Berdasarkan tabel 15 diperoleh nilai p-value 0,574 p 0,05 atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antara pantangan makanan dengan keadaan kurang
energi kronis KEK pada ibu hamil di Kabupaten Banjarnegara tahun 2005.
4.3 Pembahasan
4.3.1. Hubungan Antara Jumlah Konsumsi Energi Dengan Keadaan
Kurang Energi Kronis KEK Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005
Berdasarkan tabel 7 diperoleh probabilitas sebesar 0,000 p 0,05 atau dapat dikatakan ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi Energi
dengan KEK pada ibu hamil di Kabupaten Banjarnegara tahun 2005. Dari hasil analisis diperoleh OR=9,793 CI = 2,967 - 32,324 dengan taraf kepercayaan 95
maka ibu hamil yang jumlah konsumsi energinya kurang 70-80 AKG mempunyai risiko untuk terkena KEK sebesar 9,793 kali dibandingkan dengan
ibu hamil yang jumlah konsumsi energinya 80-99 AKG Hal ini sejalan dengan pendapat Sjahmien Moehji 2003;14 menyatakan
bahwa jika masukan zat gizi dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi, yang termanifestasi oleh adanya gejala
yang timbul. Masukan zat gizi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari harus dapat memenuhi kebutuhan. Disamping untuk memenuhi kebutuhan
tubuh ibunya sendiri, zat gizi juga dibutuhkan untuk pertumbuha dan perkembangan janin.
4.3.2. Hubungan Antara Paritas Dengan Keadaan Kurang Energi Kronis
KEK Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005
Berdasarkan tabel 8 diperoleh probabilitas 0,375 p 0,05 atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antara paritas dengan keadaan KEK pada ibu hamil
di Kabupaten Banjarnegara tahun 2005. Dari hasil analisis diperoleh OR=0,597 CI = 0,190 - 1,877 dengan taraf kepercayaan 95 maka ibu hamil yang
paritasnya lebih dari 3 kali mempunyai risiko relatif sama untuk terkena KEK dibandingkan dengan ibu hamil yang paritasnya kurang dari 3 kali.
Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar ibu hamil 74,2 merencanakan kehamilannya. Dengan adanya hal tersebut maka juga
mempengaruhi korelasi antara paritas dengan keadaan KEK ibu hamil di Kabupaten Banjarnegara tahun 2005. Sesuai dengan pendapat I Dewa Nyoman
Supariasa 2002: 177 jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga.
4.3.3. Hubungan Antara Jarak Kelahiran Dengan Keadaan Kurang Energi