Guru Berperan sebagai Pendidik dalam Pembentukan Karakter

32 psikomotor, melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan. Guru sebagai pengajar bertugas merencanakan program pengajaran, melaksanakan program pengajaran serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan Sukmadinata, 2007: 252. Peran guru dalam merencanakan kegiatan belajar meliputi, menetapkan tujuan belajar, membuat program belajar berdasarkan kemampuan peserta didik, menetapkan pelaksanaan belajar, mengemukakan kriteria keberhasilan belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar Dimyati, 2002: 163. Perencanaan pembelajaran menjadi penting bagi seorang guru IPS dikarenakan perencanaan guru adalah menghasilkan kelas yang berjalan lancar dan dengan lebih sedikit masalah kedisiplinan dan lebih sedikit interupsi atau penyimpangan Supardan, 2015: 173. Peran guru dalam pengorganisasian kegiatan belajar adalah mengatur dan memonitori kegiatan belajar sejak awal sampai akhir yang mencangkup memberikan orientasi umum sehubungan dengan belajar topik tertentu, membuat variasi kegiatan belajar agar tidak terjadi kebosanan, mengkoordinasikan kegiatan dengan memperhatikan kemajuan, materi, media, dan sumber, membagikan perhatian pada sejumlah pelajar menurut tugas dan kebutuhan, memberikan umpan balik yang diakhiri dengan evaluasi kemampuan belajar Dimyati, 2002: 164. Peran guru yang dilakukan dalam pembelajaran adalah membuat ilustrasi, mendefinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespon, mendengarkan, menciptakan, kepercayaan, memberikan pandangan yang bervariasi, menyediakan media untuk mengkaji materi, menyesuaikan metode pembelajaran, dan memberikan nada perasaan Mulyasa, 2008: 33 40. Peran guru dalam penciptaan hubungan terbuka dengan peserta didik dengan tujuan menimbulkan perasaan bebas untuk berkreasi dalam belajar. Hubungan terbuka tersebut dilakukan dengan cara; membuat hubungan akrab dan peka terhadap kebutuhan peserta didik, mendengarkan secara simpatik terhadap segala ungkapan. Jiwa peserta didik, tanggap dan memberikan reaksi positif pada peserta didik, membina hubungan saling mempercayai, kesiapan membantu peserta didik, membina suasana aman sehingga peserta didik leluasa bereksplorasi, dan mendorong terjadinya emansipasi dengan penuh tanggung jawab Dimyati, 2002: 164. Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. Apapun yang ditanyakan peserta didik berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, guru akan menjawab dengan penuh keyakinan akan jawaban yang benar berdasarkan referensi. Sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan peserta didik. Hal ini untuk menjaga agar guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang akan dibahas bersama peserta didik. Guru dapat menunjukan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik yang biasanya memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata peserta didik yang lain. Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pembelajaran, misalnya dengan menentukan mana materi inti yang wajib dipelajari, mana materi tambahan, mana materi yang harus diingat kembali karena pernah dibahas. Dengan pemetaan seperti ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan tugas sebagai sumber belajar Dimyati, 2002: 21. 34

2.4.3 Guru Berperan sebagai Teladan dalam Pembentukan Karakter

Keteladan merupakan aspek paling penting dalam mengajarkan karakter kepada anak. Seperti yang dituliskan Ki Hajar Dewantara 1977: 28 bahwa yang termasuk peralatan pendidikan yang dimaksud peralatan pendidikan adalah alat-alat pokok, cara-caranya mendidik adalah sebagai berikut: 1. Memberi contoh voorbeeld 2. Pembiasaan pakulinan, gewoontevorming 3. Pengajaran leering, wulang-wuruk 4. Perintah, paksaan dan hukuman regeering en tucht 5. Laku zelfbeheersching,zelfdiscipline 6. Pengalaman lahir dan batin nglakoni, ngrasa, beleving. Di dalam kamus Bahasa Indonesia, teladan adalah sesuatu yang patut untuk ditiru atau baik untuk dicontoh yang terhimpun didalam perbuatan, kelakuan, dan sifat Depdiknas, 2007: 1160. Zainu, M.J, mengatakan: Guru harus memiliki sikap teladan yang baik bagi orang lain, baik dalam tutur kata, perbuatan, perilaku, dan merasakan senang apabila peserta didiknya memperoleh kebaikan Zainu, 1997: 64. Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Pada dasarnya manusia sangat cenderung memerlukan sosok teladan dan panutan yang mampu mengarahkan manusia pada jalan kebenaran dan sekaligus menjadi perumpamaan dinamis yang menjelaskan cara menjalankan syariat Allah. Pendidikan dengan materi keteladanan berarti pendidikan dengan memberikan contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, dan cara berpikir Aly, 2002: 97.