Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Telukbetung sebagai pusat komando diduduki oleh tentara Belanda, maka hubungan antara Daerah Kalianda dengan pusat komando terputus total, dengan demikian sebagai daerah kawedanan, Kalianda merupakan sebuah Daerah terpencil yang harus sanggup mempertahankan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang datang dari pihak Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk mengatasi keadaan tersebut dan menghadapi segala kemungkinan yang tak terduga akan terjadi, oleh pemerintah Kawedanan dibentuklah suatu badan yang dinamakan Gerakan 1 Januari yang diketuai oleh Kawedanan Kalianda sendiri yaitu Abdul Kadir Kusuma Ratu, dibantu oleh pimpinan Kepolisian Inspektur I Batin Putera dan pihak militer Komandan ODM Letnan I Sastro semedi. Tanggal 6 Januari 1949 konvoi Belanda yang terdiri dari 2 truk penuh senjata lengkap datang dari arah Telukbetung menuju Kalianda, di bawah pimpinan Wedana Abdul Kadir Kusuma Ratu, Rakyat mengadakan penghadangan terhadap konvoi Pasukan Belanda. Sejak saat itu mulai terjadi pertempuran-pertempuran di Daerah Kalianda dalam menghadapi serangan Belanda di Karesidenan Lampung. Perjuangan rakyat terus dilakukan melalui pettempuran dan perundingan di Daerah Kalianda yang pantang menyerah dan penuh tekad juang yang tinggi sampai akhirnya Belanda resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia dan Kalianda tetap menjadi bagian dari wilayah Karesidenan Lampung Republik Indonesia yang merdeka. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia merupakan tanggung jawab semua rakyat Indonesia. Peran rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sangat penting dan sangat diperlukan. Berdasarkan latar belakang penulisan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalahnya adalah : 1. Proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda 2. Usaha yang dilakukan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda 3. Bentuk Perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada : Proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan pada penelitian ini adalah : Bagaimana proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda.

F. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Lampung. 2. Menambah wawasan pengetahuan dalam mencermati proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda. 3. Menambah pengetahuan untuk guru-guru dalam kajian sejarah lokal Daerah Lampung. 4. Sebagai tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pelajar maupun mahasiswa dalam kajian sejarah lokal Daerah Lampung.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Ilmu : Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda. Ruang Lingkup Objek Objek penelitian ini adalah proses perjuangan rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda. Ruang Lingkup Subjek : Subjek pada penelitian ini adalah rakyat dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949 di Kawedanan Kalianda. Ruang Lingkup waktu : Waktu penelitian ini berlangsung tahun 2013-2014. Ruang Lingkup Lokasi atau Tempat Penelitian : Tempat atau lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Unila , Perpustakaan Daerah Lampung sebagai sumber kajian pustaka.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep atau generalisasi yang akan dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :

1.1 Konsep Perjuangan

C.S.T Kansil dan Julianto, 1996:182 mengartikan “perjuangan sebagai perintis yang mengantarkan bangsa ke depan suatu gerbang kemerdekaan dengan segala pengorbanan-pengorbanan ”. “Kata Perjuangan berasal dari kata juang yang berarti berlaga; berlawanan; memperebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga; berperang; berkelahi; berlanggara n” Hoetoma M.A .2005 : 224. Dari kedua pendapat ahli di atas, perjuangan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang untuk meraih suatu tujuan yang diinginkan baik itu bersifat perlawanan, berperang, kedaerahan maupun bersifat nasional.

1.2 Konsep Perjuangan Rakyat

Menurut Tri Wahyono, Perjuangan rakyat adalah perjuangan yang dilakukan oleh seluruh rakyat dengan frontal dan secara bergerilya tidak terbatas. Perjuangan ini adalah perjuangan rakyat, yaitu lebih mendalam dan meluas menyertakan seluruh komponen rakyat, karena menunggalnya rakyat dan tentara ditambah keyakinan tinggi adalah kekuatan yang dahsyat. Persenjataan lengkap dan modern milik Belanda tidak dapat mengalahkan Tri Wahyono Dkk, 2011:150. Menurut Yahya.A.Muhaimin yang dimaksud dengan perjuangan rakyat adalah perjuangan atau perlawanan yang dilakukan oleh rakyat secara menyeluruh, karena disamping tentara resmi, diperbolehkan juga rakyat sipil berjuang bersama-sama dengan TNI, sebab hak dan kewajiban mempertahankan negara bukanlah monopoli tentara saja Yahya.A.Muhaimin, 1982:25. Menurut A.H Nasution, bahwasanya perjuangan gerilya dalam revolusi kita itu jauh dari pada hanya perjuangan ketentaraan semata-mata, semuanya adalah perjuangan rakyat. Ikatan dan uniform ketentaraan adalah sekedar hanya memenuhi suatu syarat bagi perjuangannya, pejuang patriot yang sejati mengabdi di lapangan mana saja karena ia yakin berguna bagi nusa bangsa. Perjuangan itu adalah perjuangan rakyat yang tiada terbatas pada TNI dan Lasykar saja, melainkan Pak Lurah, Pak Camat, pegawai non- cooperator, duta perjuangan, tukang becak penyelidik, buruh penyabot, Pak Tani pemberi pemondokan dan sebagainya semua adalah pejuang gerilya pula A.H Nasution 1978 : XX. Dari kedua konsep ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perjuangan rakyat adalah perjuangan yang dilakukan seluruh rakyat dari berbagai lapisan atau komponen misalnya warga sipil, petani, camat, wedana, lasykar maupun pihak TNI, dan Polisi yang berjuang bersama-sama untuk membela bangsa dan negaranya serta mempertahankan kemerdekaan dari orang yang ingin menguasai negara Indonesia kembali.

1.3 Konsep Bentuk Perjuangan Rakyat

“Bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu dikalangan militer beserta semua rakyat memakai strategi-diplomasi Non Fisik