Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di SD Negeri 2 Kresnowidodo di Desa Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20142015, yaitu bulan Agustus 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Kresnowidodo Kecamatan Tegineneng pada semester genap tahun pelajaran 20132014, dengan jumlah siswa 18 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 6 perempuan, siswa dikelompokkan menjadi lima kelompok.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai indikatornya tercapai, dimana tiap siklus dilaksanakan dalam dua kali tatap muka. Setiap siklus terdiri dari 4 empat fase kegiatan, kegiatan tersebut yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Suharjono dalam Takari 2008: 11. Setiap siklus meliputi rencana planning, tindakan action, pengamatan observation, dan refleksi reflection. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Penjelasan untuk per siklusnya adalah: 1. Rancanganrencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi. 3. Refleksi, peneliti bersama teman sejawat observer mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancanganrencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Adapun tahapan per siklus menurut Suharjono dalam Takari 2008: 11 dapat di lihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3.1 Alur Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Per Siklus Rencana penelitian minimal dalam dua putaran, dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam beberapa putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang akan dilaksanakan sebagai berikut : Perencanaan Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Refleksi SIKLUS II Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini adalah menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun lembar kegiatan yang akan diberikan kepada siswa saat belajar, merancang alat penelitian yang akan digunakan sebagai tindakan, antara lain sebagai berikut: 1 menganalisis SilabusKurikulum 2013, 2 menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran IPA, 3 menyiapkan media sumber daya alam dan pemanfaatannya, 4 menyiapkan instrumen tes akhir, 5 tes dan pedoman observasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti skenario pembelajaran. Adapun urutannya sebagai berikut: a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap kelompok dapat mengerjakannya mengetahui jawabannya. d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. f. Kesimpulan.

3. Observasi

Pada saat pembelajaran berlangsung seorang observer melakukan observasi kinerja guru dan mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

4. Refleksi

Tahapan penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Refleksi dilakukan dengan mengidentifikasikan rencana tindakan yang terlaksana dan belum terlaksana serta efek-efek yang timbul karena tindakan yang bersangkutan serta penentuan tingkat perkembangan atau keberhasilan penerapan tindakan. Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka peneliti berusaha untuk memperbaiki kinerjanya pada siklus II. Pada siklus II peneliti berusaha untuk lebih membimbing siswa untuk menemukan konsep dan menegur siswa yang tidak saling membantu dalam kelompoknya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Proses pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I tetapi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 SUMBER BAHAGIA

0 9 90

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Pembelajaran Aktif Numbered Head Together Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Dawung Kecamatan Matesih Ka

0 1 11

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

0 0 12

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SD

0 0 8