PERKEMBANGAN UGAMO MALIM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

ABSTRAK
Tiamauli Sianturi NIM. 3131121049. Perkembangan Ugamo Malim di
Kabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas
Negeri Medan. Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang
Ugamo Malim dan, perkembangannya di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jenis
penelitiannya ialah deskriptif Kualitatif dengan menggunakan data field research
(metode penelitian lapangan) dan library research (metode kepustakaan).
Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang berkompeten terhadap objek
penelitian, antara lain;
pengurus cabang Ugamo Malim di kecamatan
Andamdewi, Kecamatan Barus dan Kecamatan Pandan masyarakat penganut
Ugamo Malim dan masyarakat penganut Ugamo Malim diluar Kabupaten
Tapanuli Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ugamo Malim merupakan
kepercayaan lokal yang dianut oleh Masyarakat sebelum masuknya agama Islam
dan Kristen di kabupaten Tapanuli Tengah. Ugamo Malim ini awalnya berada di
desa Lobutua. Seiring perkembangan zaman masyarakat penganut Ugamo Malim
ini berkembang kebeberapa desa di Kabupaten Tapanuli tengah. Faktor yang
mendorong berkembangnya Malim yaitu faktor ekonomi. Sebelum bergabung
dengan Ugamo Malim di Laguboti, ugamo malim di Kabupaten Tapanuli Tengah
ini berdiri sendiri yang pada awanya bernama Pesatuan agama malim Batak

Indonesia (PAMBI). Namun pada tahun 1980 penganut ugamo malim bergabung
dan berubah nama menjadi Ugamo Malim. Hingga kini bangunan rumah ibadah
ugamo malim telah berdiri di tiga Kecamatan dikabupaten Tapanuli tengah.
Kondisi inilah yang membuktikan bahwa ugamo malim berkembang di
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kata Kunci : Perkembangan, Ugamo Malim

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
selalu memberikan kasih dan karunia serta segala berkat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah dalam rangka memenuhi
tugas akhir guna memperoleh gelar serjana pendidikan sejarah di Fakultas Ilmu
Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat
sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang berguna untuk menghasilkan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.

Melalui tulisan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan

dan motivasi

kepada penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini, yaitu :
1. Kepada Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Kepada Ibu Dra Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
(FIS)
3. Kepada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua dan Bapak Syahrul
Nizar Saragih, S. Hum, MA selaku sekretaris di jurusan pendidikan sejarah.

ii

4. Kepada Ibu Dra. Flores Tanjung, MA, selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu membantu dan memberi motivasi penulis mulai rencana
penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
5.

Kepada Bapak Dr. Hidayat M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA)
dan selaku dosen yang menjadi saksi siding. Penulis mengucapkan terima
kasih atas kebaikan dan bimbingannya.

6. Kepada Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari MS selaku dosen pemberi saran dan
penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai rencana
penelitian sampai selesai penulisan skripsi ini.
7. Kepada Ibu Ika Purnama Sari M.Si selaku dosen pemberi saran dan penguji
yang telah memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian
sampai selesai penulisan skripsi ini.
8. Kepada Bapak dan Ibu staf pengajar jurusan pendidikan sejarah, yang telah
memberikan bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar dijurusan
pendidikan sejarah ini.
9. Kantor Camat Andamdewi, Barus dan Pandan penulis ucapkan karena telah
banyak membantu dan memerikan informasi yang penulis butuhkan dalam
penulisan skripsi ini.

10. Kepada narasumber Oppung Likman Silaban, selaku pemimpin cabang
Ugamo Malim yang banyak memberi informasi kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Kepada narasumber op Padomuan yang banyak member informasi kepada
penulis

iii

12. Kepada bapak Riwan Manullang op Maruli dan Oppung yang banyak
memberikan

informasi

kepada

penulis

sehingga

penulis


dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
13. Kantor badan pusat statistik (BPS) terima kasih telah banyak memberikan
data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
14. Teristimewa penulis ucapakan terima kasih kepada kedua orang tua
tersayang dan terkasih yang selama ini dengan tulus membimbing dan
memenuhi semua kebutuhan selama menempuh perkuliahan: Marlan
Sianturi dan Lesdi Simbolon. Terima kasih Among Inong yang selalu
mendoakan, memberi semangat bahkan membantu saya menyelesaikan
penyusunan hasil penelitian. Kepada Kakak Abang dan Adikku yang tiada
hentinya memberi semangat: Rendermianni Sianturi, Jhonroy Sianturi,
Henris Sianturi, Efri Sianturi, Christian Sianturi dan Ananda Putri Sianturi.
Semua keluarga yang telah memberi doa dan nasehat kepada penulis.
15. Kepada bapak uda, bapak tua, oppung yang telah memberi semangat dan
dukungan serta nasehat yang berguna bagi penulis.
16. Kepada sahabat tercinta Sri surabina, Emelda Thesalonika, Yen Sartika,
Dedy Hutasoit yang telah membantu dan memberi dukungan serta
semangat sehinggal penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Moga

kedepannya kita makin sukses langsung dapat pekerjaan.
17. Kepada Hasian ku Evan Sirait yang telah memberi motivasi, dukungan dan
membantu selama duduk di bangku perkuliahan sampai pada penyusuna

iv

skripsi ini. Semoga kedepannya makin sukses dan dapat membanggakan
keluarga tercapai semua apa yang telah di impikan.
18. Kepada teman berantam ku Manahan dan Takkas dan kepada teman ku si
cerewet Evy Lovika Surbakti terima kasih telah memdukung dan memberi
semangat dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada kakak Cila,
tulang sarah yang telah membantu selama duduk bangku diperkuliahan,
19. Kepada teman seperjuangan

Reguler B 2013 yang telah bersama

merasakan pahit manisnya belajar di bangku perkuliahan semoga temanteman semua cepat tamat dan sekses.
20. Kepada Reni Christina Sinaga terima kasih telah banyak membantu dan
mendukung serta memotivasi selama duduk dibangku perkuliahan, semoga
cepat tamat, dan semoga kita bisa berteman seperti dulu lagi.

21. Kepada teman Akosta Gang Dantob Kak Ira, kak Rani, kak Tri, Bang Irfan,
Bang Adi, Bang Lekswan, Rina, dan Eduard terima kasih atas
kebersamaannya selama ini, terima kasih banyak membantu dan memberi
semangat.
22. Kepada Sahabat tercinta Nelli Melati Sihombing terima kasih telah banyak
membantu dan memotivasi teman seperjuangan di kampus dan dikost,
banyak berbagi dan telah menganggap keluarga sendiri. Semoga cepat
selesai Skripsi mu dan cepat dapat pekerjaan Tuhan Yesus Memberkati.
23. Kepada teman jurusan sejarah angkatan 2013 yang telah bersama berjuang
selama menempuh perkuliahan terima kasih atas kebersamaannya.

v

24. Kepada teman PPLT di SMA NEGERI 3 MEDAN terima kasih atas
kebersamaannya dukungan dan bantuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan PPLT selama 3 bulan. Terima kasih juga kepada ibu
Masniar sihotang dan ibu Rosnita Sinaga atas semua bantuan ibu kepada
saya.
25. Kepada semua yang telah memberikan semangat dan dukungan penulis
ucapkan terima kasih.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun, sebagai manusia biasa yang
memiliki ketebatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis
sangat membutuhkan keritik dan saran yang bersifat membangun. Kiranya skripsi
ini dapat bermamfaat bagi pembaca dalam menimbah ilmu.

Medan, Desember 2016
Penulis

Tiarmauli Sianturi

vi

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................................... 4
1.4 Perumusan masalah ................................................................................................. 5

1.5 Tujuan penulisan .................................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................................... 7
2.1 Kajian Pustaka......................................................................................................... 7
2.2 Kerangka Teori........................................................................................................ 8
2.2.1

Teori Kepercayaan ................................................................................... 8

2.3 Kerangka Konseptual ............................................................................................ 11
2.3.1

konsep Perkembangan Agama............................................................... 11

2.3.2

Konsep Agama Malim……………………………………………….. 13

2.3.3


Sekilas Kabupaten Tapanuli Tengah ..................................................... 11

2.4 Kerangka Berfikir................................................................................................. 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 21
3.1 Metode Penelitian................................................................................................. 21
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................................. 21

vii

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 22
3.3.1

Populasi ................................................................................................ 22

3.3.2

Sampel .................................................................................................. 22

3.4 Sumber Data ......................................................................................................... 22
3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ..................................................... 23

3.5.1 Variabel Penelitian.................................................................................... 23
3.5.2 Defenisi Operasional…………………………………………………. 23
a. Perkembangan Ugama Malim ................................................................ 23
3.6 Tehnik Pengumpulan Data .............................................................................. 24
3.7 Tehnik Analisis Data ........................................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 26
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ................................................................................. 27
4.2 Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Tengah ...................................................... 29
4.3 Agama dan Kepercayaan...................................................................................... 33
4.4 Latar Beakang Ugamo Malim di kabupaten Tapanuli Tengah ............................ 45
4.5 Perkembangan Ugamo Malim di Tapanuli tengah............................................... 47
4.6 Sistem Kepercayaan Ugamo Malim...................................................................... 50
4.7 Ajaran dan Sumber Hukum Ugamo Malim .......................................................... 55

viii

4.8 Upacara (Ritual) Keagamaan ............................................................................... 56
BAB V KESIMPUAN DAN SARAN ...................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 76
LAMPIRAN ..................................................................................................................

ix

LAMPIRAN ....................................................................................................

Tabel .............................................................................................................. 28
Tabel 2 ........................................................................................................... 31
Tabel 2 ........................................................................................................... 48
Foto ................................................................................................................ 80
Pedoman Wawancara .................................................................................. 86
Narasumber .................................................................................................. 87
Gambar Peta ................................................................................................. 89
Hasil Wawancara ......................................................................................... 90

x

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku Bangsa yang hidup dalam
lingkup budayanya masing-masing. Budaya yang beraneka ragam yang
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sendiri merupakan masyarakat yang
majemuk. Kemajemukan bangsa itu ditandai oleh adanya kelompok bangsa yang
mempunyai cara-cara hidup (tradisi) kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat
suku bangsanya sendiri.
Salah satu upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan
budayanya adalah kemampuannya untuk mengembangkan sistem religi, karena
sistem religi manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan diri atau hidupnya
dengan alam sekitar, dan di samping itu juga mampu meningkatkan fungsi sosial
dari adat istiadat, tingkah laku manusia dan pranata pranata sosial. Sebelum
masuknya berbagai agama penduduk asli di Indonesia telah memiliki satu
kepercayaan yang disebut dengan kepercayaan asli. Misalnya pada suku jawa
sunda sistem religinya disebut kejawen, kalimantan koharinga, Maluku dan Papua
disebut naurus dan masih banyak lagi sistem religi yang terdapat di Indonesia
Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar di pulau Sumatera,
khususnya Sumatera Utara. Dari semua unsur kebudayaan yang dimiliki oleh suku
Batak, ia menampakkan ciri kebudayaan. Suku Bangsa Batak memiliki sistem
kekerabatan, adat, hukum kesenian dan sistem kepercayan dan keagamaan yang

1

2

berbeda.Sebagian besar kepercayaan dan ajaran tradisional batak terdahulu
termuat dalam ajaran Ugamo Malim.
Unsur agama Batak kuno ini pada mulanya belum dinamakan sebagai
agama. Setelah datangnya agama asing ke tanah Batak penyebutan agama Batak
ini kemudian diberi nama agama malim (Ugamo malim). Parmalim, oleh
panganutnya disebut agama. Namun, bagi negara, Parmalim adalah kepercayaan
atau tidak dikategorikan agama, seperti Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik,
dan Konghucu. Hal ini tertuang dalam SK Depdikbud RI No 1.136/F./N.1.1/1980
tentang Himpunan Kepercayaan Indonesia. Parmalim ini, belum tercatat sebagai
agama di Indonesia. Hanya baru diakui sebatas aliran kepercayaan di bawah
naungan Kementerian Pendidikan dan Kubadayaan.
Undang-undang No 23 Tahun 2006, Undang-undang ini memberikan
kesempatan kepada Parmalim untuk dicatatkan sebagai warga Negara melalui
kantor catatan sipil walau tidak diberi kesempatan menuliskan identitas sebagai
Parmalim di Kartu Tanda Penduduk.
Masyarakat Toba sekarang mayoritas sudah menganut agama Kristen dan
sebagian besar mengaku sudah meninggalkan kepercayaan nenek moyangnya.
Kondisi ini kemudian sangat berpengaruh bagi penganut agama malim khususnya
dalam mempertahankan nilai nilai budaya dalam agama yang mereka yakini.
Dilain pihak tidak dapat disangkal para penganut ajaran ini mendapat gempuran
dari pola hidup modern yang sekuler. Nilai nilai tradisional tergeser oleh paham

3

modern sekuler yang datang menggebu bersamaan dengan perubahan jaman yang
berlangsung terus menerus. Pengaruh ini terutama melanda generasi mudanya.
Parmalim juga mengalami hambatan horizontal. Masyarakat khususnya Batak
masih menganggap Parmalim aliran yang sesat. Bahkan lembaga agama lainnya
masih memberikan stigma buruk kepada Parmalim seperti tidak memiliki
peradaban, belum mengenal jalan kebenaran Tuhan dan lain sebagainya. Banyak
generasi muda Batak keheranan begitu seorang memperkenalkan diri sebagai
Parmalim.
Lebih dari itu tekanan barat, prasangka masyarakat luas dan beberapa sekte
gereja yang menganggap masyarakat yang menganut agama malim sebagai agama
pemuja roh nenek moyang. Penganut Ugamo Malim sendiri dinilai kelompok
masyarakat sesat.Karena dalam pergaulan di masyarakat mereka dikucilkan.Yang
paling nyata dirasakan muda mudinya dalam konteks hubungan sosial.Meski
demikian mereka masih berusaha keras mempertahankan eksistensinya sebagai
masyarakat yang berbudaya, bahkan mereka masih mampu mempertahankan nilai
nilai budaya dan keyakinan yang meraka anut ditengah masalah sosial yang
sedang terjadi sekarang ini.
Di beberapa tempat, penganut Ugamo Malim bahkan mendirikan tempat
beribadatnya secara terang terangan. Hal ini tentu dilatar belakangi oleh
kemandirian dan keberanian mempertahankan keyakinan tradisional yang mereka
anut dan tetap menjalankan ritual keagamaan serta menjalankan ritual adat yang
berkaitan dengan suku batak toba. Di kabupaten Tapanuli Tengah sendiri,

4

penganut Ugamo Malim tersebar tiga kecamatan dan secara bersama membangun
rumah ibadah (Parsaktian) di di beberapa kecamatan tersebut.
Untuk melihat lebih lanjut kondisi Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli
Tengah peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keberlangsungan
dan aktivitas para penganut ugamo malim. Disamping itu peneliti juga ingin
mengetahui perkembanganugamo malim yang tersebar di beberapa wilayah
Kabupaten Tapanuli Tengah, sehingga penelitian ini diberi judul: “Perkembangan
Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli Tengah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dasar dasar kepercayaan Parmalim
2. Sejarah Parmalim di Sumatrera Utara
3. Latar belakang Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli Tengah
4. Perkembangan Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli Tengah
5. Aktivitas ritual Ugamo Malim

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan

identifikasi

masalah,

maka

peneliti

dibatasi

tentang

“Perkembangan Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli Tengah” berikut proses
dinamika yang terjadi didalamnya

5

1.4 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut
1. Bagaimana latar belakang Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli
Tengah?
2. Bagaimana Perkembangan Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli
Tengah
1.5 Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang Ugamo Malim di Kabupaten Tapanuli
Tengah
2. Untuk mengetahui perkembangan Ugamo Malim di Kabupaten
Tapanuli Tengah

1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan
pembaca mengenai “Perkembangan ugamo Malim di Kabupaten
Tapanuli Tengah
2. Menambah informasi ilmiah kepada masyarakat tentang Parmalim
yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah

6

3. Menambah referensi kepada mahasiswa UNIMED yang tertarik
terhadap parmalim
4. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa sejarah UNIMED

76

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Parmalim yang berada di Kabupaten tapanuli Tengah tidak terlepas dari
perdagangan yang terjadi dimasa yang silam. Ha ini terjadi karena banyak
penganut agama parmalim yang terdahulu

berdiam di wilayah tersebut

terutama diwilayah Lobutua dan barus yang merupakn pusat perdagangan
internasional pada abad ke-7 sampai abad ke 12. Seiring dengan konsep
merantau maka penganut parmalim menyebar keberbagai wilayah untuk
mencari kehidupan yang lebih layak.
2. Perkembangan kepercayaan Parmalim di Kabupaten Tapanuli tengah ini
berawal dari Desa Lobutua selanjutnya menyebar ke wilayah baru,dan
terakhir di Pandan. Perjalanan parmalim di Kabupaten Tapanuli Tengah sama
sekali tidak ada diskriminasi. Penganut parmalim dianggap sebagai penatua
adat masyarakat Batak yang berada di wilayah tersebut beranggapan bahwa
parmalim mengetahui semua mengenai adat dan kebudayaan batak. selain itu
eksistensi mereka dalam menjaga nilai-nilai budaya batak, khususnya batak
Toba menjadi salah satu factor parmalim dapat terima oleh masyarakat sosial
3. Aspek aspek parmalim dapat berkembang dan diterima oleh masyarakat
Kabupaten Tapanuli Tengah
A. Nilai Sosial
1.

Kearifan lokal

2.

Ramah Tamah

77

3.

Solidaritas antar umat beragama

B. Nilai Budaya.
B. Saran
1.

Keyakinan untuk memeluk dan mengamalkan ajaran salah satu agama
maupun kepercayaan yang diyakini merupakan Hak Asasi Manusia
yang harus dihargai oleh setiap orang. Untuk itu sifat saling
menghormati antar sesame warga masyarakat hendakah benar-benar
dilakukan dan dianggap sebagai gal yang mutlak dalam kehidupan
sosial.

2.

Pemerintah harus mencari solusi kepada penganut kepercayaan lokas
supaya memiliki identitas yang sah. Jangan mengosongkan identitas
dalam KTP. Karena mereka juga warga Negara yang sah. Dan juga
memiliki kepercayaan. Agar sesuai dengan isi pasal 29 yang
menyatakan berhal untuk memilih agama dan kepercayaan masingmasing.

3.

Dari adanya perkembangan parmalim ini yang mengembangkan nilai
budaya dan sosial hendak lah masyarakat mulai membangkitkan
kembali budaya dan kearifan lokal agar tidak terkikis oleh pengaru
luar.