Pembakaran hutan
Pembakaran hutan memberikan dampak langsung terhadap lingkungan yang diantaranya adalah sebagai berikut :
Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran
hutan juga mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang. Berbagai tumbuhan maupun hewan terancam punah akibat pembakaran hutan.
Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi.
Ketika tanaman musnah akibat kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena erosi baik oleh air hujan bahkan angin sekalipun.
Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam
daur hidrologis. Terbakarnya hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan menyimpan air hujan.
Pemanasan global global warming; Kebakaran hutan menghasilkan
asap dan gas CO2 dan gas lainnya. Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon. Keduanya
berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan global.
Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat
kebakaran hutan membuat intensitas bencana alam banjir, tanah longsor, dan kekeringan meningkat.
Dampak terhadap hubungan antarnegara; Asap hasil kebakaran hutan
menjadi masalah serius bukan hanya di daerah sekitar hutan saja. Asap terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan mencapai berbagai negara
tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
2. Penebangan Hutan secara Liar Pembalakan liar atau penebangan liar bahasa Inggris:
illegal logging adalah
kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tanpa izin dari secara resmi. Penebangan liar di Indonesia dimulai di
Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di
Indonesia rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pembalakan liar
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Jadi,
penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali
reboisasi benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang.
Melalui cara ini kelestarian hutan tetap terjaga. Pelestarian hutan perlu dan harus secepatnya dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.
Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi. Hutan ini akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu,
penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Kerugian dari segi lingkungan yang paling utama adalah hilangnya sejumlah pohon
tertentu sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas
lahan, erosi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya
pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung. Kerusakan hutan dapat menyebabkan kepunahan suatu
spesies
termasuk fauna
langka. Kemampuan tumbuhan pada saat masih hidup dalam menyerap karbondioksida
sehingga dapat menghasilkan oksigen yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup lainnya menjadi hilang akibat makin minimnya tumbuhan yang tersisa
karena adanya penebangan liar. Sebelum terlambat ada baiknya mulai saat ini kita berusaha melestarikan hutan. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan
hutan antara
lain sebagai
berikut :
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
3. Penambangan Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian