terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan,
terutama perbaikan tatanan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dengan demikian, reformasi telah
memiliki formulasi atau gagasan tentang tatanan kehidupan baru menuju terwujudnya Indonesia baru.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Reformasi adalah suatu masa dimana awal beakhirnya kekuasaan rezim Orde Baru
1998, jadi Reformasi merupakan formulasi menuju Indonesia baru dengan tatanan yang baru, dimana masa untuk mengoreksi dan
memperbaiki masa pemerintahan Orde Baru. Reformasi berlangsung di Indonesia dari tahun 1998 sampai dengan sekarang pemerintahan SBY.
Pemerintahan Indonesia di bawah pimpinanan SBY telah berlangsung selama dua periode, yaitu sejak pemilu 2004 hingga sekarang, yang akan
berakhir nanti ditahun 2014.
6.1 Latar Belakang Lahirnya Reformasi
Persoalan pokok yang mendorong atau menyebabkan lahirnya Reformasi adalah kesulitan warga masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pokok. Harga-harga sembilan bahan pokok sembako, seperti beras, terigu, minyak goreng, minyak tanah, gula, susu, telur,
ikan kering, dan garam mengalami kenaikan yang tinggi. Bahkan, warga masyarakat harus antri untuk membeli sembako itu.
Sementara, situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia semakin tidak menentu dan tidak terkendali. Harapan masyarakat akan
perbaikan politik dan ekonomi semakin jauh dari kenyataan. Keadaan
itu menyebabkan masyarakat Indonesia semakin kritis dan tidak percaya terhadap pemerintahan Orde Baru.
Pemerintahan Orde Baru dinilai tidak mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, tujuan lahirnya reformasi adalah untuk memperbaiki tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok merupakan faktor atau
penyebab utama lahirnya gerakan Reformasi. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Suharto selama 32 tahun, ternyata tidak
konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan cita-cita Orde Baru. Pada awal kelahirannya tahun 1966, Orde Baru bertekad untuk menata
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Namun dalam pelaksanaannya, pemerintahan Orde Baru banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-
ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan. Penyimpangan-penyimpangan itu melahirkan krisis
multidimensional yang menjadi penyebab umum lahirnya gerakan reformasi.
6.2 Masalah Ideologi pada Era Reformasi