tinggi. Perusahaan unprofitable dengan risiko tinggi mempunyai rasio utang lebih rendah
dan lebih mengandalkan ekuitas”.
3. Pecking Order Theory
Beberapa faktor, seperti adanya corporate tax, biaya kebangkrutan dan personal tax telah dipertimbangkan untuk menjelaskan mengapa suatu perusahaan
akhirnya memilih struktur modal tertentu. Penjelasan tersebut termasuk ke dalam lingkup balancing theories. Esensi balancing theories adalah menyeimbangkan
manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar, hutang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan
karena menggunakan hutang sudah lebih besar, maka hutang tidak boleh lagi ditambah.
Disamping balancing theories, Myers dan Majluf 1984 merumuskan : “Teori struktur modal yang disebut pecking order theory. Disebut pecking
order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai. Teori ini mendasarkan diri atas
informasi asimetrik asymmetric information, suatu istilah yang menunjukan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak
tentang prospek, risiko dan nilai perusahaan daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari pemodal karena
merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan, yang menyususn berbagai rencana perusahaan, dan sebagainya. Kondisi ini dapat
dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu seperti
peningkatan pembayaran deviden”. Informasi asimetrik mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal
yaitu dana dari hasil operasi perusahaan ataukah eksternal, dan antara penerbitan hutang baru ataukah ekuitas baru. Karena itu teori ini disebut sebagai pecking
order theory. Disebut sebagai pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana internal terlebih
dahulu yaitu laba ditahan, kemudian baru diikuti oleh penerbitan hutang baru, dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru.
2.1.3.5 Rasio Struktur Modal
Menurut George Foster dalam Irfan Fahmi 2014:187 terdapat beberapa rasio yang representatif dalam struktur modal capital structure yaitu:
Dan
Sumber : Irfan Fahmi, 2014:187
Keterangan: Long term liabilities = utang jangka panjang
Shareholder’s equity = modal sendiri Current liabilities
= utang lancar a.
Debt to Equity Ratio
Sumber : Irfan Fahmi, 2014:187
“Measures use of debt to finance operation.” Smith, Skousen, Stice and Stice. Long-term liabilities
Shareholder’s equity
Current liabilities + Long term liabilities Shareholder’s equity
Total Liabilities Stockholders Equity