47
2.5.5 Hubungan Antar Ruang
Bagan 2. Hubungan antar ruang
Sumber : penulis
2.5.6 Skema Benda koleksi
Skema 4. Benda koleksi
Sumber : penulis Registrasi
Loading dock
Penerimaaan pengiriman
Gudang sementara
Ruang Fumigasi
Kondisi barang
Restorasi preparasi
Preservasi Gudang
peralatan Bengkel
Restorasi Gudang
koleksi Ruang
kurator Ruang
Pamer
48
2.5.7 Zoning dan Blocking
A. Area publik
Ruang yang termasuk dalam area publik antara lain pelayanan umum, Loby, penitipan barang, ruang pamer, ruang informasi.
Penempatan ruang tersebut harus dekan dengan pintu utama saat masuk adar memudahkan bagi pengunjung.
B. Area semi publik
Ruang yang termasuk dalam area semi publik antara lain ruang perpustakaan, auditorium, ruang pamer tempoter. Ruangan
tersebut memang digunakan untuk umum tetapi dalam pelaksanaanya harus menggunakan izin ataupun syarat khusus.
C. Apra privat.
Arean privar diantaranya ruang kurator, ruang administratif, ruang staff karena ruang ini dalam kegiatanya tertutup
sehingga tidak ruangannya dibuat tertutup agar kenyamanan tercapai.
D. Area service
Karena pada yang service cenderung ruangan yang bersifat pelayanan sehingga harus ditempakan ditempat tempat stategis
dan mudah di jangkau.
Zoning Lantai Basement
Zoning pembagian ruang berdasarkan sifat ruang, Pembagian zoning pada lantai basement lebih dominan ditempati oleh area
publik, dengan keterangan arsir berwarna orange.
49
Zoning Lantai dasar
Pembagian area di lantai dasar dominan area publik dengan arsir berwarna orange, sedangkan area lainya dengan arsir berwarna
hijau untuk area service, area privat warna biru dan area semi publik berwarna ungu.
Zoning Lantai Satu
Pembagian area di lantai satu lebih dominan area privat ditunjukan dengan arsir berwarna biru.
50
Gambar 16 Zoning Basement, Lantai Dasar, Lantai Satu Sumber : Dokumen penulis
Blocking Lantai Basement
51
Blocking Lantai Dasar
Blocking Lantai Satu
Gambar 17 Blocking Basement, Lantai Dasar, Lantai Satu Sumber : Dokumen penulis
52
BAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM BAMBU DI BANDUNG
3.1 Tema
Museum Bambu merupakan tempat untuk memamerkan benda koleksi berupa tumbuhan bambu dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari,
benda koleksi ini merupakan satu faktor utama yang menjadi daya tarik pada Museum Bambu ini. Tentunya tema desain yang dipilih harus
mencakup pada benda yang dipamerkan pada museum ini.
Tema desain mengacu pada benda koleksi akan membantu peranan dari pemaparan koleksi sehingga koleksi yang dimiliki menjadi pusat
perhatian. Berikut faktor-faktor yang menjadi batasan dalam pemilihan
tema yaitu:
- Materi koleksi mengenai bambu
- Materi koleksi mewakili bambu di Indonesia yang terpenting
- Materi bambu sebagai cagar budaya
Faktor-faktor diatas menjelaskan bahwa tema harus mewakili bambu sebagai cagar budaya yang keberadaanya mendunia. Tema yang dipilih
untuk Museum Bambu ini adalah “ Menjelajahi dan memahami dunia bambu sebagai cagar budaya”.
3.2 Penggayaan
Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam kawasan asia yang memiliki beraneka ragam kebudayaan dengan hasil alam yang memiliki
pengaruh didalamnya. Unsur manusia dan lingkungan memang tidak bisa dipisahkan dalam suatu kebudayaan sehingga dengan perkembangannya
terdapat sebuah hasil budaya dalam hal ini bentuk bangunan dan interior bangunan tradisional yang sarat dengan makna. Srihartati: 2001