Muhammadiyah mencurahkan kegiatannya pada usaha-usaha pendidikan serta kesejahteraan dan dalam program dakwah memusatkan kegiatannya
dalam membentengi gerakan Kristenisasi dan menghapus ketakhayulan- ketakhayulan lokal Ricklefs,1991: 259.
2. Penulisan Terdahulu Tentang Muhammadiyah
Penulisan tentang Muhammadiyah sudah banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh di antaranya Ahmad Adaby Darban. Ia menulis tentang Sejarah
Kauman menguak Identitas Kampung Muhammadiyah penerbit tarawang Yogyakarta tahun 2000. Dalam buku tersebut diungkapkan bahwa di
Kauman terjadi perubahan-perubahan yang mendasar dalam hal pelaksanaan ajaran agama Islam. Sebelum Muhammadiyah masuk, di Kauman terjadi
sinkretisme yaitu kehidupan agama Islam yang bercampur dengan pengaruh ajaran animisme, dinamisme, Hindu dan Budha. Kehidupan seperti itu
dikenal dengan islam tradisional. Kehidupan Islam tradisional tersebut berlangsung di Kauman sejak akhir abad ke 18 sampai dengan awal abad ke
20. Kehidupan tersebut menjadi goyah karena masuknya faham reformasi Islam yang berasal dari Timur Tengah , yang dipelopori oleh Ibnu
Taimiyah, Jamalidin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rosyid Ridla, Sayed Ahmad Khan dan sebagainya, masuk ke kampung Kauman. Proses
masuknya paham reformasi tersebut melalui K.H.Ahmad Dahlan sebagai penduduk kampung Kauman yang belajar mendalami agama Islam di
Mekah. Dengan masuknya gerakan reformasi Islam tersebut, maka di kampung Kauman terjadi perubahan-perubahan dalam kehidupan beragama
Islam dan kemudian mempengaruhi bidang-bidang lainnya seperti bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, kewanitaan, kepemimpinan dan lainnya.
Penulisan selanjutnya tentang Muhammadiyah adalah buku yang berjudul Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam karangan Musthafa Kamal
Pasha, penerbit LPPI Universitas Yogyakarta tahun 2000. Buku ini secara terperinci menerangkan tentang latar belakang berdirinya Muhammadiyah,
amal usaha, hittah perjuangan Muhammadiyah dan Perkembangan Muhammadiyah.
Secara garis besar perkembangan Muhammadiyah dapat dibedakan menjadi: a.
Perkembangan secara vertikal, yaitu perkembangan dan perluasan Muhammadiyah keseluruh penjuru tanah air berupa berdirinya wilayah-
wilayah di tiap-tiap propinsi, daerah di tiap-tiap kabupaten kotamadya, cabang di tiap-tiap kecamatan dan ranting-ranting serta jumlah
anggotanya yang bertebaran di mana-mana. b.
Perkembangan secara horizontal yaitu perkembangan dan perluasan amal usaha Muhammadiyah yang meliputi berbagai bidang kehidupan.
Di samping itu juga mengungkapkan tentang perjuangan menegakkan agama Islam demi terwujudnya tujuan Muhammadiyah hanya akan
berhasil jika mengikuti jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW.
3. Pengertian Muhammadiyah