Pengertian Peran Guru Peran Guru IPS

22 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan dalam Sudjarwo 2015: 91 menetapkan 18 unsur karakter yang dapat dibentuk pada diri peserta didik. Kedelapan belas karakter tersebut adalah: 1. Religius 2. Jujur 3. Toleran 4. Disiplin 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai prestasi 13. Bersahabatkomunikatif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Sosial 17. Peduli Lingkungan 18. Tanggung Jawab Pada penelitian ini dikarenakan penelitian dilakukan pada level sekolah menengah pertama maka karakter yang ditekankan meliputi religius, disiplin, kreatif, gemar membaca, bertanggung jawab, jujur, peduli lingkungan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa karakter lain juga ikut terbentuk melalui peran guru yang dilakukan.

2.3.3 Perbedaan Karakter, Etika dan Moral

Istilah karakter juga memiliki kedekatan dan titik singgung dengan etika. Karena umumnya orang dianggap memiliki karakter yang baik setelah mampu bertindak 23 berdasarkan etika yang berlaku di tengah - tengah masyarakat. Etika, berasal dari bahasa yunani ethikos yang diambil dari kata ethos, yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, karakter, perasaan, sikap atau cara berfikir. Namun etika dalam perkembangannya lebih cenderung diartikan sebagai adat atau kebiasaan. Penyebutan etika dikenal dalam bahasa Yunani dengan istilah etos atau etikos atau etika tanpa memakai huruf H yang mengandung arti usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirannya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik. Etika itu adalah sebuah ilmu bukan ajaran Suseno, 1987: 14. Etika dalam arti etimologi ini sering diidentikkan dengan moral yang berasal dari bahasa latin ”mos “ yang bentuk jamaknya ”mores “ yang berarti juga adat atau cara hidup Maftukhi, 2007: 194. Meskipun etika dan moral secara etimologis sinonim, namun fokus kajian keduanya dibedakan. Etika lebih merupakan pandangan filosofis tentang tingkah laku, sedang moral lebih kepada aturan normatif yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika merupakan studi kritis dan sistematis tentang moral, sedangkan moral merupakan objek etika Maftukhi, 2007: 194.

2.3.4 Tahapan-tahapan Pembentukan Karakter

Karakter, seperti juga kualitas diri yang lainnya, tidak berkembang dengan sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor 24 bawaan nature dan faktor lingkungan nurture. Menurut para developmental psychologist, setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan termanifestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang dilahirkan dengan karakter atau nilai- nilai kebajikan. Dalam hal ini, Confosius-seorang filsuf terkenal di Cina-menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan sosialisasi setelah dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan-baik di keluarga, sekolah, maupun di lingkungan yang lebih luas-sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak Latifah, 2010. Melalui pendidikan karakter akan mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup. Pendidikan karakter yang efektif, ditemukan dalam lingkungan sekolah yang memungkinkan semua peserta didik menunjukkan potensi mereka untuk mencapai tujuan yang sangat penting. Karakter berkembang berdasarkan kebutuhan mengganti insting kebinatangan yang hilang ketika manusia berkembang tahap demi tahap. Karakter membuat manusia mampu berfungsi di dunia tanpa harus berfikir apa yang harus dikerjakan. Karakter manusia berkembang dan dibentuk oleh pengaturan sosial social arrangement. Masyarakat membentuk karakter melalui pendidik dan orang tua agar anak bersedia bertingkah laku seperti yang dikehendaki masyarakat. Karakter yang di bentuk secara