Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM .1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
2.1.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM 2.1.3.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
UMKM didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda tergantung pada beberapa negara dan aspek lainnya. Dalam perekonomian Indonesia, UMKM
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Kriteria usaha yang
termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum. Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah UMKM ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefiniskan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung mapun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usah kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung mapun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang. Undang-Undang No 20 Tahun 2008
Beberapa lembaga atau Instansi bahkan memberikan definisi tersendiri pada UMKM, diantaranya Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Menegkop dan UKM, Badan Pusat Statistik BPS, Keputusan Kementrian
Keuangan No 316KMK.0161994tanggal 27 juni 1994. Definisi UMKM yang disampaikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Sebelum diberlakukannya UU No 20 Tahun 2008, yaitu UU No 9 Tahun 1995 Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Menegkop dan UKM, bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK termasuk Usaha Mikro UMI adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu,
Usaha Menengah UM merupakan usaha milik warga Negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000. s.d Rp 10.000.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan. Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UMKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha Kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan Usaha Menengah merupakan usaha yang
memiliki tenaga kerja 20 s.d 99 orang. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, Usaha Kecil didefinisikan
sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatanusaha yang mempunyai penjualanomset per tahun setinggi tingginya Rp 600.000.000. atau
asetaktivitas setinggi-tingginya Rp 600.000.000. diluar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari : 1 Badan Usaha Firma, CV, PT, dan Koperasi dan 2
Perorangan PengrajinIndustri Rumah Tangga, Petani, Peternak, Nelayan,
Perambah Hutan, Penambang, Pedagang Barang dan Jasa.