlu mengubah paragdigma guru sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Salah satu cara merancang
pembelajaran Biologi yaitu dengan menekankan bahwa pengetahuan dibangun
dan dikonstruksikan secara mutual yaitu proses sosial dalam belajar sangat
diperlukan, dimana keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
mereka mengevaluasi da memperbaiki pemahaman.

3

Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan
yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa
maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih,
menggunakan metode belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif
untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
Biologi siswa. Di samping meningkatkan hasil belajar siswa, perlu juga
diperhatikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 1 Batang
Kuis, ditemukan adanya masalah yang dihadapi siswa dalam proses belajar di
kelas antara lain adalah siswa kurang aktif, kurang bersemangat, kurang merespon,
dalam proses belajar mengajar dan jika diberi tugas ada beberapa siswa tidak
mengerjakan tugas, hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru yang monoton
walaupun sesekali sudah menggunakan media pembelajaran berupa Power Point
yang ditampilkan di depan kelas, tetapi guru masi mendominasi kegiatan belajar
mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif dan hanya mendengarkan saja.
Sehingga hasil belajar siswa cenderung tidak memuaskan atau masih dibawah
standart. Guru masih berperan sebagai satu – satunya sumber informasi sehingga
kegiatan masih berpusat pada guru (teacher centered). Untuk mengatasi hal
tersebut maka perlu digunakan metode pembelajaran yang lain, yang lebih
melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal ini peneliti menggunakan Model Think – Pair – Share (TPS)
dan Student Teams Achievement Division (STAD), model ini untuk membuat
siswa agar aktif untuk berfikir dan mampu memupuk rasa kerja sama diantara
siswa dan mampu memecahkan masalah yang ada dengan cara saling bertukar
pendapat satu sama lain.
Think – Pair – Share (TPS) dan Student Teams Achievement Devision
(STAD) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Think–Pair–Share (TPS) digunakan untuk
mengajarkan isi materi pelajaran atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap
isi materi pelajaran yang diajarkan guru. STAD digunakan untuk menekankan

4

pada diskusi secara bersama-sama dengan teman sekelompoknya Guru
menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba,
bersikap mandiri dan maju. Guru member informasi yang mendasar sebagai dasar
bagi peserta didik dalam mencari dan menemukan informasi yang mereka
butuhkan.
Cooperative learning adalah menuntut kerja sama dan interdepedensi
siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan dan struktur rewardnya. (Arends,2007).
Cooperative learning adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dirumuskan dalam pembelajaran. (Sanjaya,2009). Dari defenisi diatas dapat
disimpulkan cooperative learning adalah rancangan kegiatan yang dilakukan agar
siswa belajar secara bersosial dengan mengelompokkan siswa dalam kelompok –
kelompok kecil.
Selain itu titik pusat dapat tercipta melalui upaya merumuskan masalah
yang hendak dipecahkan, merumuskan pertanyaan hendaknya dijawab atau
konsep yang hendak ditemukan. Dalam upaya itu, guru menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair–Share (TPS). Tipe Think–Pair–Share
(TPS) dimaksud sebagai alternative terhadap structural kelas tradisional seperti
resitasi dimana guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa dan siswa
mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan.
Sub materi pokok system pernapasan manusia adalah materi pelajaran
yang dipelajari dikelas VIII. Materi pelajaran ini pada umumnya diajarkan dnegan
metode ceramah sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan. Oleh sebab itu,
peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair–Share
(TPS) dengan harapan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think–Pair–
Share (TPS) ini siswa dapat bekerja sama untuk menuntaskan materi.
Melalui penjelasan diatas, diharapkan dengan menggunakan model
pembelajaran tipe Think–Pair–Share (TPS) mampu meningkatkan hasil belajar
siswa dan aktifitas siswa. Untuk menjawab permasalahan diatas, maka peneliti
ingin melakukan penelitian dengan judul : Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-

5

Share (TPS) dan Tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) Pada
Materi System Pernapasan Manusia Di Kelas VIII SMP Negeri I Batang
Kuis Tahun Pembelajaran 2015 / 2016

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi
permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran siswa di SMP Negeri I Batang
Kuis sebagai berikut:
1.

Metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru kurang bervariasi
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Guru kurang memahami penerapan strategi pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.

3.

Metode pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan belajar.

4.

Siswa kurang menguasai materi pelajaran, sehingga tingkat keberhasilan
siswa juga rendah.

5.

Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran biologi

6.

Waktu yang singkat dengan materi yang padat menyebabkan materi tidak
tuntas dibahas

1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model TPS (Think –
Pair – Share) dan model STAD di SMP Negeri I Batang Kuis.

2.

Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar siswa dengan
menggunakan model TPS (Think – Pair – Share) dan model STAD di SMP
Negeri I Batang Kuis.

3.

Materi pokok yang digunakan system pernapasan manusia di kelas VIII.

6

1.4 Rumusan Masalah
Dari identifkasi masalah diatas peneliti akan memfokuskan penelitian ini
pada penerapan metode TPS (Think – Pair – Share) IPA di SMP Negeri I Batang
Kuis, maka dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah hasil belajar siswa menggunakan model TPS (Think–Pair–
Share) pada pokok bahasan system pernapasan manusia di SMP Negeri I
Batang Kuis tahun ajaran 2015/2016.

2.

Apakah ada perbandingan hasil belajar siswa pada pembelajaran pendekatan
kontekstual model kooperatif tipe TPS dan STAD pada materi sistem
pernapasan di SMP Negeri I Batang Kuis tahun ajaran 2015/2016.

3.

Bagaimanakah pendekatan kontekstual model kooperatif tipe STAD dalam
meningkatkan hasil belajar dan berfikir kritis siswa?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa melalui pendekatan
kontekstual model kooperatif tipe TPS dan tipe STAD dengan materi sistem
pernapasan manusia dikelas VIII di-SMP Negeri I Batang Kuis tahun ajaran
2015/2016.

2.

Untuk mengetahui pendekatan kontekstual model kooperatif tipe TPS (Think
– Pair – Share) dalam meningkatkan hasil belajar,aktifitas dan berfikir kritis
siswa dikelas VIII di-SMP Negeri I Batang Kuis tahun ajaran 2015/2016

3.

Untuk mengetahui perbandingan model kooperatif tipe STAD dalam
meingkatkan hasil belajar,aktifitas dan berfikir siswa.

1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan member manfaat sebagai berikut:
1.

Bagi guru, hasil penelitian ini akan member masukan tentang penggunaan
model yang variatif dalam memberi pelajaran IPA khususnya Biologi pada
pokok bahasan system pernapasan manusia.

7

2.

Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi
sekolah

(institusi)

tempat

berlangsungnya

penelitian

dalam

rangka

peningkatan kualitas pembelajaran IPA khususnya Biologi di SMP Negeri I
Batang Kuis.
3.

Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini akan membuka wawasan berpikir para
calon pendidik mengenai model TPS (Think – Pair – Share) dan STAD serta
aplikasinya dalam materi pelajaran IPA khususnya Biologi di SMP Negeri I
Batang Kuis.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

47

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu,
1.

Hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,02 dengan standar
deviasi 8,476 sedangkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan
model pembelajaran koopertif tipe STAD diperoleh nilai rata-rata sebesar
71,08 dengan standart deviasi 8,406.

2.

Terdapat

perbedaan hasil

belajar

siswa

yang

dibelajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe STAD
pada materi system pernapasan di kelas VIII SMP Negeri I Batang Kuis
Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3.

Terdapat perbandingan model TPS dan STAD yang diterapakan selama
dilakukan penelitian

5.2 Saran
Saran yang diajukan sebagai berikut:
1. Hendaknya para bidang akademis meningkatkan aktifitas belajar siswa dengan
menggunakan berbagai model agar para siswa tidak merasa bosan saat
pembelajaran didalam kelas
2. Guru harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan digunakan
agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
3. Bagi orang tua hendaknya berusaha memberikan dorongan atau memotivasi
anak sehingga semangat belajar anak tersebut bisa semakin meningkat
didalam lingkungan sekolah.

48

DAFTAR PUSTAKA
Arends, R, 2007, Learning To Teach, Penerbit Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Abdul Majid. 2008. Profesi Kependidikan. PT.Remaja Rosida Karya, Bandung
Arikunto,S. 2013, Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit Ribeka Cipta.
Jakarta
Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Cetakan I, Penerbit Satu Nusa, Bandung
Djamarah. 2000. Pengaruh Hubungan Manusia Di Kalangan Murid Terhadap
Prestasi Belajar. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ibrahim, R. Syaodih., S, 2010, Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Rusman. 2013. Model – Model Pembelajaran , Rajawali Pers,Jakarta
Sanjaya.2006. Cooperative Learning,Penerbit Bumi Aksara,Jakarta.
Sanjaya, 2009, Cooperatif learning,Penerbit Bumi Aksara,Jakarta
Sembayang,S., 2010., Pembelajaran Kooperatif TPS (Think – Pair – Share)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pernapasan
Manusia Di Kelas VIII SMP Tahun Ajaran 2009/2010. Diakses 02-02
2016
Slameto,2003, Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana,N, 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana, 2005, Metoda Statistika. Bandung. Tarsito
Trianto, 2009, Mendesign Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta
User, U. 2004. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosda Karya. Jakarta

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DI KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBE

0 2 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 1 AIR JOMAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI.

0 0 19

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN.

0 1 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATERI DAUR BIOGEOKIMIA DI SMA SWASTA GBKP KABANJAHE.

0 1 19