KESIMPULAN DAN SARAN Pengaruh Beban Pajak dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

Liem, Jemmi Halim. 2013. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Consumers Goods yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Universitas Surabaya. Surabaya. Liwang, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan- Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ45 Tahun 2006- 2009. Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi Terapan Semantik 2011 ISBN 979- 26-0255. Bandung. Margaretha. 2010. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Mannfaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Trisakti. Jakarta. Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Masúd, 2009. Faktor-Faktor Penentu Struktur Modal Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. Md. Faruk Hossain Prof. Dr. Md. Ayub Ali. Structure Decision:An Empirical Study of Bangladeshi Companies. Jurnal Mianda, 2013. Pengaruh Beban Pajak Kini dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal. Universitas Padjajaran. Bandung. Mishra, 2011. Determinants of Capital Structure – A Study of Manufacturing Sector PSUs in India. www.issr-journals.orglinkspapers.php? Murhadi. 2011. Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara. Jurnal. Universitas Surabaya. Surabaya. Nanang Martono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. Nurita, Dea. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Non Debt Tax Shield, Dividen Payout Ratio dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010, Skripsi dipublikasikan. Universitas Diponegoro. Semarang. Ompusunggu. 2015. Cara Legal Siasati Pajak. Jakarta: Puspa Swara. Purnamasari, Yeni. 2009. Pajak Penghasilan dan Keputusan Pendanaan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol.1, No.1, Januari 2009, Hal 33-46. Ramlall, I. 2009. Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms Under Specificity of Leverage : Looking for a Modified Pecking Order Theory. Journal of Finances and Economics.dari http:www.eurojournals.comfinance.html Resmi, Siti. 2009. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi Enam, Jakarta : Salemba Empat. Ridwan dan Sunarto, H. 2007. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Salman Hafidz Iriansyah. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Pajak, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan Pada Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali. Sjahrial, Dermawan. 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2015. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Percetakan UPP STIM YKPN. Suandy, Erly.2011. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2012. Metode penelitian administrasi dilengkapi metode RD. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode penelitian administrasi dilengkapi metode RD. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitati, dan RD. Bandung: Alfabeta. Suprianto. 2008. Pengaruh Aspek Pajak dan Aspek Lainnya terhadap Tingkat Hutang pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2004-2008. Jurnal. Universitas Sultan Agung. Semarang. Suripto, 2015. Manajemen Keuangan Strategi Penciptaan Nilai Perusahaan melalui pendekatan Economic Value Added. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tirsono. 2008. Analisis Faktor Pajak dan Faktor-Faktor Lain yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Utang Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Tesis dipublikasikan. Universitas Diponegoro. Semarang Tri, Wahyuni. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Penghematan Pajak Terhadap Struktur Modal. Jurnal. Universitas Udayana. Bali. Umi Narimawati. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media. Waluyo. 2008. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Waluyo. 2014. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Wildani. 2012. Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan dan Karakteristik Perushaan terhadap Struktur Modal Perusahaan Listing di BEI Periode 2006-2010. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Indonesia. Depok. Zulfaarisa. 2012. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Beban Pajak terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Undergraduate Thesis. Universitas Stikubank. Semarang. 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini berisikan teori-teori, konsep-konsep, generealisasi- generalisasi hasil penilitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian bagi topik penelitian yang membahas mengenai beban pajak, non debt tax shield dan struktur modal.

2.1.1 Beban Pajak

2.1.1.1 Definisi Beban Pajak

Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba yang besar diperoleh dengan cara melakukan kegiatan operasinya melalui proses produksi dan perencanaan keuangan yang baik. Namun banyak hal yang dapat mengurangi besar dari laba itu sendiri selain dari adanya biaya operasi yaitu salah satunya adanya beban pajak. Beban pajak dapat diartikan dari beberapa pengertian berikut ini, yaitu : Menurut Dwi Martani, dkk 2012:246 beban pajak didefinisikan sebagai berikut : “Beban Pajak adalah jumlah agregat beban pajak kini dan beban pajak tangguhan yang diperhitungkan atas laba akuntansi yang diakui pada suatu periode. Beban pajak akan dipadankan dengan laba akuntansi yang diakui pada periode tersebut”. Menurut Siti Resmi 2009:88 mengemukakan beban pajak sebagai berikut: “Beban pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak”. Sedangkan menurut Sukrisno Agoes 2007:197 mendefinisikan beban pajak sebagai berikut : “Beban Pajak adalah beban yang terdiri atas beban pajak kini dan beban pajak tangguhanpendapatan pajak tangguhan ”. Dan menurut Heru Sutojo 2005:443 mendefinisikan beban pajak sebagai berikut : “Komposisi nilai Beban Pajak dapat di hitung dengan melakukan perbandingan antara beban pajak dengan laba sebelum pajak. Semakin besar hutang yang digunakan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan, karena bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang dibayar oleh perusahaan”. Berdasarkan beberapa penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan beban pajak adalah jumlah agregat dari beban pajak tangguhan dan beban pajak kini yang diperhitungkan dalam laba akuntansi pada suatu periode tertentu yang dihitung sebagai beban atau penghasilan yang ditanggung suatu perusahaan atas kegiatan ekonominya.

2.1.1.2 Komponen Beban Pajak

1. Beban Pajak Tangguhan Menurut Waluyo 2008:216 mengemukakan beban pajak tangguhan sebagai berikut : “Pajak Tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dari sisa kerugian yang dapat di kompensasikan. Pengakuan pajak tangguhan berdampak terhadap berkurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat adanya kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan” Dengan berlakunya PSAK 46, timbul kewajiban bagi perusahan untuk menghitung dan mengakui pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan the asset and liability method. Untuk mengakui pajak tangguhan, PSAK No. 46 menggunakan metode asset - kewajiban yaitu : 1 Pendekatan Aktiva Apabila pada tahun berjalan, nilai tercatat aktiva lebih besar daripada dasar pengenaan pajak aktiva maka akan timbul perbedaan temporer kena pajak. Akibatnya, untuk tahun mendatang ada kewajiban pajak penghasilan yang diakui. Kewajiban pajak penghasilan di tahun mendatang tersebut diakui sebagi kewajiban pajak tangguhan Deferred Tax Liabilities pada tahun berjalan. Sebaliknya jika nilai tercatat aktiva lebih kecil daripada dasar pengenaan pajak aktiva maka akan timbul perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Akibatnya, untuk tahun mendatang ada manfaat ekonomi yang diperoleh dalam bentukpengurangan pajak penghasilan. Pengurangan pajak penghasilan di tahun mendatang tersebut diakui sebagai aktiva pajak tangguhan Deferred Tax Assets pada tahun berjalan. Aktiva pajak tangguhan Deferred Tax Asset, timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi positif sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih kecil dari pada beban pajak menurut peraturan perpajakan. Aktiva pajak tangguhan adalah jumlah PPh terpulihkan pada periode mendatang sebagi akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian. 2 Pendekatan Kewajiban Apabila pada tahun berjalan, nilai tercatat kewajiban lebih besar daripada dasar pengenaan pajak kewajiban maka akan timbul perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Akibatnya, untuk tahun mendatang ada manfaat ekonomi yang diperoleh dalam bentuk pengurangan pajak penghasilan. Pengurangan pajak 2. Pajak Kini Adanya perbedaan antara prinsip akuntasi dengan aturan perpajakan akan menimbulkan suatu selisih yang mencakup komponen beda waktu dan beda tetap. Beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan kena pajak pada satu periode. Besarnya dihitung dari penghasilan kena pajak yang sebelumnya telah memperhitungkan adanya beda tetap sekaligus beda waktu, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. Oleh karena perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak merefleksikan tingkat kebijakan manajer dalam memanipulasi laba menjadi lebih tinggi, maka beban pajak kini yang menunjukkan efek dari nilai perbedaan tersebut beda tetap dan beda waktu digunakan pula sebagai variabel independen yang akan

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

3 49 124

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Pengaruh Return on Asset, Tangibility, Corporate Tax, Non-Debt Tax Shield dan Inflation Rate Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

3 35 88

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

0 2 19

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non-Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

4 11 17

Pengaruh Current Tax dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

2 5 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN NON-DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 22

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 4

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11