UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA MATA PELAJARAN SISTEM PEMINDAH DAYA DI SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI T.A. 2015/2016.

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

TEKNIK KENDARAAN RINGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA MATA

PELAJARAN SISTEM PEMINDAH DAYA

DI SMK NEGERI 2 TANJUNGBALAI

T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh:

YELTSIN GIULINO NABABAN

5113122047

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Yeltsin Giulino Nababan : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD(Student Teams-Achievement Divisions) Pada Mata Pelajaran Sistem Pemindah Daya Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/2016. Sistem Pemindah Daya merupakan salah satu program mata pelajaran pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 2 SMK Negeri 2 Tanjungbalai yang terdiri dari 27 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah test berupa pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 62,96% pada siklus I dan 77,78% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 73,33 pada siklus I dan 82,22 pada siklus II.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar Siswa, dan Sistem Pemindah Daya.


(5)

ABSTRACT

Yeltsin Giulino Nababan : Improving Learning Outcomes of XI Teknik Kendaraan Ringan students Using Cooperative Learning Model STAD(Student Teams-Achievement Divisions) in Subject Sistem Pemindah Daya at SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016. Undergraduate Thesis. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016

This research is a class action that aims to improve learning outcomes of Sistem Pemindah Daya in XI Teknik Kendaraan Ringan at SMK Negeri 2 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2015/201. Sistem Pemindah Daya is one of the subjects on the program of vocational education study program expertise of Teknik Kendaraan Ringan. Through the action of the application of cooperative learning model type Student Teams-Achievement Divisions (STAD). The method used was classroom action research by Arikunto’s model conducted in two cycles , which in every one cycle performed in 2 meeting and at each cycle resolved through the planning phase , the implementation phase of action , observation and reflection stages. Subjects in this research were XI TKR 2 SMK Negeri 2 Tanjungbalai consisting of 27 peoples. The collection of data used in this study is in the form of a multiple-choice test. The results showed that the application of cooperative learning model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) can improve learning outcomes of Sistem Pemindah Daya in XI Teknik Kendaraan Ringan at SMK Negeri 2 Tanjungbalai. It can be seen from the achievement of classical learning completeness percentage that is 62,96% in the first cycle and 77,78% in the second cycle, as well as the achievement of the average value of the class 73,33 in the first cycle and 82,22 in the second cycle.

Keywords : Cooperative Learning Model STAD, Student Learning Outcomes, and Sistem Pemindah Daya


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul:“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD(Student

Teams-Achievement Divisions) Pada Mata Pelajaran Sistem Pemindah Daya

Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016”.

Proposal penelitian ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan dengan penulisan proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Yuniarto Mudjisusatyo, M. Pd. yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan proposal ini dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin.


(7)

ii

5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif.

6. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd selaku Dosen Jurusan Teknik Mesin yang

telah banyak memberikan kritik, saran, dan dukungan kepada penulis selama menjalani studi dan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Nelson Hutapea, S.Pd., MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tanjungbalai.

9. Bapak Ratih Danu Warso, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Sistem Daya Pemindah di SMK Negeri 2 Tanjungbalai.

10.Orang tua tersayang M. Nababan dan N. Sitinjak yang memberikan semangat maupun berupa moril.

11.Kakakku Tarida Nababan, dan kedua abangku Philip Nababan, S.Pd, dan Iskandar Nababan, S.Pd yang telah banyak memberikan support dalam perkuliahan hingga penyusunan proposal ini.

12.Kepada sahabat-sahabat terbaik, Adithia Ginting, Bintoro Panjaitan, Cancara Nababan, Dony Manurung, Efendi Tampubolon, Friady Nababan, Gustrino Purba, Johannes Sinaga, Raven Pasaribu, Benny Sianipar, dan seluruh rekan-rekan Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan


(8)

iii

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan proposal ini ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Juli 2016

Yeltsin G. Nababan NIM. 5113122047


(9)

i

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... .i

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 9

1. Hakekat Hasil Belajar Sistem Pemindah Daya ... 9

2. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 18

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berfikir ... 35

D. Pengajuan Hipotesis ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 36


(10)

ii

C. Definisi Operasional Variabel ... 36

D. Jenis Penelitian ... 37

E. Desain Penelitian ... 37

F. Prosedur Penelitian... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Teknik Analisis Data ... 45

I. Indikator Keberhasilan ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan Penelitian ... 61

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN


(11)

i

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Kompetensi Siswa XI TKR ... 4

Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 30

Tabel 3. Implementasi Siklus I... 41

Tabel 4. Implementasi Siklus II ... 43

Tabel 5. Kisi-kisi Soal ... 45

Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 53

Tabel 7. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 58

Tabel 8. Data Hasil belajar Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 60


(12)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas XI TKR ... 4

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 38

Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 54

Gambar 4. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 59

Gambar 5. Persentase Hasil Belajar Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 60


(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 74

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 77

Lampiran 4. Format Observasi Aktivitas Siswa per Siklus ... 80

Lampiran 5. Soal Posttest Siklus I ... 81

Lampiran 6. Soal Posttest Siklus II ... 86

Lampiran 7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 90

Lampiran 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 92

Lampiran 9. Nilai Hasil Posttest Siklus I ... 94

Lampiran 10. Nilai Hasil Postest Siklus II ... 95

Lampiran 11. Dokumentasi ... 96


(14)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor RI No. 20 Tahun 2003. Kurikulum pada suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi sesuai dengan aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan anak didik (siswa) yang akan terjun kemasyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam


(15)

2

2

GBPP Tahun 2004 yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Rusman (2011:132) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berbagai upaya telah dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Menurut Suryosubroto (2002: 14-15), agar guru dapat mengajar secara efektif hendaknya syarat-syarat berikut dilakukan : a). membelajarkan siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak model mengajar (variasi model), c). memberi motivasi belajar siswa yang tepat, d). mempertimbangkan perbedaan


(16)

3

3

individual siswa, e). selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, f). mampu menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g). menghubungkan mata pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll. Rusman (2011:133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pelajaran didalam kelas atau yang lain. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SMK Negeri 2 Tanjungbalai pada tanggal 07 September 2015, meliputi pengamatan terhadap hasil belajar melalui Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas XI pada Tahun Ajaran 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya masih rendah. Sejalan dengan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Sistem Pemindah Daya, kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya adalah 75. Untuk meningkatkan nilai siswa yang tidak lulus biasanya guru bidang studi tersebut akan mengadakan ujian ulangan.

Perolehan hasil belajar mata pelajaran Sistem Pemindah Daya siswa kelas XI TKR T.A. 2014 – 2015 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :


(17)

4

4

Tabel 1. Daftar Kumulatif Nilai Sistem Pemindah Daya Siswa XI TKR Tahun Ajaran

XI TKR

Total % Tuntas Jumlah

Siswa

% Tidak Tuntas

Jumlah Siswa

2012/2013 56,67 17 43,33 13 30

2013/2014 59,26 16 40,74 11 27

2014/2015 62,07 18 37,93 11 29

(Sumber : DKN SMK Negeri 2 Tanjungbalai)

Gambar 1. Diagram Ketuntasan Siswa Kelas XI TKR

Dari data diatas dapat dilihat pada Tahun Ajaran 2012/2013 persentase ketuntasan siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya sebesar 56,67%, pada Tahun Ajaran 2013/2014 sebesar 59,26%, dan pada Tahun Ajaran 2014/2015 sebesar 62,07%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya yang dicapai masih rendah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum diperlukan suatu alternatif model pembelajaran dan penggunaan yang mengarah kepada pembelajaran siswa aktif dengan harapan dapat meningkatkan

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

T.A. 2012/2013 T.A. 2013/2014 T.A. 2014/2015

TUNTAS

TIDAK TUNTAS


(18)

5

5

penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya.

Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode penyampaian materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa diketahui oleh guru, sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. Hal itulah yang menjadi faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tergolong rendah.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya supaya mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan menggunakan model pembelajaran. Setelah mempelajari strategi pembelajaran dan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan, maka penulis mengambil satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sistem Pemindah Daya. Dalam pembelajaran kooperatif model STAD kelas dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Siswa akan mencoba menganalisis, membahas dan dapat


(19)

6

6

menemukan jawaban dari masalah yang dibahas bersama, sehingga setiap anggota kelompok akan memahami setiap materi yang diberikan oleh guru.

Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) karena, (1) situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran, (2) guru tidak lagi menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa, (3) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru (modeling) dari berbagai sumber. Selain itu siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar hingga praktek.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Pemindah Daya siswa kelas XI

TKR dengan judul penelitian : “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas

XI Teknik Kendaraan Ringan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions) Pada Mata Pelajaran Sistem Pemindah Daya Di SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.


(20)

7

7

3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata.

5. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥ 75.

C. Pembatasan Masalah

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan dan hasil belajar Sistem Pemindah Daya di kelas XI TKR yang tidak sampai pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥75.

D. Perumusan Masalah

Bedasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tanjungbalai T.A. 2015/2016?


(21)

8

8 E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tanjungbalai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).


(22)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 73,33; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,78% dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,22.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(23)

65

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggungjawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik.

3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(24)

66

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. . (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Awaludin, Ahmad. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Harmoko. (2013). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Ibrahim. M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.

Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia. Maidiyah, E. (1998). Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam

Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif). Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Muhibbin, Syah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Novita Maulidah. (2012). Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement divisions) berbantuan modul Terhadap


(25)

67

67

hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Unoversitas Negeri Semarang.

Nuansa Ayu Febrina & Isroah. (2012) Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2

Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Sadiman. S., Arief, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman. A., M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E. (2005). Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting Dr. Zubaedi. Bandung: Nusa Media.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2009). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sunanik. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP. Lamongan.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.


(26)

68

68

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi


(1)

8

8 E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) pada mata pelajaran Sistem Pemindah Daya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Tanjungbalai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).


(2)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Pemindah Daya pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 73,33; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,78% dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,22.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(3)

65

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggungjawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik.

3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(4)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. . (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Awaludin, Ahmad. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Harmoko. (2013). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Ibrahim. M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.

Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia. Maidiyah, E. (1998). Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam

Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif). Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Muhibbin, Syah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Novita Maulidah. (2012). Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD


(5)

67

67

hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Unoversitas Negeri Semarang.

Nuansa Ayu Febrina & Isroah. (2012) Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2

Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Sadiman. S., Arief, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman. A., M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E. (2005). Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting Dr. Zubaedi. Bandung: Nusa Media.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2009). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sunanik. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP. Lamongan.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.


(6)

68

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 MALANG

3 39 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SDN PERUM SURADITA CISAUK

0 5 161

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 32

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 59

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 61

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS) BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD 3 BULUNG KULON

0 0 21