untuk  mencapai  tujuan  bersama  baik  antar  orang-perorangan  maupun kelompok manusia. Kerjasama pada lingkungan masyarakat pedesaan dapat
dikenali dengan adanya gotong-royong dan tolong menolong antar anggota masyarakat.
b. Konflik
Konflik  merupakan  bentuk  interaksi  sosial  atau  proses  sosial  yang dissosiatif yang  muncul  akibat  adanya  perbedaan-perbedaan  baik  dari  segi
kepentingan,  kebudayaan,  suku  dll.  Konflik  merupakan  proses  sosial  yang berbahaya dalam masyarakat  yang mengarah pada perpecahan atau bahkan
perperanga.  Jika  kedua  kelompok  sosial  suku  mengalami  konflik  maka sudah tidak ada lagi keseimbangan hubungan diantara keduanya.
Interaksi  sosial  yang  diamati  dalam  penelitian  ini  merupakan hubungan komunikasi dan tolong menolong diantara kedua suku atau kelompok dalam
menjalankan  kehidupan  sosial yang  terdiri  dari  24  pertanyaan dengan  3 pilihan  jawaban.  Dengan  ketentuan  apabila  responden  memilih  jawaban  a
maka akan memperoleh skor 3, jika memilih jawaban b memperoleh skor 2 dan apabila memilih jawaban c memperoleh skor 1.
Untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial diukur dengan menggunakan rumus  seperti  halnya  untuk  mengukur  primordialisme  dan  etnosentrisme
maupun prasangka dan stereotip yaitu sebagai berikut:
I
=
I
=
= 24
Dengan ketentuan sebagai berikut : 49-72 : kurangnya interaksi sosial
24-48 : tidak terjadi kurang interaksi sosial.
E. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Dalam  penelitian  ini  observasi  digunakan  untuk  mendapatkan  gambaran  dan informasi  yang  jelas  tentang  masalah  yang  diteliti  serta    mengetahui  bagaimana
pola  interaksi  dan  hubungan  sosial  masyarakat  yang  berbeda  suku.  Hal  ini bertujuan  untuk  melihat  gejala-gejala  yang  timbul  dari  hubungan  sosial  yang
mereka lakukan.
2. Wawancara Terstruktur
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dirasa perlu untuk menunjang data penelitian, wawancara dilakukan terhadap responden yang
berada  di Desa  Suka  Maju Kecamatan  Ulubelu  Kabupaten  Tanggamus  guna mendapatkan  data  berupa hubungan  sosial  masyarakat  yang berbeda  suku,
permasalahan-permasalahan  yang  pernah  terjadi  terkait  perbedaan  antar  budaya yang berhubungan dengan penelitian.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yang bersumber dari  Kelurahan  dan  Kecamatan  serta  catatan-catatan  yang  mendukung  penelitian
ini.
F. Teknik Analisis Data
Analisis  data  dalam  penelitian  ini  dipersentasekan  dalam  bentuk  deskripsi  yang sistematis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi akan dianalisis
secara  kuantitatif sederhana  yaitu  dibuat  distribusi  frekuensinya  yang
dideskripsikan  dalam  bentuk  tabel  yang  kemudian  dipersentasekan.  Data  yang diperoleh  diklasifikasikan  dan  diinterprestasikan  untuk  memberikan  pengertian
data  dalam  tabel  yang  disajikan  dan  selanjutnya  disusun  dan  dianalisis  sebagai hasil laporan penelitian.
Langkah  pertama  dalam  menyusun  distribusi  persentase  adalah  membagi  jumlah observasi  dalam  masing-masing  kategori  variabel  f  dengan  jumlah  frekuensi
N.  Setelah  pembagian  dilakukan  hasilnya  dikalikan  dengan  100  untuk menghasilkan  persentase.  Selanjutnya  hasil  penelitian  dideskripsikan  secara
sistematis  dan  akhirnya  ditarik  kesimpulan  sebagai  laporan  akhir  penelitian  ini, Arief Sukadi Sadiman, 1991:96, yang dirumuskan sebagai berikut :