2.4.1 Isoterm Adsorpsi Langmuir
Menurut Oscik 1994, adsorpsi isoterm Langmuir didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu a adsorpsi hanya terjadi pada lapisan tunggal
monolayer, b panas adsorpsi tidak tergantung pada penutupan permukaan, dan c semua situs dan permukaannya bersifat homogen.
Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat diturunkan secara teoritis dengan menganggap terjadinya kesetimbangan antara molekul-molekul zat yang
diadsorpsi pada permukaan adsorben dengan molekul-molekul zat yang tidak teradsorpsi Day and Underwood, 2002. Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir
menurut Dong et al., 2010 dapat ditulis pada persamaan 2:
Keterangan: q
max
= kapasitas maksimal adsorpsi mgg q
e
= jumlah molekul zat warna yang teradsorpsi pada keadaan setimbang mgg
K
L
= Konstanta Langmuir Lg Konstanta Langmuir K
L
dan kapasitas adsorben maksimum q
max
dapat ditentukan dari kurva linear antara C
e
q
e
terhadap C
e
dengan slope 1q
max
dan intersep
. 2.4.2
Isoterm Adsorpsi Freundlich
Isoterm Freundlich menggambarkan hubungan antara sejumlah komponen yang teradsorpsi per unit adsorben dan konsentrasi komponen tersebut pada
kesetimbangan. Isoterm Freundlich menganggap bahwa pada semua sisi permukaan adsorben akan terjadi proses adsorpsi di bawah kondisi yang
2
diberikan. Isoterm Freundlich tidak mampu memperkirakan adanya sisi-sisi pada permukaan yang mampu mencegah adsorpsi pada saat keseteimbangan tercapai,
dan hanya ada beberapa sisi aktif saja yang mampu mengadsorpsi molekul terlarut. Freundlich menyatakan bahwa isoterm adsorpsi dinyatakan dalam
persamaan 5: 3
dimana q
e
adalah jumlah zat yang diadsorpsi pada kesetimbangan mgg, C
e
adalah konsentrasi larutan saat setimbang mgL, K
f
adalah konstanta empirik isoterm Freundlich Lmg Dong et al., 2010. Harga n dan K dapat ditentukan
secara algoritma dengan membentuk grafik plot antar log q
e
terhadap C
e
dimana 1n yang ditentukan merupakan slope sedangkan log k merupakan intersepnya.
2.5 Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant Blue