Penentuan Narasumber Prosedur Pengumpulan Data

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pemidanaan di Indonesia

Sistem pemidanaan merupakan jalinan kesatuan unsur-unsur di dalam hukum pidana yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pidana. 1 Pengkajian terhadap sistem pemidanaan dapat juga digunakan teori tentang sistem hukum pidana, menurut Marc Ancel, setiap masyarakat yang terorganisir memiliki sistem hukum pidana yang terdiri dari : a. Peraturan-peraturan hukum dan sanksi-sanksinya; b. Suatu prosedur hukum pidana; dan c. Suatu mekanisme pelaksanaan pidana. 2 Peraturan-peraturan dan sanksinya masuk dalam kategori hukum pidana substantif, suatu prosedur hukum pidana masuk dalam kategori hukum pidana formal, dan suatu mekanisme pelaksanaan pidana masuk dalam kategori hukum pelaksaan pidana. Pemidanaan merupakan proses pemberian atau penjatuhan pidana oleh hakim. Sebagai suatu proses pemberian atau penjatuhan pidana, maka pemidanaan pada dasarnya adalah suatu sistem, maka sistem pemidanaan mencakup keseluruhan 1 Erna Dewi, Sistem Pemidanaan Indonesia Yang Berkearifan Lokal. Bandar Lampung: Justice Publisher. 2014. hlm. 16 2 Ibid sistem perundag-undangan yang mengatur bagaimana hukum pidana ditegakkan secara konkret konkretisasi hukum pidana sehingga orang dijatuhi sanksi berupa pidana. Ini berarti bahwa semua aturan perundang-undangan mengenai pidana substantif, hukum pidana formal dan pelaksanaan pidana dapat dilihat sebagai satu kesatuan sistem pemidanaan. 3 Secara singkat sistem pemidanaan dapat diartikan sebagai sistem pemberian atau penjatuhan pidana. Sistem pemberianpenjatuhan pidana sistem pemidanaan itu dapat dilihat dari dua sudut yaitu : 1. Sudut Fungsional Sistem pemidanaan dari sudut bekerjanya berfungsinya prosesnya, dapat diartikan sebagai : a. Keseluruhan sistem aturan perundang-undangan untuk fungsionalisasi operasionalisasi konkretisasi pidana. b. Keseluruhan sistem aturan perundang-undangan yang mengatur bagaimana hukum pidana ditegakan atau dioperasionalkan secara konkret sehingga seseorang dijatuhi sanksi hukum pidana. 4 Berdasarkan penjelasan diatas, maka sistem pemidanaan identik dengan sistem penegakan hukum pidana yang terdiri dari subsistem hukum pidana materil substantif, subsistem pidana formal, dan subsistem hukum pelaksanaan pidana. Ketiga subsistem merupakan satu kesatuan sistem pemidanaan karena tidak mungkin hukum pidana dioperasionalkan ditegakkan secara konkret hanya 3 Ibid. hlm. 17 4 Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti. 2005. hlm. 261.