Osteosarcoma Pada Rahang
OSTEOSARCOMA PADA RAHANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran gigi
Oleh :
AFRINA ARIA NINGSIH NIM : 040600056
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
(2)
Radiologi Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Dental Tahun 2009
Afrina Aria Ningsih
Osteosarcoma Pada Rahang Viii + 26 halaman
Osteosarcoma merupakan neoplasma ganas yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur di mana susunan sel mesenkim dan jaringannya berada pada stadium yang berbeda dari perkembangan tulang. Pada tulang rahang disamping tulang dan periosteum, sarcoma juga berkembang dari periodontal membrane dan dari jaringan osseus sinus maksilaris.
Secara klinis, osteosarcoma pada tulang ini menyebabkan rasa sakit dan pembengkakkan yang mengakibatkan wajah menjadi asimetris, kehilangan gigi, parastesi, bahkan menyebabkan perdarahan dan obstruksi nasal. Secara radiografi,
osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi radiolusen secara
keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit radiopak serta adanya gambaran berupa sunburst atau sunray, serta tanda-tanda lain dari kerusakan tulang. .
Perawatan yang dilakukan melalui radical surgery ternyata berhasil menyelamatkan pasien sebanyak 80%. Dalam kasus keterlibatan tulang panjang, sering sekali amputasi merupakan pilihan yang paling tepat terutama jika dapat bermetastase sampai kejaringan tubuh yang lain. Perawatan yang paling umum dilakukan adalah dengan pembedahan yang sering dikombinasikan dengan pemakaian kemoterapi.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI SERTA TANDA DAN GEJALA OSTEOSARCOMA 2.1 Definisi... 3
2.2 Etiologi... 5
2.3 Tanda dan Gejala... 6
BAB 3 MANIFESTASI DAN GAMBARAN KLINIS OSTEOSARCOMA PADA RONGGA MULUT 3.1 Manifestasi Osteosarcoma di Rongga Mulut... 8
3.2 Gambaran Klinis... 8
3.3 Gambaran Histopatologi... 13
BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFI OSTESARCOMA... 16
BAB 5 PERAWATAN OSTEOSARCOMA PADA RAHANG 5.1 Perawatan... 23
5.2 Prognosis... 24
BAB 6 KESIMPULAN... 25
DAFTAR RUJUKAN... 26 LAMPIRAN
(4)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Gambar anatomi maksila yang bisa terlibat osteosarcoma... 3 Gambar 2 :Gambar anatomi mandibula yang bisa terlibat osteosarcoma... 4 Gambar 3 : Gambaran intra oral osteosarcoma pada mandibula yang
terjadi pasca pencabutan gigi dan terlihat adanya oedem
disertai pembengkakkan... 6 Gambar 4 : Gambar extra oral penderita osteosarcoma pada maksila
terlihat adanya massa tumor yang padat disertai pembeng-
kakan dan adanya oedem... 9 Gambar 5 : Gambaran intra oral osteosarcoma pada maksila disertai
dengan adanya massa tumor dan pembengkakan pada
antrum... 10 Gambar 6 : Gambaran intra oral osteosarcoma pada bibir atas kanan terlihat
adanya ulserasi, dan pembengkakan pada palatum maksila serta terlihat letak gigi yang tidak teratur... 11 Gambar 7 : Gambaran intra oral massa tumor yang terjadi pada mukosa pipi dan terlihat adanya pembengkakan.. ... 12 Gambar 8 : Gambar menunjukkan adanya pembengkakan pada kulit wajah
bagian kanan perioral, kanan orbita, glabelar, nasal, dan bagian kiri paranasal... 12
(5)
Gambar 9 : Osteosarcoma dari mandibula yang menunjukkan hilangnya stroma dengan sel yang berbentuk kumparan sebagian osteoid dan tulang terbentuk... 13 Gambar 10 : Sel-sel yang tidak teratur dan tumor tulang yang dihasilkan tampak pada photomicrograph dengan kekuatan tinggi... 14 Gambar 11 : Gambar osteosarcoma lakuna yang tidak normal dan mengandung pleomorpik osteocyt... 14 Gambar 12 : Gambar bentuk osteoblast dari osteosarcoma yang menunjukkan trabekula osteoid yang tidak teratur... 15 Gambar 13 : Gambar radiografi osteosarcoma tipe osteoliti, dimana terlihat
adanya perluasan kehancuran tulang dan adanya keterlibatan
tulang pada daerah mandibula... 18 Gambar 14 : Osteosarcoma pada mandibula tipe osteoblastik dimana terlihat
daerah yang tebal berwarna putih menggantikan tulang cansellous dan memperlihatkan gambaran radiolusen dan radiopak.
Terlihat juga keterlibatan bagian sentral dan peripher dan
gambaran radiografi menunjukkan invasi tumor... 19 Gambar 15 : Gambaran radiografi Osteosarcoma, dimana terlihat gambaran
spikula-spikula sunray... 20 Gambar 16 : Gambaran radiografi Osteosarcoma, dimana terlihat gambaran
(6)
Gambar 17 : Gambaran radiografi menunjukkan adanya spicules (ujung panah) dan codman’s triangel (panah) pada Osteosarcoma
mandibula... 20 Gambar 18 : Gambaran radiografi menunjukkan pelebaran ligament periodontal
dan lamina dura yang hilang pada akar distal molar pertama
mandibula yang terkena osteosarcoma... 21 Gambar 19 : Gambar panoramik menunjukkan osteosarcoma pada alveolar
maksila dimana terlihat gambaran yang radiopak... 21 Gambar 20 : Gambaran panoramik menunjukkan gambaran ”sunburst” pada
(7)
Radiologi Kedokteran Gigi Departemen Radiologi Dental Tahun 2009
Afrina Aria Ningsih
Osteosarcoma Pada Rahang Viii + 26 halaman
Osteosarcoma merupakan neoplasma ganas yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur di mana susunan sel mesenkim dan jaringannya berada pada stadium yang berbeda dari perkembangan tulang. Pada tulang rahang disamping tulang dan periosteum, sarcoma juga berkembang dari periodontal membrane dan dari jaringan osseus sinus maksilaris.
Secara klinis, osteosarcoma pada tulang ini menyebabkan rasa sakit dan pembengkakkan yang mengakibatkan wajah menjadi asimetris, kehilangan gigi, parastesi, bahkan menyebabkan perdarahan dan obstruksi nasal. Secara radiografi,
osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi radiolusen secara
keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit radiopak serta adanya gambaran berupa sunburst atau sunray, serta tanda-tanda lain dari kerusakan tulang. .
Perawatan yang dilakukan melalui radical surgery ternyata berhasil menyelamatkan pasien sebanyak 80%. Dalam kasus keterlibatan tulang panjang, sering sekali amputasi merupakan pilihan yang paling tepat terutama jika dapat bermetastase sampai kejaringan tubuh yang lain. Perawatan yang paling umum dilakukan adalah dengan pembedahan yang sering dikombinasikan dengan pemakaian kemoterapi.
(8)
BAB 1 PENDAHULUAN
Osteosarcoma merupakan neoplasma ganas pada tulang dimana susunan sel-sel dan jaringannya berada pada stadium yang berbeda pada perkembangan tulang. Sarkoma secara umum mempunyai ciri-ciri yang menonjol yaitu tumbuh dengan cepat, memiliki sejumlah besar sel dan sedikit substansi interselluler, serta cenderung kambuh kembali setelah diangkat.1
Etiologi osteosarkoma belum diketahui secara pasti, tetapi trauma, ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia dan virus dipercaya mempunyai peranan penting dalam kondisi ini. Radiografi diperlukan untuk mengetahui lokasi dari lesi. Osteosarcoma dapat digolongkan ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik, osteoblastik, dan telangiektatik. Umumnya osteosarcoma lebih sering terdapat pada maksila dari pada mandibula.2
Gejala yang paling sering muncul pada penderita osteosarkoma adalah bengkak pada area yang terlibat, terdapat adanya deformitas pada wajah dan rasa sakit serta diikuti dengan kehilangan gigi, rasa kebas (parastesia), sakit gigi, perdarahan dan obstruksi pada hidung (hidung tersumbat).1
Prognosa umumnya buruk dan tergantung pada kondisi pasien dan durasi dari lesi pada saat perawatan dilakukan. Perawatan osteosarkoma pada tulang rahang pembedahan atau reseksi merupakan pilihan yang tepat, tetapi dapat juga dikombinasikan dengan kemoterapi dan radiasi. 1,2,4
(9)
Gambaran radiologinya secara umum ditandai dengan adanya pelebaran ligamen periodontal, adanya gambaran berupa sunburst atau sunray, radial spicules dan codman’s triangle, serta tanda-tanda lain dari kerusakan tulang. Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang definisi, etiologi, tanda, gejala, gambaran klinis serta gambaran radiografi. Dalam skripsi ini juga akan dibahas tentang prognosa osteosarkoma serta perawatannya.
(10)
BAB 2
DEFENISI, ETIOLOGI SERTA TANDA DAN GEJALA
2.1 Definisi
Osteosarcoma adalah sel mesenkim yang ganas yang mempunyai kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur. Osteosarcoma pada rahang jarang terjadi dan gambaran histopatologinya hampir sama dengan osteosarcoma pada tulang panjang. Osteosarcoma sering terdapat pada alveolar ridge, maksila dan mandibula. osteosarcoma pada maksila lebih berbahaya dibandingkan dengan mandibula.4,5
Trauma dipercaya mempunyai peranan penting di dalam kondisi ini. Namun ada beberapa faktor lain yang dipercaya mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kondisi ini antara lain ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia dan virus. Tumor ini termasuk semua sarkoma berasal dari sel-sel osteoblas. Oleh sebab itu bermacam-macam gambaran histologi yang terjadi, seperti fibromyxosarcoma,
myxosarcoma, myxochondrosarcoma, chondrosarcoma, dan seterusnya. Tahap-tahap
perkembangan osteoblastik juga dapat terlihat mulai dari kumparan-kumparan sel yang sederhana ke mukoid, kartilago dan tulang. 2
Neoplasma biasanya muncul sebagai suatu tumor yang tunggal, bisa terjadi pada maksila dan mandibula. Bagaimanapun, tulang yang paling umum terpengaruh adalah tulang panjang dan tulang panggul. Thoma (1962), menggolongkan osteosarcoma ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik, osteoblastik, dan telangiektatik.2
(11)
1. Osteolitik osteosarkoma
Jenis ini lebih sering pada orang dewasa, sifat regenerative dari tulang bersifat lebih lemah dibandingkan pada usia muda. di sini terjadi kerusakan tulang dan diganti dengan jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel yang tidak terbentuk sempurna, zat-zat intercelular dihasilkan kemudian tulang rawan atau myxomatous atau jaringan fibrous atau semua jaringan bergabung.2
2. Osteoblastik osteosarkoma
Pada jenis ini produksi tulang meningkat. Lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Pembentukan periosteal yang tampak seperti tangkai-tangkai, spikula-spikula atau lamellae yang membentang dalam arah vertikal dari tulang sampai ke batas luar dari tumor. Hal ini terlihat dalam gambaran radiografi, dikenal sebagai pengaruh sinar matahari ”sun-ray effect”. pengaruh sinar matahari ini bukan merupakan gambaran yang khas pada osteosarkoma, gambaran ini juga dapat ditemukan pada tumor-tumor yang lain dan adakalanya dijumpai pada infeksi kronis tulang yang ringan. Jenis osteoblastik bukan tumor ganas pada mandibula seperti di tulang-tulang yang lain.2
3. Telangiektatik osteosarcoma
Menurut Ewing tumor yang tandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah dan sinus-sinus darah yang banyak digolongkan sebagai teleangiektatik osteosarkoma. Berkembang dengan cepat, menghancurkan tulang, mengakibatkan fraktur, periosteum perforasi dengan cepat dan bercabang melalui otot dan jaringan lunak.2
(12)
Kecepatan pertumbuhan tumor-tumor ini sangat bervariasi di dalam rongga mulut. Tumor osteoblastik berkembang dengan baik dan terlokalisir dimana bagian atas selaput mukosa tidak terlibat, biasanya berkembang lambat dan tidak ganas. 2
Jenis vaskuler lembut dimana sulit untuk diketahui dan menerobos tulang adalah sangat ganas, tumbuh lebih cepat, terutama setelah masuk ke periosteum. Kekambuhan adalah sering terjadi setelah operasi. Pada keadaan ini kondisi umum pasien tidak begitu parah. Metastases ke paru-paru sering terjadi. Lymph nodes jarang terlibat dan metastases ke tulang jarang. Pada tahap akhir terjadi anemia yang serius dimana kulit tampak seperti kapur. Kematian biasanya terjadi dalam dua atau tiga tahun. 2
2.2 Etiologi
Etiologi osteosarcoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada berbagai macam faktor predisposisi sebagai penyebab osteosarcoma. Adapun faktor predisposisi yang dapat menyebabkan osteosarcoma antara lain :
1. Trauma
Osteosarcoma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah
terjadinya injuri. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan maupun parah jarang menyebabkan osteosarcoma.
(13)
2. Ekstrinsik karsinogenik
Penggunaan substansi radioaktif dalam jangka waktu lama dan melebihi dosis juga diduga merupakan penyebab terjadinya osteosarcoma ini. Salah satu contoh adalah radium. Radiasi yang diberikan untuk penyakit tulang seperti kista tulang aneurismal, fibrous displasia, setelah 3-40 tahun dapat mengakibatkan osteosarcoma.
3. Karsinogenik kimia
Ada dugaan bahwa penggunaan thorium untuk penderita tuberculosis mengakibatkan 14 dari 53 pasien berkembang menjadi osteosarcoma
4. Virus
Penelitian tentang virus yang dapat menyebabkan osteosarcoma baru dilakukan pada hewan, sedangkan sejumlah usaha untuk menemukan oncogenik virus pada osteosarcoma manusia tidak berhasil. Walaupun beberapa laporan menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel
osteosarcoma dalam kultur jaringan.
Bahan kimia, virus, radiasi, dan faktor trauma. Pertumbuhan yang cepat dan besarnya ukuran tubuh dapat juga menyebabkan terjadinya osteosarcoma selama masa pubertas. Hal ini menunjukkan bahwa hormon sex penting walaupun belum jelas bagaimana hormon dapat mempengaruhi perkembanagan osteosarcoma.3,5
(14)
2.3 Tanda Dan Gejala
Gejala dan tanda biasanya dapat terjadi seminggu atau sebulan (biasanya lama) sebelum pasien didiagnosa. 4
Gejala umum :
• Adanya rasa sakit, ketika beraktifitas
• Penderita osteosarcoma akan merasakan nyeri pada tulangnya pada saat malam hari.
• Penderita osteosarcoma sering jatuh
• Bengkak, tergantung besar dan lokasi lesi
• Factor herediter Gejala sistemik :
• Demam
• Berkeringat pada malam hari (biasanya terjadi pada penderita tuberculosis yang menggunakan thorium sebagai obat )
Pemeriksaan secara fisik biasanya dilakukan untuk mengetahui tumor primer antara lain :
• Palpasi, adanya massa yang lunak dan panas.
• Adanya pergerakan
(15)
BAB 3
MANIFESTASI, GAMBARAN KLINIS DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI OSTEOSARCOMA PADA RONGGA MULUT
3.1 Manifestasi Osteosarcoma Di Rongga Mulut
Beberapa rangkaian kasus osteosarcoma pada rahang sudah dibicarakan dalam beberapa tahun ini. Garington dkk telah menganalisis 56 kasus dan menemukan bahwa gejala yang paling sering muncul pada pasien adalah bengkak pada area yang terlibat, terdapat adanya deformitas pada wajah dan rasa sakit serta diikuti dengan kehilangan gigi, rasa kebas (parastesia), sakit gigi, perdarahan dan obstruksi pada hidung (hidung tersumbat).1
Pada penderita osteosarcoma gejala yang paling sering muncul dan terlihat pada usia sekitar 27 tahun. Dari 44 kasus osteosarcoma pada rahang dan tulang wajah yang dilaporkan oleh Kragh dkk, rata-rata usia yang terkena adalah 33 tahun. Dalam berbagai hal, tumor maksila lebih sering terjadi dari pada mandibula dan selalu terdapat pada pria.1,9
3.2Gambaran Klinis
Osteosarcoma pada rahang jarang terjadi, hanya sekitar 7% osteosarcoma terjadi
pada rahang. Lokasi yang sering terlibat osteosarcoma pada mandibula ialah ramus mandibula. Daerah lain yang menjadi lokasi tumor ini ialah simphysis, ramus, angle dan temporo mandibular joint.7,8,9
(16)
Gambar 1: Gambar anatomi maksila yang bisa terlibat osteosarcoma.9
Gambar 2: Gambar anatomi mandibula yang bisa terlibat osteosarcoma.9
Tumor pada mandibula biasanya ditandai adanya pembengkakan atau massa. Pembengkakan bervariasi mulai dari pelebaran permukaan yang menyebar hingga menjadi mengeras. Lesi ini juga ditandai dengan adanya perpindahan tempat dan kehilangan gigi. Parestesia pada dagu dapat terjadi karena adanya keterlibatan nerfus inferior alveolar pada kanal mandibula yang disebabkan adanya tumor.4,9,11
(17)
Pada maksila osteosarcoma lebih sering terjadi pada alveolar ridge dan antrum. Tanda dan gejala tumor pada maksila hampir sama dengan mandibula. Hal ini ditandai dengan adanya pembengkakan atau massa. Rasa sakit yang dirasakan pada setengah wajah. Adanya parastesia pada nervus infraorbital dan epistaxis, kehilangan gigi, mata terlihat menonjol keluar dan letak gigi yang menjadi tidak teratur.5,9
Gambar 3. Gambaran intra oral osteosarcoma pada mandibula yang terjadi pasca pencabutan gigi dan terlihat adanya oedem disertai pembengkakan.11
Gambar 4. Gambaran extra oral penderita osteosarcoma pada maksil terlihat adanya massa tumor yang padat disertai pembengkakan dan adanya oedem.1
(18)
Gambar 5. Gambaran intra oral osteosarcoma pada maksila disertai dengan adanya massa tumor dan pembengkakan pada antrum.11
Gambar 6. Gambaran intra oral osteosarcoma pada bibir atas kanan terlihat adanya ulserasi, dan pembengkakan pada palatum maksila serta terlihat letak gigi yang tidak teratur.11
(19)
Gambar 7. Gambaran intra oral massa tumor yang terjadi pada mukosa pipi dan terlihat adanya pembengkakan .5
Gambar 8. Gambar menunjukkan adanyapembengkakan pada kulit wajah bagian kanan perioral, kanan orbita, glabelar, nasal, dan bagian kiri paranasal.11
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa osteosarcoma selalu ditandai dengan adanya massa tumor, pembengkakan, oedem disekitar lesi. Gambaran klinis
osteosarcoma pada maksila dan mandibula hampir sama, dimana rasa sakit dan
(20)
terjadinya osteosarcoma. Kecenderungan untuk terjadinya fraktur pada rahang yang terlibat osteosarcoma jarang terjadi.1
3.3Gambaran Histopatologi
Osteosarcoma biasanya terjadi oleh karena pembentukan sel-sel tulang baru (Osteoid tumor). Secara histologis, osteosarcoma dapat dibedakan atas 2 tipe : sklerosing atau tipe osteoblast dan tipe osteolitik osteosarcoma. Pada sklerosing osteosarcoma terjadi proliferasi osteoblast yang tidak teratur, bentuk dan ukuran bervariasi serta adanya inti sel yang berwarna gelap. Osteoblas ini kemudian menghasilkan osteoid tumor baru dan membentuk tulang yang kadang-kadang lebih keras dari trabekula tulang.13
Gambar 9 : Osteosarcoma dari mandibula yang menunjuk- kan hilangnya stroma dengan sel yang berbentuk kumparan sebagian osteoid dan tulang terbentuk 13
(21)
Gambar 10 : Sel-sel yang tidak teratur dan tumor tulang yang dihasilkan tampak pada photomicrograph dengan
kekuatan tinggi 13
Gambar 11 : Osteosarcoma lakuna yang tidak normal dan mengandung pleomorpik osteocyt 13
(22)
Gambar 12 : Bentuk osteoblast dari osteosarcoma yang menunjukkan trabekula osteoid yang tidak teratur 13
Sel-sel pembentuk tulang dapat berdiferensiasi buruk dan pusat osteoidnya tidak berkembang sehingga gambaran utama osteolitik lebih menunjukkan kerusakan tulang dari pada pembentuknya. Pada osteolitik osteosarcoma ini dijumpai adanya sel raksasa berinti satu maupun berinti banyak dimana bentuk susunannya tidak teratur.13
(23)
BAB 4
GAMBARAN RADIOGRAFI OSTEOSARCOMA
Gambaran radiografi sangat diperlukan untuk mengetahui lokasi
osteosarcoma. Umumnya osteosarcoma lebih sering terdapat pada maksila dari pada
mandibula. Meskipun lesi dapat muncul pada bagian rahang mana saja, posterior mandibula, daerah struktur pendukung gigi, sudut rahang dan vertical ramus yang merupakan daerah yang paling sering infeksi. Pada maksila daerah posterior termasuk bagian yang umumnya terkena antara lain : Alveolar ridge, antrum dan palatum. Lesi ini juga dapat timbul pada daerah midline.12
Batas dan bentuk osteosarcoma juga dapat terlihat dari gambaran radiografi. Dalam beberapa hal batas dan bentuk dari lesi tidak begitu jelas. Ketika dibandingkan dengan tulang yang normal, lesi biasanya radiolusen. Gambaran radiografi
osteosarcoma tidak disertai sclerosis atau enkapsulasi. Jika lesi melibatkan jaringan
periosteum secara langsung atau karena perluasan, maka akan terlihat spikula-spikula
sunray yang khas atau ‘hair-on-end’ pada trabekula. Hal ini terjadi ketika periosteum
digantikan atau sebagian dari periosteum itu hancur dan tidak tersusun sebagai mana mestinya atau tidak teratur. Jika periosteum diangkat atau ditinggikan dan mempertahankan potensi osteogenik namun terputus ditengahnya, maka codman’s triangele disekeliling tepi periosteum terbentuk.12
Osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi radiolusen
secara keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit radiopak. Sedangkan struktur internal osseus kemungkinan terlihat seperti granular atau
(24)
menyerupai tulang sklerotik, bola-bola kapas, untaian-untain rambut atau sarang lebah. Gambaran ini terjadi dipinggir lesi atau batas antara lesi dengan jaringan normal.12
Efek adanya osteosarcoma pada rahang terhadap struktur tulang adalah pelebaran membran periodontal yang terkait dengan osteosarcoma. Namun pelebaran ini juga terlihat pada malignansi-malignansi yang lain. Antral atau dinding kortikal nasal kemungkinan hilang pada lesi maksila. Pada lesi mandibula kemungkinan menghancurkan korteks kanal neurovascular dan batas lamina dura atau kanal neurovascular kemungkinan melebar secara simetris dan membesar.12
Thoma (1962), menggolongkan osteosarcoma ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik, osteoblastik, dan telangiektatik.2
1. Osteolitik osteosarkoma
Jenis tumor ini lebih sering pada orang dewasa, sifat regenerative dari tulang bersifat lebih lemah dibandingkan pada usia muda. Disini terjadi kerusakan tulang dan diganti dengan jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel yang tidak terbentuk sempurna, zat-zat intercelular dihasilkan kemudian tulang rawan atau myxomatous atau jaringan fibrous atau semua jaringan bergabung.2
(25)
Gambar 13. Gambar radiografi osteosarcoma tipe osteolitik, dimana terlihat adanya perluasan kehancuran tulang dan adanya keteribatan tulang pada daerah mandibula.2
2. Osteoblastik osteosarkoma
Pada jenis ini produksi tulang meningkat. Lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Pembentukan periosteal yang tampak seperti tangkai-tangkai, spikula-spikula atau lamella yang membentang dalam arah vertikal dari tulang sampai ke batas luar dari tumor. Hal ini terlihat dalam gambaran radiografi, dikenal sebagai pengaruh sinar matahari ”sun-ray effect”. Pengaruh sinar matahari ini bukan merupakan gambaran yang khas pada osteosarkoma, Gambaran ini juga dapat ditemukan pada tumor-tumor yang lain dan adakalanya dijumpai pada infeksi kronis tulang yang ringan. Pada mandibula jenis osteoblastik tidak termasuk tumor ganas.2
(26)
Gambar 14. Osteosarcoma pada mandibula tipe osteoblastik dimana terlihat daerah
yang tebal berwarna putih menggantikan tulang cansellous dan memperlihatkan gambaran radiolusen dan radiopak. Terlihat juga keterlibatan bagian sentral dan peripher dan gambaran radiografi menunjukkan invasi tumor.2
3. Telangiektatik osteosarcoma
Menurut Ewing tumor yang tandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah dan sinus-sinus darah yang banyak digolongkan sebagai teleangiektatik
osteosarkoma. Tumor ini berkembang dengan cepat, dapat menghancurkan tulang,
mengakibatkan fraktur, periosteum perforasi dengan cepat dan bercabang melalui otot dan jaringan lunak.2
(27)
Gambar 15. Gambar 16. Gambar 11 dan 12 merupakan gambaran radiografi Osteosarcoma,
dimana terlihat gambaran spikula-spikula sunray.12
Gambar 17.Gambaran radiografi menunjukkan adanya spicules (ujung panah) dan
codman’s triangle (panah) pada osteosarcoma di mandibula.8
(28)
Gambar 18. Gambaran radiografi menunjukkan pelebaran ligament periodontal dan lamina dura yang hilang pada akar distal molar pertama mandibula yang terkena osteosarcoma.8
Gambar 19. Gambar panoramik menunjukkan
osteosarcoma pada alveolar
maksila dimana terlihat gambaran yang radiopak.8
(29)
Gambar 20. Gambaran panoramik menunjukkan gambaran ”sunburst” pada trabekula mandibula yang terlihat radiopak .5
Dari gambaran radiografi diatas osteosarcoma pada rahang ditandai dengan adanya pelebaran ligamen periodontal, adanya gambaran berupa sunburst atau
sunray, radial spicules dan codman’s triangle, serta tanda-tanda lain dari kerusakan
tulang. Melalui gambaran radiografi yang disertai rasa sakit atau ketidak nyamanan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada gambaran radiografi, sangat penting untuk diagnosa awal dalam menentukan ada tidaknya osteosarcoma pada rahang.5,8
(30)
BAB 5
PERAWATAN OSTEOSARCOMA PADA RAHANG
5.1 Perawatan
Pada perawatan dari osteosarcoma apabila diharapkan penyembuhan terhadap pasien maka perawatan yang dilakukan harus secara radikal. Pada kasus yang melibatkan tulang panjang maka tindakan amputasi merupakan pilihan utama, apalagi bila radiasi tidak dapat dilakukan. Neoplasma pada daerah lain juga memerlukan tindakan reseksi yang radical, tetapi khusus pada rahang sulit untuk mendapatkan eksisi yang sempurna.
Belakangan ini kombinasi kemoterapi dengan tindakan pembedahan termasuk reseksi terhadap adanya metastase osteosarcoma ke paru-paru merupakan suatu perawatan yang sangat tepat dalam penyembuhan pasien dari penyakit ini.1
Perawatan osteosarcoma pada rahang menurut Instituted Mayo Clinic, dibagi atas sembilan kategori :9
Treatment Patients Deaths
Radical resection
Alone
Plus radiation
Plus chemotherapy + radiation Plus radium implants + radiation
15 12 1 2 3 8 1 2
(31)
Local surgery
Alone
Plus radiation
Plus radium implants
Plus radium implants + radiation
Radiation Total 12 11 7 4 2 66 7 9 7 4 1 43 5.2 Prognosa
Prognosa tergantung pada kondisi pasien dan durasi dari lesi pada saat perawatan dilakukan. Jika kondisi memungkinkan osteosarcoma dirawat dengan tepat, maka dari 183 kasus sklerosing osteosarcoma 21% membutuhkan rata-rata perawatan selama 5 tahun, sementara dari 149 kasus osteolitik osteosarcoma 16 % juga membutuhkan rata-rata perawatan selama 5 tahun. 1,2
Melalui 45 kasus osteosarcoma pada rahang yang diteliti oleh Garrinton secara bertahap, maka dari 50 % osteosarcoma pada rahang diantaranya bermetastase terutama paling banyak ke paru-paru dan ini jelas dalam bukti klinis. Daya tahan hidup rata-rata yang dicapai selama 5 tahun untuk maksila osteosarcoma adalah 25% dan untuk mandibula osteosarcoma 41%. Berdasarkan hasil penelitian ini tidak dijumpai adanya kolerasi antara gambaran karakteristik histologi dari tumor dengan prognosis osteosarkoma.1
(32)
BAB 6 KESIMPULAN
Osteosarcoma adalah sel mesenkim yang ganas yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur. Meskipun pada rahang jarang terjadi tetapi gambaran histopatologinya hampir sama dengan osteosarcoma pada tulang panjang. Osteosarcoma sering terdapat pada alveolar ridge, maksila dan mandibula, dimana pada mandibula lebih berbahaya dibandingkan dengan maksila, selanjutnya osteosarkoma dapat dibagi ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik, osteoblastik, dan telangiektatik.
Etiologi osteosarcoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada berbagai macam faktor predisposisi antara lain ; trauma, ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia, maupun partikel seperti virus. Secara klinis osteosarcoma pada tulang rahang dapat mengakibatkan rasa sakit dan pembengkakan sehingga wajah menjadi asimetris, sakit gigi yang diikuti oleh hilangnya gigi, parastesi, bahkan dapat menyebabkan perdarahan dan obstruksi nasal.
Secara radiografi, osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi radiolusen secara keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit radiopak. Pada tulang rahang pembedahan (reseksi) merupakan pilihan yang paling tepat walaupun cukup sulit untuk melakukannya secara adekuat dan sempurna. Pada saat sekarang ini kombinasi kemoterapi dengan bedah tampaknya memberikan harapan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bagi pasien yang terserang
(33)
DAFTAR RUJUKAN
1. William G. Shafer, B.S., D.D.S., M.S. A Textbook of Oral Pathology. 4th ed. Philadelphia ; W.B. Saunders Company 1983 : 180-3.
2. Mc. Call, Wald Clinical Dental Roentgenology Technic and Interpretation. 4th ed. W.B. Saunders Company. Philadelphia ;1962 : 364-8
3. Osteosarkoma of the jaw
<
2002)
4. Baghaie F, Motahhary P. Osteosarcoma Of The Jaws : A Retrospective Study. Tehran ; 2003 : (Vol 41) :113-21.
5. Brad W, Douglas D, Carl M, Jerry E Bouquot. Oral & Maxillofacial
Pathology. 2nd ed. New York ; 2002 : 574-8.
6. Douglas J, Pritchard, Miriam P, Finkel, Christopher A, Reilly. The Etiology of
Osteosarcoma. 1957 ; 14-7.
7. Siew-Ting Ong, Chen-Kiong Shim et al. Osteosarcoma presenting as an
aggressive nodular mass in the region of the mandible. J.Oral Sci. 2004 : 46,
55-9.
8. N Givol, A Buchner et al. Radiological features of osteogenic sarcoma of the
jaws. A comparative study of different radiographic modalities.
Dentomaxillofacial Radiology. Israel ; 1998 : 27 ; 313-20.
9. Nakayama E, Sugiura E et al. The clinical and diagnostic imaging findings of
(34)
10.Jack L Clark, K Krishnan, Unni et al. Osteosarcoma of the jaw. Cancer 1983 : 51: 2311-16.
11.R. A. Willis. Pathology of Tumors. 4th ed. London ; 1967 : 692-93.
12.Stuart C. White, Michael J. Pharoah. Oral Radology Principle and
Interpretation. 5th ed. Canada ; 2004 : 469-70.
13.Marcio Bruno Amaral, Icaro Buchholz et al. Advanced osteosarcoma of the
maxilla: A case report. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2008 Aug 1;13(8) :
E492-95.
14.Rosilene C. Soares, Andrea F. Soares et al. Osteosarcoma of mandible
initially resembling lesion of dental periapex : a case report. Rev Bras
(35)
LAMPIRAN
• Anemia : Merupakan penyakit kurang darah yang ditandai
rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit)
• Epistaxis : Perdarahan pada hidung ; perdarahan dari hidung yang biasanya akibat dari pecahnya pembuluh darah kecil yang terletak dibagian anterior septum nasal kartilaginosa.
• Hormon sex : Zat kimia yang dibentuk tubuh yang mengontrol dan mengatur aktivitas sel dan organ.
• Jaringan fibrous : Jaringan yang ditandai dengan adanya serabut (fibre)
• Kemoterapi : Suatu terapi pengobatan tumor dengan menggunakan obat-obatan
• Lymphonodes : Kelenjar limfe
• Malignansi : Cenderung untuk menjadi buruk dan berakibat kematian, mempunyai sifat anaplasia, infasif (menyebar), metastasis ;
sebutan untuk tumor.
• Obstruksi nasal : Penyumbatan pada hidung
• Oncogenic : Virus penginduksi tumor
• Osteosarcoma : Sel mesenkim yang ganas serta mempunyai kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur.
(36)
• Osteoid : Tulang muda yang belum mengalami kalsifikasi
• Parastesi : Adanya rasa kebas
• Periosteal : Suatu jaringan ikat khusus yang menutupi semua tulang ditubuh dan memiliki potensi membentuk tulang
• Sunburst : Suatu gambaran yang menunjukkan gambaran seperti
terbakar sinar matahari
• Sun ray effect : Efek / pengaruh sinar matahari
(1)
Local surgery Alone
Plus radiation
Plus radium implants
Plus radium implants + radiation Radiation Total 12 11 7 4 2 66 7 9 7 4 1 43 5.2 Prognosa
Prognosa tergantung pada kondisi pasien dan durasi dari lesi pada saat perawatan dilakukan. Jika kondisi memungkinkan osteosarcoma dirawat dengan tepat, maka dari 183 kasus sklerosing osteosarcoma 21% membutuhkan rata-rata perawatan selama 5 tahun, sementara dari 149 kasus osteolitik osteosarcoma 16 % juga membutuhkan rata-rata perawatan selama 5 tahun. 1,2
Melalui 45 kasus osteosarcoma pada rahang yang diteliti oleh Garrinton secara bertahap, maka dari 50 % osteosarcoma pada rahang diantaranya bermetastase terutama paling banyak ke paru-paru dan ini jelas dalam bukti klinis. Daya tahan hidup rata-rata yang dicapai selama 5 tahun untuk maksila osteosarcoma adalah 25% dan untuk mandibula osteosarcoma 41%. Berdasarkan hasil penelitian ini tidak dijumpai adanya kolerasi antara gambaran karakteristik histologi dari tumor dengan prognosis osteosarkoma.1
(2)
BAB 6 KESIMPULAN
Osteosarcoma adalah sel mesenkim yang ganas yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur. Meskipun pada rahang jarang terjadi tetapi gambaran histopatologinya hampir sama dengan osteosarcoma pada tulang panjang. Osteosarcoma sering terdapat pada alveolar ridge, maksila dan mandibula, dimana pada mandibula lebih berbahaya dibandingkan dengan maksila, selanjutnya osteosarkoma dapat dibagi ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik, osteoblastik, dan telangiektatik.
Etiologi osteosarcoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada berbagai macam faktor predisposisi antara lain ; trauma, ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia, maupun partikel seperti virus. Secara klinis osteosarcoma pada tulang rahang dapat mengakibatkan rasa sakit dan pembengkakan sehingga wajah menjadi asimetris, sakit gigi yang diikuti oleh hilangnya gigi, parastesi, bahkan dapat menyebabkan perdarahan dan obstruksi nasal.
Secara radiografi, osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi radiolusen secara keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit radiopak. Pada tulang rahang pembedahan (reseksi) merupakan pilihan yang paling tepat walaupun cukup sulit untuk melakukannya secara adekuat dan sempurna. Pada saat sekarang ini kombinasi kemoterapi dengan bedah tampaknya memberikan harapan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bagi pasien yang terserang
(3)
DAFTAR RUJUKAN
1. William G. Shafer, B.S., D.D.S., M.S. A Textbook of Oral Pathology. 4th ed. Philadelphia ; W.B. Saunders Company 1983 : 180-3.
2. Mc. Call, Wald Clinical Dental Roentgenology Technic and Interpretation. 4th ed. W.B. Saunders Company. Philadelphia ;1962 : 364-8
3. Osteosarkoma of the jaw
< 2002)
4. Baghaie F, Motahhary P. Osteosarcoma Of The Jaws : A Retrospective Study. Tehran ; 2003 : (Vol 41) :113-21.
5. Brad W, Douglas D, Carl M, Jerry E Bouquot. Oral & Maxillofacial
Pathology. 2nd ed. New York ; 2002 : 574-8.
6. Douglas J, Pritchard, Miriam P, Finkel, Christopher A, Reilly. The Etiology of
Osteosarcoma. 1957 ; 14-7.
7. Siew-Ting Ong, Chen-Kiong Shim et al. Osteosarcoma presenting as an
aggressive nodular mass in the region of the mandible. J.Oral Sci. 2004 : 46,
55-9.
8. N Givol, A Buchner et al. Radiological features of osteogenic sarcoma of the
jaws. A comparative study of different radiographic modalities.
Dentomaxillofacial Radiology. Israel ; 1998 : 27 ; 313-20.
9. Nakayama E, Sugiura E et al. The clinical and diagnostic imaging findings of
(4)
10.Jack L Clark, K Krishnan, Unni et al. Osteosarcoma of the jaw. Cancer 1983 : 51: 2311-16.
11.R. A. Willis. Pathology of Tumors. 4th ed. London ; 1967 : 692-93.
12.Stuart C. White, Michael J. Pharoah. Oral Radology Principle and
Interpretation. 5th ed. Canada ; 2004 : 469-70.
13.Marcio Bruno Amaral, Icaro Buchholz et al. Advanced osteosarcoma of the
maxilla: A case report. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2008 Aug 1;13(8) :
E492-95.
14.Rosilene C. Soares, Andrea F. Soares et al. Osteosarcoma of mandible
initially resembling lesion of dental periapex : a case report. Rev Bras
(5)
LAMPIRAN
• Anemia : Merupakan penyakit kurang darah yang ditandai
rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit)
• Epistaxis : Perdarahan pada hidung ; perdarahan dari hidung yang biasanya akibat dari pecahnya pembuluh darah kecil yang terletak dibagian anterior septum nasal kartilaginosa. • Hormon sex : Zat kimia yang dibentuk tubuh yang mengontrol dan mengatur aktivitas sel dan organ.
• Jaringan fibrous : Jaringan yang ditandai dengan adanya serabut (fibre) • Kemoterapi : Suatu terapi pengobatan tumor dengan menggunakan
obat-obatan • Lymphonodes : Kelenjar limfe
• Malignansi : Cenderung untuk menjadi buruk dan berakibat kematian, mempunyai sifat anaplasia, infasif (menyebar), metastasis ;
sebutan untuk tumor. • Obstruksi nasal : Penyumbatan pada hidung • Oncogenic : Virus penginduksi tumor
• Osteosarcoma : Sel mesenkim yang ganas serta mempunyai kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur.
(6)
• Osteoid : Tulang muda yang belum mengalami kalsifikasi • Parastesi : Adanya rasa kebas
• Periosteal : Suatu jaringan ikat khusus yang menutupi semua tulang ditubuh dan memiliki potensi membentuk tulang
• Sunburst : Suatu gambaran yang menunjukkan gambaran seperti terbakar sinar matahari
• Sun ray effect : Efek / pengaruh sinar matahari • Zat-zat intercellular : Zat-Zat yang berada di dalam sel