BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode penelitian digunakan penulis dengan maksud untuk memperoleh kelengkapan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode yang
akan digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah menggunakan pendekatan sosiologis yuridis dengan metode kualitatif.
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, tindakan, motivasi, dan lain- lain Moleong 2007 ; 6”. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Namun demikian Arikunto 2006: 12 mengatakan bahwa “tidak berarti dalam penelitian kualitatif peneliti tidak sama sekali tidak diperbolehkan
menggunakan angka untuk menggambarkan sebuah keadaan, yang tidak tepat adalah dalam pengumpulan data dan penafsirannya peneliti menggunakan rumus-
rumus statistik”.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di pemerintahan daerah Kabupaten Batang yang akan ditujukan kepada Kepala Daerah sebagai pelaksana fungsi
37
eksekutif daerah yang artinya Kepala daerah adalah pelaksana sebuah peraturan daerah.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian menyatakan pokok persoalan apa yang menjadi pusat perhatian
dalam penelitian.
Penelitian ini
di fokuskan
terhadap pertanggungjawaban publik Kepala Daerah Kabupaten Batang pada tahun 2010.
Yang menjadi fokus penelitian adalah : 1.
Bentuk-bentuk dan mekanisme pertanggungjawaban publik Kepala Daerah pasca berlakunya UU 32 Tahun 2004.
2. Implikasi hukum pertanggungjawaban publik Kepala Daerah pasca
berlakunya UU 32 Tahun 2004. 3.
Menemukan model atau strategi pengawasan publik terhadap kinerja pemerintah daerah Kabupaten Batang.
3.4 Sumber Data Penelitian
Adapun jenis data penelitian, menurut Moleong 1990:112, “sesuai
dengan sumber data yang dipilih, maka jenis-jenis data dalam penelitian kualitatif dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, tulisan, foto dan statistik. Dalam
penelitian ini semua jenis data di atas dipakai sebagai bahan informasi ”.
3.4.1 Sumber Data Primer
“Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat. Untuk mendapatkan data primer diperoleh dari wawancara atau
interview, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperolah
informasi dari terwawancara Arikunto Suharsimi. 2002: 107”. Sumber data primer merupakan data pokok yang di perlukan dalam
penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan sumber data utama, yang diperoleh peneliti dari:
3.4.1.1 Responden
“Responden adalah orang yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini dan diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Moleong, 2007: 112”. Responden merupakan sumber data yang berupa orang, dalam penelitian
ini yang dijadikan responden adalah Kepala Daerah Kabupaten Batang, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Batang, Kepala Sub
Bagian Otonomi Daerah pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batang, beberapa orang yang dianggap mengetahui dan berkompetensi tentang pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kabupaten Batang, dan beberapa orang yang mewakili masyarakat Batang. Dari beberapa responden diharapkan terungkap kata- kata, tindakan yang
dari orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama.
3.4.1.2 Informan
“Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong, 2004:132”. Dalam
penelitian ini yang menjadi informan adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang terkait dengan pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten
Batang.
3.4.2
Sumber Data Sekunder
“Data sekunder yang digunakan oleh peneliti yaitu dokumen. Dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film Moleong, 2007: 216”. Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pertanggungjawaban Kepala Daerah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh teknik wawancara dan teknik dokumentasi.
3.5.1
Teknik
Dokumentasi
“Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berati barang-barang tertulis. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda Arikunto 2006: 231”.
3.5.2
Teknik
Wawancara
“Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto 2006: 155”. Teknik ini
dipilih karena penulis bisa mendapatkan informasi secara langsung dari nara sumber. Ada beberapa tahap dalam menggunakan teknik wawancara. Setelah
penulis mendapatkan ijin penelitian pada instansi yang akan diteliti, peneliti kemudian menetukan nara sumber yang akan di wawancarai dan langkah terakhir
adalah penulis mengumpulkan data dari hasil wawancara.
3.6 Teknik Analisis Data