Aktivitas Pembelajaran Latihan Gabung Rekon SD Tinggi kk B

Kegiatan Pembelajaran 2 36 diri siswa sehingga menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran dan berusaha menghindari hukuman. f. Prinsip Balikan dan Penguatan Jika siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapat nilai yang baik, maka nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat menjadi operant conditioning atau penguatan positif. Nilai yang diperoleh siswa tersebut dapat sebagai suatu balikan dan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui hasil ulangannya, bagi siswa yang hasil ulangannya jelek akan terdorong untuk lebih giat lagi belajarnya, karena kemungkinan akan takut tidak lulus ujian. Pada siswa yang ulangan baik akan semakin termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. g. Prinsip Perbedaan Individu Tidak ada dua orang yang sama persis, tiap siswa mempunyai perbedaan satu dengan lainnya. Proses belajar masing-masing individu memang tidaklah sama, baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah didalam proses pembelajaran mengandung penerapan bahwa masing-masing siswa haruslah dibantu agar lebih memahami kelemahan serta kekuatan yang ada pada dirinya dan kemudian dapat mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, dengan kebiasaan-kebiasaan yang hampir sama. Oleh sebab itu pembelajaran klasikal cenderung mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada di antara para siswa. Untuk itu jika guru menggunakan pembelajaran klasikal, hendaknya antara lain menggunakan metode, model atau strategi pembelajaran yang bervariasi, memberikan tugas yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan masing-masing siswa, melaksanakan pengayaan bagi siswa yang sudah menguasai bahan pelajaran dan pembelajaran remedial bagi siswa yang belum mampu. Modul Pelatihan SD Kelas Tinggi 37

2. Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah Dasar

Menurut Rusman 2012 implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa sebagai subjek utama dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat mengabaikan begitu saja prinsip-prinsip pembelajaran. a. Prinsip Perhatian dan Motivasi Implikasi dari prinsip perhatian, bahwa siswa harus memberikan perhatian terhadap semua hal yang mengarah pada tujuan belajar. Bagi siswa sekolah dasar, agar siswa dapat memberikan perhatian terhadap semua hal yang mengarah pada tujuan belajar, perlu bimbingan guru pada awalnya, misalnya agar terarik mempelajari materi ajar tertentu, guru perlu menjelaskan manfaat materi ajar tersebut dan memberi motivasi secara terus menerus. Implikasi prinsip motivasi bagi siswa adalah ia harus berusaha membangkitkan motivasi belajar yang ada pada diri mereka secara terus menerus, terutama motivasi instrinsik. Salah satu untuk dapat membangkitkan motivasi secara terus menerus adalah harus mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan target dari penyelesaian tugas belajar dan harus menyadari bahwa dengan kerja keras dan semangat yang kuat maka tujuan akan mudah tercapai, tugas-tugas belajar akan mudah diselesaikan. b. Prinsip Keaktifan Sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran, siswa selalu dituntut selalu aktif dalam proses pembelajaran. Implikasi prinsip keaktifan siswa berupa perilaku- perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan dalam belajarnya, melakukan kegiatan eksperimen, menyelesaikan tugas-tugas belajar. Dengan keaktifan tersebut siswa semakin mudah memahami bahan pembelajaran. c. Prinsip Keterlibatan langsung pengalaman Hal apapun yang dipelajari siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri. Implikasi dari prinsip keterlibatan langsung ini, siswa dituntut agar selalu menyelesaikan tugas belajar yang diberikan. Bentuk-bentuk perilaku yang