Jenis Pasar Uraian Materi

10 Skema Jalur Rantai Pemasaran Ternak Ruminansia Pedaging Peternak Peternak sebagai pemelihara ternak dalam jumlah sedikit. Ternak hasil peliharaannya dipasarkan langsung ke jagal ternak atau ke pasar hewan. Perusahaan Ternak Perusahaan ternak merupakan badan usaha yang memiliki usaha dalam bidang peternakan. Sebagian besar merupakan usaha penggemukan ternak. Jumlah ternak yang dimiliki lebih banyak dari peternak, beberapa perusahaan memiliki ternak 1000 ekor. Perusahaan menjual ternak ke 11 jagal atau memotong sendiri ternaknya. Ternak yang dipotong sendiri kemudian dijual ke perusahaan procesing pengolahan daging atau ke pengecer. Pasar Hewan: Adapun keuntungan dari memasarkan ternak ruminansia pedaging di pasar hewan adalah : tidak terjadi monopoli antara pembeli dan penjual, karena pembeli dan penjual dapat saling memilih; adanya keseimbangan harga, pembeli dapat memilih ternak sesuai keinginan, kesehatan ternak, dan pembeli dapat melakukan penjajagan terlebih dahulu. Blantik brooker: Di pasar ternak atau hewan sering mendengar kata-kata atau sebutan blantik. Yang dimaksud dengan blantik adalah pedagang ternak yang kemampuan keuangannya masih kecil. Blantik ini yang mencari penjual sapi dari kampung ke kampung. Blantik biasanya mendatangi peternak atau peternak mengundang pedagang apabila ada ternak yang akan di jual. Blantik merupakan penghubung antara peternak dengan pedagang yang lebih besar pengusaha, blantik dapat juga memasarkan ternaknya ke pasar hewan, karena di rumah blantik pada umumnya tersedia kandang penampungan yang berfungsi sebagai stok barang dagangan. Blantik juga berperan sebagai pedagang pengumpul yang mensuplai pedagang lain yang lebih besar. Pedagang Besar Pedagang besar adalah pedagang yang membeli atau mencari sapi ke pedagang kecil atau langsung ke peternak. Umumnya memiliki modal yang cukup kuat dan jaringan yang luas. 12 Jagal Jagal adalah orang atau badan usaha yang melakukan bisnis pemotongan ternak. Pemotongan ternak dilakukan di RPH Rumah Potong Hewan milik pemerintah. Setelah dipotong karkas dan hasil ikutannya dijual ke pengecer daging di pasar atau supermarket. Pengecer Daging Pengecer daging merupakan penjual daging yang menjual daging langsung ke konsumen akhir atau konsumen industri. Konsumen akhir dalam arti mereka langsung mengkonsumsi daging, sedang konsumen adalah mereka yang membeli daging untuk diolah lagi, misalnya pedagang bakso, pembuat abon, pemilik restoran dll. Perusahaan Pengolahan Daging Perusahaan pengolahan daging merupakan badan usaha yang membeli daging, diolah menjadi berbagai produk dan menjualnya lagi. Hasil olahan berupa sosis, cornet beef, burger, bakso dll. Produk ada yang dijual langsung ke konsumen dan ada yang melalui distributor. Distributor Distributor memiliki peran dalam mendistribusikan produk daging dari produsen ke pengecer. Pada perusahaan besar menunjuk distributor untuk memasarkan produknya ke satuan wilayah yang luas. Pengecer Produk Olahan Daging Pengecer atau retailer adalah penjual produk daging langsung ke konsumen. Toko, supermarket, pasar swalayan dll, merupakan tempat pengecer menjual produk daging. 13 Toko Kulit Toko kulit merupakan tempat menjual kulit segar hasil pemotongan ternak. Harga dihitung dari kualitas kulit dan satuan berat. Konsumen Akhir Konsumen akhir adalah konsumen yang membeli daging untuk dikonsumsi keluarganya. Pembelian dan pemasaran dalam jumlah sedikit dan tidak diperjual belikan lagi. Gambar 1. Pasar hewan

b. Peluang Pasar

Peluang pasar dalam agribisnis ternak ruminansia pedaging sapi, kerbau, domba dan kambing di Indonesia masih sangat terbuka lebar, hal ini disebabkan karena permintaan daging dari tahun ke tahun terus meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan taraf hidup dan kesadaran akan kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk berarti semakin bertambah pula konsumsi daging yang dibutuhkan. Sebaliknya dari pihak petani peternak 14 semakin kesulitan dalam menyediakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu, arus permintaan daging ini sebenarnya sudah lama dihadapi para petani peternak yang dikarenakan petani peternak sendiri mengalami banyak kendala. Berbagai kendala yang dihadapi misalnya: kesulitan untuk mendapatkan bibit bakalan untuk digemukkan, kesulitan untuk mendapatkan areal untuk penyediaan hijauan yang memadai, dan beberapa unsur pakan penguat masih merupakan saingan manusia. Di samping itu tidak sedikit lokasi peternak yang letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk, sehingga pada saat muncul rencana pengembangan, petani peternak sulit melaksanakannya. Dengan adanya berbagai kendala tersebut, maka upaya pengembangan kearah peningkatan produksi ternak ruminansia pedaging menjadi lambat, akibatnya jumlah ternak ruminansia pedaging seperti sapi, kerbau, domba dan kambing ini masih rendah. Sehingga untuk memenuhi kekurangan permintaan akan daging ternak ruminansia di pasaran pemerintah terpaksa melakukan import daging. Jika sampai saat ini pemerintah tetap mengambil langkah - langkah dengan cara mengimport daging ternak ruminansia pedaging seperti sapi secara berkelanjutan adalah sangat wajar. Karena produksi ternak ruminansia pedaging yang dihasilkan peternak masih terbatas.

c. Permintaan Pasar

Selain permintaan tentang ternak ruminansia pedaging sapi , kerbau, domba dan kambing, hal lain yang perlu diperhatikan adalah harga . Berapa harga bibit bakalan sapi, kerbau, domba dan kambing yang akan digemukkan atau dipelihara dan berapa harga jual ternak sapi, kerbau, domba dan kambing di pasar setelah digemukkan. Hal ini perlu