Fungsi arsip Pengorganisasian Arsip 1. Penyimpanan Arsip

atas pembiayaan dalam kerjasama kelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu. 3. Bidang ketata usahaan yaitu segenap rangkaian aktifitas penataan terhadap hal ikhwal pelaksanaan tata usaha.

2.4 Fungsi arsip

Fungsi arsip dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Arsip dinamis yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara 2. Arsip statis, yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara. Arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan terus berubah seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan.

2.5 Proses Pengelolaan Surat

Teknis pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada Kantor Kecamatan Gunungpati Kota Semarang juga telah sesuai dengan teori yang didapat dibangku perkuliahan, adapun kesesuaian itu dapat dijelaskan sebagai berikut, menurut Wursanto 2003 : 110

2.5.1 Prosedur Pengelolaan Surat Masuk

Prosedur pengelolaan surat masuk yang baik hendakmya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Penerimaan Tugas penerimaan adalah: 1 Mengumpulkan dan menghitung surat masuk, 2 Meneliti ketepatan alamat pengirim surat, 3 Menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penelitian, 4 Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima. b. Penyortiran Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan atas golongan surat biasa, rutin dan rahasia. Penyortiran adalah kegiatan memisah-misahkan surat untuk pengelolaan lebih lanjut. c. Pencatatan Setelah surat dicatat distempel cap serta memeriksa ketepatan jenis ataupun jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan. d. Mengendalikan surat masuk Mengendalikan surat adalah kegiatan mencatat surat masuk dan surat keluar kedalam buku agenda harian buku harian. Buku ini bisa disebut buku agenda masuk Daily Mail Record. Petugasnya dinamakan agendaris mail clerk. Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk. e. Pengarah dan penerusan Surat-surat yang perlu diprotes leih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan kepada pejabat yang berhak mengolahnya. Pencatatan dan Penyortiran Surat Surat Pribadi yang Disamapaikan Kepada yang Bersangkutan Surat Dinas Rahasia Langsung Disampaikan Kepada Pemimpin Surat Dinas Penggandaan Surat Dinas Bukan Rahasia Pendistribusian Surat Pendisposisian Surat Penyimpanan Surat f. Penyampaian surat Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau ekspedisi yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku Ekspedisi Intern. 2 Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku ekspedisi kepada pejabat yang bersangkutan. 3 Petugas pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat dalam buku pengarahan. g. Penyimpanan berkas atau arsip surat masuk Penyimpanan berkas atau arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh unit pengolah dengan mempergunakan metode kearsipan yang berlaku untuk kantor tersebut. Dari uraian diatas, maka dapat dijelaskan gambar arus prosedur surat masuk Wursanto 2003 : 110 sebagai berikut : Arus Prosedur Surat Masuk Keterangan gambar : 1. Setelah surat masuk diterima oleh petugas penerima selanjutnya akan dipilah menjadi 2 macam, yaitu : 1 Surat pribadi dapat langsung ditujukan kepada yang bersangkutan. 2 Surat dinas dapat dibedakan antara surat sangat rahasiarahasia dan bukan rahasia, kemudian diserahkan kepada Agendaris. 2. Selanjutnya oleh Agendaris surat yang sifatnya rahasia akan langsung disampaikan kepada pimpinan dan untuk surat yang sifatnya bukan rahasia oeh Agendaris dibuka. Selanjutnya Agendaris akan membaca isi suratnya dan dicatat pada buku agenda. 3. Kemudian surat akan dibaca oleh pimpinan untuk didispossisi. Biasanya disposisi dibubuhkan di bagian kiri bawah yang kosong atau baagian kiri atas sebelum salam pembuka. Disposisi berupa : alamat disposisi, isi disposisi, paraf dan tanggal disposisi. Selesai didisposisi oleh pimpinan, surat akan disalurkan ke alamat disposisi biasanya Kepala Bagain. 4. Kepala bagian alamat disposisi setelah membaca surat akan diproses surat tersebut sesuai dengan disposisi yang dibubuhkaan pemimpin, apabila surat selesai diolah, Kepala Bagian akan membubuhkan disposisi di bawah disposisi yang telah ada. Selanjutnya surat diserahkan kepada Arsiparis. 5. Selanjutnya Arsiparis akan mencatat surat pada buku arsip sesuai dengan pokok soal.

2.5.2 Prosedur pengelolaan surat keluar

Prosedur pengelolaan surat keluar yang baik hendaknya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut menurut Wursanto 2003 : 110-128: a. Pembuatan konsep surat Konsep surat disebut juga dengan istilah draft. konsep surat ini dibuat dan disusun sesuai bentuk surat yang benar atau dikehendaki pimpinan. b. Pengetikan Apabila konsep surat telah mendapat perestujuan dan memperoleh kode atau nomor surat, diserahkan kepada unit pengolah. Kemudian kepala unit pengolah harus tekun dan teliti menarik hasil pengetikan konsep surat hingga konsep surat itu menjadi bentuk surat net surat, setelah melalui koreksi kesalahan. c. Mengetik surat dalam bentuk akhir Konsep yang telah disetujui oleh pimpinan kemudian diketik dalam bentuk akhir pada kertas berkepala surat atau kop surat. d. Penandatanganan Net surat itu kemudian disamapaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berwenang untuk menandatangani. e. Pencatatan Dalam pencatatan ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 1 Net surat yang telah ditandatangani, dicap disertai kelengkapan lainnya, seperti lampiran dan amplop. 2 Surat dinas resmi ini lebih dulu dicatat dalam buku verbal oleh petugas yang disebut verbalis. 3 Surat dinas setelah dicatat dalam buku verbal, kemudian surat tersebut siap untuk dikirim.

2.6 Pengorganisasian Arsip 1.

Sentralisasi Yaitu sistem kearsipan dimana semua dokumen perusahaan disimpan dalam satu ruangan bukan dalam kantor terpisah dipusat penyimpanan. Unit bawahannya yang ingin menggunakan dokumen tersebut dapat menghubungi untuk mendapatkan dan menggunakan dokumen atau arsip sesuai keperluan yang dimaksud. Kelebihan sentralisasi: 1. Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat. 2. Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khusus pada pekerjaan kearsipan 3. Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan Zulkifli, 2005, 17.

2. Desentralisasi

Yaitu sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah dan menyimpan arsipnya. Kelebiahan desentralisasi: 1. Pengelolaan arsip dapat dilakukan saesuai unit kebutuhan kerja masing-masing. 2. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada pada unit kerja sendiri. 3. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karena arsipnya sudah dikenal dengan baik Zulkifli, 2005, 17.

2.7 Penyimpanan Arsip

Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat naskah, warkat dibuat atau diterima oleh suatu kantor atau organisasi sampai kemudian ditetapkan untuk disimpan, selanjutnya disusutkan retensi dan atau dimusnahkan. Oleh karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-unsur kegiatan penerimaan, penyimpanan, temu balik, dan penyusutan arsip. Arsip disimpan karena mempunyai nilai atau kegunaan tertentu lihat uraian di atas. Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah bagaimana prosedurnya, bagaimana cara penyimpanan yang baik, cepat, dan tepat, sehingga mudah ditemu-balikkan atau ditemukan kembali sewaktu-waktu diperlukan, serta langkah-langkah apa yang perlu diikutidipedomani dalam penyimpanan arsip tersebut. Untuk menyelenggarakan penyimpanan arsip secara aman, awet, efisien dan luwes fleksibel perlu ditetapkan asas penyimpanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kantorinstansi yang bersangkutan. Dalam penyelenggaraan penyimpanan arsip dikenal 3 tiga macam asas yaitu asas sentralisasi, asas disentralisasi dan asas campuran atau kombinasi. Penyimpanan arsip dengan menganut asas sentralisasi adalah penyimpanan arsip yang dipusatkan central filing pada unit tertentu Mulyono 2012:42. Dengan demikian, penyimpanan arsip dari seluruh unit yang acta dalam satu instansikantor dipusatkan pada satu tempatunit tertentu. Sebaliknya, penyelenggaran penyimpanan arsip dengan asas desentralisasi adalah dengan memberikan kewenangan penyimpanan arsip secara mandiri. Dalam hal yang demikian, masing-masing unit satuan kerja bertugas menyelenggarakan penyimpanan arsipnya. Sedangkan asas campuran, merupakan kombinasi antara desentralisasi dengan sentralisasi. Dalam asas campuran tiap-tiap unit satuan kerja dimungkinkan menyelenggarakan penyimpanan arsip untuk spesifikasi tersendiri, sedangkan penyimpanan arsip dengan spesifikasi tertentu disentralisasikan. Penyimpan arsip yang diartikan dalam uraian ini adalah suatu kegiatan pemberkasan dan penataan arsip dinamis, yang penempatannya secara aktual menerapkan suatu sistem tertentu, yang biasa disebut sistem penempatan arsip secara aktual. Kegiatan pemberkasan dan penataan arsip dinamis tersebut populer dengan sebutan filing system. Para ahli kearsipan kelihatannya sepakat untuk menyatakan bahwa filling system yang digunakan atau dipakai untuk kegiatan penyimpanan arsip terdiri dari Zulkifli 2005:71-148: a Sistem Abjad Pada penyimpanan ini, arsip disimpan menurut abjad dari nama-nama orang, organisasi, atau instansi utama yang tertera dalam tiap-tiap arsip. b Sistem angkanomor numerik Pada sistem penyimpanan ini, arsip yang mempunyai nomor disimpan menurut urut-urutan angka dari yang angka terkecil terus meingkat hingga bilangan yang lebih besar. c Sistem Wilayah Sistem wilayah adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada pengelompokan menurut nama tempat. d Sistem Subyek Sistem subyek adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada isi dari arsip yang bersangkutan. e Sistem Urutan Waktu kronologis Sistem urutan waktu adalah sistem penyimpanan arsip yang berdasarkan pada urutan waktu surat diterima atau waktu waktu dikirim keluar. Penataanpenyimpanan arsip yang baik adalah menempatkan arsip pada tempat yang efisien. Dalam penataanpenyimpanan arsip tersebut, sangat diperlukan alat penyimpanan arsip. Alat penyimpanan arsip terdiri dari : a Map ArsipFolder Adalah lipatan kertasplastik tebal untuk menyimpanan arsip. Macam- macam map arsipfolder meliputi : a. Stofmap folio map berdaun b. Snelhechter map berpenjepit c. Brief Ordner map besar berpenjepit d. Portapel map bertali e. Hanging Folder map gantung b Sekat Petunjuk Guide Adalah alat yang terbuat dari karton plastik tebal yang berfungsi sebagai penunjuk, pembatas atau penyangga deretan folder c Almari Arsip Filing Cabinet Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip dalam bentuk lemari yang terbuat dari kayu, alumunium atau besi baja tahan karatapi. d Rak Arsip Adalah alamari tanpa daun pintu atau dinding pembatas untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu dimasukkan dalam ordner atau kotak arsip. e Kotak Almari Kartu Card Cabinet Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan kartu kendali, kartu indeks dan kartu-kartu lain yang penyimpanannya tidak boleh sembarangan agar mudah untuk ditemukan kembali. f Berkas Peringatan Tickler File Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip kartu-kartu yang memiliki tanggal jatuh tempo. g Kotak Arsip File Box Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam folder map arsip. h Rak Sortir Adalah alat yang digunakan untuk memisah-misahkan surat yang diterima, diproses, dikirimkan atau untuk menggolong-golongkan arsip sebelum disimpan

2.8 Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip