Buku SMK Agroindustri - Agribisnis Ternak Ruminansia - Jilid 3.pdf
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
JILID 3
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
JILID 3
Untuk SMK
Penulis utama : Caturto Priyo Nugroho
Ukuran buku : 17,6 cm x 25 cm
NUG NUGROHO, Caturto Priyo.
a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK /oleh Caturto Priyo Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii. 144 hlm Daftar Pustaka : 441-442 Glosarium : 443-448 ISBN : 978-602-8320-00-9 ISBN : 978-602-8320-03-0
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Diperbanyak oleh PT Macanan Jaya Cemerlang
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK
iii
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.
Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong, dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.
Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan penyakit, dan pengelolaan dengan prinsip good management practices.
Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak, dan produknya.
Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak, dan performansi masing-masing ternak.
Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga termurah.
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak.
Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.
Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak, membantu proses kelahiran, mengoperasikan peralatan budidaya, memerah, dan lain-lain. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan penanganan yang berbeda.
Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan, dan pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat di mana kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.
Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow).
Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi, dan pengembangan SDM.
Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi instruksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Kata Sambutan iii Kata Pengantar
v Daftar Isi
vii
BAB 8. TATALAKSANA PEMELIHARAAN
1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah 313
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong 355
3. Penanganan Ternak 365
4. Aplikasi Konsep 380
5. Kasus 380
6. Pengayaan 381
BAB 9. PEMASARAN HASIL
1. Konsep Pemasaran 383
2. Konsep Perilaku Konsumen 387
3. Konsep Strategi Bersaing 390
4. Strategi Bersaing Generik Porter 392
5. Pengembangan Strategi Bersaing 393
6. Strategi Pemasaran 394
7. Taktik Pemasaran 395
8. Jalur Tata Niaga Ternak 401
9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong 405
10. Memasarkan Hewan Kurban 416
11. Peluang Kerja Pemasaran 418
12. Lembar Aplikasi Konsep 419
13. Lembar Pemecahan Masalah 419
14. Lembar Pengayaan 419
BAB 10. ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR
1. Pengantar 421
2. Data Teknis Sapi Perah 423
3. Biaya Produksi 426
4. Perhitungan Pendapatan 428
5. Akuntansi Keuangan 429
6. Aplikasi Konsep 436
7. Lembar Pemecahan Masalah 436
8. Lembar Pengayaan 437
vi
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi 439
2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM 439
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana 440
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi 440
5. Peningkatan Pendidikan 440
6. Pengembangan Infrastruktur 440
Daftar Pustaka
Lampiran A.
Glosarium Lampiran B.
viii
BAB 8 TATALAKSANA PEMELIHARAAN
1. Tata laksana Pemeliharaan
Sapi-sapi betina dewasa yang 2-3
Sapi Perah
minggu lagi hendak beranak, haruslah diberikan pakan penguat yang jumlahnya
1.1. Pembesaran Anak
lebih dari yang dibutuhkan (challange feeding) untuk menstimulir produksi susu
Hasil dari suatu peternakan sapi yang tinggi pada masa laktasi berikutnya perah tergantung kepada keberhasilan
dan menghasilkan anak yang kuat. Dua program pembesaran anak-anak sapi
atau tiga hari sebelum sapi betina ber- dan sapi dara sebagai replacement stock
anak hendaklah dipisahkan dari sapi-sapi untuk dapat mempertahankan ataupun
lainnya dan ditempatkan pada kandang menaikkan produksi susu dari
tempat beranak yang sebelumnya telah perusahaan tersebut. Rata-rata
dibersihkan dan dihapushamakan (desin- persentase mortalitas anak-anak sapi
fektir) serta telah diberi alas (bedding) umur di bawah 3 bulan bisa sampai
dari jerami kering.
P a d a u m u m n y a s a p i - s a p i a k an Di beberapa peternakan, pada beranak dengan mudah tanpa ditolong
umumnya adalah lebih ekononis bagi oleh manusia, tetapi ada pula beberapa
seorang peternak membesarkan sendiri sapi yang perlu ditolong, bila waktu ber-
anak sapi untuk replacement, walaupun anaknya itu lama sekali, guna mencegah
terdapat pula beberapa perkecualian, kematian dari anaknya. Segera setelah
misalnya pada peternakan sapi perah sapi itu beranak induk sapi tersebut akan
yang terletak dekat pada kota-kota menjilat-jilat anaknya, dengan maksud
besar, kerap kali menjual anak sapinya untuk mengeringkan badan anaknya
yang baru dilahirkan berhubung tak dan menstimulir peredaran darah serta
adanya tanah untuk membesarkan anak-anak sapi tersebut, sehingga harus membeli sapi-sapi dara dari tempat lain.
pernafasannya. Bila sapi tersebut sapi tersebut memberikan rangsangan tidak menjilat anaknya lendir yang
pada ambing induknya sehingga terdapat pada hidung anak sapi
memudahkan pemancaran air susu. tersebut harus dibersihkan dan anak
Kolostrum sangat diperlukan sapi tersebut harus dikeringkan
oleh anak sapi yang baru lahir, karena dengan lap yang bersih dan kering.
banyak mengandung antibodi, protein, Bila anak yang dilahirkan mendapat
vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B, kesulitan bernafas, maka haruslah
C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga ditolong dengan cara pernafasan
mempunyai sifat mencahar dan untuk buatan. Segera setelah anak sapi
memacu alat pencernaan anak sapi bernafas pada tiap-tiap kelahiran,
supaya bekerja dengan baik. maka tali pusarnya harus diolesi
Sekurang-kurangnya anak sapi harus dengan yodium tintur untuk mencegah
mendapat kolostrum selama 3 hari. terjadinya infeksi pada tali pusarnya.
Kemudian bersihkan kandang
1.2. Pemberian Susu pada Anak Sapi
tempat beranak dari jerami-jerami Pada umumnya anak sapi yang basah dan diberi jerami yang
dibiarkan bersama-sama induknya kering sebagai kasur untuk anak sapi
selama 24 jam sampai 48 jam setelah yang baru lahir, sehingga anak sapi itu
lahir, sesudah itu baru anak sapi mendapat tempat yang cukup hangat.
dipisahkan dari induknya dan Di samping itu ambing induknya ditempatkan d i k a n d a n g a n a k sapi.
dibersihkan dengan air hangat dan Tujuannya adalah agar anak sapi kalau memungkinkan dicampur
mendapat cukup kolostrum yang dengan air chloor untuk mencegah mempu- nyai suhu yang sama dengan
terjadinya mastitis. induknya. Anak sapi yang menyusu
langsung pada induknya akan Pada umumnya bila anak sapi
memberikan rangsangan pada ambing itu dalam keadaan normal, maka akan
induknya untuk nantinya mudah menyusu pada induknya 30 menit
diperah. Dalam pemberian air susu setelah lahir. Bila anak sapi tidak dapat
pada anak sapi, hendaknya air susu menyusu sendiri, maka hendaknya
itu diambil dari susu induknya untuk dibantu menyusukan kepada induknya.
beberapa hari. Setelah 5-7 hari susu Hal ini perlu sebab anak sapi tersebut
dari induk lain dapat diberikan pada harus mendapat kolostrum dari
anak sapi tersebut. Bila induk mati atau induknya, di samping itu supaya anak
tidak dapat memberikan kolostrum tidak dapat memberikan kolostrum
anak sapi yang besar dan kuat,
sedangkan pe- ternak-peternak yang lain
Pengganti kolostrum:
menyukai lepas susu pada umur 12
1 butir telur dikocok dengan 300 minggu. Cara-cara ini tergantung pada
cc air hangat dicampur dengan 1⁄2 tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain, sendok teh castrol oil dan 600 cc
besarnya anak sapi, dan kesempatan susu murni. Diberikan 3 kali sehari
tumbuh anak-anaknya.
selama 4 hari. Ditambah antibiotika.
Antibiotika untuk anak sapi: per os Sebagai pegangan berapa 250 mg chlortetracycline tiap hari banyaknya susu yang diberikan pada
selama 5 hari, setelah itu 125 mg anak sapi tergantung pada berat lahir chlortetracycline selama 16 hari, yang
anak sapi tersebut, ialah kurang lebih terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg
1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir tetracycline (ackromycine) intra mus-
masing-masing anak umur minggu cular (i.m.)
pertama sampai dengan umur 5 minggu seperti tertera pada Tabel 38.
Pemberian air susu pada anak
sapi banyak macam dan caranya. Jumlah tersebut diberikan dibagi dua Beberapa peternak menyapih anak pagi dan sore dan sebaiknya susu
sapinya pada tersebut diberikan masih hangat yang berasal dari perahan pada saat itu.
Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg),
berdasarkan Berat Lahir dan Umur
Umur (Minggu)
Kel Berat Lahir
1. 2,5-28,5 2,25 2,50 2,75 2,25 1,75
2. 29 - 33 2,50 2,70 3,25 2,75 1,75
3. 33,5 - 37,5 2,75 3,25 3,75 3,25 1,75
4. 38 - 42 3,25 3,75 4,00 3,75 2,25
5. 42,5 - 46,5 3,75 4,00 4,50 3,75 2,25
6. 47 - 52 4,00 4,50 5,00 4,00 2,25
7. di atas 52 4,50 5 5,50 5,50 2,25
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007
Di samping pemberian tersebut Untuk mulai makan konsentrat di atas pada umur satu minggu telah
dapat diajarkan dengan mengules- mulai diajar makan rumput muda yang
uleskan makanan penguat pada segar dan tak berembun. Rumput
mulutnya atau menambah sedikit tersebut diberikan sedikit demi makanan penguat tersebut pada sedikit. Semakin besar anak sapi itu
ember sesudah anak sapi minum susu. semakin banyak rumput diberikan.
Contoh pemeliharaan anak sapi Pada umumnya anak sapi mulai
tertera pada Gambar 111. mau makan calf starter (makanan
penguat) pada umur satu minggu dalam jumlah sedikit.
Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi
Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
Sesudah anak sapi dapat Makanan penguat untuk anak sapi menghabiskan makanan penguat dapat terdiri dari 1⁄2 bagian bungkil ke-
sebanyak 1⁄2 kg per hari, maka lapa, 1⁄4 bagian bungkil kacang tanah dan pemberian susu dapat dihentikan.
1⁄4 bagian jagung, ketiga macam bahan Umur anak sapi dapat menghabiskan
jumlah penguat tersebut tergantung makanan itu harus digiling halus menjadi pada bangsa sapi dan individu anak tepung. Secara rinci dapat dilihat pada sapi tersebut.
Tabel 39.
Untuk anak-anak sapi yang besar dan tumbuhnya cepat dicapai pada umur empat atau enam minggu.
Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari)
Umur Macam Susu Banyaknya Pemberian
2 - 3 hari Kolostrum 2 - 3 per hari
4 - 6 hari Susu (Kolostrum) 3 x per hari
7 hari Susu (Kolostrum) 4 x per hari
3 minggu - 1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 x per hari + 0.25 kg konsentrat 11⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 4 - 5 x per hari + 0,5 kg konsentrat
2 bulan Susu (Kolostrum) 3 - 4 x per hari + 0.75 kg konsentrat
2 1⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 2 - 3 x per hari + 0.90 kg konsentrat cone
3 bulan Susu (Kolostrum) 2 x per hari + 1,00 kg konsentrat
3 1⁄2 bulan Susu (Kolostrum) 1 x per hari + 1,00 kg konsentrat
4 bulan Susu (Kolostrum) disapih
Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007
1.3. Pemeliharaan Anak Sapi
diPasture
Anak-anak sapi yang me-
nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama Bila anak-anak sapi hendak karena pernyakit menular haruslah segera
dilepas dipasture maka hendaklah dipisahkan dari anak-anak sapi yang dipisahkan dari pasture yang dipakai
sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya
atau daerah-daerah yang banyak anak-anak sapi tak diganggu oleh terdapat penyakit menular, maka perlu sapi-sapi yang telah dewasa, diadakan vaksinasi terhadap penyakit- mencegah anak-anak sapi menyusu
penyakit tersebut.
pada sapi-sapi yang sedang laktasi
dan cacing-cacing dari hewan yang
1.5. Pemotongan Kuku
dewasa menular kepada anak-anak sapi tersebut.
Kuku yang tidak terpelihara akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a
Anak-anak sapi yang dilepas di dapat mengakibatkan kedudukan tulang pasture hendaklah sudah berumur 4
tracak menjadi salah, sehingga titik bulan lebih. Anak-anak yang lebih berat badan jatuh pada teracak bagian
muda dari umur tersebut tak tahan terhadap lalat, panas matahari, dan
belakang, bentuk punggung menjadi pergerakan yang berlebih-lebihan, seperti busur, mudah terjangkit penyakit
karena banyak berlari-lari ke sana kuku, dan mengakibatkan kepincangan kemari.
pada ternak.
1.4. Pemeliharaan Kesehatan Anak
Kuku yang tumbuh panjang dapat
Sapi
menghambat aktivitas ternak, seper- ti naik-turun kandang, berjalan untuk
mendapatkan makanan dan minum, atau Kandang anak sapi harus
berdiri dengan baik sewaktu melakukan dibersihkan tiap hari, kandang dijaga
perkawinan. Di samping itu menyebab- tetap ke ring, cukup cahaya matahari
kan ternak sulit berjalan dan timpang, dan cukup baik peredaran udaranya.
Ember-ember yang dipergunakan untuk sehingga mudah terjatuh dan mengalami
memberi susu dan makanan yang cedera. Kalau ternak itu sedang meng- cair harus selalu dibersihkan dahulu alami kebuntingan, maka dapat mengaki sebelum dipakai.
batkan keguguran.
Upaya untuk menjaga agar
1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning)
kedudukan kuku tetap serasi, maka setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk
Tanduk pada ternak sapi melakukan pemotongan kuku secara
berfungsi sebagai alat pertahanan teratur, terutama kuku kaki bagian
atau bela diri. Namun demikian tanduk belakang. Sebab kuku kaki depan lebih
sering melukai peternak dan sapi keras dibandingkan bagian belakang
yang lainnya. Untuk mencegah hal yang selalu basah terkena air kencing
tersebut alangkah baiknya tanduk dan kotoran. Tetapi dari segi ternak yang masih muda dipotong kecepatan pertumbuhan, kuku kaki atau dihilangkan. Proses peng- belakang maupun kaki depan me- hilangan tanduk dikenal dengan miliki kecepatan tumbuh yang sama,
dehorning.
sehingga baik kuku belakang maupun
kuku kaki depan perlu dilakukan Pemotongan ini akan pemotongan secara teratur.
berlangsung mudah dan aman, kalau
umur ternak di bawah satu bulan.
Tujuan pemotongan kuku Tujuan pemotongan tanduk adalah adalah untuk mengatasi masalah memudahkan penanganan ternak dan penyakit kuku, menjaga keseimbangan
mencegah timbulnya perlukaan akibat ternak, efisiensi penggunaan ransum,
tandukan.
dan produktivitas ternak.
Dehorning dapat dilakukan
Pemotongan kuku dapat dengan menggunakan alat yang dilakukan dengan cara merebahkan disebut
dehorner. Jenis-jenis ternak terlebih dahulu atau dapat pula
dehorner antara lain pemotong tanduk tanpa merebahkan. Pemotongan kuku
elektrik (electric dehorner), manual tanpa merebahkan ternak biasanya dehorner (pemotong tanduk manual),
kurang memuaskan. Sebab tidak dan dehorner paste (pasta untuk semua bagian kuku yang hendak
merapuhkan tanduk).
dipotong dapat terpotong dengan baik
dan akan sulit mengerjakannya jika 1.6.1 Elektrik Dehorner
kurang terampil.
Cara menghilangkan tanduk
dengan elektrik dehorner adalah
sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk
digunting bersih, dan cuci daerah digunting bersih, dan cuci daerah
1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan
dengan kapas bersih.
Pasta
Pipa besi dibakar dalam tungku Tanduk sapi dapat dihilangkan lalu tempelkan bagian yang merah dengan cara membunuh sel tumbuh
membara itu sehingga membakar kulit pada ujung tanduk dengan bahan di sekitar tunas tanduk. Perlakuan ini
kimia. Bahan kimia yang sering sangat cepat, hanya berlangsung digunakan adalah soda api. Kulit pada
sekitar 2 detik saja, jangan sekitar ujung tanduk diolesi dengan berlangsung lebih lama, karena bisa
paselin untuk mencegah bagian lain merusak sel otak. Tunas tanduk terkena soda api, kemudian oleskan
yang benar-benar terbakar, mudah soda api pada ujung tanduk sapi. Sel sekali terkelupas. Luka akibat tumbuh pada ujung tanduk akan mati pengelupasan, diobati dengan bubuk
dan tanduk tidak tumbuh lagi. antibiotika. Tunas tanduk yang tercabut,
tidak akan menumbuhkan tanduk lagi.
1.7. Pemberian Marka atau Pe-
nandaan (Marking/Branding)
1.6.2. Manual Dehorner
Penghilangan tanduk dengan Pemberian Marka (marking/ metode manual adalah dengan cara
branding) merupakan salah satu cara memotong tanduk dengan gunting atau
untuk melakukan identifikasi pada gergaji. Waktu melakukan pada pedet
ternak yang dipelihara agar umur 6-10 bulan. Sapi yang akan
memudahkan pencatatan atau dipotong tanduknya dijepit dengan
recording. Banyak cara dan pilihan kandang jepit, kemudian hidungnya untuk identifikasi tersebut, seperti
dipegang dengan alat seperti tang. pamasangan anting telinga, tattoo, foto Alat pemotong tanduk disebut
dengan marka berwarna dan paling guilotine. Pemotongan tanduk populer adalah pemberian cap atau
dilakukan pada pangkal tanduk branding. yang berbatasan dengan kepala.
Bekas luka pemotongan diolesi
dengan aspal atau teruntuk
menghentikan pendarahan dan
mencegah infeksi.
Alat yang dapat digunakan
1.7.4. Rotary Tattoo
dalam penandaan, antara lain:
Rotary tattoo adalah alat
1.7.1. Electric tattoo
penomoran atau pentatoan berbentuk
tang dan memiliki nomor-nomor yang Electric tattoo adalah alat tattoo
dapat diatur sesuai dengan elektrik yang menggunakan listrik
kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t sebagai sumber arus.
p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk
tang dengan nomor-nomor yang
1.7.2. Paint Stick
dapat dipasang dan dikeluarkan
sesuai dengan kebutuhan. Paint Stick adalah alat penomoran
yang berbentuk lipstick untuk menu
1.8. Supernumery Teat
liskan nomor atau tanda tertentu
(Puting yang lebih)
di bagian badan ternak, penandaan
ini tidak permanen tetapi cukup tahan Kerap kali pada anak-anak dan tidak mudah hilang oleh panas
sapi betina didapatkan puting yang maupun hujan.
jumlahnya lebih dari empat. Puting
yang lebih ini haruslah dihilangkan
1.7.3. Ear Tag
pada umur empat sampai enam
minggu. Cara penghilangan puting
Ear tag adalah sejenis anting yang ekstra tersebut ialah pertama- bernomor yang biasanya dipasangkan
tama diolesi dengan yodium tinctur, pada daun kuping, terbuat dari bahan
kemudian digunting dengan gunting karet, plastik, atau alumunium. yang dihapushamakan. Setelah itu luka Pemasangannya dilakukan dengan bekas guntingan tadi diolesi dengan bantuan alat yang disebut ear tag
yodium tinctur. Biasanya akan aplicator. Jenis-jenis aplikator antara
berdarah sedikit dan kalau terjadi lain:
pendarahan yang agak banyak ● Applicator tang, adalah alat untuk
tekanlah tempat yang berdarah itu memasangkan ear tag pada kuping
dengan kapas yang steril, maka darah ternak, bentuknya bermacam-
akan berhenti dalam beberapa menit macam bergantung atas jenis ear
kemudian.
tag tertentu. ● Aplicator gun, adalah tang aplikator
yang berbentuk pistol.
1.9. Freemartin
tersebut tidak menerima susu lagi,
sehingga dengan demikian Bila anak sapi dilahirkan dalam
pertumbuhan sapi-sapi dara akan keadaan kembar seekor jantan dan
terhambat.
seekor betina, maka yang betina
tersebut ± 90% akan steril (mandul), Sapi-sapi betina muda akan anak betina ini disebut Freemartin.
tumbuh terus dengan baik sampai umur Anak sapi betina yang dalam
5 tahun, bila pemeliharaan dan keadaan ini harus dikeluarkan dari
makanan yang diberikan pada masa, peternakan, karena tak akan pertumbuhan ini tidak baik maka
menghasilkan anak. Tanda-tanda pada waktu sapi-sapi betina beranak anak betina yang Freemartin ialah alat
untuk pertama kalinya besar badannya kelamin betinanya tak tumbuh dengan
tak dapat mencapai ukuran yang normal sempurna, demikian alat-alat dan hewan itu akan tetap kecil, di
reproduksi lainnya yang ada di dalam samping itu umur beranak yang tubuh hewan tersebut,
pertamanya akan terlambat sampai
umur 3 tahun atau lebih keadaan ini Hal ini disebabkan karena waktu di
banyak terdapat di Indonesia. Juga dalam kandungan selaput anak dari
dalam hal produksi susunya tak akan anak-anak sapi yang kembar itu menjadi
sesuai seperti yang diharapkan. satu, dalam keadaan ini hormon
Karena itu perhatian haruslah banyak jantan terbentuk lebih dulu daripada
ditujukan pula pada pertumbuhan sapi- hormon betina, maka hormon jantan
sapi dara dengan selalu tersebut mempengaruhi pertumbuhan
memperhatikan makanannya baik alat-alat reproduksi anak sapi betina
kualitas maupun kuantitasnya, agar tadi.
supaya tetap mempertahankan
kecepatan tumbuhnya.
1.10. Pemeliharaan Sapi Dara
Selain hijauan, anak-anak sapi Pertumbuhan sapi-sapi dara
diberikan pula makanan penguat. sebelum beranak yang pertama
Sejak mulai umur 3 bulan calf tergantung sekali pada cara
yang mengandung protein pemeliharaan dan pemberian
starter
kasar 16-18% secara sedikit demi makanannya. Kerap kali para
sedikit diganti dengan makanan peternak mengabaikan pemeliharaan penguat yang mengandung 12% atau anak-anak sapi setelah anak sapi
13% protein kasar, tetapi bila hijauan 13% protein kasar, tetapi bila hijauan
konsentrat yang diberikan tergantung
kualitas dan kuantitas hijauan yang Pada kira-kira 2 bulan sebelum diberikan kepada sapi dara tersebut.
beranak, maka pemberian makanan penguat harus ditambah
Sapi-sapi dara dapat dikawinkan disesuaikan dengan kebutuhan sapi untuk pertama kali setelah sapi bunting. Contoh pemeliharaan sapi tersebut berumur 15-18 bulan dan dara dengan sistem koloni tertera pada besar badannya telah cukup besarnya
Gambar 112.
dengan berat badan ± 300 kg. Hal ini
Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara
Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
1.11. Pemeliharaan Sapi Betina
itu seringkali dapat menurunkan
Dewasa
produksi susunya, terutama tukang perahnya diganti-ganti. Seorang
Pada pemeliharaan sapi-sapi yang tak mempunyai sifat sabar dan betina dewasa yang sedang sayang kepada hewan janganlah berproduksi pekerjaan rutin, misalnya
menjadi tukang perah, sebab dapat waktu pemberian makanan, menurunkan produksi susu. Contoh pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan
gambar pemeliharaan sapi dewasa lainnya supaya tetap teratur janganlah
tertera pada Gambar 113. dirubah-rubah. Penggantian pekerja- pekerja yang memelihara sapi-sapi
Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa
Sumber: Dokumen Sutarto (2007)
1.11.1. Gerak Jalan
pemotongan kuku dimulai dengan memotong pinggir kuku kemudian
Gerak jalan pada sapi-sapi yang bagian bawah kuku (sol) diratakan dan sedang laktasi adalah penting sekali
dibersihkan.
guna menjaga supaya tetap sehat,
terutama sapi-sapi yang dipelihara di
1.11.3. Membersihkan Sapi
dalam kandang terus-menerus selama
24 jam dan tak pernah dilepas di lapangan rumput. Untuk ini sapi-
Sapi-sapi yang sedang dipelihara sapinya perlu dilepas di lapangan
dan sedang berproduksi hendaknya rumput selama 1-2 jam supaya sehat
dibersihkan badannya, selain supaya kukunya dan mendapat sinar matahari.
menghasilkan susu yang bersih juga Dengan melepas sapi-sapi betina di
sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi lapangan rumput juga mudah untuk
betina yang diperah hendaknya disikat mengetahui sapi-sapi betina yang tiap hari untuk menghilangkan rambut-
berahi. Sebab saat-saat rambut yang gugur. Rambut-rambut perkawinan yang tepat merupakan
yang panjang tumbuh pada ambing, kunci sukses agar sapi-sapinya kaki bagian belakang dan bagian beranak tiap-tiap 12 bulan.
belakang dari daerah lipat paha hendaklah digunting pendek untuk
mencegah adanya kotoran-kotoran
1.11.2. Pemeliharaan Kuku
yang menempel padanya, sehingga menjaga kemungkinan adanya kotoran
Seperti yang telah disebutkan di yang dapat jatuh ke dalam air susu
atas, sapi-sapi yang dapat berjalan- pada waktu sapi tersebut diperah.
jalan tiap-tiap harinya kukunya akan
sehat dari- pada yang dipelihara di
1.11.4. Pemerahan Sapi
kandang terus-menerus, sapi-sapi yang
disebutkan terakhir ini sering mengalami Sebelum sapi diperah kandang
sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk tempat di mana sapi itu hendak diperah
kuku dan kualitas kukunya jadi jelek, harus dibersihkan atau dicuci dulu dan
sehingga berat badan tersebut tak dihilangkan dari bau-bauan, baik yang
ditampung oleh kukunya secara berasal dari kotoran sapi maupun dari
merata, di samping itu peredaran makanan atau hijauan yang berbau
darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk (silage). Karena air susu itu mudah memperbaiki keadaan ini perlu sekali menyerap bau-bauan yang
diadakan pemotongan kuku. Pada diadakan pemotongan kuku. Pada
air susu yang normal, sehingga tidak
Sebaiknya sapi yang hendak merusak kualitas air susu yang normal. diperah diberikan makanan penguat
lebih dulu, supaya sapi tersebut Pada umumnya sapi-sapi diperah dalam keadaan tenang. Jangan
2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore diberikan rumput atau hijauan hari, tetapi ada pula pemerahan yang lainnya sebelum atau selama diperah
dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini untuk menjamin air susu yang dikerjakan pada sapi-sapi yang dihasilkan tetap bersih dan berproduksi susu yang tinggi, mempunyai kualitas yang baik.
misalnya pada sapi yang produksi
susunya 20 liter per hari dapat diperah
Sebelum sapi diperah 3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi hendaknya bagian badan sapi daerah
yang berproduksi susu 25 liter atau lipat paha dan bagian belakang dicuci
lebih dapat diperah 4 kali sehari.
atau dibersihkan untuk mencegah
kotoran-kotoran yang menempel pada Pada tiap-tiap mau mulai bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam
pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi, susu pada waktu sapi itu diperah.
guna mengetahui ada tidaknya Sebelum ambing diperah harus dicuci
mastitis, maka pakailah cangkir atau terlebih dahulu dengan air hangat untuk
piring yang bagian dalamnya berwarna mengurangi timbulnya kontaminasi hitam, kemudian peraslah dua atau tiga bakteri pada susu, di samping itu tetes air susu ke dalam cangkir/piring untuk merangsang keluarnya atau
tersebut, maka bila ada darah atau memancarnya susu sehingga nanah lekas diketahui. Dengan
memudahkan pemerahan. demikian ambing yang mastitis lekas
diketahui dan dapat diobati dan Cara pemerahan susu dapat mencegah terjadinya mastitis yang
dilakukan dengan dua cara, yaitu lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis pemerahan dengan mengunakan alat
sulit untuk diobati.
mesin perah dan pemerahan secara
manual.
Bila terdapat air susu yang abnormal yang dihasilkan dari seekor
sapi, maka sapi ini harus diperah yang
1.11.5. Kebersihan Susu
1.11.6. Kesehatan dan Kebersihan
Petugas/ Pemerah
Perlakuan kebersihan susu yang baik akan memberikan hasil
Ada beberapa hal yang harus susu dan produk-produk susu yang
diperhatikan dalam penanganan susu.
bersih dan sehat dengan memanfaatkan peralatan yang kurang
1.11.6.1. Kesehatan Petugas Pemerahan
lengkap dan pada umumnya ditemui pada peternakan-peternakan kecil di
Orang yang mengalami/ daerah tropis.
menderita penyakit menular seperti
penyakit pernafasan (contoh: radang Kebersihan susu yang baik
saluran pernafasan atau influensa) akan memberikan hasil-hasil susu yang
atau penyakit pencernaan (contoh: sehat untuk konsumsi manusia.
diare), akan mengeluarkan bakteri Hasil-hasil susu akan mempunyai
dalam jumlah yang lebih besar kualitas yang baik dalam penyimpanan.
dibandingkan dengan dalam keadaan
sehat.
Kebersihan susu yang tidak
baik akan berakibat: Oleh karena itu, jangan menangani
● Produk menjadi busuk, produk ditolak susu atau menangani sapi perah
oleh pembeli, dan tersebarnya berita di
apabila sedang:
kalangan pembeli mengenai hal itu, ● Menderita sakit tenggorokan atau ● Timbulnya penyakit dari makanan
perut (diare dan/ atau muntah- yang busuk,
muntah).
● Penurunan pendapatan produsen, ● Peradangan kulit (peradangan
● Penurunan penilaian terhadap pro- kulit dan bengkak, jerawat yang
duk dan tingkat kebanggaan industri terinfeksi, bintik-bintik merah pada
produsen,
kulit, dll).
● Tidak dapat diterima oleh peraturan/ ● Influensa berat atau demam. hukum yang berlaku,
● Mikro organisme (bakteri) akan tum-
1.11.6.2. Menghindari Pencemaran
buh dengan cepat dalam susu yang
Petugas harus memahami tidak bersih. pencemaran susu, untuk menghindari kebiasaan buruk yang mengakibatkan
kekotoran, dan mencegah kekotoran, dan mencegah
peralatannya, yaitu: susu. Merokok akan berakibat pen- ● Menggaruk-garuk pada bagian tubuh
cemaran langsung terhadap makan- seperti muka, hidung, mulut, telinga,
an oleh abu atau puntung rokok, atau rambut,
batuk, pencemaran makanan oleh ● Batuk atau bersin yang langsung
tangan yang menyentuh bibir pada diarahkan kepada susu atau produk
saat merokok,
susu, ● Gunakan tutup kepala untuk mence- ● Menyentuh, memencet jerawat, bisul,
gah kotoran rambut dan tangan jatuh atau luka,
ke dalam susu, dan mencegah ter- ● Menggunakan cairan pelumas pada
jadinya pencemaran silang. tangan untuk memerah atau meng-
gunakan salep atau krim pelumas,
1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan
● Mencoba rasa susu atau produk
Kebersihan lingkungan men- susu dengan menggunakan jari atau
cakup lingkungan luar dan lingkungan sendok yang berulang kali digunakan
dalam. Lingkungan luar meliputi di tanpa dicuci.
luar lokasi produksi, sedang lingkungan
dalam mencakup lokasi di mana
1.11.6.3. Kebersihan Petugas
tempat susu dan produk-produk susu
Pemerahan
dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.
Mencuci tangan adalah 1.11.6.4.1. Lingkungan Luar
sederhana, tetapi biasanya tidak
dilakukan dengan benar. Cara mencuci Perbaikan/ pengaspalan jalan, tangan dan lengan:
perbaikan drainase dan pemangkasan rumput di sekitar lokasi produksi dan
● mencuci tangan dengan air untuk kandang akan mengurangi membuang kotoran yang melekat,
pencemaran debu pada lokasi ● mencuci dengan menggunakan sa-
produksi. Air bersih harus tersedia bun yang berbusa banyak dan air,
secukupnya untuk pencucian dan air ● menyikat/membersihkan bagian ba-
minum ternak.
wah kuku,
● kemudian mengeringkan dengan ker- Pembasmian tikus dapat di tas tissue sekali pakai,
lakukan dengan mengurangi makanan dan tempat tinggalnya, membuat lakukan dengan mengurangi makanan dan tempat tinggalnya, membuat
tangan. Hewan harus ditangani dengan menyediakan perangkap, dan
tenang dan pelan untuk mencegah menggunakan racun tikus dengan
kegugupan hewan. Hewan yang berhati-hati.
gugup selalu mengakibatkan lebih
banyak debu dan manure. Anak sapi
Lalat, kecoa, dan serangga perah, sapi dara muda atau hewan lainnya adalah pembawa bakteri yang
lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak dapat ditularkan dapat menyebarkan dalam kandang yang sama atau penyakit pest. Pengontrolan terhadap
disediakan jalan untuk mencapai hewan tersebut adalah dengan kandang sapi perah. menghilangkan tempat-tempat ber-
biaknya dan tempat makanannya. Kebersihan personil/ petugas Serangga akan menghindari sinar, alat
telah dijelaskan di atas. Potensi listrik, dan pembasmi serangga. pencemaran yang mungkin dari Keset kaki yang tebal merupakan petugas/ pekeda peternakan adalah
tempat serangga. Pembasmian pada baju, sepatu, dan pada orangnya.
dengan hanya menggunakan
insektisida (bahan kimia) harus
1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam
dicegah.
Perusahaan harus menyedia- Burung sebagai pembawa
kan bangunan untuk pemerahan. Salmonella, akan menularkan lewat
Pada bangunan tersebut tidak boleh bangunan dan suplai air di mana
terdapat bahan pakan, bahan kimia terdapat kotorannya. Burung tertarik
atau obat yang disimpan, kecuali pada lokasi sapi perah karena adanya
bahan untuk pencuci dan sanitasi. bahan pakan yang disediakan untuk
ternak tersebut. Apabila disediakan pakan konsentrat pada saat pemerahan Hewan dan bangunan kandang
maka pakan tersebut harus disimpan dapat menjadi sumber utama
di luar bangunan pemerahan dan pencemaran apabila tidak bersih.
dibawa kedalam bangunan tersebut Penyisiran dan pengguntingan bulu
sesuai kebutuhan. Tidak boleh hewan adalah penting untuk
memberikan pakan hijauan pada mengurangi pencemaran oleh bulu,
saat pemerahan karena bisa debu, dll. Hal ini adalah sangat penting saat pemerahan karena bisa debu, dll. Hal ini adalah sangat penting
dipergunakan.
Perlu adanya perhatian khusus
1.14. Penanganan/ Persiapan Sapi
terhadap pelaksanaan pemerahan dan
Perah
lokasi penanganan susu. Lantainya
harus terbuat dari bahan tidak Penanganan dan persiapan berpori (seperti semen) dan yang baik harus dilakukan/dimulai
terpelihara dengan baik. Lantai sebelum sapi dibawa ke lokasi harus tetap bersih selama dan pemerahan. Penanganan dengan hati- setelah pemerahan.
hati pada setiap yang dilakukan adalah penting dan mungkin
Peralatan dan fasilitas pe- diperlukan sedikit penyentuhan apabila merahan seperti tempat pencucian dan
akan melakukan pemerahan dengan rak tempat pengeringan harus dibuat
tangan. Pemukulan hewan dengan dari bahan tidak menyerap air, tidak
tangan atau alat seperti tongkat berkarat contohnya stainless steel.
atau ranting kayu harus sangat dikurangi.
1.12. Lokasi Pemerahan
Perlakuan pemukulan yang terus
menerus walaupun tidak terlalu keras Harus dipastikan bahwa lokasi
akan mengakibatkan hewan menjadi pemerahan bersih. Adalah penting
ketakutan dan gugup. Hal tersebut members i h k a n l o k a s i p e m e r a h a n .
akan memberikan akibat negatif pada La n t a i nya harus disapu dan/atau dicuci
pemerahan yaitu pada reaksi interval dengan air sehingga terlihat bersih.
turun/mengalirnya susu.
1.13. Peralatan
Penyediaan pakan konsentrat K a i n p e m b e r s i h p u t i n g , e m ber,
adalah cara yang sangat baik untuk bangku perah, ember untuk sampah,
membawa hewan ke lokasi gelas (strip cup). Tabung untuk pemerahan, namun apabila hal merendam puting (teat cup) dan tersebut ternyata sudah dilakukan, kontainer penampung susu perlu maka harus dilakukan seterusnya pada dibersihkan sebelum dipergunakan. setiap pemerahan. Pemberian Peralatan yang langsung berhubungan
konsentrat hanya pada saat setiap dengan susu seperti ember, mesin pemerahan. pemerah dan tabung penyimpan harus
P e n y ediaan dalam jumlah lebih disanitasi dan dikeringkan sekurang
Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual
Sumber: VEDCA, 2007
banyak pada beberapa hari dan masih kotor maka harus dibersihkan kemungkinan dalam jumlah yang secukupnya. Puting yang kotor harus kurang pada waktu-waktu yang lain
dicuci dengan air mengalir dengan akan berakibat hewan menjadi tidak
tekanan rendah dan kemudian tenang.
dikeringkan dengan bersih menggunakan handuk yang hanya
1.15. Pemerahan Awal
untuk sapi tersebut (kertas atau kain). Pemerahan awal yang Apabila ambing dan puting
ditampung pada gelas khusus (strip terus menerus kotor pada awal setiap
cup) adalah untuk memeriksa apakah pemerahan maka lingkungan hewan
terdapat mastitis atau kelainan lain harus diperhatikan untuk mengatasinya.
pada susu. Hal ini harus dilakukan sekurangnya satu bulan (lebih lama
1.17. Pemerahan
akan lebih baik) pada fase awal Sekurangnya diperlukan waktu 30 laktasi.
detik untuk membersihkan puting sebelum pemerahan dengan tangan
1.16. Persiapan Puting
dimulai. Hal ini akan memberikan cukup
Kebersihan puting adalah penting waktu untuk timbuInya respon turunnya sebelum pemerahan. Apabila puting susu. Pemerahan akan selesai dalam 5-
7 menit.
1.17.1. Pemerahan Manual
Cara kerja mesin perah berbeda
dengan pemerahan dengan tangan atau
Pemerahan manual dilakukan penyedotan oleh pedet. Pengeluaran dengan tangan harus cepat dan susu melalui pengisapan oleh sistem lembut dalam pemencetan puting,
vakum mesin, kemudian pulsator akan dan tidak dengan keras/kasar, atau
mengatur mekanisme vakum dan menarik atau memencet puting. Jangan
tekanan yang terputus setiap detik. menggunakan pelumas atau lainnya Perbandingan antara waktu tabung ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n
membuka dan menutup disebut t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan
dengan rasio pulsation.
dengan tangan tertera pada Gambar
114. Susu yang sudah keluar dari puting akan disalurkan ke tempat
1.17.2. Pemerahan dengan Mesin
penampungan yang disebut tabung/ ember susu. Susu dari ember susu
kemudian dipindahkan ke tangki
Mesin perah digunakan untuk utama melalui prinsip kerja mekanik memanen susu dari sapi betina, jika
pompa. Di dalam tangki susu pemerahan secara manual memerlukan
kemudian didinginkan untuk tenaga kerja yang mahal dan tidak menghambat pertumbuhan bakteri.
efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan
susu dari ambing sapi. Bentuk mesin
dirancang menyerupai cakar (Claw)
1.17.2.1. Tipe Herringbone
dengan empat mangkuk puting
(teatcups) berbentuk tabung yang Tipe mesin perah terdapat beberapa terbuat dari besi dan karet, tabung jenis, namun penulis akan membahas
vakum dan pulsator. beberapa jenis yang banyak digunakan. Jenis jenis tersebut antara lain:
Fungsi pulsator sebagai pengatur isapan air susu, isapan tidak berlangsung terus menerus tetapi terputus-putus. Mekanisme terputus
ini memberikan kesempatan air susu
turun ke puting dan mengembalikan
peredaran darah pada puting susu.
Gambar 115. Layout Herringbone
Herring adalah sejenis ikan, Pada mesin perah yang besar sedang bone berarti tulang, jadi dapat pemerahan 600 sapi dapat pengaturan sapi seperti bentuk tulang dikerjakan oleh 2 orang. Pemasangan cup ikan hering. Contoh seperti tertera pada
seperti tertera pada Gambar 116. Gambar 115. Sudut kemiringan posisi
sapi antara 30-35º. Contoh gambar mesin perah tipe
herringbone tertera pada Gambar 117 Sapi masuk melalui jalan di
dan Gambar 118. Pada contoh ini tengah, dan menempati posisi pada penampung susu dibuat individu dan kedua sisi.
terbuat dari bahan kaca.
Pemerah bekerja di tengah kedua deretan sapi tersebut. Setelah mencuci ambing dan puting susu, cup dipasang pada keempat puting dengan urutan dari depan ke belakang.
Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting
Sumber: Wikimedia, 2007
Gambar 117. Mesin Perah Herringbone
Sumber: Wikimedia Foundation, 2007
Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu.
Sumber: Sutarto, 2007
1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds
Mesin perah dilengkapi dengan sis-
tem otomatis, setelah sapi
Rotary milking terdiri dari meja mendekati pintu keluar maka cup putar dengan fasilitas pemerahan akan lepas dengan sendirinya secara individu sebanyak 12-100 unit. Tipe otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk mesin yang baik dengan jumlah fasilitas
jumlah sapi yang banyak (lebih dari antara 24-34 unit dapat dioperasikan
1000 ekor). Layout mesin perah tipe oleh 2 orang. Meja putar akan diputar
rotary abreast tertera pada Gambar oleh motor elektrik, dengan waktu 1
119 dan 120. Sedangkan gambar rotary putaran sama dengan waktu tandem tertera pada Gambar 121. pemerahan sampai selesai. Sapi yang selesai diperah akan keluar dan sapi yang baru (akan diperah) masuk.
Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast
Gambar 120. Mesin Perah Rotary
Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem
Sumber: Wikimedia, 2007
1.17.2.3. Mesin Perah Portable
Prinsip kerjanya sama dengan
mesin perah tipe lain. Contoh gambar Mesin perah tipe ini dirancang mesin perah portable tertera pada
untuk peternak yang memiliki sapi Gambar 122. dalam jumlah sedikit. Rancangan dibuat untuk satu sapi sekali pemerahan dan portable, yang dilengkapi dengan roda.
Gambar 122. Mesin Perah Portable
Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008
Sapi-sapi yang akan diperah menurunkan susu ke ambing dan dipindahkan dari kandang ke tempat
puting, jadi pemerahan dengan mesin pemerahan. Tempat mengumpulkan perah tidak perlu melakukan palpasi sapi disebut cow yard atau paddock.
ambing. Contoh pengumpulan sapi Pada saat di cow yard sering
tertera pada Gambar 123. kemudian diputarkan musik dari radio atau tape.
sapi digiring masuk ke tempat Hasil penelitian menunjukkan musik
pemerahan (Milking Parlour), jumlah dapat meningkatkan produksi susu. sapi yang masuk disesuaikan Suara dari mesin perah memberikan
dengan jumlah cup yang tersedia. rangsangan bagi sapi untuk
Gambar 123. Sapi Betina Antri Siap Diperah
Sumber: Dokumen Sutarto, 2007
1.18. Pasca Pemerahan
Pencucian dan sanitasi adalah
dua pekerjaan yang terpisah dan
Segera setelah pemerahan berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci dengan tangan selesai, susu harus dan sanitasi) harus dilakukan disaring dan ditampung ke dalam bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k kontainer yang bersih dan steril. u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi, Saringan kain yang dipergunakan sejumlah besar bakteri akan tetap harus bersih, sempuma, dan dicuci
tinggal pada permukaan kontainer. dengan menggunakan deterjen dan
bahan sanitasi kemudian dijemur di Pencucian adalah proses untuk matahari.
membuang sisa susu dari permukaan/
dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan
Penyimpanan/Pendinginan susu
penggunaan bahan kimia atau pemanasan untuk secara sempurna
Pendinginan susu sampai di bawah membuang bakteri dari permukaan 3-4º C, harus sesegera mungkin kontainer.
dilakukan setelah pemerahan. Pada
peternak kecil yang tanpa peralatan
1.19. Pemeliharaan Sapi Kering
pendingin, susu perlu ditranspor- Pada sapi-sapi yang sedang
tasikan dengan berhati-hati dan berproduksi dan sekurang-kurangnya
sesegera mungkin setelah selesai sudah bunting 7-71⁄2 bulan harus
pemerahan dan segera didinginkan di dikeringkan artinya tidak boleh diperah
tempat pengumpulan susu (milk collection center). Udara panas, sinar,
lagi.
goncangan berlebihan, dan waktu yang
Pengeringan perlu untuk lama untuk mencapai alat pendingin, memberikan istirahat pada sel-sel dapat merusak susu yang dalam ambing, sehingga akan menjamin keadaan hangat. produksi susu y a n g t i n g g i p a d a laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak
Kontainer transportasi harus dikeringkan sekurang-kurangnya 11⁄2 bersih, tersanitasi, dan dapat disegel bulan sebelum beranak kembali, maka dengan pita perekat. Kontainer harus produksi susu berikutnya akan terbuat dari bahan berkualitas baik dan menurun sekali dan dalam hal ini dapat dicuci dan disanitasi dengan akan merugikan sekali bagi sempuma. Suhu transportasi 4-7º C.
peternak sendiri.
Bila sapi telah bunting 71⁄2 bulan
1.19.3. Penghentian Pemerahan yang
masih menghasilkan susu yang
Sekonyong-konyong
masih tinggi 5 liter per hari,
sedangkan sapi ini harus dikeringkan Cara ini adalah cara yang maka cara-cara mengeringkan sapi-
terbaik, bila tidak terdapat mastitis. sapi tersebut adalah sebagai berikut:
Tiga hari sebelum dikeringkan semua
makanan penguat harus tidak
1.19.1. Pemerahan yang Berselang
diberikan pada sapi yang hendak
dikeringkan di samping i t u rumput Cara ini sapi tersebut dimulai atau hijauan yang diberikan harus
dengan pemerahan satu kali sehari dikurangi sampai sepertiga dari untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a
jumlah ransum yang biasa diberikan hari sekali diperah untuk beberapa kepada sapi tersebut. Cara pe-
hari. Demikian seterusnya sampai ngurangan terhadap jumlah produksi susu sapi tersebut 2-3 liter
makanan yang diberikan ini, akan per hari yang akhirnya pemerahan mengurangi hasil susu. Susu yang
dihentikan. tidak diperah akan mengumpul di
dalam ambing, sehingga akan
1.18.2. Pemerahan yang Tak
mengakibatkan suatu tekanan pada
Lengkap.
sel-sel ambing dan air susu tak
akan keluar lagi dari sel-sel ambing Cara ini dimulai dengan dan pada akhirnya air susu yang
pemerahan yang air susunya tak telah ada diabsorbsi oleh badan. semuanya diperah keluar untuk
beberapa hari, misalnya sapi yang Cara pengeringan tersebut di masih menghasilkan susu 6 liter per
atas adalah untuk mencegah terjadinya hari, maka yang diperah keluar mastitis.
hanya 4 liter per hari, sedangkan
sisanya yang 2 liter dibiarkan di
1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina
dalam ambing. Setelah pemerahan tak
lengkap itu dijalankan untuk beberapa Periode berahi rata-rata pada
hari, kemudian dilanjutkan dengan sapi adalah 21 hari sekali, tetapi pemerahan berselang yang tak terdapat pula sapi-sapi yang periode lengkap. Setelah produksi susu turun
berahinya bervariasi dari 17 sampai 26 sampai 2-3 liter per hari, maka hari. Lama masa berahi ini
pemerahan dapat dihentikan. berlangsung dari 6-36 jam dengan pemerahan dapat dihentikan. berlangsung dari 6-36 jam dengan