Metode Analisis Data HUBUNGAN INFERIORITY FEELING DAN AGRESIVITAS PADA REMAJA DELINKUEN (Studi pada Penerima Manfaat di PSMP Antasena Magelang)

Untuk mencari hubungan antara inferiority feeling dengan agresivitas pada Remaja mengunakan rumus korelasi product moment, dengan alasan karena rumus ini memiliki keuntungan yaitu langkah yang ditempuh lebih pendek, bilangan yang diperoleh bukan desimal, sehingga dapat memperkecil resiko kesalahan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara skor item dan skor total. XY : Jumlah perkalian skor item dan skor total. X : Jumlah dari setiap item. Y : Jumlah skor total item. N : Jumlah subjek penelitian. Perhitungan uji hipotesis dengan teknik korelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17 for windows. Koefisien korelasi product moment yang dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5. Jika signifikansi koefisien korelasinya kurang dari 5,maka hipotesis diterima, sebaliknya jika signifikansi korelasi lebih dari 5 maka hipotesis ditolak. 57 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan proses penelitian dan pembahasan hasil penelitian sampai menghasilkan simpulan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian, yaitu mengetahui adanya hubungan antara inferiority feeling dengan agresivitas pada remaja delinkuen, oleh karena itu diperlukan analisis data yang tepat serta pembahasan mengenai analisis data tersebut secara jelas agar tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Data yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala psikologi. Data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Hal ini berkaitan dengan proses, hasil, dan pembahasan hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut. 4.1 Persiapan Penelitian 4.1.1 Orientasi Kancah Orientasi kancah dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuan dilaksanakannya orientasi kancah adalah untuk mengetahui kesesuaian karakteristik subjek penelitian dengan lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Marsudi Putra Antasena PSMP Antasena Magelang yang merupakan UPT Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia sesuai dengan putusan KepMenSos no. 6HUK2001. Tempat ini merupakan sarana untuk menampung serta membina anak atau remaja laki-laki dengan kisaran umur antara 10-18 tahun yang memiliki masalah perilaku menyimpang baik yang sudah maupun yang belum melalui proses peradilan anak dari 35 kabupatenkota se-provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta wilayah Indonesia bagian barat kecuali Daerah Khusus Ibu Kota. PSMP Antasena memiliki daya tampung sebanyak 100 orang anak atau remaja yang selanjutnya akan disebut sebagai penerima manfaat yang pelah putus sekolah. Data tingkat pendidikan terakhir penerima manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Pend idikan Akhir Penerima Manfaat PSMP “Antasena” Magelang Pendidikan Jumlah SD MI 26 46,4 SMPMTs 17 30,4 SMASMKMA 13 23,2 Sebagai salah satu UPT Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia PSMP Antasana memiliki visi yaitu pada tahun 2015 menjadi pusat pengembangan pertolongan sosial pada anak yang berhadapan dengan hukum, pusat studi atau penelitian dan pusat pelaksanaan sistem rujukan berstandar nasional, profesional, dan terpercaya. PSMP Antasena juga memiliki misi yaitu: 1. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak yang berperilaku menyimpang dan anak yang berhadapan dengan hukum ABH dalam sistem cottage dengan menggunakan pendekatan multi disipliner,