Daya Serap Air
Standar JIS A 5908-2003 tidak mempersyaratkan daya serap air, baik selama 2 maupun 24 jam. Namun demikian daya serap air juga merupakan salah satu sifat
fisis yang menentukan apakah produk OSB dapat digunakan untuk keperluan interior atau eksterior. Semakin rendah daya serap air, semakin baik OSB tersebut
digunakan untuk keperluan eksterior.
1. Daya serap air OSB dari kayu Akasia
Berdasarkan data pertambahan berat OSB dari kayu akasia Lampiran 11, maka didapatkan hasil pengujian daya serap air selama 2-24 jam yang disajikan
dalam bentuk histogram pada gambar berikut:
2 4
6 8
10 12
14 16
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
Lama Perendaman Jam D
ay a S
er ap A
ir
Aw = Akasia + Wax Av = Akasia + Vernis
Ap = Akasia + Plinkut Ac = Akasia + Cat
Aaq = Akasia + Aquaproof
Gambar 12. Histogram daya serap air OSB dari kayu akasia.
Dari Gambar 12. diketahui bahwa pengaruh pemberian bahan pelapis pada sisi tebal OSB yang terbuat dari kayu Akasia terhadap daya serap air yang terbaik
Universitas Sumatera Utara
adalah dengan menggunakan bahan pelapis jenis aquaproof sedangkan yang terburuk adalah dengan menggunakan bahan pelapis jenis cat. Hal ini dapat
dimaklumi mengingat aquaproof merupakan bahan pelapis yang terbuat dari bahan baku karet sintesis yang lebih bersifat water repellent daripada cat.
Hasil penelitian Nuryawan 2007, pada OSB yang terbuat dari kayu akasia dengan penggunaan perekat PF bubuk, rata-rata daya serap air yang terjadi setelah
perendaman selama 2 jam adalah 6,98 dan setelah perendaman selama 24 jam adalah 22,35. Jika hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan hasil penelitian
daya serap air OSB dari kayu gmelina selama 2-24 jam ini Lampiran 12, maka sangat nyata pengaruh pemberian bahan pelapis dalam mengurangi daya serap air
OSB dari kayu akasia sampai dengan lebih dari 30.
Tabel 3. Daya serap air OSB dari kayu akasia
Bahan Pelapis Daya Serap Air
2 Jam 24 Jam
Wax 0.51
13.53 Vernis
1.10 14.37
Plinkut 1.10
13.18 Cat
1.13 14.81
Aquaproof 0.97
13.02
2. Daya serap air OSB dari kayu Ekaliptus
Berdasarkan data pertambahan berat selama 2-24 jam pada OSB dari kayu ekaliptus Lampiran 13, didapatkan hasil rata-rata daya serap air OSB Lampiran
14 sebagaimana tersaji dalam bentuk histogram pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
Lama Perendaman Jam D
ay a S
er ap A
ir
Ew = Ekaliptus + Wax Ev = Ekaliptus + Vernis
Ep = Ekaliptus + Plinkut Ec = Ekaliptus + Cat
Eaq = Ekaliptus + Aquaproof
Gambar 13. Histogram daya serap air OSB dari kayu ekaliptus.
Dari Gambar 13. diketahui bahwa pengaruh pemberian bahan pelapis pada sisi tebal OSB yang terbuat dari kayu Ekaliptus terhadap daya serap air yang terbaik
adalah dengan menggunakan bahan pelapis jenis aquaproof sedangkan yang terburuk adalah dengan menggunakan bahan pelapis jenis cat.
Hasil penelitian Nuryawan 2007, pada OSB yang terbuat dari kayu ekaliptus dengan penggunaan perekat PF bubuk, rata-rata daya serap air yang terjadi
setelah perendaman selama 2 jam adalah 14,47 dan setelah perendaman selama 24 jam adalah 40,89. Jika hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan hasil
penelitian ini, maka sangat nyata pengaruh pemberian bahan pelapis dalam mengurangi daya serap air OSB dari kayu ekaliptus sampai dengan lebih dari 50.
Tabel 4. Daya serap air OSB dari kayu ekaliptus
Universitas Sumatera Utara
Bahan Pelapis Daya Serap Air
2 Jam 24 Jam
Wax 1.15
15.63 Vernis
1.35 15.16
Plinkut 1.00
14.51 Cat
1.51 17.24
Aquaproof 0.73
10.05
3. Daya serap air OSB dari kayu Gmelina