3 Dalam  hal  ditemukan  bukti  melakukan  tindak  pidana,  DPRD
melakukan  proses  penyelesaian  kepada  aparat  penegak  hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4 Apabila  kepala  daerah  danatau  wakil  kepala  daerah  dinyatakan
bersalah  kerena  melakukan  tindak  pidana  dengan  ancaman  pidana penjara  paling  singkat  5  lima  tahun  atau  lebih  berdasarkan
putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  3,  DPRD  mengusulkan
pemberhentian  sementara  kepala  daerah  danatau  wakil  kepala daerah.
5 Berdasarkan keputusan  DPRD sebagaimana dimaksud  dalam ayat
4,  Presiden  menetapkan  pemberhentian  sementara  kepala  daerah danatau wakil kepala daerah .
6 apabila  kepala  daerah  danatau  wakil  kepala  daerah  dinyatakan
bersalah  berdasarkan  putusan  pengadilan  yang  memperoleh kekuatan  hukum  tetap  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat4,
pimpinan  DPRD  mengusulkan  pemberhentian  berdasarkan  Rapat Paripurna  DPRD  yang  dihadiri  sekurang-kurangnya  ¾  tiga
perempat dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan  sekurang-kurangnya  23  dua  pertiga  dari  jumlah
anggota DPRD yang hadir.
7 Berdasarkan  keputusan  DPRD  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat
6, Presiden memberhentikan kepala daerah danatau wakil kepala daerah.
4.1.2.3 Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ILPPD
Menurut  Pas al  1  ayat  10  PP  No.  3  Tahun  2007,  “Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah ILPPD
adalah informasi
penyelenggaraan  pemerintahan  daerah  kepada  masyarakat  melalui  media  yang tersedia  di  daerah”.  Berkaitan  dengan  tuntutan  transparansi  dan  partisipasi
masyarakat  menuju  pemerintahan  yang  good  governance,  maka  kepala  daerah wajib  memberikan  informasi  penyelenggaraan  pemerintahan  daerah.  ILPPD
disampaikan  bersamaan  dengan  penyampaian  LPPD  kepada  pemerintah.  Dalam mekanisme  penyampaian  LPPD,  masyarakat  dapat  memberikan  tanggapan
sebagai masukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berikut adalah
alur pertanggungjawaban kepala daerah di Kabupaten Batang :
Bagan 4.3 Bagan Alur Pertanggungjawaban Kepala Daerah di Kabupaten Batang :
1. Penyimpangan 2. Tidak ada penyimpangan
3. Penyimpangan administratif 4. Wajar
5. Tidak wajar
Sumber: Analisis Peneliti 2011.
Dari  tabel  diatas  dijelaskan  bahwa  LKPJ  Bupati  dibahas  oleh  BPK, padahal  pembahasan  LKPJ  lazimnya  dilakukan  oleh  DPRD,  hal  ini  dikarenakan
kualitas sumber daya manusia anggota dewan di  Kabupaten  Batang  yang  kurang memadahi  dan  belum  bisa  untuk  membahas  LKPJ  Bupati.  Dari  LKPJ  yang
dibahas  oleh  BPK,  kemudian  BPK  mengeluarkan  Laporan  Hasil  Pemeriksaan LHP.  dari  LHP  tersebut  kemudian  baru  dibahas  oleh  DPRD  dengan  ketentuan
penilaian sebagai berikut : 
penyimpangan 
tidak ada penyimpangan 
penyimpangan administrasi 
wajar
LKPJ Kepala Daerah Dibahas oleh BPK
Laporan Hasil Pemeriksaan LHP
Paripurna DPRD
LKPJ di sah kan, dibentuk ILPPD
Di informasikan  kepada masyarakat melalui Bagian
Humas dan Protokoler Setda
 wajar dengan catatan.
DPRD  membahas  LHP  melalui  rapat  paripuna.  Setelah  dibahas,  LHP disahkan  oleh  DPRD,  prinsipnya  LKPJ  diterima  dengan  catatan.  Dari  catatan-
catatan  tersebut,  DPRD  meminta  Bupati  dan  SKPD  terkait  untuk  memperbaiki dan menginformasikan kepada masyarakat melalui Bagian Humas dan Protokoler
Sekretariat  Daerah  Kabupaten  Batang.  Karena  Laporan  penyelenggaraan pemerintahan  di  Kabupaten  Batang  terlambat  dan  menganggap  DPRD  adalah
lembaga  yang  sudah  bisa  mengakomodir  aspirasi  masyarakat,  maka  masyarakat tidak mengetahui mengenai ILPPD Kabupaten Batang khususnya tahun 2010.
Hal  ini  dibuktikan  juga  oleh  penulis  yang  mewawancarai  beberapa masyarakat  Kabupaten  Batang  ternyata  banyak  yang  tidak  mengetahui  tentang
ILPPD  Kabupaten  Batang  karena  SKPD  tidak  menginformasikannya  melalui media internet ataupun media yang ada di daerah. Harusnya berdasarkan undang-
undang keterbukaan informasi publik, masyarakat bisa mengakses ILPPD sebagai implementasi dari regulasi tersebut dan asas partisipasi.
4.1.3 Implikasi Hukum Pertanggungjawaban Publik Kepala Daerah